Asuhan Keperawatan Dasar Profesi Pada TN
Asuhan Keperawatan Dasar Profesi Pada TN
DENGAN DIABETES
MELLITUS TIPE II PADA NY.A
DI RUANG MELATI 2 RSUD
CIBINONG
Disusun Oleh :
Kelompok B
Encep Irawan (201715038)
Ike Tresia (201715041)
Masitoh Anggraini R (201715046)
Putri Sociani Dewi (201715047)
Rumaisha Fetriana Sabrina (201715049)
BAB I
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan
dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit
menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit
jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai,
penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa
darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan
semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau
setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik,
lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan
penyakit diabetes (Soegondo, et al., 2011).
BAB II
DEFINISI
Diabetes Mellitus Tipe II adalah keadaan dimana
kadar glukosa tinggi, kadar insulin tinggi atau
normal namun kualitasnya kurang baik, sehingga
gagal membawa glukosa masuk dalam sel,
akibatnya terjadi gangguan transport glukosa
yang dijadikan sebagai bahan bakar metabolisme
energi (Joyce, M. Black, 2014).
• Kelainan sel beta pankreas
• Faktor lingkungan
• Kelainan sistem imun
ETIOLOGI • Kelainan insulin
• Usia
• Obesitas
• Polidipsy
MANIFESTASI •
•
Polipphagia
Poliuria
KLINIS • Gula darah >180
• Pengelihatan kabur
Diagnosa ketiga yaitu gangguan pola tidur yang akan dilakukan rencana
tindakan seperti pemberian obat injeksi insulin secara teratur setiap
harinya, memonitor gula darah setiap harinya, serta mengajarkan dan
berdiskusi mengenai seputar penyakit dan cara pemberian insulin yang
baik dan benar pada pasien.
BAB IV
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Menurut Damaiyanti (2012) implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Sebelum
melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan perawat perlu memvalidasi
dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan pasien sesuai
kondisinya saat ini atau here and now.
Implementasi yang dilakukan sesuai prioritas diagnosa mulai dari Nyeri akut,
Gangguan intgritas kulit, serta resiko ketidak stabilan gula darah. Implementasi yang
dilakukan langsung kepada klien yaitu melakukan pengkajian nyeri dengan teknik
P,Q,R,S,T serta pemberian obat analgesik ketorolac. Sedangkan pada diagnosa kedua
implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan, mulai dari pengkajian
kondisi luka, keadaan luka, hingga mengganti balutan luka setiap hari. Kemudian untuk
diagnosa terkahir, dilakuan implementasi pemberian insulin secara teratur dan
berdiskusi seputar penyakit pada pasien dan mengajarkan cara menyuntik insulin
dengan benar.
BAB V
KESIMPULAN
Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar
gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar-
benar normal sulit untuk dipertahankan.
Meskipun demikian, semakin mendekati kisaran yang normal, maka
kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang
menjadi semakin berkurang. Untuk itu diperlukan pemantauan kadar gula
darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula
darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.
Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet.
Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan
memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan
berolah raga secara teratur. Namun, sebagian besar penderita merasa
kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olahraga yang teratur.
BAB V
SARAN:
Dalam perawatan luka DM tipe II, selain terapi perawatan luka bisa juga
menggunakan madu atau kunyit yang dioleskan pada luka guna membantu
mempercepat pengeringan luka. Selain itu, untuk pencegahan DM tipe II, pada
pasien dapat diajarkan senam kaki diabetes, dengan tujuan membantu
melancarkan peredaran sirkulasi darah di kaki sehingga tidak menjadi luka dan
nekrosis.
DAFTAR PUSTAKA
Blackwell. Et. Al. (2015). Nursing Diagnoses Definition & Classification 2015-2017. Jakarta:
EGC
Bullecheck, M. Et. Al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC). Jakarta: Elsevier
Moorhead, sue. Et. Al. Nursing Intervention Outcomes (NOC). Jakarta: Elsevier
Joyce, M. BLACK. Et. Al. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Buku 2. Jakarta:
Elsevier
Smeltzer S.C., & Bare, B.G. (2009). Brunner & Suddarth’s textbook of medical surgical
nursing. (10th Ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:EGC.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Gibson, Jhon.2002. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk PerawatEdisi 2. Jakarta:EGC
Stockslager L, Jaime dan Liz Schaeffer .2007. Asuhan Keperawatan Geriatric. Jakarta:EGC.
Tambayong, Jan. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan.Jakarta:EGC
Wahdah, Nurul. 2011 .Menaklukan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multipress.