Anda di halaman 1dari 48

Pengawasan NAPZA dan

JKN 2017
Jakarta, 8 Juni 2018
Audit Klaim NAPZA 2017

Jakarta, 8 Juni 2018


Daftar Perwakilan yang Melakukan Audit
Klaim Napza 2017

Biaya Audit menggunakan anggaran DIPA Ditjen P2P Kemenkes


Pedoman audit sama dengan tahun 2016 yang lalu
Pengawasan JKN 2017
Jakarta, 8 Juni 2018
Fakta JKN 2017
Jakarta, 8 Juni 2018
Gambaran Kepesertaan JKN
 Berdasarkan data BPJS Kesehatan, jumlah peserta Jaminan Kesehatan
Nasional pada 30 April 2018 sebanyak 193.535.881 orang atau 76,37% dari
total penduduk.
Cakupan Kepesertaan Menuju UHC 2019

Kepesertaan 257,5
73,0
61,9 66,4 juta penduduk
Indonesia di 2019
95 (Roadmap JKN )
85
77
68
60
Kegiatan dalam mencapai UHC 2019

1. Integrasi Jamkesda ke dalam JKN

2015 2016* 2017* 2019 2. Perluasan Cakupan Kepesertaan sector PPU, PBPU dan BP
Target Capaian

3. Pengalihan Askes PNS, BUMN, TNI Polri

Sumber : RPJMN 2015-2019


Capaian RKAT atas Kepesertaan
s.d. Des 2017
Realisasi 2017
No Uraian RKAT 2017 per 31 Desember
per 30 Nov
Aktif Non aktif Jumlah %
A Penerima Bantuan Iuran 92.400.000 92.315.867 92.380.352 - 92.380.352 99,98%
B Bukan Penerima Bantuan Iuran
1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 57.830.492 44.310.066 43.569.134 1.321.908 44.891.042 77,63%
2Pekerja Bukan Penerima Upah (PPBU) 27.921.103 24.737.104 13.787.832 11.609.996 25.397.828 90,96%
3 Bukan Pekerja (BP) 5.370.704 4.997.766 4.978.469 29.985 5.008.454 93,26%
Total B 91.122.299 74.044.936 62.335.435 12.961.889 75.297.324 82,63%
Penduduk Yang didaftarkan oleh
C
pemerintah Derah – PBI APBD 18.192.612 20.241.768 19.958.357 346.916 20.305.273 111,61%

Total 201.714.911 186.602.571 174.674.144 13.308.805 187.982.949 93,19%

Jumlah peserta dengan NIK sebanyak 163.992.839 peserta


Jumlah peserta tanpa NIK sebanyak 23.990.110 peserta
Gambaran Capaian RKAT atas Cakupan
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah
Realisasi 2017
No. Kedeputian Wilayah RKAT 2017
per 30 Nov per 31 Des %
1 2 3 4 5 6=5/3
1. Sumut dan DI Aceh 1.808.834 1.740.688 1.785.761 98,72%
2. Riau, Kepri, Sumbar dan Jambi 2.342.836 2.195.581 2.256.878 96,33%
3. Sumsel, Kep. Babel dan Bengkulu 1.309.551 1.184.037 1.217.705 92,99%
4. DKI Jkt, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi 6.376.620 4.439.290 4.537.685 71,16%
5. Jabar 3.468.794 3.141.170 3.223.824 92,94%
6. Jateng dan DI Yogyakarta 3.462.988 3.223.261 3.312.436 95,65%
7. Jatim 3.083.673 2.880.495 2.971.453 96,36%
8. Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kaltara 1.206.975 1.376.831 1.431.377 118,59%
9. Sulsel, Sulbar, Sultra dan Maluku 1.301.573 1.262.556 1.295.201 99,51%
10. Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Malut 747.868 727.018 740.446 99,01%
11. Bali, NTT dan NTB 988.252 939.788 953.447 96,48%
12. Papua dan Papua Barat 188.462 157.410 160.442 85,13%
13. Banten, Kalbar dan Lampung 1.909.967 1.798.911 1.848.706 96,79%

Jumlah 28.196.393 25.067.036 25.735.361 91,27%


Peserta per-Kelas per 31Des 2017
Kelas Rawat
No Uraian Jumlah
I II III
A - -
Penerima Bantuan Iuran 92.380.352 92.380.352
B Bukan Penerima Bantuan Iuran -
1
Pekerja Penerima Upah (PPU) 16.315.981 28.575.061 - 44.891.042
2
Pekerja Bukan Penerima Upah (PPBU) 4.387.457 5.812.438 15.197.933 25.397.828
3
Bukan Pekerja (BP) 2.709.412 2.232.394 66.648 5.008.454

Total B 23.412.850 36.619.893 15.264.581 75.297.324


Penduduk Yang didaftarkan oleh
C
pemerintah Derah - - 20.305.273 20.305.273

Total 23.412.850 36.619.893 127.950.206 187.982.949


68,06% peserta
dgn iuran
Rp23.00 sd
Rp.25.000
Distribusi Kartu KIS

Jumlah Kartu
Belum
Tercetak Jumlah
No Uraian Tercetak %
dan Peserta
dan
Distribusi
Distribusi
A Penerima Bantuan Iuran 92.099.296 281.056 92.380.352 99,70%
B Bukan Penerima Bantuan Iuran
1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 35.395.536 9.495.506 44.891.042 78,85%
2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PPBU) 23.998.617 1.399.211 25.397.828 94,49%
3 Bukan Pekerja (BP) 1.363.161 3.645.293 5.008.454 27,22%

Total B 60.757.314 14.540.010 75.297.324 80,69%


Penduduk Yang didaftarkan oleh pemerintah
C
Derah 12.102.111 8.203.162 20.305.273 59,60%
Total 164.958.721 23.024.228 187.982.949 87,75%
Peserta Mendaftar Melalui...

No Lokasi Pendaftaran Per 30 November per 31 Desember


1 Kantor Cabang 179.101.455 180.429.058
2 Website 6.766.053 6.816.725
3 Bank 724.755 724.755
4 Care Center 1500 10.308 12.411
400
Jumlah 186.602.571 187.982.949
Distribusi KIS segmen PBI
No Kedeputian Wilayah Target Distribusi ke End User Retur Total
Distribusi Distribusi
Tahun 2017 Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5=4/3 6 7=6/3 8=4+6 9=8/3
1. Sumut dan DI Aceh 162.162 129.688 79,97% 7.455 4,60% 137.143 84,57%
2. Riau, Kepri, Sumbar dan Jambi 163.642 124.402 76,02% 7.482 4,57% 131.884 80,59%
3. Sumsel, Kep. Babel dan Bengkulu 110.343 84.761 76,82% 11.637 10,55% 96.398 87,36%
4. DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan 117.416 69.299 59,02% 13.055 11,12% 82.354 70,14%
Bekasi
5. Jabar 236.674 179.023 75,64% 11.354 4,80% 190.377 80,44%
6. Jateng dan DI Yogyakarta 609.799 502.682 82,43% 11.985 1,97% 514.667 84,40%
7. Jatim 265.464 202.537 76,30% 10.096 3,80% 212.633 80,10%
8. Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kaltara 60.141 48.824 81,18% 3.444 5,73% 52.268 86,91%
9. Sulsel, Sulba, Sultra dan Maluku 278.543 193.143 69,34% 76.054 27,30% 269.197 96,64%
10. Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Malut 140.435 108.353 77,16% 16.762 11,94% 125.115 89,09%
11. Bali, NTT dan NTB 93.632 55.718 59,51% 2.424 2,59% 58.142 62,10%
12. Papua dan Papua Barat 26.677 13.289 49,81% 9.828 36,84% 23.117 86,66%
13. Banten, Kalbar dan Lampung 186.372 149.380 80,15% 5.172 2,78% 154.552 82,93%
Jumlah 2.451.300 1.861.099 75,92% 186.748 7,62% 2.047.847 83,54%
SDM Promotif dan Preventif di
Puskesmas
Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas
No Provinsi Meme- Belum No Provinsi Meme- Belum
nuhi Meme-nuhi nuhi Meme-nuhi
1 ACEH 127 213 19 NUSA TENGGARA TIMUR 140 231
2 SUMATERA UTARA 86 485 20 KALIMANTAN BARAT 86 155
3 SUMATERA BARAT 99 165 21 KALIMANTAN TENGAH 33 162
4 RIAU 78 135 22 KALIMANTAN SELATAN 110 120
5 JAMBI 70 116 23 KALIMANTAN TIMUR 84 97
6 SUMATERA SELATAN 128 194 24 KALIMANTAN UTARA 30 20
7 BENGKULU 39 141 25 SULAWESI UTARA 19 169
8 LAMPUNG 62 231 26 SULAWESI TENGAH 43 147
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 37 25 27 SULAWESI SELATAN 160 291
10 KEPULAUAN RIAU 20 53 28 SULAWESI TENGGARA 61 212
11 DKI JAKARTA 31 320 29 GORONTALO 20 73
