Anda di halaman 1dari 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, kombinasi


halobetasol propionat dan asam fusidat
digunakan untuk menilai efektivitas dan
mengontrol gejala umum dermatitis
atopik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh,
terlihat jelas bahwa semua sampel
menunjukkan extrudability, homogenitas,
dan daya sebar yang baik.
• Kandungan obat dari formulasi halobetasol
propionat dan asam fusidat A dan B berada
pada rentang 102,18% - 108,0% dan 99,76% -
107,2%.
• Extrudability dari formulasi salep dalam
tabung lipat bervariasi dari 75,45% - 81,42%.
• Sedangkan hasil uji daya sebar bervariasi dari
5,03-6,71 g.cm/dtk.
• Viskositas formulasi berkisar antara
150cpssampai 226cps.
Sifat rheologi dari semua sistem formulasi salep dipelajari dan ditunjukkan
pada Gambar 1-2

Perbedaan konsentrasi
basis menyebabkan
terjadinya perubahan
konsistensi struktur.
Bentuk rheogram
menunjukkan salep
mudah untuk
diaplikasikan.
Laju pelepasan obat dari membran cellophane telah diamati dan ditunjukkan
pada gambar 3-4

Semua formulasi memiliki


laju pelepasan obat antara
90% sampai 97% dalam
waktu 5 jam. Laju
pelepasan obat yang
signifikan terjadi dalam
formulasi kode B. Zona
inhibisi yang lebih besar
juga terjadi pada kode B
dibandingkan dengan
formulasi lainnya.
Formulasi salep yang
dikembangkan diuji
stabilitasnya sesuai pedoman
ICH selama 3 bulan. Dari data
dalam tabel 2, terlihat bahwa
formulasi salep halobetasol
propionat dan asam fusidat
yang mengandung basis larut
air menunjukkan profil
pelepasan in vitro yang lebih
baik dan zona inhibisi yang
lebih luas dibandingkan
dengan basis minyak.
Kesimpulan
Formulasi salep kode B menunjukkan stabilitas
dan sifat fisik yang baik.

Anda mungkin juga menyukai