KABUPATEN BANTAENG Identitas Pasien Nama : Bayi Ny. H Tanggal Lahir : 06-01-2018 Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal Masuk : 06-01-2018 Pemeriksaan Fisis Berat Badan Lahir : 3.823 Gram Panjang Badan Lahir : 52 Cm Lingkar Kepala : 34 Cm Lingkar Dada : 35 Cm Lingkar Perut : 33 Cm Riwayat Kelahiran • Bayi lahir melalui proses operasi Sectio Caesar dengan indikasi placenta previa totalis. • Bayi lahir aterm • Tidak segera menangis • Air ketuban keruh • Apgar score 2/3 • Ballard Score 36-38 Minggu • Downe Score 5 • BAB : Mekonium Anak ke 4 dari 4 bersaudara, Keguguran 1 kali
SEX UMUR SAKIT/SEHAT
Laki-laki 12 tahun Sehat
Laki-Laki 5 tahun Sehat
- - -
Laki-Laki O tahun Sakit
Pemeriksaan Fisis Tanda Vital : Denyut jantung : 130 kali/menit Respiratory Rate : 65 kali / menit Suhu : 35,6 derajat Celcius Anemia : (-) Ikterus : (-) Sianosis : Ada Anak Tampak merintih Pemeriksaan Fisis Kepala : Normocephal Muka : Tidak tampak kelainan Rambut : Lebat, Warna Hitam Ubun-Ubun Besar : Belum Menutup Telinga : Tidak tampak Kelainan Mata : Tidak Tampak Kelainan Bibir : Kering (-) Lidah : Mikroglossi (-) Pemeriksaan Fisis (Thorax) Inspeksi : Tampak Simetris Kiri = Kanan Retraksi ada Palpasi : tidak ditemukan kelainan Perkusi : batas jantung dalam batas normal Auskultasi : Bunyi Pernapasan Vesikuler Bunyi Tambahan Tidak ada Pemeriksaan Fisis (Abdomen) Inspeksi : Tampak Tali Pusat Basah Perut tampak cembung Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal Palpasi : Hati dan Limpa tidak teraba Perkusi : Timpani Pemeriksaan Fisis Genitalia : Tidak tampak kelainan Ekstremitas : Tidak tampak kelainan Pemeriksaan Penunjang Foto Thoraks (15-01-2018) Bercak granuler kedua paru. Batas jantung dan diafragma masih tampak jelas. Cor : Posisi, bentuk dan ukuran dalam batas normal Sinus dan diafragma baik. Tulang-tulang intak
Kesan : Sesuai gambaran RDN
Grade I Diagnosa Bayi Cukup Bulan/Sesuai Masa Kehamilan RDN (Respiratory Distress of the Newborn) Tatalaksana Pemberian Oksigen 1 liter per menit via nasal kanul Infus Dextrose 10% 6 tetes per menit Injeksi Vicilin 100 mg tiap12 Jam intravena Injeksi Gentamicin 15 mg tiap 24 jam intravena Definisi Respiratory Distress atau gangguan napas yang terjadi pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana sistem pernapasan tidak mampu melakukan pertukaran gas secara normal. Terminologi respiratory distress digunakan untuk menujukkan bahwa pasien masih dapat menggunakan mekanisme kompensasi untuk mengembalikan pertukaran gas yang adekuat. Etiologi Paru-Paru Aspirasi, Pneumonia, Transient Tachypnea of the Newborn, Persistent Pulmonary Hypertension, Pneumothorax, perdarahan paru, edema paru, displasia bronkopulmonal, hernia diafragma, tumor, efusi pleura, emfisema lobaris kongenital.
