Anda di halaman 1dari 27

Indonesia

Consolidated Fiscal
Database (COFIS)
Macro and Fiscal Management (MFM GP)
and Governance
Global Practice – World Bank Office Jakarta
Garis besar presentasi

1. Tujuan Presentasi
2. “Ke mana saja anggaran dialokasikan?” –
Memperkenalkan COFIS
3. Membangun dataset COFIS

2
Tujuan Presentasi

• Memperkenalkan database COFIS

• Menjelaskan bagaimana cara membangun


dan menggunakan database tersebut

• Mengumpulkan input untuk memperbaiki


database kedepannya

3
Database COFIS diciptakan untuk mempermudah
analisis keuangan publik
Database COFIS ditujukan sebagai dataset yang menjadi referensi utama, berisikan data-data keuangan publik
siap pakai, untuk mendukung analisis yang berhubungan dengan keuangan publik
• Beralih dari pengumpulan data yang bersifat ad-hoc menjadi pengumpulan dan pemrosesan data yang sifatnya
sistematis
• Dataset yang sama (satu dataset) untuk berbagai pengguna data: staff WBOJ, pemerintah dan donor
Merupakan dataset yang terkonsolidasi dari data-data di tingkat pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten)
• Data pengeluaran publik time-series berdasarkan fungsi, sektor dan klasifikasi ekonomi serta tingkat
pemerintahan.
• “Fungsi” merupakan klasifikas resmi dari pemerintah Indonesia sedangkan “Sektor” merupakan klasifikasi Bank
Dunia yang terkait dengan fokus area kerja WB
• Periode dimulai pada awal tahun desentralisasi hingga data paling baru yang tersedia (2001-2012)
• Sudah digunakan untuk keperluan analisis Development Policy Review (DPR), analisis terkait RPJMN serta
analisis spefisik sektor
Dataset ini juga akan dibagikan kepada unit kerja pemerintah yang melakukan analisis pengeluaran publik –
sebagai bagian dari kerjasama keseluruhan dengan pemerintah (selain TA dan capacity building dalam analisis
pengeluaran publik)

Dataset ini dapat menjadi dasar/landasan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi dan tampilan
• File dalam bentuk EXCEL/STATA
• Terhubung dengan DAPOER database, yang dapat diakses melalui website databank Bank Dunia

Tujuanya bukan untuk menciptakan database yang rumit, tapi justru mempermudah akses data dari semua
tingkat pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan analisis
• Data keuangan publik yang lebih mendetail per sektor mungkin dapat disediakan oleh tim sektoral (termasuk
juga data non-fiskal).

4
Garis besar presentasi

1. Tujuan Presentasi
2. “Ke mana saja anggaran dialokasikan?” –
Memperkenalkan COFIS
3. Membangun dataset COFIS

5
Sebenarnya, seberapa banyak anggaran yang ada?

Total pengeluaran pemerintah secara nominal (Rp milyar – sumbu kanan)


dan % PDB (sumbu kiri)
25% 1,800,000
21% 1,589,416
21% 1,600,000
20% 20% 20%
20% 19%
20% 19%
18% 18% 18% 1,400,000
17%
1,142,480 1,200,000
14% 15% 14%
15% 14% 14%
13% 13% 13%
12% 1,000,000
11% 11%
14%
800,000
10%
600,000
352,537 400,000
5%
200,000

0% -
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Total exclude subsidy and interest payment Total include subsidy and interest payment
%GDP exclude subsidy and interest payment %GDP include subsidy and interest payment

6
Post Desentralisasi Fiskal: Siapa yang memiliki
belanja terbesar?

7
Komposisi (setelah re-klasifikasi) belanja antara
tingkat pemerintahan cenderung konstan sejak 2001
Total Belanja Pemerintah berdasarkan Tingkat Pemerintahan
100%
20% 27% 27% 26% 25% 28% 29% 27% 29% 28% 28%
30%
80%
60%
40%
20%
0%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Central Subsidy Interest payment Provinces Districts

