Anda di halaman 1dari 19

KERACUNAN

DISUSUN OLEH :
Ii Solihah (1412E2001)
Mariana Lomo (1411C2003)
Yuniarsih Ishaq (1411C2002)
RACUN ……. !!!!!!
Racun adalah setiap bahan atau zat yang dalam
jumlah relatif kecil bila masuk kedalam tubuh akan
menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan
penyakit atau kematian
Keracunan ……
Keracunan merupakan masuknya zat atau senyawa kimia
dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan
pada yang menggunakannya
CARA MASUK RACUN …
Racun dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui
beberapa cara:
• Melalui mulut (peroral / ingesti).
• Melalui saluran pernafasan (inhalasi)
• Melalui suntikan (parenteral, injeksi)
• Melalui kulit yang sehat atau kulit yang sakit.
• Melalui dubur atau vagina (perektal atau pervaginal)
(Idris, 1985)
KLASIFIKASI RACUN
Racun dapat digolongkan sebagai berikut :

• Pestisida
• Bahan Industri
• Bahan untuk rumah tangga
• Bahan obat-obatan
• Racun (tanaman dan hewan)
• Berdasarkan sumber dan tempat dimana racun-racun tersebut
mudah didapat, maka racun dapat dibagi menjadi lima golongan,
yaitu:
A. Racun-racun yang banyak terdapat dalam rumah tangga.
Misalnya: desinfektan, deterjen, insektisida, dan sebagainya.
B. Racun-racun yang banyak digunakan dalam lapangan pertanian,
perkebunan.
Misalnya: pestisida, herbisida.
C. Racun-racun yang banyak dipakai dalam dunia kedokteran /
pengobatan.
Misalnya: sedatif hipnotis, analgetika, obat penenang, anti
depresan, dsb.
D. Racun-racun yang banyak dipakai dalam industri / laboratorium.
Misalnya: asam dan basa kuat, logam berat, dsb.
E. Racun-racun yang terdapat di alam bebas.
Misalnya: opium ganja, racun singkong, racun jamur serta binatang.
Mekanisme Kerja Racun
Mekanisme Kerja Racun….
1. Racun yang bekerja secara setempat (lokal)
Racun-racun yang bekerja secara setempat ini, biasanya akan
menimbulkan sensasi nyeri yang hebat, disertai dengan
peradangan, bahkan kematian yang dapat disebabkan oleh syok
akibat nyerinya tersebut atau karena peradangan sebagai
kelanjutan dari perforasi yang terjadi pada saluran pencernaan.
Contoh :
• Racun bersifat korosif: lisol, asam dan basa kuat.
• Racun bersifat iritan: arsen, HgCl2.
• Racun bersifat anastetik: kokain, asam karbol.
Mekanisme Kerja Racun….
2. Racun yang bekerja secara umum (sistemik)
• Walaupun kerjanya secara sistemik, racun-racun dalam
golongan ini biasanya memiliki akibat / afinitas pada salah
satu sistem atau organ tubuh yang lebih besar bila
dibandingkan dengan sistem atau organ tubuh lainnya.
• Misalnya:
• Narkotik, barbiturate, dan alkohol terutama berpengaruh
pada susunan syaraf pusat.
• Digitalis, asam oksalat terutama berpengaruh terhadap
jantung.
Mekanisme Kerja Racun….
3. Racun yang bekerja secara setempat dan secara
umum
Selain menimbulkan rasa nyeri (efek lokal) juga akan
menimbulkan depresi pada susunan syaraf pusat (efek
sistemik). Hal ini dimungkinkan karena sebagian dari asam
karbol tersebut akan diserap dan berpengaruh terhadap
otak (Nawawi, 1989).
Contoh :
Asam oksalat, asam karbol, arsen, garam Pb.
Kapan perlu dilakukannya pemeriksaan
pada korban keracunan?
• Pemeriksaan pada korban keracunan perlu dilakukan ketika
korban mengalami gejala keracunan, seperti :
• • Keracunan Akut
Gejala – gejala timbul 30 – 60 menit dan mencapi maksimum
dalam 2 – 8 jam.
• 1. Keracunan ringan :
– Anoreksia , sakit kepala , pusing , lemah , ansietas , tremor
lidah dan kelopak mata , miosis, penglihatan kabur.
2. Keracunan Sedang :
– Nausia, Salivasi, lakrimasi , kram perut , muntah – muntah ,
keringatan , nadi lambat dan fasikulasi otot.
3. Keracunan Berat :
– Diare , pin point , pupil tidak bereaksi , sukar bernafas,
edema paru , sianons , kontrol spirgter hilang , kejang – kejang
, koma , dan blok jantung.
• Keracunan Kronis
– Penghambatan kolinesterase akan menetap selama 2 – 6
minggu ( organofospat ) . Untuk karbamat ikatan dengan
AChE hanya bersifat sementara dan akan lepas kembali
setelah beberapa jam ( reversibel ) .
Keracunan cronis untuk karbomat tidak ada.
– Gejala – gejala bila ada menyerupai keracunan akut yang
ringan , tetapi bila eksposure lagi dalam jumlah yang kecil
dapat menimbulkan gejala – gejala yang berat.
Contoh kasus !
Sindonews.com - Pesta pernikahan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berubah menjadi musibah. Seusai
menyantap hidangan, pengantin dan lebih dari 100 tamu undangan keracunan makanan, Jumat (25/10/2013)
dini hari.
Sebanyak 109 warga Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan, Pacitan, sempat dibawa ke Puskesmas Pakisbaru
karena kondisi mereka memburuk. Mereka muntah-muntah serta mengeluh pusing dan sakit perut usai
memakan hidangan di pesta pernikahan di rumah Sami.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keluarga Sami menggelar pesta pernikahan anaknya, Teguh Wahyono
dan Erna, pada Kamis, 24 Oktober 2013 sore.
Setelah pulang ke rumah, warga mengeluh pusing dan muntah-muntah. Pengantin perempuan, Erna, juga
mengalami diare hingga dehidrasi. Ia pun terpaksa dibawa ke puskesmas. Jumlah warga yang muntah-muntah
dan diare terus bertambah hingga dini hari tadi.

Tim medis Puskesmas Pakisbaru sempat kewalahan karena jumlah pasien sangat banyak.
”Ada keluhan mual, muntah, diare bersama sama. Jumahnya bertambah terus. Seingat saya 109. Kami tangani
kegawatdaruratannya,” ujar dokter puskesmas, Imam Sujono.
Ia menambahkan, pada pagi ini jumlah pasien yang dirawat jauh menurun. Saat ini hanya ada enam orang saja.
Tim medis puskesmas akan membawa sampel makanan di pesta tersebut untuk dites di laboratorium dinas
kesehatan.
Faktor- faktor kercunan
1. Mikrobia
• Berdasarkan mekanisme kejadian dan bakteri
penyebabnya maka keracunan makanan dibagi dalam 2
type, yaitu type infeksi dan type intoksitasi. Type infeksi
disebabkan oleh V. Parahaemoliticus, Salmonella spp,
Escherichia coli pathogen, dan lainnya, dan type
intoksitasi disebabkan oleh Staphylococcus aereus,
Clostridium botulinum, Bacillus aereus, dan Clostridium
perfringes.
2. Makanan
• Pemilihan dan penyimpanan bahan makanan
• Pengolahan makanan
3. Manusia
• Keracuan pada kasus ini juga dapat disebabkan oleh
manusianya sendiri. Seorang tenaga pengoalah makanan,
atau penjamah makanan baik dalam mempersiapkan,
mengolah, menyimpan, mengangkut, maupun menyajikan
memeperhatikan hyigiene perorangannya. Salah satu
contoh adalah kebersihan tangan.
4. Eksposure
• Eksposure dalam hal ini misalnya penyajian yang digunakan
dalam acara pernikahan. Biasanya dalam acara
pernikahan, makanan disajikan secara terbuka dan lebih
banyak kontak dengan udara lebih lama. Padahal banyak
orang yang berdatangan/ yang ada dalam acara tersebut.
Jadi penumpukan mikrobia di udara dapat terjadi lebih
cepat
Kesimpulan
• Jadi, biasanya dalam acara atau kasus diatas,
kemungkinan terjadi keracuna lebih besar, Yang
diakibatkan oleh mikrobia. Kebiasaaan manusia yang tidak
higenis juga mempengaruhi keracunan. Alat-alat yang
digunakan jika tidak bersih pun dapat menyebkan kasus
diatas.
Sekian……..

Anda mungkin juga menyukai