Jalan Napas Laringomalasia, trakeomalasia, atresia/stenosis choana, Pierre
Robin Syndrome, tumor dan kista. Otot-Otot Paralisis nervus frenikus, trauma medulla spinalis, miasthenia Respirasi gravis Sistem Saraf Apnea of prematurity, obat (sedatif, analgesit, magnesium), Pusat kejang, asfiksia, hipoksia ensefalopati, perdarahan SSP Lain-Lain Penyakit jantung bawaan tipe sianotik, gagal jantung kongestif, anemia/polisitemia, tetanus neonatorum, immaturitas, syok, sepsis Faktor Predisposisi Bayi Kurang Bulan : Paru bayi secara biokimiawi masih imatur dengan kekurangan surfaktan yang melapisi rongga alveoli Depresi Neonatal : Aspirasi mekonium Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi Bayi dari Ibu penderita Diabetes Melitus : Terjadi distres akibat kelambatan pematangan paru Bayi yang lahir melalui proses operasi caesar Klasifikasi (Score Downes) 0 1 2 Respiratory rate < 60 x/min 60 – 80 x/min > 80x/min Retractions No Retraction Mild Retraction Severe Retraction Cyanosis No cyanosis Cyanosis relieved by Cyanosis on Oksigen Oksigen Air Entry Good bilateral air Mild decreased in air No air entry entry entry Grunting No grunting Audible by Audible with ear stethoscope
Score < 4 No/Mild respiratory distress
Score 4 – 7 Respiratory distress Score > 7 Impending respiratory failure Manifestasi Klinis Takipnea : Frekuensi napas >60 – 80 kali/menit Nafas cuping hidung Retraksi Merintih atau Grunting Sianosis Apneu Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Analisa gas darah • Menilai derajat hipoksemia dan keseimbangan asam basa • Ditandai dengan PaCO2 > 50 mmHg, PaO2 < 60 mmHg atau saturasi oksigen arterial < 90%
Kultur Darah Menunjukkan keadaan bakteriemia
Darah Rutin dan Hitung Jenis • Leukositosis menunjukkan adanya infeksi
• Neutropenia menunjukkan infeksi bakteri • Trombositopenia menunjukkan adanya sepsis
Glukosa Darah Menilai keadaan hipoglikemia, yang dapat
menyebabkan dan memberat takipnea. Pemeriksaan Radiologi Derajat Berat/Ringan Temuan
I Ringan Kadang normal atau gambaran granuler,
homogen, tidak ada air-bronchogram
II Ringan- Sedang Derajat I + Gambaran air-bronchogram
III Sedang – Berat Derajat II + batas jantung kabur
IV Berat “White Lung” : Lapangan paru tampak putih menyeluruh Stage 1 slight reticular (slight granular) decrease in transparency of the lung, no certain difference to normal findings. Stage 2 Soft decrease in transparency with an aerobronchogram, which overlaps the heart (= always a sign of an alveolar lung reaction!) Stage 3 like stage 2, but with gradual stronger decrease in transparency, as well as a blurry diaphragm and heart. Stage 4 White lung: practically homogenic lung opacity Penatalaksanaan Rawat inkubator Pertahankan suhu tubuh (aksila) 35,5- 37,50C (bayi preterm) dan 35-370C (bayi aterm) Ventilasi Oksigenasi diberikan untuk mempertahankan saturasi oksigen. Puasa peroral, berikan cairan parenteral dengan dekstrose 10% mulai 50 mL/hari Berikan antibiotika + “septic work up” sampai terbukti bukan sepsis Terapi pemberian surfaktan Rujuk ke RS dengan fasilitas yang lebih baik Terapi Surfaktan Nama Dosis Awal Dosis Tambahan
Galfactant 3 ml/KgBB Dapat diulang sampai 3 kali pemberian
dengan interval tiap 12 jam
Beractant 4 ml/KgBB Dapat diulang setelah 6 jam, sampai
total 4 dosis dalam 48 jam
Colfosceril 5 ml/KgBB (diberikan Dapat diulang setelah 12 dan 24 jam
dalam 4 menit)
Porcine 2,5 ml/KgBB Dosis 1,25 ml/KgBB dapat diberikan