Anda di halaman 1dari 6

“FARMAKOKINETIK”

Mega Lumempow Dessy Lontoh

Friska Kayadoe Veren Tuwo

Stevia Bujung Beatrix Sumarauw

Jacqlien Sarome Gratia sangkoy

Geini Tentero Elia Eliando

Rosita Kalalo Renly Taroreh

Citra Sondakh Aldy Manangkot

Karunia Lumowa Daud Roti

Briliana Dotulong Fredy Marsadu


Farmakokinetika adalah cabang ilmu dari Farmakologi yang mempelajari
tentang perjalanan obat mulai sejak diminum hingga keluar melalui
organ ekskresi di tubuh manusia. Umumnya sejumlah fase yang dilalui
ketika obat masuk ke dalam tubuh dan memulai kontak dengan organ
tubuh terbagi menjadi: Proses aliran tersebut di mulai dari penyerapan
(absorpsi), lalu tersebar melalui ke seluruh jaringan tubuh melalui darah
(distribusi), selanjutnya dimetabolisi dalam organ-organ tertentu
terutama hati (biotransformasi), lalu sisa atau hasil metabolisme ini
dikeluarkan dari tubuh dengan ekskresi (eliminiasi) dan selanjutnya
disingkat menjadi ADME. Selain itu, farmakokinetika juga mempelajari
berbagai fakor yang mempengaruhi efektivitas obat.
Mekanisme Kerja Obat
Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau
membran sel atau dengan berinteraksi dengan tempat reseptor.
Jel aluminium hidroksida obat mengubah zat kimia suatu cairan
tubuh (khususnya dengan menetralisasi kadar asam lambung).
Obat-obatan, misalnya gas anestsi mum, beinteraksi dengan
membran sel. Setelah sifat sel berubah, obat mengeluarkan
pengaruhnya. Mekanisme kerja obat yang paling umum ialah
terikat pada tempat reseptor sel. Reseptor melokalisasi efek
obat. Tempat reseptor berinteraksi dengan obat karena
memiliki bentuk kimia yang sama. Obat dan reseptor saling
berikatan seperti gembok dan kuncinya. Ketika obat dan
reseptor saling berikatan, efek terapeutik dirasakan. Setiap
jaringan atau sel dalam tubuh memiliki kelompok reseptor yang
unik.
Misalnya, reseptor pada sel jantung berespons pada preparat
digitalis. Suatu obat yang diminum per oral akan melalui tiga
fase: farmasetik (disolusi), farmakokinetik, dan
farmakodinamik, agar kerja obat dapat terjadi. Dalam fase
farmasetik, obat berubah menjadi larutan sehingga dapat
menembus membrane biologis. Jika obat diberikan melalui
rute subkutan, intramuscular, atau intravena, maka tidak
terjadi fase farmaseutik. Fase kedua, yaitu farmakokinetik,
terdiri dari empat proses (subfase): absorpsi, distribusi,
metabolisme (atau biotransformasi), dan ekskresi. Dalam fase
farmakodinamik, atau fase ketiga,terjadi respons biologis atau
fisiologis.
Fase Farmakokinetik
Empat proses yang termasuk di dalamnya
adalah
 Absorpsi
 Distribusi
 Metabolisme Atau Biotransformasi
 Ekskresi Atau Eliminasi
TERIMA KASIH
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai