Anda di halaman 1dari 28

Skrining

By: Lisa Wahidatul Oktaviani


Pengertian
Screening (penyaringan) adalah suatu usaha mendeteksi
atau menemukan penderita penyakit tertentu yang tanpa
gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau
kelompok penduduk tertentu melalui tes atau pemeriksaan
secara singkat dan sederhana untuk dapat memisahkan
mereka yang betul-betul sehat terhadap mereka yang
kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya
diproses melalui diagnosis pasti dan pengobatan.
Penyaringan bukan diagnosis sehingga hasil yang diperoleh
betul-betul didasarkan hasil pemeriksaan tes penyaringan
tertentu, sedangkan kepastian diagnosis klinis dilakukan
kemudian secara terpisah. (Noor, 2008)
Macam-macam skrining
 Mass screening  melibatkan
populasi secara keseluruhan
 Spesific targeted screening 
skrining pada kelompok tertentu
Macam skrining
 Multiphasic screening  skrining
yang menggunakan berbagai uji
pada saat yang bersamaan
 Opportunistic screening skrining
pada penderita yang berkonsultasi
pada seorang praktisi kesehatan
untuk beberapa tujuan lainnya
Kegunaan skrining
 mendapatkan mereka yang menderita sedini
mungkin sehingga dapat dengan segera
memperoleh pengobatan.

 mencegahnya meluasnya penyakit dalam


masyarakat

 mendidik dan membiasakan masyarakat untuk


memeriksakan diri sedini mungkin.
Kegunaan skrining

 mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas


kesehatan tentang sifat penyakit dan untuk
selalu waspada melakukan pengamatan terhadap
gejala dini

 Untuk mendapatkan keterangan epidemiologis yang


berguna bagi klinis dan peneliti.
Sasaran Screening
 Sasaran utama adalah penyakit
kronis, yaitu:
 Infeksi Bakteri (TBC, Lepra)
 Infeksi Virus (Hepatitis)
 Penyakit Non-Infeksi : Hipertensi, DM,
PJK, Ca Cervix, Glukoma, dll
 AIDS
Kriteria Penyakit
 Penyakit yang serius bila tidak
didiagnosis secara dini
 Prevalensinya tinggi
 Riwayat alamiah penyakitnya sudah
dimengerti.
 Terdapat periode yang panjang
diantara tanda-tanda pertama dan
timbulnya penyakit
Kriteria alat skrining
 Dapat dilakukan pada sejumlah besar
orang dan masyarakat dengan cara
yang cukup mudah, cepat dan murah
 Mempunyai validitas, reliabilitas dan
hasil yang tinggi
 Tes tersebut dapat diterima oleh
masyarakat umum dan sasaran
Proses Kelompok orang
yang tampak
Screeni sehat
ng
Test
Hasil Tes Hasil Tes
(-) (+)
Pemeriksa
an
Diagnostik
Hasil
Hasil
Tes
Tes (-)
(+)
Pengoba
tan
Intensif
Uji Validitas
 Membandingkan hasil pemeriksaan oleh
alat skrining dengan gold standard
 Hasil penilaian:
1. Sensitivitas

2. Spesifisitas

3. Nilai Prediktif Positif

4. Nilai Prediktif Negatif


Comparison of the result of a
dichotomous test with disease
status

12
Gold Standard

+ -

Alat + TP FP
skrining
- FN TN
Sensitivitas
 Kemampuan alat skrining untuk
menemukan yang benar-benar sakit,
diantara yang sakit
 Rumus: ??

Sensitivitas =
TP/(TP+FN)
Spesifisitas
 Kemampuan alat skrining untuk
menemukan yang benar-banar tidak
sakit diantara yang tidak sakit
 Rumus: ???

pesifisitas = TN/(TN+FP)
Nilai Duga Positif (Positive
predictive value=PPV)
 Kemampuan alat skrining untuk
menemukan orang yang benar-banar
sakit diantara orang yang diduga
sakit TP

 Rumus: PPV
???=
TP + FP
Nilai Duga Negatif
 Kemampuan alat skrining untuk
menemukan orang yang benar-benar
tidak sakit diantara orang yang
diduga tidak sakit
 Rumus: ???
TN
NDN =
TN + FN
 Ukuran – ukuran tersebut adalah:
 Sensitivitas yaitu persentase hasil positif apabila suatu cara
uji dilakukan terhadap penderita yang berpenyakit (dalam
tabel 2 x 2 sebagai a/a+c x 100 %).

 Spesifisitas yaitu persentase hasil negatif, apabila cara uji


tersebut dilakukan terhadap orang yang tidak sakit (dalam
tabel 2 x 2 sebagai d/b+d x 100 %).

 
 Nilai duga positif (positif predictive value (PPV)) yaitu persentase
yang benar–benar menderita suatu penyakit dari semua hasil uji
tapis positif (dalam tabel 2 x 2 sebagai a/a+b x 100 %).

 Nilai duga negatif (negativ predictive value (NPV)) yaitu persentase


yang benar–benar tidak menderita suatu penyakit dari semua hasil
uji tapis negatif (dalam tabel 2 x 2 sebagai d/c+d x 100 %).

 Prevalensi yaitu presentase antara positif gold standar dari semua


yang diuji (dalam tabel 2 x 2 sebagai (a+c) /a+b+c+d x 100%)
Reliabilitass
• kemampuan test menghasilkan nilai yg
konsisten bila test dilakukan > 1 kali, pada
individu & kondisi yg sama
• Dipengaruhi oleh:
– Variabilitas alat yg dpt ditimbulkan o’
stabilitas reagen & stabilitas alat ukur yg
digunakan
– Variabilitas org yg diperiksa
– Variabilitas pemeriksa:
 Variasi Internal  variasi hasil

pemeriksaan dilakukan berulang-ulang o’


org yg sama
 Variasi Eksternal  variasi yg terjadi bila

satu sediaan dilakukan pemeriksaan oleh


beberapa org
 Beberapa pertimbangan pelaksanaan
screening:
 Biaya
 Alat yg digunakan
 Tes yg digunakan u/ screening harus
cepat agar hasil segera diketahui
 Penderita yg terdeteksi harus
mendapatkan pengobatan & besarnya
biaya pengobatan menjadi
pertimbangan
 Menyediakan alat u/ diagnosis
Pencegahan primer merupakan cara
terbaik untuk mencegah penyakit
TETAPI bila hal itu tidak mungkin
dilakukan maka mendeteksi tanda &
gejala penyakit dan pengobatan
secara tuntas merupakan pertahanan
kedua
CONTOH SOAL
Contoh:
• Dari populasi 1000 org diperoleh 100 org
mempunyai penyakit X sedang 900 org
tidak mempunyai penyakit X. screening
dilakukan utk mengidentifikasi 100 org yg
mempunyai penyakit. Dari hasil
pemeriksaan Hb ternyata didapatkan 80
org yg positif sedang 20 org negatif. Dari
900 yg tidak sakit ternyata positif
sebanyak 45 org.
• Pertanyaan:
1. Susunlah data tsb dalam sebuah tabulasi
yg lengkap
2. Hitunglah sensitivitas
3. Hitunglah spesifisitas
4. Hitunglah nilai PPV dan NPV
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu
pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya
ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang
yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu
tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu
pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar.
(Ibnu Mas’ud r.a )

25
LATIHAN
Tugas 1
 Sebuah tes skrining u/ suatu penyakit sedang
dievaluasi keefektifan & sensitivitasnya. Tes yg
baru tsb dilakukan pd 880 pekerja. Didapatkan
fakta 120 org yg terdiagnosis terkena penyakit
& hasil ujinya Positif. Sedangkan 50 org yg
terkena penyakit menunjukan hasil uji yg
Negatif. Dan terdapat 40 org yg tidak terkena
penyakit, hasil ujinya Positif.
• Pertanyaan:
a. Susunlah data tsb dalam sebuah tabulasi yg
lengkap
b. Hitunglah sensitivitas
c. Hitunglah spesifisitas
d. Hitunglah nilai PPV dan NPV
Tugas 2
 Dari suatu Uji Skrining untuk penyakit Noise
Induce Hearing loss (NIHL) yang dilakukan pada
10.000 pekerja tambang bat bara disebuah
Propinsi didapatkan hasil bahwa 98 dari 164
orang yang dinyatakan Positif oleh hasil Uji/Tes
merupakan bagian dari 9.850 orang yang
dinyatakan Tidak Menderita NIHL oleh diagnosis.
Berdasarkan hasil tersebut, maka
 Pertanyaan :
a. Susunlah data tsb dalam sebuah tabulasi yg
lengkap
b. Tentukan jumlah pekerja tambang bat bara yang
dikelompokkan sebagai : False Positive, True
Negative, True Positive, dan False Negative
c. Hitunglah sensitivitas
d. Hitunglah spesifisitas
e. Hitunglah nilai PPV dan NPV

Anda mungkin juga menyukai