Belanja subsidi dan bunga menyumbang 28 persen dari total pemerintah pusat tahun 2012

Total Belanja Pemerintah berdasarkan Tingkat Pemerintahan


(diluar belanja subsidi dan belanja bunga)
100%
80% 38% 43% 38% 40% 39% 38% 41% 41% 39% 39% 39% 38%

60%
40%
51% 51% 49% 51% 52% 49% 48% 51% 50% 50% 49%
20% 43%

0%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Central Provinces Districts


Diluar subsidi dan bunga, terlihat bahwa porsi belanja antara pusat dan daerah (provinsi dan
kabupaten/kota) hampir sama dan tidak berubah signifikan sejak awal desentralisasi

8
Sebagian besar belanja untuk pelayanan publik dasar
berasal dari pemerintah daerah
Porsi belanja sektor yang berasal dari pemerintah daerah
(provinsi dan kabupaten/kota) terhadap total belanja sektor (%)
75%
72%
70% 68%

65% 63%

60%
59%

55%
55%
50% 53%

46%
45%

40%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Education Health Infrastructure

• Porsi belanja daerah di sektor kesehatan dan infrastruktur meningkat, dan menurun
untuk sektor kesehatan
• Besar porsi belanja daerah dari tahun ke tahun cenderung berubah, yang mungkin
disebabkan oleh perubahan pada kerangka desentralisasi dan perubahan tanggung
jawab.

9
Ketergantungan fiskal masih tinggi: 83 persen belanja
pemerintah daerah berasal dari transfer pusat

Porsi transfer pusat dari total belanja pemerintah daerah


100% 97%
88% 90%
90% 85% 86% 87%
83% 83% 84% 83%
80% 80%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

% transfer to total SN spending

10
Berapa banyak belanja ditujukan untuk pelayanan
publik utama/dasar?

11
34 persen belanja pemerintah dialokasikan untuk
pelayanan publik dasar.
Subsidi, belanja bunga dan admin umum menyerap 50 persen anggaran

Komposisi sektoral dari total belanja pemerintah


(termasuk subsidi dan belanja bunga)
100%

90%

80% 8% 9% 10% Other sectors


8% 10% 11%
Infrastructure
70%
14% 14% 14% 14% Belanja pelayanan
19% 18% Education publik sektor-sektor
60% 4% 4% 5%
4%
Health utama
6% 5%
50%
General admin
40% Subsidi, belanja
Interest payment
bunga dan admin
30% Subsidy umum
20%

10%

0%
2002 2004 2006 2008 2010 2012

12
88 persen dari total anggaran subsidi ditujukan untuk
sektor energi

Komposisi subsidi
350,000 7,000

6,000
300,000 6,000
Other non energy
subsidy
250,000 5,000 Fertilizer subsidy
4,500 4,500 Subsidi Non-energi
Milyar Rupiah

200,000 4,000 Food subsidy

in IDR
(RASKIN)

150,000 3,000 Electricity Subsidy


Subsidi Energi
1,810 Fuel Subsidy
100,000 2,000

Subsidized
50,000 1,000 gasoline price
(RHS)
- -
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

• Subsidi bahan bakar sendiri menyerap 61 persen dari total alokasi subsidi

13
Subsidi energi mendominasi pengeluaran masing-masing dari
kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur pada tahun 2012
Subsidi energi dan sektor pelayanan publik dasar (% of PDB)
5.0%
4.5%
4.5%

4.0% 3.7%
3.4% 3.4% 3.5% 3.5%
3.5% 3.3%

3.0% 2.9%

2.5% 2.2%
2.1% 2.1% 2.0%
1.9%
2.0% 1.7% 1.7%

1.5%

1.0%

0.5%
1.0% 1.0% 1.0% 1.0% 1.0%
0.0%
2008 2009 2010 2011 2012

Energy subsidy Health Education Infrastructure

• Subsidi energi meningkat sejak tahun 2009 hingga tahun 2012


• Pengeluaran kesehatan stagnan di level 1% dari PDB pada lima tahun
terakhir
• Belanja subsidi energi hampir mencapai dua kali lipat belanja infrastruktur
pada tahun 2012
14
Seberapa besar belanja pegawai?

15
Belanja pegawai pemerintah kabupaten/kota adalah yang
terbesar, sedangkan porsi terkecil ada di pemerintah provinsi
Belanja pemerintah pusat tahun
2012 menurut klasifikasi ekonomi

1_Personnel

13% 2_Goods and services

35% 3_Capital

26% 4_Grants

5_Others
25%
6_Social Assistance
(Bantuan Sosial)

Belanja pemerintah provinsi tahun Belanja pemerintah kabupaten/kota tahun


2012 menurut klasifikasi ekonomi 2012 menurut klasifikasi ekonomi

1_Personnel
1_Personnel

24% 2_Goods and 23% 2_Goods and services


24%
services 3_Capital
52%
3_Capital
4_Grants
18% 5_Others
21% 4_Grants
29%
5_Others

16
Garis besar presentasi

1. Tujuan Presentasi
2. “Ke mana saja anggaran dialokasikan?” –
Memperkenalkan COFIS
3. Membangun dataset COFIS

17
Langkah langkah harmonisasi data sehingga data siap
digunakan dalam analisis
Pengumpulan Re- Penyesuaian Konsolida Indikator
mapping antar tahun si standar
data mentah
• Dari data • Dari klasifikasi • Memastikan • Menggabung • Kalkulasi
Pemeri Kementerian resmi konsistensi kan data indikator
Keuangan pemerintah ke data antar belanja pusat standar (i.e
ntah (LKPP, data
klasifikasi 13 tahun ketika dan daerah rasio
sektor dan
terjadi belanja
pusat pokok dan detil
realisasi
ekonomi
perubahan terhadap
• Konsisten
terhadap data di struktur PDB)
tingkat anggaran • Grafik dan
pemerintahan kurva Consolida
daerah standar
ted Fiscal
Penyesuai Database
Pengumpulan Penyesuaian Re- Konsolida Indikator
data daerah mapping
an antar
si standar (COFIS)
data mentah
Pemerin tahun
tah • Dari data BPS • Inflating: metode • Dari klasifikasi • Lihat atas • Lihat atas • Lihat atas
dan SIKD penyesuaian untuk resmi
daerah (Sistem memperhitungkan pemerintah ke
unit daerah yang klasifikasi 13
(Prov / Informasi
tidak melaporkan sektor dan
Keuangan angka belanjanya ekonomi
Kab Daerah) di tahun tertentu1 • Konsisten
Kota) • Estimasi detil data terhadap data di
ketika total belanja tingkat pusat
tersedia namun untuk
data detil tidak memungkinkan
tersedia konsolidast

1. Ditimbang terhadap tahun terdekat yang memiliki data lengkap untuk provinsi, tidak tertimbang untuk kab/kota, setelah tahun 2005 (untuk
provinsi) dan 2006 (untuk kab.kota), seluruh unit melaporkan realisasi belanja mereka
18
INDONESIA- (1/7)
Belanja pemerintah pusat menggunakan publikasi data resmi Kementerian
Keuangan
100% Sebelum data treatment
Besarnya porsi belanja yang
tidak terklasifikasi fungsinya di
% dari total belanja pemerintah pusat (di luar subsidi, pembayaran

90%
tahun 2011 No Function nor Subfunction and others

11_Social Protection
80%
10_Education
bunga utang dan transfer ke daerah)

70% 9_Religion
13.4%
15.1% 15.3%
8_Tourism and Culture
60% 15.4% 14.8% 12.5% 19.1%
7_Health

50% 6_Housing and Communities Ammenities


17.6%
5_Environmental Protection
Peningkatan signifikan belanja
40% pelayanan umum tahun 2008-
2010 4_Economic Affairs
Mencapai setengah dari total belanja
pemerintah pusat (tidak termasuk subsidi 3_Public Order and Safety
30% dan pembayaran bunga)
51.8%
46.8% 45.7%
2_Defense
20% 39.8% 38.2%
34.2% 1_General Public Services excluding
31.4%
Interest payment and subsidy
24.3%
10%

0%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

19
INDONESIA- (2/7)
Belanja pemerintah pusat dipetakan ke 11 fungsi pemerintah
100% Setelah data treatment

90% 17% 18% 17% No Function nor Subfunction and others


19% 21% 20% 19%
22% Porsi besar di belanja
pemerintah pusat yang tidak
% dari total belanja pemerintah pusat (di luar subsidi,

11_Social Protection
pembayaran bunga utang dan transfer ke daerah)

80%
terklasifikasi, sete;ah
berdiskusi dengan DJA, dapat
10_Education dikonfirmasi sebagai bagian
dari sektor pelayanan umum
70%
13% 9_Religion
15%
16%
60% 15% 19% 8_Tourism and Culture
18%
16% 14%
7_Health
50%
6_Housing and Communities
Ammenities
40% Memperbaiki inkonsistensi pada 5_Environmental Protection
komponen gaji menghilangkan
kenaikan siginifikan yang
30% 4_Economic Affairs
sebelumnya dijumpai pada sektor
pelayanan umum
3_Public Order and Safety
20% 38% 38%
34% 33%
31% 31% 32% 2_Defense
40%
10%
1_General Public Services excluding
Interest payment and subsidy
0%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

20
INDONESIA- (3/7)
Belanja pemerintah pusat dipetakan ke 13 sektor

100%
Setelah reklasifikasi
3% 3% 3% 3% 2% 2% 3% 3%

9% 9% 10% No Function nor Subfunction and


10% 11% 12% 13%
90% 13% others
Reklasifikasi beberapa
13_Agriculture sub fungsi untuk
% dari total belanja pemerintah pusat (di luar subsidi,

membentuk sektor:
pembayaran bunga utang dan transfer ke daerah)

80%
17% 19% infrastruktur dan
18% 17% 21% 12_Infrastructure
21% 19% pertanian;
19% dikarenakan
70%
11_Social Protection pentingnya dan
tingginya relevansi
sektor terkait dalam
60% 10_Education_adj pembangunan
Indonesia
9_Religious Affairs
50%

8_Tourism and Culture_adj


40%
7_Health
30%
6_Housing and Public Facilities_adj

20% 40% 38% 38%


34% 5_Environment_adj
31% 33% 30% 31%
10% 4_Economy_adj

3_Public Law and Order


0%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

21
INDONESIA- (4/7)
Belanja daerah dalam berbagai format pada data resmi
Kemenkeu
2001 - Makuda 2005 – Kepmen 29 2012 – Permen 13
100% 100%
100%
90% 90%
90%
80% 80%
80%

70% 70%
70%

60% 60%
60%

50% 50% 50%

40% 40% 40%

30% 30% 30%

20% 20% 20%

10% 10% 10%

0% 0% 0%
District Province District Province District Province

Assistance_Routine Unexpected_Expenditure Unexpected_Expenditure


Pension_Subsidy_Routine Revenue Sharing & Financial Assistance Subsidy
Unexpected_Routine Public_Ops_Maint Grants
Miscellanious_Routine Public_General_Administration Interest
Travel_Routine Apparatus_Ops_Maint Social_Assistance
Ops_Maint_Routine Apparatus_General_Administration Financial_Assistance
Goods_Routine
Revenue_Sharing
Staff_Routine Berbagai format anggaran Goods_Services
Development
berbeda mempersulit analisis Capital

antara waktu/tren pada belanja Personnel


22
daerah
INDONESIA- (5/7)
Belanja pemerintah daerah setelah reklasifikasi
Provinsi Kab/Kota
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
2001 2005 2012 2001 2005 2012
Others Others
Grants Grants
Transfer to lower level government Transfer to lower level government
Capital Capital
Goods and services Goods and services
Staff Staff

Masing masing format dipetakan ke format


yang seragam untuk memungkinkan tren
anggaran sejak awal desentralisasi 23
INDONESIA- (6/7)
Belanja daerah berdasarkan sektor dalam berbagai format
pada data resmi Kemenkeu
2001 - Makuda 2005 – Kepmen 29 2012 – Permen 13
100% 100% 100%
90% 90%
80% 80% 80%
70% 70%
60% 60% 60%
50% 50%
40% 40% 40%
30% 30%
20% 20% 20%
10% 10%
0% 0% 0%
District Province District Province District Province
PENGELUARAN TIDAK TERSANGKA Transmigrasi
BIDANG SOSIAL
Tenaga Kerja
PENGELUARAN TIDAK TERMASUK BAGIAN LAIN BIDANG PERTANIAN Statistik
Sosial
BIDANG PERTANAHAN Perumahan
SUBSIDI / BANTUAN KEUANGAN KEPADA DAERAH Pertanian
BAWAHAN BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI Pertanahan
Perpustakaan
PENSIUN DAN BANTUAN
BIDANG PERMUKIMAN Perindustrian
Perhubungan
PEMBAYARAN POKOK DAN BUNGA PINJAMAN BIDANG PERKOPERASIAN Perencanaan Pembangunan
Perdagangan
BIDANG PERINDUSTRIAN DAN Pendidikan
BAGIAN USAHA-USAHA DAERAH (LAIN-LAIN) PERDAGANGAN Penataan Ruang
BIDANG PERIKANAN Penanaman Modal
BAGIAN PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN Pemuda dan Olah Raga
BIDANG PERHUBUNGAN Pemerintahan Umum
PERTAMBANGAN
Pemberdayaan Perempuan
BAGIAN PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN, BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KOPERASI Pekerjaan Umum
BIDANG PENATAAN RUANG Pariwisata
Lingkungan Hidup
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
24
INDONESIA- (7/7)
Belanja pemerintah daerah berdasarkan sektor setelah
reklasifikasi
Provinsi Kab/Kota

100% 100%

80% 80%

60% 60%

40% 40%

20% 20%

0% 0%
2001 2005 2012 2001 2005 2012
Agriculture Agriculture
Infrastructure Infrastructure
Social Protection Social Protection
Education Education
Religious affairs Religious affairs
Tourism and Culture Tourism and Culture
Health Health
Housing and Public Facilities Housing and Public Facilities
Environment Environment
Economy Economy
Public Law and Order Public Law and Order
Government General Administration Sect Government General Administration Sect

25
Apa yang tidak ada dalam COFIS…

• Data untuk masing masing daerah secara individu >> tersedia di INDO-
DAPOER database (http://data.worldbank.org/data-catalog/indonesia-
database-for-policy-and-economic-research)

• Unit administrasi/ kementerian lembaga yang bertanggung jawab


terhadap belanja pemerintah

• Pemetaan COFOG 1 yang sempurna untuk komparasi internasional

• Data detil untuk sektor dan klasifikasi ekonomi seluruh sektor  saat
ini hanya tersedia untuk beberapa sektor

• Data anggaran (data dalam dataset ini hanya data realisasi)

1. Classification of the Functions of Government (COFOG) adalah klasifikasi yang disusun oleh United Nations
Statistics Division. Klasifikasi ini didesain untuk secara umum dapat diaplikasikan oleh pemerintah di berbagai
negara
. 26
Terima kasih

27

Anda mungkin juga menyukai