Anda di halaman 1dari 30

BK KELUARGA DAN PEMUDA

Rani Mega Putri, M.Pd., Kons.


Pemuda/i : orang muda laki-laki/ perempuan;
remaja

Identik dengan
produktif,
revolusioner,
optimis, berpikiran
maju, memiliki
moralitas, dsb.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Masyarakat adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah
sistem, di mana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-
individu yang berada dalam
kelompok tersebut.
Pengertian pertumbuhan, perkembangan, dan
kematangan
5

Pertumbuhan :
perubahan fisik

peningkatan jumlah sel

ukuran

kuantitatif

tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi

pola bervariasi

Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan

tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex


Rani Mega Putri
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan

Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan


kepribadian seseorang

Kematangan
kondisi siap atau peka dari suatu fungsi untuk
menjalankan fungsinya
Prinsip-prinsip tumbuh kembang
7

proses yang teratur, berurutan, rapi dan


kontinyu
pola yang sama, konsisten dan dapat
diprediksi
mempunyai ciri khas
Never ending process --seumur hidup dan
meliputi seluruh aspek
hal yang unik -- setiap individu cenderung
mencapai potensi maksimum
perkembangannya
Rani Mega Putri
 Tugas perkembangan
 perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau
8
diperlambat
 perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar
atau berkorelasi dengan aspek lainnya
 perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

Rani Mega Putri


Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologis
9
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi
labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara
tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai
melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya

Rani Mega Putri


Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik,
mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman
10 dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu
penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan
yang menetap.

Implikasi terhadap pendidikan: bantu remaja untuk


mengembangkan kemampuan coping atau strategi
mengatasi konflik.

Rani Mega Putri


Dewasa muda (20-40 tahun)
 Gaya hidup personal berkembang.
11
 Membina hubungan dengan orang lain

 ada komitmen dan kompetensi

 membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran


sebagai orang tua
 Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan
berpikir rasional meningkat
 pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan
dalam pekerjaan meningkat.
Implikasi terhadap pendidikan : menerima gaya hidup yang
mereka pilih, membantu dalam penyesuaian diri, menerima
komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang
penting untuk kesehatan.

Rani Mega Putri


Konseling perkawinan & keluarga merupakan
bidang yang populer: (Glading; 2012)

 Kesadaran bahwa manusia secara langsung


terpengaruh oleh bagaimana keluarga mereka
berfungsi.
 Menarik secara finansial
 Sifat komprehensif dari konseling keluarga
membuatnya lebih menarik secara intrinsik.
Perubahan bentuk kehidupan keluarga

Sebelum perang dunia II


 Keluarga inti; suami, istri, dan anak

 Keluarga multi generasi; suami, istri, anak, kakek-nenek,


paman-bibi

Setelah perang dunia II


 Keluarga orangtua tunggal; terdiri dari 1
orangtua(adopsi/kandung) yang secara tunggal
bertanggung jawab merawat anak dan dirinya sendiri.
 Keluarga yang menikah lagi/ saudara tiri
Tahun 1950-an sampai sekarang (pengaruh norma
sosial dan demografis)

 Keluarga karier ganda; suami istri sama-sama bekerja


& memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan.
 Keluarga tanpa anak (disengaja maupun tidak)
 Keluarga lansia; kepala rumah tangganya berumur 65
tahun atau lebih
 Keluarga gay/ lesbian; pasangan berkelamin sama
dengan atau tanpa anak
 Keluarga multikultural; individu dari budaya yang
berbeda menyatu dan membentuk rumah tangga,
memiliki anak maupun tidak.
Refleksi pribadi
 Dalam jenis keluarga apa anda tumbuh?
 Apa kekuatannya?
 Apa kelemahannya?
 Dari jenis keluarga yang ada di atas, mana yang
anda sukai jika dapat memilih? Mengapa?
Tugas kelompok
 Masing-masing kelompok melakukan wawancara
yang mendalam kepada 2 keluaraga pada tahap
keluarga tertentu (dengan status sosial ekonomi
yang berbeda) terkait dengan permasalahan yang
dihadapi.
 Tugas dibuat dalam bentuk power point.
 Beberapa anggota keluarga lebih tepat waktu
dalam mencapai tugas kritikal yang sejalan dengan
siklus kehidupan keluarga & pertumbuhan.

