Anda di halaman 1dari 57

Aplikasi teori grup

1. Penyusunan orbital molekul


TEORI ORBITAL MOLEKUL
• Inti atom dalam molekul berada pada jarak setimbang
• Elektron yang ditambahkan menghasilkan orbital molekul
(analog dengan orbital atom)
• Prinsip eksklusif Pauli dan Hund juga berlaku pada pengisian
elektron dalam molekul
• Salah satu metode pendekatan untuk penetapan orbital
molekul adalah Linear combination of Atomic Orbitals (LCAO)
• Proses pembentukan OM sama dengan hibridisasi kecuali
jumlah inti yang mengontrol orbital lebih dari satu
Pembentukan orbital molekul AB:

ΨA ΨB

Ψb = √½(ΨA + ΨB)
Ψa2

Ψa = √½(ΨA - ΨB)
Ψb2
Jenis OM:
Molekul Oksigen (O2)
Molekul B2
Molekul HF
BeH2
Menyusun orbital molekul dengan teori grup
1. Pilih orbital valensi atom pusat sebagai basis
set dan dengan bantuan tabel karakter yang
tepat, menentukan RI hasil tranformasi basis
set itu.
2. Pilih sejumlah orbital dari setiap atom ujung
sebagai basis set dan tentukan sebagai RR.
3. Tentukan RI yang muncul dalam representasi
RR.
4. Tuliskan ekspresi untuk orbital molekul yang
merupakan kombinasi linear dari semua RI dari
spesies simetri yang sama.
• Setiap tabel karakter menyediakan satu set label simetri
untuk mengklasifikasikan simetri orbital atom dan / atau
molekul.
• Simetri orbital sangat penting dalam teori orbital
molekul karena orbital atom jenis simetri yang berbeda
tidak dapat memberikan kontribusi pada orbital molekul
yang sama.
• O M hasil dari interaksi antara orbital atom pusat dan
orbital atom lain terjadi jika saling kompatibel satu
dengan yang lain
• Efisien jika daerah tumpang tindih antara orbital atom
adalah signifikan
• Efisien jika orbital atom relatif dekat dalam hal tingkat
energi.
Molekul Air
(H2O)

Σv’
x y

σv
SALC 2 orbital 1s dari 2 atom H
C2v E C2 σv σv’

RR 2 0 0 2

RR = A1 + B2
Bagaimana fungsi gelombang A1 dan B2
Operator Proyeksi
C2v E C2 σv σv’

Ψ1 Ψ1 Ψ2 Ψ2 Ψ1
Ψ2

Ψ1
Ψ1 A1 1 1 1 1

B2 1 -1 -1 1

A1 = 2Ψ1+2Ψ2 Normalisasi: A1 = 1/√2(Ψ1+Ψ2)


B2 = 2Ψ1- 2Ψ2 Normalisasi: B2 = 1/√2(Ψ1-Ψ2)
Contoh interaksi antara dua orbital
yang simetrinya berbeda dan sama
Diagram tingkat energi orbital dalam
H2O
Data spektroskopi fotoeletron
Eksperimen Kalkulasi (eV) Ionisasi dari
(eV) elektron
pada
12,62 12,5 B2

13,78 14 A1

17,02 17 B1

32,20 30 A1
Tabel konfigurasi elektron beberapa
spesies dan sudut ikat
Spesies 2A1 1B2 Sudut ikat
BH2 tereksitasi 0 1 180o
BH2 1 0 131o
NH2+ tereksitasi 1 1 144o
BH2- 2 0 100o
cH2 2 0 102o
CH2- 2 1 99o
NH2 2 1 103o
OH2+ 2 1 107o
OH2 2 2 105o
NH2- 2 2 104o
Amonia

Tabel Karakter
• Transformasi orbital atom N terhadap unsur simetri pada C3v:
2s  A1
2pz  A1
2px, 2py  E
Karakter C3 (120o) = cos 120o = -1/2
untuk 2 orbital (px dan py) =-1
• Set basis 3 orbital atom H dalam NH3 Tertransformasi
menghasilkan RR E 2C 3σ
3 v
RR 3 0 1

• Uraian RR menghasilkan RI (simetri): A1 + E


Metode Operator Proyeksi
Oktahedron
Teknik operator Proyeksi
Transformasi orbital atom pusat
4p Octahedral Metal
Complexes
4s

