Anda di halaman 1dari 56

BASIC LIFE SUPPORT

(BANTUAN HIDUP DASAR)


PENDAHULUAN
• Respon masyarakat terhadap henti jantung sangat penting
untuk menyelamatkan hidup.
• Tiap tahun layanan ambulance untuk merespon diduga
kasus cardiac arrest +/- 60.000 (UK)
• Resucitasi yang dilakukan oleh layanan ambulance hanya
kira – kira 28.000 kasus.
• Insiden henti jantung yang ditangani oleh EMS 38 per
100,000 populasi dan menerima CPR rendah (Atwood et al.
2005 dan Grasner et al. 2011)
• Sejak 40 tahun yang lalu, RJP modern diperkenalkan
• Banyak korban-korban henti napas, henti jantung yang
telah terselamatkan.
Mata Rantai
Dalam Mempertahankan Kehidupan

Segera Lakukan Prosedur Gawat Darurat

Segera Lakukan Resusitasi

Segera Lakukan Defibrilasi

Segera Lakukan Bantuan Hidup Lanjut


Otak
tidak dapat O2 mati
Jantung
3 – 8 menit
Keterlambatan Melakukan Resusitasi

0- 4 Menit Mati Klinis Kerusakan Sel-sel otak tidak diharapkan

4 – 8 Menit Mungkin sudah terjadi Kerusakan Sel-Sel Otak

8 – 10 Menit Mati Biologis Sudah Mulai terjadi Kerusakan Otak

Lebih dari 10 Menit Hampir Dipastikan terjadi Kerusakan sel-sel Otak

Proses Terjadinya Kerusakan dan Kematian Sel-Sel Otak Selanjutnya


Diikuti Dengan Henti Jantung
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
INDIKASI RJP

 Henti Nafas

 Henti Jantung
Tujuan BHD

1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau


berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
pasien yang mengalami henti jantung
atau henti nafas melalui resusitasi
jantung paru ( RJP ).
Kejadian – kejadian yang dapat
mengakibatkan henti jantung dan atau henti
nafas

1. Tenggelam
2. Stroke
3. Benda asing di saluran nafas
4. Inhalasi asap /epiglotitis
5. Overdosis obat
6. Penderita Trauma
7. Serangan Jantung
8. Tersengat aliran listrik
9. Koma
Langkah-Langkah Dalam RJP

 Penilaian
 Aktifkan EMS
 CAB CAB - D
 Defibrilasi
Tujuh Pesan Kunci Guidelaine 2015
1) Pastikan aman untuk mendekati korban.
2) Kaji dengan benar korban yang tak berespon untuk menentukan apakah
korban bernafas secara normal.
3) Duga cardiac arrest pada setiap pasien dengan seizures dan mengkaji
apakah korban bernafas secara normal.
4) Untuk Pasien yang tidak berespon dan tidak bernafas secara normal:
Hubungi 119 dan minta ambulance. Jika memungkinkan tetap bersama
korban dan minta orang lain menghubungi emergency.
Mulai CPR dan kirim AED sesegera mungkin.
Jika terlatih dan mampu, kombinasi kompresi dada dan rescue pernafasan.
Jika tidak CPR hanya dengan kompresi.
Jika AED tiba, hidupkan dan ikuti instruksi.
Minimalkan interupsi untuk CPR saat memasang pad AED kepada korban.
Tujuh Pesan Kunci Guidelaine 2015
5. Jangan menhentikan CPR kecuali anda memastikan
korban telah pulih dan bernafas secara normal atau
petugas kesehatan yang profesional meminta anda untuk
berhenti.
6. Berikan treatmen kepada korban yang mengalami
choking dengan meminta korban untuk batuk. Jika
korban memburuk berikan tepukan punggung 5 kali dan
diikuti abdominal thrustdi tidak berespon – mulai CPR.
7. Langkah yang sama dapat diikuti untuk resucitasi anak –
anak oleh orang yang tidak terlatih dalam resucitasi
anak, lebih baik menggunakan urutan BLS dewasa untuk
resucitasi akan dari pada tidak melakukan apapun.
Algorytme BLS Dewasa
NILAI RESPON PASIEN

Segera setelah aman, lakukan :


 AKTIFKAN Sistem Tanggap
Darurat

 “Are you all right ?”

 Hati-hati kemungkinan trauma


leher

 Jangan pindahkan / mobilisasi


pasien bila tidak perlu
Jika pasien tidak berespon...
(1 penolong) pertama memanggil/menelpon tim
respon emergency dan membawa AED ke
pasien.
(2 penolong) Minta seseorang yang dekat untuk
memanggil/menelpon tim respon emergency dan
membawa AED.
AKTIFKAN EMS
• No telephone sistem emergency
• Prosedur EMS yang baku

Lokasi, no telp dari mana panggilan


dilakukan apa yang terjadi, jumlah
korban, keadaan korban,
pertolongan apa yang sedang
dilakukan, informasi lain.
Cek Nafas & Nadi
Cek Nafas :
Look
Listen
Feel
JIKA NAFAS (-)
NADI (-)

Berikan 30 kompresi : 2 nafas


Selama 2 menit (5 Siklus)
Dengan kecepatan 100 – 120 kali/menit
Cara Melakukan Kompresi dada
• Berikan kompresi 100 sampai 120 per menit (30 kompresi
tiap 15 sampai 18 detik).
• Tempatkan tangan pada 1/3 bawah tulang dada diantara
puting.
• Mengunci tangan.
• Menggunakan 2 tangan menekan dada dengan
kedalaman 5-6cm di dada pasien.
• Tekan kuat dan cepat.
• Biarkan recoil dada penuh tiap – tiap kompresi.
• Minimalkan interupsi / jeda saat kompresi dada.
JIKA NAFAS (-)
NADI (+)

Berikan Nafas Buatan satu kali tiap 6 detik


(10 kali/menit)
Selama 2 menit (1 Siklus)
Cara Melakukan Breathing
 Gunakan alat pembatas jika tersedia.
 Pencet hidung untuk menutup.
 Tutup rapat mulut pasien dengan mulut penolong
atau menggunakan mask atau bag mask.
 Masing – masing pemberian rescue nafas
sebaiknya kira2 1 detik.
 Lihat naiknya dada.
 Berikan kesempatan udara keluar dari pasien.
JIKA NAFAS (+)
NADI (+)

Posisi Pemulihan (Recovery Position)


Cara Menggunakan AED
• Hidupkan AED. (defibrilasi dini merupakan terapi aling penting untuk
menyelamatkan cardiac arrest dan sebaiknya dilakukan sesegera
mungkin saat AED tiba.).
• Ikuti petunjuk AED.
• Tempatkan pad elektrode ke kulit pasien pada lokasi yang telah
ditentukan.
• Penundaan singkat pada CPR diperlukan untuk mengijinkan AED
menganalisa rytme jantung.
If rhythme tidak diperlukan shock:
• Berikan 5 siklus CPR.
• Recheck rhythme setelah 5 siklus CPR.
If ada indikasi shock:
• Pastikan tidak ada yang menyentuh pasien dengan berteriak ““Clear,
I’m Clear, you’re Clear!” sebelum memberikan terapi shock.
• Tekan tombol shock jika penolong telah clear dari pasien.
• Lakukan 5 siklus CPR.
Penempatan pad elektroda pada orang
dewasa, anak – anak dan bayi
Bagaimana menggunakan AED
POSISI SISI MANTAP
KOMPRESI DADA

• Posisi tangan 1/3 bawah sternum


• Kedalaman penekanan 5 – 6 cm
• Rasio Kompresi Jantung Luar
dengan nafas buatan 30 : 2
Kompresi Dada

 Titik tumpu Pijat Jantung di tengah tengah sternum

 Pijat Jantung 100 – 120 kali / menit, diusahakan


tidak ada waktu sela

 Pijat jantung 100 – 120 kali/menit dan pernafasan


buatan 10 kali/menit

 Dua atau satu penolong tidak dibedakan


on the centre of the chest

5-6 CM

Tekanan pd dada
KOMPRESI DADA
Kompresi Dada

Posisi Tangan
KOMPRESI DADA

30 : 2
Teknik Buka Jalan Nafas
Head tilt chin lift Jaw thrust
Teknik Buka Jalan Nafas
TRIPLE AIRWAYS MANAUVER
DILAKUKAN PADA SUMBATAN OLEH LIDAH
PADA HIPOFARING

1. EKSTENSI
KEPALA
2. DORONG
MANDIBULA
3. BUKA MULUT
Dari Mulut Ke Pipa S
NAFAS BUATAN
Dapat Berupa :

Mulut Ke Stoma
Mulut Ke Mulut

Mulut Ke Hidung

Mulut Ke Mask Bag Valve & Mask


NAFAS BUATAN

2 X NAFAS BUATAN, 2 DETIK

 Dengan O2 : TV 6-7 ml/kg (400-600 ml)


 Tanpa O2 : TV 10 ml/kg (700-1000 ml)

Tidak berhasil : perbaiki posisi,


buka jalan nafas, ulangi beri
nafas buatan
Langkah Berikut Bila Pasien Stabil

Bila pernafasan dan sirkulasi


kembali normal dan korban tidak
diduga memiliki cedera cervikal

POSISI SISI MANTAP


Evaluasi BHD

Sirkulasi ( - ) Sirkulasi ( + ) Sirkulasi ( + )


Ventilasi (-) Ventilasi (-) Ventilasi (+)

Lanjutkan ABC Lanjutkan Breathing Posisi sisi mantap,


pertahankan airway.
RJP TIDAK DILAKUKAN

• DNAR (Do Not Attempt Resusicitation)


• Tampak tanda kematian
• Sebelumnya dengan fungsi vital yang
sudah sangat jelek dengan terapi
maksimal
• Bila menolong korban akan
membahayakan penolong
RJP DIHENTIKAN
• Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan

• Ada yang lebih bertanggung jawab

• Penolong lelah

• Adanya DNAR

• Tanda kematian yang irreversibel


KOMPLIKASI RJP

• Nafas buatan :
- Inflamasi gaster
- Regurgitas
- Mengurangi volume paru
- Pecahnya Alveoli paru

• Bila terjadi inflasi gaster :


- Perbaiki jalan nafas
- Volume pernafasan sesuai prosedur
KOMPLIKASI KOMPRESI JANTUNG LUAR

 Fraktur iga & sternum

 Pneumothorax

 Hemothorax

 Kontusio paru

 Laserasi hati dan limpa

 Emboli lemak
Anjuran dan larangan BLS untuk CPR
berkualitas tinggi dewasa
RINGKASAN KOMPONEN CPR BERKUALITAS TINGGI UNTUK PENYEDIA BLS

Dewasa dan Anak Anak –anak (Usia 1 Bayi (Usia kurang


KOMPONEN Remaja tahun hingga dari 1 tahun, Tidak
Pubertas) termasuk BBLR)
Keamanan Lokasi Pastikan lingkungan telah aman untuk penolong dan korban

Pengenalan Periksa adanya reaksi


serangan jantung Nafas terhenti atau tersengal (misalnya, nafas tidak normal)
Tidak ada denyut yang terasa setelah 10 detik
Pemeriksaan nafas dan denyut dapat dilakukan secara bersamaan
kurang dari 10 detik.
Pengaktifan sistem Jika anda sendiri tanpa ponsel, Korban terlihat jatuh pingsan
tanggap darurat tinggalkan korban untuk Ikuti langkah-langkah untuk orang
mengaktifkan tanggap darurat dan dewasa di sebelah kiri.
mengambil AED sebelum memulai Korban tidak terlihat jatuh pingsan
CPR. Atau kirim orang lain untuk Berikan CPR selama 2 menit
melakukannya dan mulai CPR Tinggalkan korban untuk mengaktifkan
secepatnya; gunakan AED segera sistem tanggap darurat dan mengambil
setelah tersedia. AED
Kembali ke anak atau bayi dan
lanjutkan CPR; gunakan AED segera
setelah tersedia.
Rasio kompresi – 1 atau 2 penolong 1 penolong
ventilasi tanpa 30 : 2
saluran udara 30 : 2 2 penolong atau lebih
lanjutan 15 : 2
RINGKASAN KOMPONEN CPR BERKUALITAS INGGI UNTUK PENYEDIA BLS

Dewasa dan Anak Anak –anak (Usia 1 Bayi (Usia kurang


KOMPONEN Remaja tahun hingga dari 1 tahun, Tidak
Pubertas) termasuk BBLR)
Rasio kompresi – Kompresi bereklanjutan pada kecepatan 100 – 120 kali/menit
ventilasi dengan Berikan 1 nafas buatan setiap 6 detik (10 nafas buatan/menit)
saluran udara
lanjutan
Kecepatan Kompresi 100 – 120 kali/menit

Kedalaman Minimum 2 inchi (5 cm)* Minimum 1/3 Minimum 1/3


Kompresi diameter AP dada diameter AP dada
Sekitar 2 inchi (5 cm) Sekitar 1.5 inchi (4
cm)

Penempatan Tangan 2 tangan berada di 2 tangan atau 1 1 penolong


separuh bagian tangan (opsional 2 jari di bagian
bawah tulang dada untuk anak yang tengah dada, tepat di
(sternum) sangat kecil) berada bawah garis puting
di separuh bagian 2 penolong
bawah tulang dada 2 tangan dengan ibu
(sternum) jari bergerak
melingkar di bagian
tengah dada, tepat di
bawah garis puting
RINGKASAN KOMPONEN CPR BERKUALITAS INGGI UNTUK PENYEDIA BLS

Dewasa dan Anak Anak –anak (Usia 1 Bayi (Usia kurang


KOMPONEN Remaja tahun hingga dari 1 tahun, Tidak
Pubertas) termasuk BBLR)
Rekoil dada Lakukan rekoil penuh dada setelah setiap kali kompresi: jangan
bertumpu di atas dada setelah setiap kali kompresi
Meminimalkan Batasi gangguan dalam kompresi dada menjadi kurang dari 10
gangguan detik

* Kedalaman kompresi tidak lebih dari 2,4 inchi (6 cm)


Singkatan: AED: automated Eksternal Defibrilation; AP: anteroposterior: CPR:
Cardio Pulmonary Resucitation.
Referensi
American Heart Association (AHA) (2015).Guidelines Update for
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) and Emergency
Cardiovascular Care(ECC)
Atwood C, Eisenberg MS, Herlitz J, Rea TD. Incidence of EMS-treated
out-of-hospital cardiac arrest in Europe. Resuscitation 2005;67(1):75–
80.
Grasner JT, Herlitz J, Koster RW, Rosell-Ortiz F, Stamatakis L, Bossaert
L. Quality management in resuscitation--towards a European cardiac
arrest registry (EuReCa). Resuscitation . 2011;82(8):989–94.
Jin Hyuck Lee et al (2016) The Effect of the Duration of Basic Life
Support Training on the Learners’ Cardiopulmonary and Automated
External Defibrillator Skills. BioMed Research International Volume
2016.

Anda mungkin juga menyukai