12 JAWA BARAT 195 863 30 SULAWESI BARAT 47 48
13 JAWA TENGAH 269 607 31 MALUKU 23 176
14 DI YOGYAKARTA 76 45 32 MALUKU UTARA 28 104
15 JAWA TIMUR 225 736 33 PAPUA BARAT 14 140
16 BANTEN 27 206 34 PAPUA 52 343
17 BALI 42 78 Total 2641 7180
18 NUSA TENGGARA BARAT 80 79
Data Umum – SDM RS Kelas C Pemda
Belum Belum
Meme- Meme-
No Provinsi Meme- Total No Provinsi Meme- Total
nuhi nuhi
nuhi nuhi
1 ACEH 5 9 14 19 KALIMANTAN BARAT 5 5 10
2 SUMATERA UTARA 11 10 21 20 KALIMANTAN TENGAH 4 5 9
3 SUMATERA BARAT 5 10 15
21 KALIMANTAN SELATAN 5 5 10
4 RIAU 6 5 11
5 JAMBI 4 5 9 22 KALIMANTAN TIMUR 6 2 8
6 SUMATERA SELATAN 4 7 11 23 KALIMANTAN UTARA 3 1 4
7 BENGKULU 1 6 7 24 SULAWESI UTARA 2 6 8
8 LAMPUNG 6 6 12 25 SULAWESI TENGAH 8 4 12
KEPULAUAN BANGKA
26 SULAWESI SELATAN 10 8 18
9 BELITUNG 6 0 6
10 KEPULAUAN RIAU 1 4 5 27 SULAWESI TENGGARA 4 5 9
11 JAWA BARAT 13 5 18 28 GORONTALO 3 1 4
12 JAWA TENGAH 19 6 25 29 SULAWESI BARAT 1 3 4
13 DI YOGYAKARTA 2 1 3 30 MALUKU 0 4 4
14 JAWA TIMUR 21 5 26
31 MALUKU UTARA 0 4 4
15 BANTEN 3 1 4
16 BALI 1 2 3 32 PAPUA BARAT 3 3 6
17 NUSA TENGGARA BARAT 7 2 9 33 PAPUA 7 1 8
18 NUSA TENGGARA TIMUR 4 11 15 180 152 332

Memenuhi jika terdapat dokter spesialis penyakit dalam, obgyn, anak, bedah, radiologi, anestesi, patologi
klinik
Metodologi Pengawasan
JKN 2017
Jakarta, 8 Juni 2018
Fokus Pengawasan JKN 2017

 CakupanKepesertaan JKN menuju UHC


2019, Hambatan dan solusinya
 Pemenuhan Sumber Daya Kesehatan (SDM,
Faskes, Peralatan, Obat, dan anggaran),
hambatan dan solusinya
Metodologi Pengawasan

 Pengawasan atas pelaksanaan Program JKN menggunakan teknik audit untuk tingkat
kab/kota sedangkan untuk konsolidasi di tingkat provinsi dan pusat menggunakan
teknik evaluasi.
 Metodologi pengawasan kinerja JKN adalah sebagai berikut:
 Pengumpulan data dan informasi.
 Analisis perbandingan data dan informasi.
 Wawancara dan konfirmasi.
 Terhadap hasil informasi yang tidak sesuai dengan kriteria, auditor melakukan
wawancara kepada pihak-pihak terkait (Kemenkes, BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota, Rumah Sakit) untuk mengetahui ketidaksesuaian target,
menganalisis permasalahan dengan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA),
dan menetapkan rekomendasi pemecahan masalahnya.
Cakupan Peserta

Population Database JKN


Coverage akurat

Peserta yang
pernah gunakan
Revenue KIS
Collection

Iuran dibayar

Method of Finance
Persentase
anggaran

Obat, SDM &


Peralatan Faskes

Kecukupan TT dan
dokter
Benefit Package
Model Jaminan
Kesehatan Promotif &
Preventif

Capaian SPM
Purchasing

Ketepatan
Provider Payment pembayaran
kapitasi dan klaim

Administrative
P-Care digunakan
Efficiency

Level of
Fragmentation
Risk Pooling
Compotition of
Risk Pool
TAO JKN 2017
Jakarta, 8 Juni 2018
Sub-Dimensi Population
Coverage
Cakupan Kepesertaan (PC1)

 TAO
 Capaian kepesertaan tidak sesuai dengan target.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa target kepesertaan JKN terpenuhi.
 Indikator yang diuji

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐽𝐾𝑁 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓


 𝑥 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎
Database Peserta JKN akurat (PC2)

 TAO
 Belum seluruhnya peserta JKN yang terdaftar mempunyai NIK yang unik.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa seluruh peserta Jaminan Kesehatan terdaftar mempunyai
NIK yang unik.
 Indikator yang diuji
 Indikator database peserta JKN yang akurat menilai apakah peserta telah
didaftarkan BPJS Kesehatan dengan mencantumkan NIK yang unik. Terjaminnya
cakupan peserta jaminan kesehatan apabila peserta sudah terdaftar dengan NIK
yang unik.
Pemanfaatan Kartu KIS (PC3)

 TAO
 Peserta tidak pernah menggunakan kartu KIS.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa kartu KIS digunakan oleh peserta.
 Indikator yang diuji
 Indikator pemanfaatan kartu KIS menilai penggunaan kartu KIS oleh peserta yang
aktif selama tahun 2017.
Sub-Dimensi method of
payment
Ketepatan Jumlah Pembayaran Iuran
Peserta ke BPJS Kesehatan (MF1)
 TAO
 Terdapat kekurangan pembayaran iuran peserta
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa pembayaran iuran telah dilakukan sesuai ketentuan.
 Indikator yang diuji
 Indikator pembayaran iuran peserta BPJS mengukur apakah peserta melakukan
pembayaran iuran peserta BPJS sesuai jumlah.
Anggaran Bidang Kesehatan terhadap
total APBN dan APBD (MF2)
 TAO
 Jumlah anggaran bidang kesehatan tahun 2017 diluar belanja pegawai tidak
mencapai 5% dari total APBN Tahun 2017 dan/atau tidak mencapai 10% dari total
APBD Tahun 2017.
 Tujuan pengawasan
 Tujuan pengawasan ialah untuk meyakinkan Pemerintah dan/atau Pemerintah
Kabupaten/Kota mengalokasikan anggaran untuk bidang kesehatan diluar belanja
pegawai minimal sebesar 5% dari total APBN dan 10% dari total APBD tahun 2017.
 Indikator yang diuji
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑗𝑖
 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑃𝐵𝐷
Sub-Dimensi benefit
package
FKTP dengan Fasilitas dan Peralatan
Sesuai Standar (BP1)
 TAO
 Terdapat Puskesmas yang tidak didukung fasilitas dan alat kesehatan yang memadai
sesuai standar.
 Tujuan pengawasan
 Untuk menyakinkan bahwa fasilitas dan peralatan kesehatan yang tersedia di
Puskesmas telah sesuai dengan standar fasilitas dan peralatan pelayanan Kesehatan
sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan masyarakat.
 Indikator yang diuji:
 Indikator FKTP dengan Fasilitas Sesuai Standar menilai apakah Puskesmas yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang memiliki fasilitas dan peralatan
kesehatan sesuai Peraturan Menetri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Rumah Sakit dengan Peralatan Sesuai
Standar (BP2)
 TAO
 Terdapat Rumah Sakit Rujukan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak
memiliki peralatan sesuai standard sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 56
Tahun 2014 Tentang Rumah Sakit.
 Tujuan Pengawasan
 Tujuan pengawasan adalah untuk meyakinkan bahwa rumah sakit rujukan yang
bekerjasama dengan BPJS memiliki peralatan sesuai standard sebagaimana diatur
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Rumah Sakit.
 Indikator yang diuji
 Menilai apakah RS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang memiliki fasilitas
dan peralatan kesehatan sesuai Peraturan Menetri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
Kecukupan Tempat Tidur Rumah Sakit
Rujukan (BP3)
 TAO
 Jumlah tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan tidak mencukupi dibandingkan dengan
jumlah Peserta.
 Tujuan pengawasan
 Untuk menyakinkan bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit rujukan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan cukup tersedia dibandingkan dengan jumlah
peserta.
 Indikator yang diuji:
 Jumlah tempat tidur rawat inap adalah 20 tempat tidur untuk 10.000 penduduk
sebagaimana ditargetkan dalam RPJMN 2014-2019 Buku I Halaman 157 yang
mencantumkan kondisi 2013 sebanyak 12,6 tempat tidur untuk 10.000 penduduk
dan target 2019 sebanyak 25 tempat tidur untuk 10.000 penduduk.
FKTP dengan SDM Kesehatan sesuai
standar (BP4)
 TAO
 Jumlah tenaga Kesehatan di FKTP Puskesmas tidak tersedia sesuai standar
Peraturan Meneteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
 Tujuan pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa tenaga kesehatan tersedia dalam jumlah yang cukup
untuk melakukan pelayanan kesehatan di FKTP.
 Indikator yang diuji:
 Indikator FKTP dengan jumlah SDM Kesehatan sesuai standar mengukur seberapa
banyak Puskesmas yang didukung sumber daya manusia di bidang Kesehatan sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Kecukupan rasio dokter FKTP terhadap
perserta (BP5)
 TAO
 Rasio dokter terhadap peserta lebih besar dari 1:5000.
 Tujuan pengawasan
 Untuk memastikan bahwa dokter FKTP melayani pasien FKTP dengan rasio yang
ideal.
 Indikator yang diuji
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑒𝑟 𝐹𝐾𝑇𝑃

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
Rumah Sakit Rujukan dengan SDM
Kesehatan sesuai ketentuan (BP6)
 TAO
 Terdapat Rumah Sakit Rujukan tidak memiliki SDM sesuai standard sebagaimana
diatur dalam Permenkes No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakini bahwa Rumah Sakit Rujukan baik rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus memiliki sumber daya manusia sesuai standard sebagaimana diatur
dalam Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit .
 Indikator Yang Diuji
 SDM Kesehatan Rumah Sakit sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 56 Tahun
2014
Peningkatan Upaya Promotif dan
Preventif Kesehatan (BP7)
 TAO
 Kegiatan promotif dan preventif kesehatan tidak berjalan.
 Tujuan pengawasan
 Untuk meyakinkan bahwa terjadi kegiatan promotif dan preventif kesehatan di
semua Puskesmas.
 Indikator yang diuji
 Upaya promotif dan preventif merupakan salah satu tugas yang harus dijalankan
oleh FKTP sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Permenkes 75/2014
Ketersediaan Obat FKTP dalam Jumlah
Yang Cukup (BP8)
 TAO
 Terdapat stock out obat di FKTP atau permintaan obat dari FKTP tidak dapat
dipenuhi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Tujuan pengawasan
 Tujuan pengawasan ialah untuk meyakini ketersediaan obat dalam jumlah yang
cukup dan berkualitas di FKTP.
 Indikator yang diuji
 Stock out adalah kejadian adanya kekosongan obat di gudang farmasi FKTP,
sehingga ketika ada permintaan/resep obat pasien, tidak dapat dipenuhi.
Obat tersedia dalam jumlah yang cukup
di Rumah Sakit Rujukan (BP9)
 TAO
 Terdapat kejadian obat tidak tersedia (stock out) di apotik rumah sakit pada saat
dibutuhkan.
 Tujuan Pengawasan
 Tujuan pengawasan ialah untuk meyakinkan bahwa rumah sakit rujukan memiliki
persediaan obat yang cukup dalam melakukan pelayanan kesehatan peserta JKN.
 Indikator yang diuji
 Stock out adalah kejadian adanya kekosongan obat di instalasi farmasi FKRTL,
sehingga ketika ada permintaan/resep obat pasien, tidak dapat dipenuhi.
Ketentuan terkait obat di FKRTL diatur dalam Permenkes 58 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Keberhasilan capaian SPM Bidang
Kesehatan Kabupaten/Kota (BP10)
 TAO
 Terdapat kabupaten/kota yang tidak berhasil memberikan pelayanan kesehatan
sesuai SPM Bidang Kesehatan.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakini bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota telah berhasil meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang ditunjukkan tercapainya standar pelayanan
minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota.
 Indikator yang diuji
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 100%
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑆𝑃𝑀
Keberhasilan capaian SPM Rumah Sakit
Rujukan (BP11)
 TAO
 Terdapat rumah sakit rujukan yang mencapai standar pelayanan minimal rumah
sakit sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008.
 Tujuan Pengawasan
 Tujuan pengawasan ialah untuk meyakini Rumah sakit Rujukan telah berhasil
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ditunjukkan tercapainya standard
pelayanan minimal rumaah sakit sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008.
 Indikator yang diuji
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 100%
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑆𝑃𝑀
Sub-Dimensi provider
payment
Ketepatan Jumlah Pembayaran Kapitasi
(PP1)
 TAO
 Terdapat kekurangan/kelebihan pembayaran kapitasi oleh BPJS Kesehatan kepada
FKTP.
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakini bahwa jumlah dana kapitasi yang diterima FKTP dari BPJS
Kesehatan telah sesuai jumlah peserta JKN yang terdaftar pada bulan yang
bersangkutan dikalikan tarif kapitasi yang disepakati bersama.
 Indikator yang diuji
 Indikator pembayaran kapitasi sesuai jumlah mengukur apakah BPJS Kesehatan
melakukan pembayaran kapitasi yang tepat jumlah sesuai jumlah peserta yang
terdaftar di FKTP berdasarkan data BPJS Kesehatan dikalikan tarif kapitasi yang
disepakati bersama.
Ketepatan Jumlah Pembayaran Klaim
oleh BPJS Kesehatan (PP2)
 TAO
 Terdapat klaim FKRTL yang belum dibayar BPJS Kesehatan sesuai jumlah pelayanan
yang diberikan
 Tujuan Pengawasan
 Tujuan pengawasan ialah untuk meyakini jumlah klaim yang dibayar BPJS
Kesehatan ke FKRTL sesuai dengan ketentuan
 Indikator yang diuji
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑖𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐵𝑃𝐽𝑆
 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑎𝑖𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐹𝐾𝑅𝑇𝐿 𝑥 100%
−𝑓𝑒𝑒𝑑𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑘𝑙𝑎𝑖𝑚
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
Sub-Dimensi
Administrative
Efficiency
Cakupan Pemanfaatan Aplikasi P-care di
FKTP (AE1)
 TAO
 Terdapat FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan belum memanfaatkan
aplikasi P-care
 Tujuan Pengawasan
 Untuk meyakini bahwa seluruh FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
diinstall P-care, dilatih pengoperasiannya, dan dapat dimanfaatkan.
 Indikator yang diuji:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐹𝐾𝑇𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑃 𝐶𝑎𝑟𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐹𝐾𝑇𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑃𝐽𝑆
Rekomendasi Strategis
Kepesertaan

 BPJS mengidentifikasi badan usaha yang belum bekerja sama dengan


konfirmasi tentang daftar badan usaha di daerah kepada Pemerintah Daerah.
Badan usaha yang belum bekerja sama diajak bekerja sama.
 Kementerian Dalam Negeri menerbitkan peraturan yang mewajibkan setiap
pengurusan layanan kependudukan, penduduk menyertakan bukti KIS
SDM

 Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan mendorong


Pemerintah Provinsi agar menerapkan UU 20/2013 tentang pendidikan
kedokteran. Pemerintah Provinsi memberikan beasiswa untuk pendidikan
kedokteran.
 Penerapan program Nusantara Sehat agar lebih jeli dalam mengidentifikasi
target daerah yang akan dikunjungi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai