Pemeriksaan radiologi.
- Tomografi
- Mielografi
- Artrografi
- Computed Tomography
Pemeriksaan laboratorium
- Kalsium serum dan fosfor serum
- Fosfatase alkali
- Enzim otot
Pemeriksaan Lain – lain :
-Pemeriksaan kultur mikroorganisme dan tes
sensitivitas
-Biopsi tulang dan otot
-Elektromiografi
-Artroskopi
-Indium imaging
-MRI
PENATALAKSANAAN MEDIS TRAUMA TULANG
BELAKANG
Tindakan immobilisasi harus sudah dimulai dari tempat kejadian/kecelakaan
sampai ke unit gawat darurat. Yang pertama ialah immobilisasi dan stabilkan leher
dalam posisi normal; dengan menggunakan ’cervical collar’. Cegah agar leher
tidak terputar (rotation),Baringkan penderita dalam posisi terlentang (supine) pada
tempat/alas yang keras, Pasien diangkat/dibawa dengan cara ”4 men lift” atau
menggunakan ’Robinson’s orthopaedic stretcher’.
Stabilisasi Medis
Rehabilitasi
KOMPLIKASI TRAUMA TULANG BELAKANG
Neurogenik shock
Hipoksia
Gangguan paru-paru
Instabilitas paru-paru
Orhostatic hipotensi
Ileus paralitik
Kontraktur
Inkotinensia bleder
Konstipasi
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
TTAUMA TULANG BELAKANG
Pengkajian Trauma Tulang Belakang
- Primery Survey
a. Airway : Lakukan kontrol servikal untuk mengetahui
adanya desakan otot diafragma dan interkosta sehingga
mengganggu jalan nafas
b. Breathing : Control ventilasi
c. Circulation : Pantau Tekanan darah, Pantau adanya
Bradikardi atau poikilotermi
d. Disability : Kaji sebagian atau keseluruhan kemampuan
bergerak, kehilangan sensasi, dan kelemahan otot
Secondary Survey
a. Kaji riwayat trauma
b. Kaji tingkat kesadaran
c. Ukur tanda vital
d. Pemeriksaan fisik head to toe
DIAGNOSA KEPERAWATAN TRAUMA TULANG
BELAKANG
Menurut NANDA (2020) :
1. Ketidakefektifan Pola Nafas
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
3. Nyeri Akut
INTERVENSI KEPERAWATAN TRAUMA TULANG
BELAKANG
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TRAUMA
TULANG BELAKANG
Tindakan immobilisasi harus sudah dimulai dari tempat
kejadian/kecelakaan sampai ke unit gawat darurat.. Yang pertama
ialah immobilisasi dan stabilkan leher dalam posisi normal; dengan
menggunakan ’cervical collar’. Cegah agar leher tidak terputar
(rotation). Baringkan penderita dalam posisi terlentang (supine) pada
tempat/alas yang keras. Pasien diangkat/dibawa dengan cara ”4 men
lift” atau menggunakan ’Robinson’s orthopaedic stretcher’.
EVALUASI KEPERAWATAN TRAUMA TULANG
BELAKANG
Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil / perbuatan
dengan standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang
tepat sejauh mana tujuan tercapai.