 Semua keluarga harus menghadapi kohesi keluarga


(ikatan emosional) dan adaptabilitas keluarga
(kemampuan untuk menjadi fleksibel dan berubah).
 Keluarga yang sukses, fungsional, bahagia, dan
kuat tidak hanya seimbang tetapi juga
berkomitmen, saling menghargai satu sama lain,
menghabiskan waktu bersama, mempunyai pola
komunikasi yang baik, memiliki tingkat orientasi
spiritual yang tinggi, dan mampu menghadapi krisis
dengan cara positif.
 Konselor perkawinan, pasangan, dan keluarga
perlu menyadari tahap-tahap yang berbeda di
dalam keluarga sambil tetap memperhatikan tugas
perkembangan dari anggota keluarga secara
individual.
Refleksi Pribadi
 Siapa yang paling dekat dengan anda dalam
keluarga?
 Siapa yang paling jauh?
 Faktor atau peristiwa apa yang menyatukan
kalian?
 Faktor atau peristiwa apa yang membuat kalian
saling menjauh?
PROSES KONSELING PERKAWINAN,
PASANGAN, DAN KELUARGA
Persyaratan dalam melakukan konseling keluarga:
 Konselor sehat secara psikologis

 Konselor tidak memberikan intervensi yang berlebihan.

 Konselor harus dewasa secara perkembangan dalam

berbagai tingkatan kehidupan dan mempunyai


beberapa pengalaman hidup termasuk memecahkan
masalah dalam kondisi yang kurang ideal.
 Konselor menyampaikan cara-cara yang digunakannya
untuk bekerja dengan konseli.
Rencana Prasesi
 Konselor memahami harapan yang dimiliki konseli
yang meminta bantuan, karena itu konselor harus
mendengarkan dengan seksama dan mengambil
informasi dari konseli (baik yang terucap maupun
tidak) seperti deskripsi ringkas mengenai
permasalahan, data pribadi konseli dan
keluarganya
Sesi Inisial

Penelitian membuktikan bahwa beberapa sesi


pertama adalah yang paling penting dalam
menentukan apakah konselor akan sukses dalam
memberikan terapi pada pasangan dan keluarga
tersebut (Odell & Quinn, 1998)
Untuk mendapatkan awal yang baik dapat
melalui sejumlah cara seperti:

 Pemeliharaan – dimana konselor memastikan atau


mendukung posisi pasangan atau anggota keluarga.
 Mengikuti jejak – dimana seorang konselor, melalui
serangkaian pertanyaan klarifikasi mengikuti jejak
urutan peristiwa
 Meniru – dimana seorang konselor mengadopsi gaya
atau tempo komunikasi pasangan atau keluarga seperti
bersikap periang jika menghadapi keluarga yang
murah senyum, atau serius jika menghadapi keluarga
yang pendiam.
Penyusunan Kerangka Masalah
Pada sesi awal, sangat penting bagi konselor untuk
melibatkan keluarga dan anggotanya guna
mendapatkan pandangan individu terhadap masalah.
Hal ini disebut penyusunan kerangka masalah.
 Konselor mengamati tarian keluarga yaitu cara
keluarga atau pasangan berinteraksi baik secara
verbal maupun non verbal (Napier & Whitaker,
1978). Mengamati tarian keluarga penting untuk
melihat apakah beberapa anggota keluarga
dijadikan kambing hitam.
 Mengajukan pertanyaan sirkular yaitu pertanyaan
yang berfokus pada hubungan pasangan atau
keluarga dan menyoroti perbedaan diantara
anggota keluarga.
 Misalnya; dalam sebuah keluarga, sang ayah
diberi pertanyaan tentang bagaimana tanggapan
putrinya sewaktu dimarahi ibunya, dan juga
bagaimana reaksi para anggota keluarga lainnya,
termasuk dirinya sendiri.
 Pertanyaan sirkular juga membantu konselor dan
anggota keluarga melihat jika terjadi triangulasi
(misalnya, masuknya pihak ketiga ke dalam konflik,
seperti seorang ibu yang menyebutkan dukungan
dari sang ayah setiap kali dia bertengkar dengan
putrinya).

 Melakukan observasi untuk melihat keterlibatan


pasangan atau keluarga di dalam percakapan
Fase Pertengahan Konseling

Anda mungkin juga menyukai