Anda di halaman 1dari 31

dr.

Andi Nurul Inayah Saiful

Dibimbing oleh :
Dr. Hj. Isnawati Nur, SP. A

RSUD PROF. Dr. H.M Anwar Makkatutu


KABUPATEN BANTAENG
Identitas Pasien

 Nama : Bayi Ny. H
 Tanggal Lahir : 06-01-2018
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Tanggal Masuk : 06-01-2018
Pemeriksaan Fisis

 Berat Badan Lahir : 3.823 Gram
 Panjang Badan Lahir : 52 Cm
 Lingkar Kepala : 34 Cm
 Lingkar Dada : 35 Cm
 Lingkar Perut : 33 Cm
Riwayat Kelahiran

• Bayi lahir melalui proses operasi Sectio Caesar dengan
indikasi placenta previa totalis.
• Bayi lahir aterm
• Tidak segera menangis
• Air ketuban keruh
• Apgar score 2/3
• Ballard Score 36-38 Minggu
• Downe Score 5
• BAB : Mekonium

 Anak ke 4 dari 4 bersaudara, Keguguran 1 kali

SEX UMUR SAKIT/SEHAT

Laki-laki 12 tahun Sehat

Laki-Laki 5 tahun Sehat

- - -

Laki-Laki O tahun Sakit


Pemeriksaan Fisis

Tanda Vital :
Denyut jantung : 130 kali/menit
Respiratory Rate : 65 kali / menit
Suhu : 35,6 derajat Celcius
Anemia : (-)
Ikterus : (-)
Sianosis : Ada
Anak Tampak merintih
Pemeriksaan Fisis

Kepala : Normocephal
Muka : Tidak tampak kelainan
Rambut : Lebat, Warna Hitam
Ubun-Ubun Besar : Belum Menutup
Telinga : Tidak tampak Kelainan
Mata : Tidak Tampak Kelainan
Bibir : Kering (-)
Lidah : Mikroglossi (-)
Pemeriksaan Fisis (Thorax)

Inspeksi :
 Tampak Simetris Kiri = Kanan
 Retraksi ada
Palpasi : tidak ditemukan kelainan
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi :
 Bunyi Pernapasan Vesikuler
 Bunyi Tambahan Tidak ada
Pemeriksaan Fisis
(Abdomen)

Inspeksi :
 Tampak Tali Pusat Basah
 Perut tampak cembung
Auskultasi :
 Peristaltik ada, kesan normal
Palpasi : Hati dan Limpa tidak teraba
Perkusi : Timpani
Pemeriksaan Fisis

Genitalia : Tidak tampak kelainan
Ekstremitas : Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thoraks (15-01-2018)

 Bercak granuler kedua paru.
Batas jantung dan diafragma
masih tampak jelas.
 Cor : Posisi, bentuk dan ukuran
dalam batas normal
 Sinus dan diafragma baik.
 Tulang-tulang intak

Kesan : Sesuai gambaran RDN


Grade I
Diagnosa

 Bayi Cukup Bulan/Sesuai Masa Kehamilan
 RDN (Respiratory Distress of the Newborn)
Tatalaksana

 Pemberian Oksigen 1 liter per menit via nasal kanul
 Infus Dextrose 10% 6 tetes per menit
 Injeksi Vicilin 100 mg tiap12 Jam intravena
 Injeksi Gentamicin 15 mg tiap 24 jam intravena
Definisi

 Respiratory Distress atau gangguan napas yang terjadi pada
bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana sistem
pernapasan tidak mampu melakukan pertukaran gas secara
normal.
 Terminologi respiratory distress digunakan untuk
menujukkan bahwa pasien masih dapat menggunakan
mekanisme kompensasi untuk mengembalikan pertukaran
gas yang adekuat.
Etiologi

Paru-Paru Aspirasi, Pneumonia, Transient Tachypnea of the Newborn, Persistent
Pulmonary Hypertension, Pneumothorax, perdarahan paru, edema
paru, displasia bronkopulmonal, hernia diafragma, tumor, efusi
pleura, emfisema lobaris kongenital.

Jalan Napas Laringomalasia, trakeomalasia, atresia/stenosis choana, Pierre


Robin Syndrome, tumor dan kista.
Otot-Otot Paralisis nervus frenikus, trauma medulla spinalis, miasthenia
Respirasi gravis
Sistem Saraf Apnea of prematurity, obat (sedatif, analgesit, magnesium),
Pusat kejang, asfiksia, hipoksia ensefalopati, perdarahan SSP
Lain-Lain Penyakit jantung bawaan tipe sianotik, gagal jantung kongestif,
anemia/polisitemia, tetanus neonatorum, immaturitas, syok,
sepsis
Faktor Predisposisi

 Bayi Kurang Bulan : Paru bayi secara biokimiawi masih
imatur dengan kekurangan surfaktan yang melapisi rongga
alveoli
 Depresi Neonatal :
 Aspirasi mekonium
 Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi
 Bayi dari Ibu penderita Diabetes Melitus : Terjadi distres
akibat kelambatan pematangan paru
 Bayi yang lahir melalui proses operasi caesar

Klasifikasi (Score Downes)
0
 1 2
Respiratory rate < 60 x/min 60 – 80 x/min > 80x/min
Retractions No Retraction Mild Retraction Severe Retraction
Cyanosis No cyanosis Cyanosis relieved by Cyanosis on Oksigen
Oksigen
Air Entry Good bilateral air Mild decreased in air No air entry
entry entry
Grunting No grunting Audible by Audible with ear
stethoscope

Score < 4 No/Mild respiratory distress


Score 4 – 7 Respiratory distress
Score > 7 Impending respiratory failure
Manifestasi Klinis

 Takipnea : Frekuensi napas >60 – 80 kali/menit
 Nafas cuping hidung
 Retraksi
 Merintih atau Grunting
 Sianosis
 Apneu
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Analisa gas darah

• Menilai derajat hipoksemia dan keseimbangan
asam basa
• Ditandai dengan PaCO2 > 50 mmHg, PaO2 <
60 mmHg atau saturasi oksigen arterial < 90%

Kultur Darah Menunjukkan keadaan bakteriemia

Darah Rutin dan Hitung Jenis • Leukositosis menunjukkan adanya infeksi


• Neutropenia menunjukkan infeksi bakteri
• Trombositopenia menunjukkan adanya sepsis

Glukosa Darah Menilai keadaan hipoglikemia, yang dapat


menyebabkan dan memberat takipnea.
Pemeriksaan Radiologi
Derajat Berat/Ringan
 Temuan

I Ringan Kadang normal atau gambaran granuler,


homogen, tidak ada air-bronchogram

II Ringan- Sedang Derajat I + Gambaran air-bronchogram

III Sedang – Berat Derajat II + batas jantung kabur


IV Berat “White Lung” : Lapangan paru tampak
putih menyeluruh
Stage 1
slight reticular (slight granular) decrease in transparency of the lung, no certain
difference to normal findings.
Stage 2
Soft decrease in transparency with an aerobronchogram, which overlaps the heart
(= always a sign of an alveolar lung reaction!)
Stage 3
like stage 2, but with gradual stronger decrease in transparency, as well as a
blurry diaphragm and heart.
Stage 4
White lung: practically homogenic lung opacity

Penatalaksanaan

 Rawat inkubator  Pertahankan suhu tubuh (aksila) 35,5-
37,50C (bayi preterm) dan 35-370C (bayi aterm)
 Ventilasi  Oksigenasi diberikan untuk mempertahankan
saturasi oksigen.
 Puasa peroral, berikan cairan parenteral dengan dekstrose
10% mulai 50 mL/hari
 Berikan antibiotika + “septic work up” sampai terbukti
bukan sepsis
 Terapi pemberian surfaktan
 Rujuk ke RS dengan fasilitas yang lebih baik
Terapi Surfaktan

Nama Dosis Awal Dosis Tambahan

Galfactant 3 ml/KgBB Dapat diulang sampai 3 kali pemberian


dengan interval tiap 12 jam

Beractant 4 ml/KgBB Dapat diulang setelah 6 jam, sampai


total 4 dosis dalam 48 jam

Colfosceril 5 ml/KgBB (diberikan Dapat diulang setelah 12 dan 24 jam


dalam 4 menit)

Porcine 2,5 ml/KgBB Dosis 1,25 ml/KgBB dapat diberikan


tiap 12 jam.

Anda mungkin juga menyukai