Anda di halaman 1dari 33

INVESTIGASI

WABAH

Brivian Florentis Yustanta, SST, M.Kes


Program Studi D4 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri
46 orang tamu Hotel X menderita
pusing, mual, muntah, dan diare
beberapa saat setelah makan pagi di ILUSTRASI
restoran hotel. Mereka kemudian
dilarikan ke rumah sakit terdekat dan
sebagian besar tidak membutuhkan
rawat inap, kecuali 2 orang anak yang
dirawat 1 malam dan diperbolehkan
pulang keesokan harinya.

Apakah ini suatu wabah?

Bila Ya, apakah kemungkinan


penyebabnya?
• Wabah: kejadian penyakit yang melebihi keadaan biasa 
secara peraturan hanya boleh dinyatakan oleh menteri
kesehatan.
• Dalam lingkup kecil disebut “outbreak” (letusan)  boleh
dinyatakan oleh ‘siapa saja’.

• Kejadian luar biasa : sebelum


desentralisasi, KLB dinyatakan oleh
seksi KLB Kementrian Kesehatan 
wilayah boleh menyatakan KLB 
Kepentingan program.
Menurut Kementrian Kesehatan

Wabah adalah suatu peningkatan


kejadian kesakitan atau kematian yang
telah meluas secara cepat, baik jumlah
kasusnya maupun daerah terjangkit.

Wabah Penyakit Menular adalah berjangkitnya


suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Apakah Hanya Penyakit
Menular yang Termasuk
Epidemi (Wabah)?
Klasifikasi Wabah

Epidemik Pandemik

Endemik Sporadik
• Epidemi adalah keadaan dimana
didapat frekuensi penyakit melebihi
frekuensi biasa, atau dalam waktu
yang singkat terdapat penyakit yang
berlebih.

• Epidemi atau wabah pada zaman dahulu secara eksklusif


menangani wabah penyakit menular.  Tetapi saat ini kebanyakan
penyakit yang terjadi adalah penyakit tidak menular. Dengan
demikian, konsep ini dapat berlaku baik untuk penyakit menular
maupun yang tidak menular asal kriteria tersebut dapat dipenuhi.
Berikut ini adalah beberapa contoh
wabah besar yang pernah tercatat
dalam sejarah:

1) PES
• Tahun 541, terjadi wabah pes bubonik yg
pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini
dimulai di Mesir dan merebak sampai
Konstantinopel dan menewaskan 10.000 orang
setiap hari. Wabah tsb berlanjut dan memakan
korban sampai seperempat populasi manusia.
• Pes bubonik merebak kembali di Eropa tahun 1348, setelah mulai
berjangkit di Asia. Wabah ini dibawa oleh para pedagang Italia yang
mengungsi dari perang di Crimea, dan menewaskan dua puluh juta
orang Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh
populasi atau bahkan sampai separuh populasi di daerah perkotaan
yang paling parah dijangkiti.
2) Penyakit diabetes
• Penyakit di Indonesia diabetes meningkat dalam frekuensi yang
lebih besar daripada 30 tahun yang lalu.
• Pandemik ialah epidemik yang
terjadi dalam daerah yang sangat
luas dan mencakup populasi yang
banyak di berbagai daerah/negara di
daerah.

• Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau


pandemi yang cukup signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah
tersebut biasanya merupakan penyakit zoonosis yang terjadi
bersama dengan domestikasi hewan seperti influensa dan
tuberkulosa.
1) KOLERA
• Pandemi pertama (1816–1826). Pada mulanya wabah ini terjadi di India,
dan menyebar ke luar India pada tahun 1820. Penyebarannya sampai
ke RRC dan Laut Kaspia.
• Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London, Kanada dan New
York pada tahun 1832, dan pesisir Pasifik Amerika Utara pd tahun 1834.
• Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan
korban lebih dari sejuta jiwa.
• Pandemi keempat (1863–1875)
menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
• Pandemi kelima (1899–1923) Rusia
kembali terserang secara parah.
• Pandemi keenam dimulai di Indonesia
pd tahun 1961 dan mencapai
Bangladesh pada tahun 1963, India pd
tahun 1964, dan Uni Soviet pd tahun
1966.
2) AVIAN INFLUENZA
(FLU BURUNG)
• Penyebab wabah virus inluenza
H5N1. Sebuah pandemik tingkat
rendah pernah terjadi di
Hongkong pada 1968-1969.
Pandemik parah pernah terjadi di
Spanyol 1918-1919.
• Dalam konteks flu burung, berdasarkan skenario parah (severe),
kematian bisa mencakup angka antara 20 juta hingga 50 juta di seluruh
dunia
• Indonesia termasuk negara yang paling menderita bersama China dan
India ketika flu burung menjadi pandemik. Hal ini dikarenakan kepadatan
penduduk dan juga ketidaksiapan mengantisipasi pandemik secara dini.
• Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara
menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat/populasi
tertentu.
• Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit yang termasuk dalam
kategori endemik: 
1) Malaria
• Setiap tahun, lebih 500 juta manusia terinfeksi malaria dan lebih dari 1 juta
diantaranya meninggal dunia. 
• Kasus terbanyak yang ditemukan terdapat di benua Afrika, namun juga
melanda Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa di benua Eropa.
• Resiko penyakit malaria dapat mempengaruhi tingginya kematian bayi,
anak balita, wanita hamil dan dapat menurunkan produktivitas sumber daya
manusia.
• Penyakit Malaria di Indonesia
semakin tinggi sejak tahun 2006
silam dengan jumlah kasus yang
ditemukan sekitar 2 juta kasus
malaria klinis, kemudian menurun
pada tahun 2007 yang hanya
menjadi 1,75 kasus.
2) TBC 
• Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta
kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap
tahunnya disebabkan oleh TBC. Indonesia adalah negara ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia.
• Prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang
dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada
tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000
penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus
baru.
• Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit)  yang ada di suatu wilayah
tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu.

• Sporadik juga termasuk jenis penyakit yang tidak tersebar


merata pada tempat dan waktu yang tidak sama, dan pada
suatu saat dapat terjadi epidemik.
1) Polio Myelitis
• Selama 3 dekade pertama di abad ke 20,
80-90% penderita polio adalah anak
balita,kebanyakan dibawah umur 2 tahun.
• Di Indonesia ,sebelum perang dunia II,
penyakit polio merupakan penyakit yang
sporadic-endemis,epidemi pernah terjadi di
berbagai daerah seperti Bliton sampai ke
Balikpapan, Bandung Surabaya,
Semarang dan Medan
• Epidemi terakhir terjadi pada tahun
1976/1977 di Bali Selatan. Kebanyakan
infeksi virus polio tanpa gejala atau timbul
panas yang tidak spesifik.
• Perbandingan asimtomatik dan ringan
sampai terjadi paralisis adalah 100:1 dan
1000:1.
Tujuan Investigasi Wabah
Tujuan Utama: mengontrol atau mencegah penyebaran penyakit

Penanggulangan

Pencegahan
Tujuan Pelatihan

Kepentingan perencanaan program

Kepentingan umum, politik dan hukum


6. Mengembangkan
hipotesis

7. Menguji hipotesis

1. Persiapan investigasi 8. Memulai upaya


kontrol
2. Memastikan adanya
9. Memulai upaya
wabah
surveilans
3. Memastikan
diagnosis

4. Membuat
definisi/kriteria kasus

Prosedur Investigasi Wabah 5. Mendiskripsikan


wabah
2.Memastikan
• Tanyakan apa ‘betul’ adanya wabah
memang ada wabah
• Pastikan wabah • Cari data rutin  bandingkan,
penyakit apa (untuk apa betul ada kenaikan kasus
menentukan rencana • PSEUDOEPIDEMIK :
investigasi) • Perubahan cara pencatatan
• Perijinan dan pelaporan penderita
• Tentukan siapa yang • Adanya cara diagnosis baru
akan jadi counterpart (yang lebih sensitif)
1.Persiapan • Bertambahnya kesadaran
investigasi penduduk untuk berobat
• Adanya penyakit lain dengan
gejala serupa
• Bertambahnya population at
risk
3. Memastikan 4. Membuat definisi
diagnosis kasus/kriteria
• Perlu pemeriksaan • Mencari dan menghitung
penunjang kasus yang terjadi
• Bisa saja belum sangat • Untuk pembuatan kriteria
spesifik di awal, tetapi cukup kasus:
untuk menambahkan adanya 1) Gunakan gejala yang
bukti bahwa wabah memang dapat menunjukkan
betul terjadi prosesnya apa dan
dimana terjadinya (misal
mencret)
Contoh definisi kasus: 2) Sebisa mungkin pakai
Orang-orang yang datang pada jamuan makan gejala yang obyektif (bisa
siang di gedung A, pada hari Rabu, 6 Februari diamati)  misal
2018 dan/atau makan makanan yang mencret, panas (jangan
dihidangkan pada jamuan tersebut serta
dipakai: pusing)
mengalami gejala klinis sakit pada tenggorokan
dan/atau muntah dan/atau mencret.
5.
Mendiskripsikan
wabah (waktu,
orang, tempat)
• TEMPAT
• WAKTU • Distribusi
• Menggunakan • ORANG geografis kasus
kurve epidemik: • Definisi kasus  spot map
kurve jumlah menggambarkan • Insidens rate
penderita (garis siapa orang yg berdasar lokasi
X) per waktu terkena
(garis Y) • Deskripsi dibuat
berdasar: jenis
kelamin, umur,
status imunisasi,
pekerjaan,
kontak sosial dsb
Tipe Paparan : Pengamatan terhadap bentuk
 Satu puncak: common source, point source kurve dapat membantu
penentuan:
 Satu puncak yang panjang: continuous common 1) Tipe paparan
source 2) Jalur penularan
 Banyak puncak, jarak antar puncak sama: penularan (pernafasan, fecal-oral,
orang ke orang (person to person) skin to skin, darah, vektor
dsb)
 Banyak puncak dengan jarak antar puncak tidak 3) Saat paparan pertama
sama: paparan terjadi lebih dari satu kali, misal carier 4) Masa inkubasi
mengeluarkan mikroorganisme secara intermittent: 5) Adanya ‘kasus kedua’
typhoid
• Sumber infeksi: makanan/air atau
orang (index case: orang yang
pertama membawa penyakit ke
6. Membuat populasi)
hipotesis • Cara penularan
• Pola penularan (dilihat dari kurve
epidemik)
• Agent penyebab

• Studi laboratorium: kultur, pemeriksaan


tinja, pemeriksaan antibodi dsb
7. Menguji • Bisa dengan melakukan studi kasus-
hipotesis kontrol atau kohort
• Attack rate
• OR, RR
46 orang tamu Hotel X dalam 1 Masih ingat
rombongan menderita pusing, mual,
muntah, dan diare beberapa saat ilustrasi di
setelah makan pagi di restoran hotel. awal
Mereka kemudian dilarikan ke rumah
sakit terdekat dan sebagian besar tidak perkuliahan
membutuhkan rawat inap, kecuali 2 tadi?
orang anak yang dirawat 1 malam dan
diperbolehkan pulang keesokan
harinya.

Apakah ini suatu wabah?

Bila Ya, apakah kemungkinan


penyebabnya?
Keracunan Makanan Di Hotel X

1. Seluruh kasus merupakan 1 rombongan, tak ada tamu


lain atau karyawan sakit
2. Mereka sering pergi ke tempat2 lain
3. Diare dpt disebabkan oleh banyak agent penyakit 
butuh diagnosis mikrobiologis untk menentukan masa
inkubasi  waktu terpapar  vehicle of infection
• Tak ada tamu lain yg sakit. Padahal jenis, cara
penyajian, jam makan tak berbeda. 
kemungkinan penularan tidak terjadi di hotel
• Ini diperkuat dengan :
1. Mereka sering pergi & makan di luar
2. Tidak ada karyawan sakit
 butuh info tentang masa inkubasi
• Bila pemapar yang dicurigai sering terjadi,
menuduh pemapar terakhir sebagai penyebab
wabah dapat menghasilkan kesimpulan yang
salah.
• Cari masa inkubasi untuk menentukan waktu
pemaparan dapat dicari pemaparnya
Mencari Masa Inkubasi

1. Diagnosis penyakit
Agent Penyebab
2. Pemeriksaan
lab dari penderita

3. Pemeriksaan lab dari


sampel pemapar

4. Teori tentang sifat


agent
Masa Inkubasi
Beberapa Penyakit
Dengan Gejala Diare
Penyakit (agent) Masa inkubasi
Kolera Beberapa jam – 5 hr (2-3 hr)
Shigelosis 1 – 7 hr ( 1 – 3 hr)
E. coli 12 – 72 jam
Campilobacter 1 – 10 hr (3 – 5 hr)
Staphilococcus ½ - 7 jam (2 – 4 jam)
Clostridium 6 – 24 jam (10 – 12 jam)
8. Memulai upaya kontrol

2) Profilaksis atau
1) Sanitasi
pencegahan
3) Diagnosis dan 4) Kontrol vektor
pengobatan yang berkontribusi

9. Memulai upaya
9. Memulai upaya
surveilans
surveilans

Menentukan tujuan
Menentukan tujuan
Menentukan cara pengumpulan data
Menentukan cara pengumpulan data
Menentukan alur sistem
Menentukan alur sistem

Anda mungkin juga menyukai