3d
Keterlibatan ikatan pi
Dua jenis ligan
2. Vibrasi Molekul
• A molecular vibration occurs when atoms in a molecule are in
periodic motion while the molecule as a whole has constant
translational and rotational motion.
• The frequency of the periodic motion is known as a vibration
frequency, and the typical frequencies of molecular vibrations range
from less than 1012 to approximately 1014 Hz.
• In general, a molecule with N atoms has 3N – 6 normal modes of
vibration, but a linear molecule has 3N – 5 such modes, as rotation
about its molecular axis cannot be observed.
• A diatomic molecule has one normal mode of vibration.
• The normal modes of vibration of polyatomic molecules are
independent of each other but each normal mode will involve
simultaneous vibrations of different parts of the molecule such as
different chemical bonds.
Vibrasi molekul
• Setiap jenis vibrasi akan membentuk basis set
untuk RI/simetri dari grup titik molekul
• Vibrasi akan aktif IR apabila jenis vibrasi itu
milik salah satu RI dengan basis set vektor x, y,
dan z
• Vibrasi aktif Raman jika ada perubahan tensor
polarizabilitas (basis set: x2, y2, z2, x2, xy, xz, yz,
x2- y2
• Contoh:
A1 dan B1 memiliki basis masing-masing z
dan y  keduanya aktif IR
A1 dan B1 juga memiliki basis x2 dan yz 
keduanya aktif Raman
Metoda “whole-molecule”
Transformasi set basis dalam C2V 
Representasi reducible
Representasi irreducible  simetri
untuk gerakan translasi, rotasi dan
vibrasi.
• Transformasi basis set semua vektor/sumbu
dari setiap atom menghasilkan RR:
C2v E C2 σv(xz) σv’(yz)
Jumlah atom
tdk bergerak
3 1 3 1
(ATB)
Sumbangan 3 -1 1 1
setiap ATB

RR (Γ3N) 9 -1 3 1
Kontribusi karakter untuk operasi
simetri per atom tidak bergerak

• E=3
• σ=1
• i = -3
• Cn = 1 + 2 cos (360/n)o
• Sn = -1 + 2 cos (360/n)o
Penguraian RR Menjadi RI
• Penggunaan Rumus:

• Hasil:
RR (Γ3N) = 3A1 +A2 + 3B1 + 2B2
• Dari Tabel karakter diperoleh:
Γtrans = A1 + B1 + B2
Γrot = A2 + B1 + B2
Γvib = 2A1 + B1
• Contoh molekul H2O (C2v)
Jumlah atom 3, Jumlah vibrasi: 3
• Gerakan vibrasi dapat didekati melalui konsep
teori grup  Whole molecular Metod
• Misal: H2O
Vibration Stretching and bending
O
r2 r1
H
H
Transormasi dua anak panah (gerakan vibrasi
stretching) menghasilkan:
C2v E C2 σv σv’
RR(str) 2 0 2 0
Penurunan RR menghasilkan:
RI(str) = A1 + B1, dan RI(ben) = A1
Operator proyeksi
C2v E C2 σv σv’
r1 r1 r2 r1 r2

Digabung dengan simteri A1:


Diperoleh A1 = 2r1 + 2r2, normalisasi: 1/v2(r1 + r2)

H
H
Operator proyeksi
C2v E C2 σv σv’
r1 r1 r2 r1 r2

Digabung dengan simteri B1:


Diperoleh B1 = 2r1 - 2r2, normalisasi: 1/v2(r1 - r2)

H
H
Contoh 2:

BCl3 (D3h):
• Jumlah atom 4 (tidak linear)
• Terdapat 6 jenis gerakan vibrasi
• RR untuk 12 derajat kebebasan molekul:
Ringkasan
• "Teori Grup" adalah cabang matematika yang mana orang
dapat menggunakan untuk membangun sebuah tabel karakter
mulai dari himpunan operasi simetri.
• Kimiawan fokus pada pentingnya dan penggunaan hasil akhir
(yaitu tabel karakter).
• Beberapa aplikasi simetri dan teori grup meliputi:
i) Memprediksi apakah molekul tertentu akan kiral, atau polar.
ii) Meneliti ikatan kimia dan memvisualisasikan orbital
molekul.
iii) Memprediksi apakah molekul dapat menyerap cahaya
dengan polarisasi tertentu, dan transisi spektroskopi mana
yang dapat terjadi jika itu ada.
iv) Investigasi gerakan vibrasi dari molekul.

Anda mungkin juga menyukai