Nama Anggota : 1. Adam Evan (16310120) 2. Ervia Bidra Ambarizka (16310131) 3. Afinda Azimatul Khusna (16310159)
Kamis, 12 April 2018
Kebijakan Nasional Mengenai Guru di Indonesia Kebijakan nasional dan regulasi mengenai guru sebagai jabatan profesional Berbagai Kebijakan Nasional dan Regulasi Guru sebagai Jabatan Profesional : a. Berupa UU Dasar 1945 1) UUD 1945 yaitu pasal 28 huruf c, e; dan pasal 31. Bunyi pasal 28 huruf c adalah sebagai berikut : “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi m,eningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. 2) UUD 1945 pasal 28 huruf e disebutkan sebagai berikut : “Setiap orang bebas memeluk agama, dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali”. 3) UUD 1945 pasal 31 dikatakan sebagai berikut : a) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. b) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. c) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. d) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-jkurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. e) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia. b. Berupa UU / Peraturan Pemerintah Pengganti UU 1) UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2) UU RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 3) UU RI No.9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan. c. Berupa PP (Peraturan Pemerintah) 1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pengawai Negeri Sipil. 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru d. Berupa Perpres (Peraturan Presiden) 1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomo 110 Tahun 2006 Tentang Honorarium Bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi. e. Berupa Keppres (Keputusan Preseiden) 1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 Tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. f. Peraturan-peraturan Pelaksanaannya 1) Inpres (Instruksi Presiden) 2) Permen (Peraturan Menteri) a) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. b) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. c) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.35 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pembentukan Pendidikan Buta Aksara. d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah. e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.14 Tahun 2007 Tentang Standar Isi Program Paket A, Paket B, Paket C. f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. i) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Nonformal. j) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.50 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah. k) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.1 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Khusus. l) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.3 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Program Paket A, Paket B, Paket C. m) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.38 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. n) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.10 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. o) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.8 Tahun 2009 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. p) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan. q) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasional Tahun 2009 untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB. 3) Kepmen (Keputusan Menteri) a) Keputusan Menteri Perndidikan Nasional Nomor 056/P/2007 Tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru. b) Keputusan Menteri Perndidikan Nasional Nomor 057/O/2007 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. 4) Surat Keputusan Menteri a) Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, Nomor 25 Tahun 1993 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya b) Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 025/O/1995 Tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Hubungan kebijakan nasional dan regulasi mengenai guru sebagai jabatan profesional dengan teori atau konsep yang berkaitan dengan profesionalisme. Pengertian profesi, sebagai berikut : a. Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan,menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke praktek, memerlukan pelatian khusus, mempunyai persyaratan masuk, mempunyai otonami dalam ruang lingkup kerjanya, bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, menggunakan administrator, mempunyai organisasi yang dikelola anggota profesi, mempunyai kode etik, memiliki kepercayaan publik yang tinggi, mempunyai status sosial yang tinggi, ada kelompok elit untuk menilai keberhasilan. b. Menurut Sanusi et al(1991) menguraikan ciri-ciri utama profesi adalah suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang mnenetukan (crusial), menuntut keterampilan dan keahlian tertentu, memerlukan pendidikan tingkat tinggi dengan waktu yang lama, berpegang teguh pada kode etik,memiliki otonomi terhadap masalah yang dihadapinya, bertanggung jawab terhadap tindakannya, memiliki prestise yang tinggi di masyarakat. Selanjutnya Guru menjadi jabatan dan pekerjaan profesi setelah memenuhi persyaratan suatu pekerjaan yang dikatakan professional dengan ciri-ciri sebagaimana berikut : Persyaratan profesionalisme: a. Memiliki kemampuan teknis dan keilmuan yang menjamin efisiensi dan efektifitas perawatan, pengamanan dan pelayanan informasi pada instansi dan pelestarian budaya bangsa seselektif dan selengkap mungkin; b. Memahami suatu sistem administrasi secara baik dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu sistem kearsipan dan mengolah informasi arsip untuk berbagai kepentingan dalam rangka pelayanan administrasi, praktisi, keilmuan dan umum tanpa mengorbankan kepentingan lain yang karena ketentuan perundang- undangan atau etika harus memperoleh perlindungan; c. Memahami dengan baik prinsip-prinsip kearsipan praktis dan mampu menjabarkan konsep-konsep dan teori-teori kearsipan dan menterjemahakannya dalam praktek kegiatan kearsipan; d. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengkajian terhadap teori/konsep kearsipan, melaksanakan pelaksanaan penelitian dan merumuskan alternatif baru di bidang kearsipan.