Anda di halaman 1dari 16

Analisis Tanah

Lucky Kasturi Prasenda


Rusmiyanti
Wita Lestari
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah
bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang
baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian
besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.
Karakteristik tanah di setiap tempat berbeda
karena ada wilayah yg memiliki perbedaan
dalam curah hujan / tingkat ke asaman tanah.
kemudian seringnya tanah tersebut terkikis oleh
erosi, dimana jika sering terjadi erosi maka
tanah akan kehilangan zat kapur, kekurangan zat
kapur dapat membedakan jenis tanah
Setiap material geologi di suatu daerah mencermenkan kondisi
geologi dan genetika wilayah yang bersangkutan. Suatu tanah
dapat berbeda satu dengan lainnya karena ada lima faktor utama
terlibat sehingga formasi dan sifat fisik tanah yang dihasilkan
berbeda-beda.
Lima faktor :
 Material induk pembentuk tanah
 Iklim
 Organisme
 Topografi
 Waktu
Forensic Geology adalah ilmu yang
mempelajari bumi dan
menghubungkannya dengan ilmu
kriminologi. Melalui analisis tanah,
batuan, forensik geologist dapat
menentukan dimana kejahatan terjadi.
Sebelum bukti diambil dari lokasi, lingkungan di sekitar lokasi harus
diamati dan difoto terlebih dahulu.
Deskripsi hasil juga meliputi:
 1. Daerah geografi: kota, desa, alamat jika ada, dsb
 2.Tipe Habitat: gurun, hutan, di dalam apartmen, daerah kumuh,
padang rumput dsb.
 3. Area : berbatu, pegunungan, atau dataran rendah
 4. Tipe vegetasi: tanaman yang ada., jika spesifik dikirim ke botanis
 5. Tipe tanah: berpasir, berkerikil, berlumpur, atau artificial (semen,
batu-batuan dsb)
Menyisir lokasi pada radius tertentu yang diduga
kuat lokasi dimana jenazah berada.Secara kasat
mata terdapat perbedaan yang mencolok antara
kondisi tanah dan morfologi lingkungan normal
seperti:permukaan tanah yang lebih
tinggi,kontur tanah tidak terlalu padat,warna
yang berbeda dengan tanah
disekitarnya(pengaruh bekas galian)
1.Melalui analisis tanah(melihat tekstur
tanah,pH),tanah yang terjadi proses dekomposisi
jenazah pH cenderung lebih basa
2.Deteksi adanya gas menggunakan detektor
gas,pada proses pembusukan jenazah akan
mengeluarkan berbagai gas seperti H2S
3.Melalui metode probing,mendeteksi perubahan
yang terjadi pada tekstur tanah
4.Dengan menggunakan metode deteksi
jenazah dengan pengambilan sampel tanah
untuk dianalisis kandungan dan komposisi
tanahnya
5.Menggunakan metode stratigrafi,yaiu cara
memperhatikan segala bentuk gangguan
yang terjadi pada horizon-horizon tanahnya
Serangga tanah dan hewan tidak bertulang
belakang sebaiknya tidak usah disingkirkan.
Sample tanah dikumpulkan dan dibawa ke
laboratotium. Ambil sebanyak kurang lebih 4
gelas. Taruh pada kaleng yang ukurannya 2
kali dari sampel. Sampel tanah biasanya
diperiksa entomologis di laboratorium.
Langkah pertama yang terlibat dalam analisis sampel tanah
yang akan dibuat secara visual dan mikroskopis ketentuan
pemeriksaan tanah asam, konsistensi, warna dan kandungan
mineral. Selanjutnya, pencarian forensik untuk semua benda
asing seperti bahan tanaman seperti daun atau bahan
hewani seperti rambut, gigi atau kuku. Mencari pupuk
kandang kuda di sampel tanah dapat menunjukkan bahwa
tanah itu dari sebuah peternakan kuda dan bukan dari
halaman belakang tersangka.
 Dengan bantuan difraksi sinar-X, kriminalis dapat memeriksa dan
membandingkan mineral yang hadir dalam sampel tanah.
 Kromatografi gas / spektroskopi massa (GC / MS) dapat digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai komponen terpisah dalam sampel tanah.
 Teknik laboratorium lain yang disebut Differential termal analisis berguna.
Premis balik analisis termal diferensial adalah bahwa memecahkan tanah
dan menyerap panas dalam kecepatan yang berbeda. Dalam analisis ini,
sampel tanah dipanaskan, dan titik di mana bagian bawah istirahat
meleleh atau hasil dicatat. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan sifat
termal yang sama dari tanah lainnya, untuk menentukan apakah mereka
cukup konsisten untuk dipertimbangkan.
Ada kasus menarik yang menunjukkan keunikan setiap jenis
material bumi terhadap posisi geografisnya. Kasus ini terjadi pada
tahun 1925 di California, Amerika Serikat. Seorang wanita
bernama J.J. Loren dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong.
Beberapa bagian tubuhnya berhasil ditemukan di daerah El
Cerrito, California. Termasuk yang ditemukan adalah potongan
telinga. Namun bagian tubuh lainnya belum dapat ditemukan.
Edward Heinrich meneliti dan menyimpulkan bahwa butiran pasir
yang ditemukan di telinga itu tidak berasal dari lumpur dimana
potongan telinga itu ditemukan. Ini artinya telinga dan potongan
tubuh ini pernah dikubur di suatu tempat lain. Setelah meneliti
butiran pasir ini, Heinrich menyimpulkan bahwa ada butiran pasir
pantai yang menempel. Ia berasumsi bahwa butiran ini berasal
dari suatu sungai yang mulai memasuki laut.
Akhirnya, setelah mempelajari peta, ia
mendapatkan lokasi terdekat yaitu di Pulau
Bay Farm, yang jaraknya 12 mil dari lokasi
penemuan awal. Akhirnya ditemukanlah
keseluruhan potongan tubuh di bawah
jembatan antara Alameda dan Pulau Bay
Farm

Anda mungkin juga menyukai