Anda di halaman 1dari 17

SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN BANYUWANGI
 Hasil survei Depkes RI, tahun 1992-1993
menemukan bahwa 90 % lansia usila memiliki
tingkat kesegaran jasmani yang rendah
terutama daya tahan cardio-respirasi dan
kekuatan otot , hal tersebut dapat dicegah
dengan latihan fisik yang baik dan benar.
 Selain itu latihan fisik yang teratur dapat
memperbaiki morbiditas dan mortalitas yang
diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular.
 Olah raga adalah suatu bentuk latihan fisik
yang memberikan pengaruh baik ( positif )
terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang
apabila dilakukan sacara baik dan benar
( Depkes RI,2000 )
 Bentuk latihan olah raga yang dilakukan
adalah reguler, continue, grandual
( copper,2003 )
1. Dapat meningkatkan tenaga yang diperlukan
untuk menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari.
2. Dapat memperbaiki cadangan tenaga yang
diperlukan untuk kebutuhan yang tidak terduga.
3. Dapat mempercepat pemulihan setelah menderita
suatu penyakit / stress
4. Dapat memperbaiki keseimbangan tubuh.
5. Membuka kesempatan bertemu dengan kenalan
baru serta untuk menimbulkan kegembiraan.
1. Manfaat fisiologis
 Dampak langsung: Dapat membantu
pengaturan kadar gula darah, merangsang
adrenalin dan nor adrenalin, peningkatan
lualitas dan luantitas tidur.
 Dampak jangka panjang : Meningkatkan daya
tahan kardiovaskular, kekuatan otot rangka,
kelenturan, keseimbangan, koordinasi dan
kelincahan gerak sehingga mencegah
terjadinya kecelakaan.
 Sebagai upaya :
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
1. Membantu tubuh agar tetap bergerak dan
berfungsi
2. Menaikkan kemampuan daya tahan tubuh
3. Memberi kontak psikologis dengan sesama,
sehingga tidak merasa terasing.
4. Mencegah terjadinya cedera
5. Mengurangi atau menghambat proses
penuaan.
 Pekerjaan rumah dan berkebun : dilakukan
secara tepat, agar nafas sedikit lebih cepat dan
otot menjadi lelah.
 Berjalan- jalan : melangkah dengan panjang
makin lama makin cepat mengayunkan lengan
10-20 kali.
 Jalancepat : dengan kecepatan 11 meter / jam
atau 5,5 menit per km.
 Berenang
 Bersepeda
 Yoga dan senam aerobik yang ideal untuk
lansia

Kegiatan – kegiatan tersebut diatas harus


disesuaikan dengan kemampuan, penyakit
atau kondisi dan harus disertai latihan aerobik.
 Sit –up dengan kaki lurus
Menyebabkan otot illiopsoas / fleksor pada
punggung menaggung semua beban sehingga
terjadi pemendekan punggung bagian bawah
dan paha
 Meraih ibu jari kaki
lutut hiper ekstensi dan terjadi tekanan yang
cukup berat di vertebra lumbalis sehingga
menimbulkan keluhan pada punggung bagian
bawah.
 Mengangkat kaki
Mengakibatkan rotasi pelvis ke depan
sehingga terjadi gangguan punggung bagian
bawah dan lordosis.
 Melengkungkan punggung
Gerakan melengkungkan punggung ini justru
dapat melemahkan persendian tulang
punggung.
1. Metode latihan kardiovaskuler
 Ciri-ciri latihan :
gerakan yang melibatkan otot besar, tipe gerak
kontinus ( gerak aerobik dengan intensitas sedang
)
 Model latihan :
joging di lapangan terbuka atau dengan mesin
treadmill dalam ruangan,bersepeda, berenang,
senamaerobik.
 Program latihan : tahap 1 pemanasan, tahap 2
konditional, tahap 3 penenangan.
2. Metode latihan kekuatan otot
 Ciri-ciri latihan

untuk meningkatkan kekuatan otot


 Model latihan

pembebanan untuk melatih kekuatan


 Program latihan
hal yang perlu diperhatikan dalam latihan
beban :
1. Lakukan pemanasan dan peregangan
2. Memulai otot yang lebih besar dulu
3. Awali latihan dengan beban badan sendiri
4. Atur pernafasan
5. Latihan kelompok otot secara berselang otot
atas dan bawah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai