Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan Pada Wanita

Yang Mengalami Kekerasan


Kelompok 10
Definisi Kekerasan
Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan
kekerasan ditujukan pada dirisendiri atau oranglain
secarra verbal maupun non verbal dan pada lingkungan
(Depkes RI, 2006).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan
suatu bentuk perilaku yanvg bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psiologis. Marah tidak
memiliki tujuan khusus, tapi lebih merujuk pada suatu
perangkat perasaan-perasaan tertentu yang biasanya
disebut dengan perasaan marah (Berkowitz, 1993 dan
Dermawan, Deden, 2013).
Proses Terjadi Kekerasan
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan perilaku kekerasan
menurut Rusdi (2013) adalah sebagai berikut:
– Muka merah dan tegang.
– Pandangan tajam.
– Mengatup rahang dengan kuat.
– Mengepalkan tangan.
– Biacara kasar.
– Suara tinggi, menjerit atau berteriak.
– Mengancam secara verbal dan fisik.
– Melempar atau memukul benda/orang lain.
– Merusak barang atau benda.
– Tidak mempunyai kemampuan mencegah/mengontrol
perilaku kekerasan.
Mekanisme Koping
1. Sublimasi
2. Proyeksi
3. Represi
4. Reaksi informasi
5. Deplacment
Definisi Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
Berdasarkan Undang-Undang No 23
tahun 2004 tentang PKDRT pada pasal 1 butir 1
menyebutkan bahwa Kekerasan Dalam Rumah
Tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga.
Etiologi KDRT
1. Teori biologis menjelaskan bahwa manusia, seperti juga hewan,
memiliki suatu instink agressif yang sudah dibawa sejak lahir.
2. Teori frustasi-agresi menyatakan bahwa kekerasan sebagai
suatu cara untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan
situasi frustasi.
3. Teori ini menjelaskan bahwa orang-orang yang hubungannya
dengan orang lain tidak memuaskan dan tidak tepat adalah
mudah untuk terpaksa berbuat kekerasan ketika usaha-usahnya
untuk berhubungan dengan orang lain menghadapi situasi
frusstasi.
Faktor Penyebab KDRT
Faktor diri, budaya, sosial dan politik turut
berperan pada pola perilaku abusif. Beberapa
pola tersebut adalah sebagai berikut :
• Pola keluarga abusif
• Penciptaan stereotipe peran seks
• Devaluasi sosial pada wanita
• Ketidakseimbangan kekuatan atau status
dalam keluarga
• Agresi yang diakui secara budaya
• Psikopatologi
Definisi Kekerasan Pada Ibu Hamil
Selama kehamilan , sasaran tubuh tindak
kekerasan pada ibu hamil berubah ,
perempuan dilaporkan sering mengalami
pemukulan didaerah kepala, payudara,
perut (paling banyak) dan genetalia., dan
diantara hal tersebut diatas kekerasan
seksual yang paling banyak terjadi (Ward
danHisley, 2009).
Etiologi
• Ketegangan
• Ketidakmampuan adaptasi pasangan dan
ketidaksiapan pasangan menerima
kehamilan.
• Pria cemburu terhadap janin
Dampak KDRT selama kehamilan pada Ibu
• Dapat berdampak pada kesehatan fisik dan
mentalnya,
• Menyebabkan risiko bunuh diri, tidak menginginkan
kehamilan dan melakukan kekerasan kepada anak.
• Ibu kurang menyusui bayinya, menjadi perokok, dan
menggunakan obat-obatan terlarang berat badan
lahir rendah, persalinan prematur, aborsi spontan,
solutio plasenta, ketuban pecah dini dan kematian
janin (Baccus & Bewley, 2011; Cunningham et al.,
2010; Tailieu dan Bronridge, 2010).
Definisi
• Pemerkosaan merupakan perbuatan kriminal
yang berwatak seksual yang terjadi ketika
seseorang manusia memaksa manusia lain
untuk melakukan hubungan seksual dalam
bentuk penetrasi vagina dengan penis,
secara paksa atau dengan cara kekerasan.
Dalam KBBI perkosaan berasal dari kata
perkosaan yang berarti menggagahi atau
melanggar dengan kekerasan.
Etiologi
• Kemandirian ekonomi perempuan.
• Karena pekerjaan perempuan
• Perselingkuhan laki-laki.
• Campur tangan pihak ketiga
• Pemahaman yang salah terhadap ajaran
agama
• Karena kebiasaan laki-laki
Jenis- Jenis Pemerkosaan
• Seductive Rape
• Sadistic Rape
• Anger Rape
• Domination Rape
Factor –faktor yang menimbulkan terjadinya
tindak pidana perkosaan
• Faktor intern
• Faktor ekstern
Bentuk-bentuk Kekerasan terhadap Perempuan
dan Anak
• Kekerasan fisik
• Kekerasan psikologis
• Kekerasan ekonomi
• Kekerasan seksual
• Kekerasan spiritual
ASKEP TINDAK KEKERASAN KEPADA IBU HAMIL
1. Pengkajian
• Kaji pemeriksaan kehamilan berkala
• Inspeksi non-verbal klien
• Kaji keluhan psikosomatik
Diagnosa
• Trauma akibat penganiayaan b.d
kekerasan dalam keluarga
• Resiko cidera b.d trauma fisik
• Isolasi sosial b.d kecemasan, depresi,
paranoid
Intervensi
• Perawat menggunakan teknik suportif,
penanganan dan penyuluhan pada
wanita korban pemukulan
• Memperdayakan korban
• Mendengar empati dan
memperlihatkan sikap menerima
Telaah Jurnal
Judul Jurnal
Hubungan usia waktu menikah dengan kejadian
kekerasan pada anak di kota Manado bulan Oktober
2014 – Oktober 2016.
Penulis
Sumayku, Gian P. S.; Djemi Tomuka;
Erwin Kristanto.
Identitas Jurnal
Jurnal e-Clinic (eCI), Volume 4, Nomor 2, Juli –
Desember 2016.
Metode
Jenis penelitian ialah deskriptif -
retrospektif berdasarkan data sekunder
dari RS Bhayangkara, Polresta Manado,
BkkbN Manado. Variabel penelitian ialah
pendidikan, hubungan dengan pelaku,
jenis kelamin, jenis kekerasan, kekerasan
pada anak dan usia waktu menikah.
Pembahasan
Jumlah kekerasan pada anak yang diperoleh dari
keseluruhan data yang dilaporkan di RS
Bhayangkara Manado yang masuk pada bulan
Oktober 2014 – Oktober 2016 berjumlah 385 kasus.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh di
RS Bhayangkara Manado, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tingkat pendidikan yang paling banyak mengalami
kasus kekerasan pada anak yaitu pada tingkat
pendidikan SD dan yang paling rendah ialah tingkat
pendidikan SMP.
2. Hanya terdapat sedikit perbedaan hubungan korban
dengan pelaku yang merupakan ayah kandung dan
ayah tiri.
3. Jenis kelamin korban yang paling banyak mengalami
kekerasan ialah perempuan dibanding dengan laki-
laki.
Next
4. Jenis kekerasan pada anak yang paling banyak terjadi ialah
jenis kekerasan seksual dibanding dengan jenis kekerasan
fisik.
5. Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh, usia
waktu menikah orangtua kandung/tiri umur 21-25 tahun
paling banyak melakukan kekerasan pada anak
dibandingkan usia waktu menikah dini umur 15-20 tahun
yaitu umur 21-25 tahun (47,1%) berbanding (5,88%).
Jadi ada hubungannya antara waktu menikah dengan kejadian
kekerasan pada anak yaitu usia waktu menikah orangtua
kandung/tiri umur 21-25 tahun paling banyak melakukan
kekerasan pada anak dibandingkan usia waktu menikah dini
umur 15-20 tahun yaitu umur 21-25 tahun (47,1%) berbanding
(5,88%).
Sekain Dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai