Anda di halaman 1dari 17

Uveitis dan Jenis

Kelamin: Perjalanan
Penyakit Uveitis
pada Kehamilan
Pendahuluan

Kehamilan

Mempengaruhi
Perubahan hormonal perjalanan penyakit
dan imunologis autoimun ibu

Mendukung
kelangsungan hidup
janin yang bersifat
semialogenik
Pendahuluan

 Uveitis dapat disebabkan oleh


penyakit autoimun
 Pengaruh kehamilan pada uveitis
non infeksius belum banyak
dipelajari
 Insiden uveitis memuncak pada Penting untuk
dewasa muda  pasien wanita mengetahui
sedang berada di masa subur  perjalanan
tidak jarang pasien wanita uveitis penyakit uveitis
yang hamil pada kehamilan
Teori Bagaimana Kehamilan
Mempengaruhi Uveitis
Kehamilan

Peningkatan estrogen
dan progesteron

Supresi respon imun Meningkatkan respon


terkait Th1 imun terkait Th2

Meringankan penyakit Memperparah penyakit


autoimun terkait Th1 autoimun terkait Th2
Contoh: RA Contoh: SLE
Teori Bagaimana Kehamilan
Mempengaruhi Uveitis
 Studi oleh Chan dkk menunjukkan hubungan antara perbaikan uveitis
selama kehamilan dengan supresi Th1/peningkatan Th2
 Studi oleh Agarwal dkk menunjukkan hasil yang sama pada eksperimen
uveitis autoimun pada tikus
 Insiden dan keparahan uveitis lebih rendah pada tikus hamil vs tidak hamil
 Pada tikus yang hamil, tingkat interferon gamma dan IL12 P40 lebih
rendah, tetapi tingkat TNF alpha, IL4, IL5, dan IL10 tidak berubah 
respon imun Th1 lebih dominan pada uveitis non infeksi  perbaikan
penyakit uveitis
Teori Bagaimana Kehamilan
Mempengaruhi Uveitis
 Th17 mungkin juga berpengaruh pada perubahan aktivitas autoimun
pada kehamilan
 Th17
 Bersifat proinflamasi
 Berhubungan dengan patogenesis penyakit autoimun seperti SLE, RA,
sklerosis multipel
 Meningkat pada preeklampsia
 Perubahan hormonal dan sitokin pada kehamilan dapat mempengaruhi
aktivitas penyakit autoimun  mempengaruhi pilihan terapi
 Estradiol oral dapat menurunkan aktivitas penyakit sklerosis multipel
Teori Bagaimana Kehamilan
Mempengaruhi Uveitis
 Beberapa perubahan lainnya terkait kehamilan dapat memengaruhi
perjalanan penyakit autoimun
 Contoh:
 Sel T regulator menunjukkan plastisitas fenotipe dan mampu beralih antara fenotip
toleran atau agresif dalam menanggapi sel janin yang beredar atau agen infeksius
 Kadar sitokin dan hormon imunosupresif yang meningkat  terlibat dalam
perbaikan berbagai kondisi autoimun selama masa kehamilan
 Mekanisme perubahan aktivitas uveitis autoimun pada kehamilan bersifat
multifaktorial
Teori Bagaimana Kehamilan
Mempengaruhi Uveitis
 Literatur menunjukkan bahwa uveitis mulai membaik pada pertengahan
kehamilan dan aktivitas uveitis mencapai tingkat terendah pada trimester
ketiga
 Kemungkinan disebabkan oleh berbagai perubahan terkait kehamilan, seperti
peralihan respon imun Th1/Th2, yang semakin meningkat seiring dengan
kemajuan kehamilan
 Temuan ini sesuai dengan teori bahwa sebagian besar bentuk uveitis non
infeksius adalah penyakit yang dimediasi oleh Th1
 Setelah persalinan, tingkat kejadian kembali seperti masa sebelum hamil
 Kemungkinan dikarenakan pembalikan berbagai perubahan terkait kehamilan
dalam satu sampai dua bulan setelah persalinan
Pengaruh Kehamilan pada Perjalanan
Penyakit Uveitis
 Hanya ada beberapa penelitian yang menyelidiki efek kehamilan pada uveitis
non infeksius
 Uveitis adalah kondisi yang tidak umum sehingga studi tentang uveitis pada
kehamilan dibatasi oleh sedikitnya jumlah pasien yang memenuhi syarat dan
sebagian besar merupakan penelitian retrospektif
 Temuan yang umum adalah: uveitis mengalami perbaikan pada kehamilan,
dengan penurunan aktivitas penyakit secara signifikan sejak pertengahan
kehamilan dan seterusnya
 Pada periode pasca partum, aktivitas uveitis cenderung kambuh
Pengaruh Kehamilan pada Perjalanan
Penyakit Uveitis
 Keparahan uveitis tidak dipengaruhi oleh perjalanan kehamilan
 Chiam dkk: tidak ada perbedaan yang signifikan antara keparahan
uveitis pada periode hamil dan tidak hamil
 Rabiah dan Vitale: tidak ada perbedaan penanda keparahan termasuk
durasi serangan dan tipe terapi yang diberikan pada periode hamil dan
tidak hamil
 Faktor-faktor lain juga telah dipelajari untuk menilai kemungkinan
pengaruh mereka terhadap aktivitas uveitis selama kehamilan
 Contoh: efek menyusui, kehamilan kembar, dll
Pengaruh Kehamilan pada Perjalanan
Penyakit Uveitis
 Menyusui diduga memperburuk beberapa penyakit autoimun
 Setelah persalinan, kadar prolaktin akan menurun kecuali jika menyusui
 Prolaktin adalah hormon proinflamasi yang mendukung respon imun Th1
 Rheumatoid arthritis telah terbukti diperparah oleh laktasi
 Meskipun menyusui belum ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan pada
peningkatan uveitis pada periode pascapartum, ini mungkin disebabkan oleh
jumlah subjek yang sedikit yang tersedia untuk analisis
 Selain itu, meskipun aktivitas uveitis dalam kehamilan tampaknya tidak
berkorelasi antara kehamilan yang berbeda dalam individu multipara, jumlah
subjek yang sedikit yang tersedia untuk analisis mungkin membatasi
penelitian
Pengaruh Kehamilan pada Perjalanan
Penyakit Uveitis
 Secara umum, perjalanan penyakit uveitis bervariasi pada seluruh etiologi
uveitis
 Namun, variabel seperti etiologi uveitis, lokasi anatomi uveitis, aktivitas
uveitis, obat yang digunakan, dan jenis kelamin anak tidak ditemukan
berhubungan dengan tingkat peningkatan serangan
 Uveitis tampaknya mengalami perbaikan selama kehamilan di sebagian besar
etiologi uveitis
 Penelitian lain yang menganalisis efek kehamilan pada uveitis menurut
diagnosis uveitis menemukan bahwa uveitis mengalami perbaikan dari
trimester kedua dan seterusnya di berbagai etiologi uveitis termasuk uveitis
terkait HLA-B27, penyakit VKH, penyakit Behcet, dan uveitis idiopatik
Tatalaksana Uveitis pada Kehamilan

 Uveitis non-infeksi sering ditatalaksana dengan agen imunosupresif yang


dapat mempengaruhi kesuburan dan kehamilan
 Pasien pria dan wanita dengan penyakit mata berat harus diberitahu tentang
risiko infertilitas, keguguran, dan kelainan janin
 Pasien wanita yang hamil harus didorong untuk memberitahu dokter mereka
sesegera mungkin sehingga pengobatan mereka dapat dimodifikasi jika
diperlukan untuk keberhasilan kehamilan
 Secara umum, prinsip-prinsip dalam manajemen uveitis pada kehamilan
termasuk kolaborasi antara dokter kandungan, dokter mata, dan pasien untuk
mengevaluasi risiko dan manfaat bagi ibu dan anak
Tatalaksana Uveitis pada Kehamilan

 Tatalaksana pasien dengan uveitis kronik yang hamil:


 Pengurangan atau penghentian obat sistemik selama kehamilan karena
aktivitas uveitis diperkirakan akan menurun selama periode hamil
 Setiap serangan penyakit yang muncul dapat ditatalaksana secara lokal
dengan kortikosteroid topical, sub tenon, atau intravitreal
 Bagi mereka dengan penyakit yang mengancam penglihatan, injeksi lokal
profilaksis berulang dapat dipertimbangkan, namun masih kontroversial
karena aktivitas penyakit diharapkan menurun selama kehamilan dan
terdapat efek samping umum seperti peningkatan TIO dan katarak
 Setelah melahirkan, agen sistemik kembali diberikan dan follow up ketat
direkomendasikan
Tatalaksana Uveitis pada Kehamilan

 Agen imunosupresif tidak dianjurkan selama kehamilan karena


kurangnya data mengenai keamanan penggunaan
 Metotreksat dikontraindikasikan selama kehamilan dan menyusui,
karena menyebabkan keguguran dan anomali janin
 Mikofenolat mofetil (MMF) dan siklofosfamid harus dihindari pada
kehamilan karena berkaitan dengan tingginya tingkat anomali janin
dan keguguran
 Meskipun azathioprine dan siklosporin dapat digunakan dengan hati-
hati selama kehamilan, saat ini data mengenai penggunaan
penghambat tumour necrosis factor, anakinra dan rituximab pada
kehamilan dan laktasi, masih belum memadai
Kesimpulan

 Pengaruh kehamilan pada perjalanan penyakit uveitis adalah


fenomena yang menarik
 Uveitis mengalami perbaikan selama kehamilan, terutama dari
pertengahan kehamilan hingga seterusnya, sedangkan periode
pascapersalinan dikaitkan dengan relaps aktivitas uveitis
 Dokter perlu mempertimbangkan penurunan dosis obat-obatan uveitis
selama kehamilan untuk meminimalkan efek samping pada janin
 Setelah persalinan, follow-up harus dilakukan secara ketat untuk
mengantisipasi kekambuhan
 Diperlukan studi lanjutan untuk mempelajari mekanisme perbaikan
uveitis pada kehamilan untuk menjadi inspirasi terapi baru untuk
uveitis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai