KULIAH KE-14

TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
SETELAH MEMBAHAS GOOD GOVERNANCE,
MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT -
- MENJELASKAN PENGERTIAN, KONSEP
DAN URGENSI GOOD GOVERNANCE;
- MENGANALISA ASPEK-ASPEK
FUNDAMENTAL DALAM MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE,
- MEMILIKI KOMITMEN DAN
BERPARTISIPASI DALAM MENEGAKAN
GOOD GOVERNANCE.

KULIAH KE-14
 PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE

TINDAKAN/TINGKAH LAKU YANG DIDASARKAN PADA

NILAI-NILAI YANG BERSIFAT:
MENGARAHKAN,
MENGENDALIKAN
MEMPENGARUHI
MASALAH PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN
NILAI-NILAI TERSEBUT DALAM TINDAKAN
DAN KEHIDUPAN KESEHARIAN.

KULIAH KE-14
 PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE

SUATU KESEPAKATAN YANG MENYANGKUT:

= PENGATURAN NEGARA YANG DICIPTAKAN
BERSAMA OLEH PEMERINTAH, MASYARAKAT
MADANI DAN SEKTOR SWASTA,
= MENCAKUP KESELURUHAN BENTUK MEKANISME,
PROSES DAN LEMBAGA-LEMBAGA DIMANA
WARGA DAN KELOMPOK MASYARAKAT
MENGUTARAKAN KEPENTINGANNYA,
= MENGGUNAKAN HAK HUKUM, MEMENUHI
KEWAJIBAN, DAN MENJEMBATANI PERBEDAAN
DIANTARA MEREKA.

KULIAH KE-14
 PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE

INDIKATOR PEMERINTAHAN YANG BAIK :

= PRODUKTIF DAN MEMPERLIHATKAN EKONOMI

RAKYAT YANG MENINGKAT,
= ASPEK PRODUKTIVITAS, DAYA BELI DAN
KESEJAHTERAAN SPIRITUAL JUGA TERUS
MENINGKAT (TERLIHAT DARI RASA AMAN,
TENANG DAN BAHAGIA),
= ADANYA SENSE OF NATIONALITY YANG BAIK.

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 1

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN) :

ADA 9 ASPEK FUNDAMENTAL DALAM MEWUJUDKAN
GOOD GOVERNANCE, YAITU :

1. PARTISIPASI,
2. PENEGAKAN HUKUM,
3. TRANSPARANSI,
4. RESPONSIF,
5. KONSENSUS,
6. KESETARAAN DAN KEADILAN,
7. EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI,
8. AKUNTABILITAS DAN
9. VISI STRATEGIS

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 1

PARTISIPASI :

= SEMUA WARGA NEGARA BERHAK TERLIBAT

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN,
= LANGSUNG MAUPUN MELALUI DPR;
= DIBANGUN BERDASARKAN KEBEBASAN
BERKUMPUL & MENGUNGKAPKAN PENDAPAT,
= BERPARTISIPASI SECARA KONSTRUKTIF

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 1

 PENEGAKAN HUKUM:
PROSES MEWUJUDKAN CITA-CITA GOOD
GOVERNANCE HARUS DIIMBANGI DENGAN
KOMITMEN UNTUK PENEGAKAN HUKUM, DENGAN
KARAKTER :
(A) SUPREMASI HUKUM,
(B) KEPASTIAN HUKUM,
(C) HUKUM YANG RESPONSIF,
(D) PENEGAKKAN HUKUM YANG KONSISTEN &
NON-DISKRIMINATIF,
(E) INDEPENDENSI PERADILAN.

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 1

.
 TRANSPARANSI:
= KETERBUKAAN DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN UNTUK MEMBERANTAS KKN

= KETERBUKAAN DALAM TRANSAKSI DAN

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA.

= KETERBUKAAN DALAM PENGELOLAAN

SEKTOR PUBLIK

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 1
.

 RESPONSIF:
= PEKA DAN CEPAT TANGGAP TERHADAP
PERSOALAN MASYARAKAT.

= PEMERINTAH HARUS MEMILIKI ETIK

INDIVIDUAL DAN ETIK SOSIAL.

= DALAM MERUMUSKAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN SOSIAL, PEMERINTAH HARUS
MEMPERHATIKAN KARAKTERISTIK KULTURAL,
DAN PERLAKUAN YANG HUMANIS PADA
MASYARAKAT.

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 2
KONSENSUS:

= PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI

MUSYAWARAH

= SEMAKSIMAL MUNGKIN BERDASARKAN

KESEPAKATAN BERSAMA.

KESETARAAN DAN KEADILAN:

= KESAMAAN DALAM PERLAKUAN DAN

PELAYANAN.
= PEMERINTAH HARUS MEMBERIKAN
KESEMPATAN PELAYANAN DAN PERLAKUAN
YANG SAMA DALAM KORIDOR KEJUJURAN DAN
KEADILAN.

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 2

 EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI:

= BERDAYAGUNA DAN BERHASILGUNA
.
= KRITERIA EFEKTIVITAS DIUKUR DG
PARAMETER PRODUK YANG DAPAT
MENJANGKAU SEBESAR-BESARNYA
KEPENTINGAN MASYARAKAT DARI BERBAGAI
KELOMPOK & LAPISAN SOSIAL.

= EFISIENSI DIUKUR DENGAN RASIONALITAS

BIAYA PEMBANGUNAN UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN MASYARAKAT.

= PEM HRS MAMPU MENYUSUN PERENCANAAN

YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN NYATA
MASYARAKAT

= RASIONAL & TERUKUR.

KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 2

 AKUNTABILITAS:
= PERTANGGUNGJAWABAN PEJABAT PUBLIK
TERHADAP MASYARAKAT YANG MEMBERIKAN
KEWENANGAN MENGURUS KEPENTINGANNYA.
ADA:

* AKUNTABILITS VERTIKAL PEMEGANG

KEKUASAAN DENGAN RAKYAT; PEMERINTAH
DENGAN WARGA NEGARA; PEJABAT
DENGAN PEJABAT DI ATASNYA,

* AKUNTABILITAS HORIZONTAL : PEMEGANG

JABATAN PUBLIK DENGAN LEMBAGA SETARA
DAN PROFESI SETARA.
KULIAH KE-14
 PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE - 2
.
 VISI STRATEGIS:
= PANDANGAN STRATEGIS UNTUK MENGHADAPI
MASA YANG AAKAN DATANG.

= SETIAP BANGSA PERLU MEMILIKI

SENSITIVITAS TERHADAP PERUBAHAN SERTA
PREDIKSI PERUBAHAN KE DEPAN AKIBAT
KEMAJUAN TEKNOLOGI,

= AGAR DAPAT MERUMUSKAN BERBAGAI

KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI DAN
MENGANTISIPASI PERMASALAHAN.

KULIAH KE-14
 PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE
LANGKAH-LANGKAH PEWUJUDAN GOOD
GOVERNANCE:

1. PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA

PERWAKILAN

2. KEMANDIRIAN LEMBAGA PERWAKILAN

3. APARATUR PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL DAN
PENUH INTEGRITAS

4. MASYARAKAT MADANI YANG KUAT DAN PARTISIPATIF

5. PENGUATAN UPAYA OTONOMI DAERAH

KULIAH KE-14
 PERWUJUDAN GOOD GOVERNANCE
GOOD GOVERNANCE DALAM KERANGKA OTODA:

* DESENTRALISASI MERUPAKAN PRASYARAT BAGI

TERCIPTANYA GOOD GOVERNANCE.
* DESENTRALISASI : PEMBAGIAN KEKUASAAN ANTARA
PUSAT DAN DAERAH DALAM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.
* DESENTRALISASI HARUS DITINDAKLANJUTI DENGAN
PERUBAHAN MANAJEMEN PEMDA HARUS TERJADI
PERUBAHAN NILAI YANG SEMULA MENGANUT
PROSES MANAJEMEN YANG BERORIENTASI KEPADA
KEPENTINGAN INTERNAL ORGANISASI PEMERINTAH
KE KEPENTINGAN EKSTERNAL DISERTAI DENGAN
PENINGKATAN PELAYANAN DAN PENDELEGASIAN
SEBAGAI TUGAS PELAYANAN PEMERINTAH KEPADA
MASYARAKAT.
KULIAH KE-14
 PENUTUP
HAM SEBAGAI TATANAN SOSIAL MERUPAKAN
PENGAKUAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA
NILAI-NILAI HAM DALAM TATANAN SOSIAL, POLITIK
DAN EKONOMI YANG HIDUP

= PENDIDIKAN HAM SECARA KURIKULER SANGAT

DIPERLUKAN
= HAM HARUS TERUS DILAKUKAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN.
= DALAM MASYARAKAT YANG DEMOKRATIS,
. PEMAJUAN, PENGHORMATAN DAN
PERLINDUNGAN HAM MERUPAKAN
TANGGUNGJAWAB INDIVIDU/ WARGA NEGARA DAN
NEGARA.

KULIAH KE-14
 PENUTUP

OTONOMI DAERAH TELAH MEMBERIKAN RUANG

YANG LEBIH KONDUSIF BAGI PENYELENGGARAAN
OTONOMI DAERAH.

. PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH AKAN

TERWUJUD DENGAN BAIK APABILA DILAKSANAKAN
DENGAN MEMAKAI PRINSIP GOOD GOVERNANCE.

KULIAH KE-14
 SEKIAN