PERUBAHAN PERILAKU
Definisi teori
• “ A set of interrelational constructs (concepts), definitions, and
propositions that present a systematic view of phenomena by
specifying relations among variables, with the purpose of
explaining and predicting phenomena” (Glanz, 2008)
• Persepsi tentang
kerentanan terhadap
penyakit ‘ x ‘ Persepsi terhadap Kemungkinan mengambil tindakan
• Persepsi/pandangan ancaman penyakit ‘ x preventif kesehatan
keseriusan terhadap ‘
penyakit ‘ x ‘
Significant others:
Kepercayaan normatif Norma
subyektif Intensi Perilaku
X
Motivasi kepatuhan
Persepsi kemungkinan
kejadian Persepsi kontrol
X perilaku
Persepsi kemampuan
menghindari
(Ajzen 1985) cit Rutter, 2002
Theory of Reasoned Action (TRA)
• Seseorang berperilaku tergantung pada niat
• Niat dipengaruhi oleh:
• Attitude:
• Sikap dlm teori ini: perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri
jika melakukan perilaku (A)
• Persepsi konsekuensi: pentingnya akibat perilaku A menurut
bayangannya (Ax)
• Norma subyektif:
• Normative belief: persepsi terhadap norma significant other jika
seseorang melakukan perilaku (B)
• Motivation to comply: derajat motivasi untuk mematuhi B (Bx)
Maintenance Reinforcement
3. Stage models
• PAPM (Precaution Adoption Process Model)
• Stage 1. Unaware of issue
• Stage 2. Unengaged by issue
• Stage 3. Deciding about acting
• Stage 4. Decided not to act (optional)
• Stage 5. Decided to act (optional)
• Stage 6. Acting
• Stage 7. Maintenance
TEORI INTERPERSONAL
Social Cognitive Theory (1) (Bandura,
1986)
BEHAVIOR
ENVIRONMENT PERSON
1. Stage theory
2. Organizational development theory
3. Inter organizational theory
4. Community coalition Action Theory
1. Stage theory
• Stages of change: organisasi didorong untuk bergerak
secara bertahap menuju perubahan yang diinginkan
1. Problem definition (awareness stage)
2. Initiation of action (adoption stage)
3. Implementation of change
4. Institutionalization of change
1. Tahapan stage theory
1. Problem definition (awareness stage)
1. Identifikasi masalah
2. Mengidentifikasi dan memilih solusi
3. melibatkan pimpinan (manajer, kelompok)
2. Initiation of action (adoption stage)
1. Pembuatan kebijakan
2. Alokasi sumber daya penunjang kebijakan
3. Memberikan pertimbangan: apa yang akan diubah
1. Tahapan stage theory (lanjutan)
3. Implementation of change
1. Implementasi inovasi, muncul reaksi
2. Perubahan peran
3. Menyediakan pelatihan, asisten teknis, pertolongan problem
solving
4. Institutionalization of change
1. Kebijakan dan program diadopsi dengan mantap
2. Munculnya nilai baru dalam organisasi
3. Identifikasi tokoh level atas untuk mengintegrasikan perubahan
ke dalam struktur
2. Organizational Development Theory
• Bertujuan untuk mengubah kualitas kehidupan kerja
• Identifikasi aspek kehidupan kerja
• Berlaku dalam satu organisasi
• Menguntungkan pekerja
• Merugikan pekerja
2. Tahap Organizational Development
Theory
1. Iklim organisasi
• Kepribadian organisasi
2. Budaya organisasi
• Asumsi dan kepercayaan yang diyakini anggota
• Diyakini secara tidak sadar
• Outsider: menggaungkan budaya
3. Kapasitas organisasi
• Fungsi optimal sub-sistem dalam organisasi
• Fungsi optimal organisasi
2. Organizational Development Theory
4. Research action untuk memperbaiki organisasi:
• Diagnosis
• Action planning
• Intervention
• Evaluation
5. Intervensi pengembangan organisasi dengan berbagai
teknik:
• Survey
• Modifikasi budaya
• T-groups
• Konsultasi proses
3. Teori Hubungan Interorganisasi
(Interorganizational theory) (Glanz, 2008)
• Bagaimana beberapa organisasi bekerja sama untuk
menyelesaikan permasalahan bersama
• Menentukan organisasi yang berkepentingan dengan masalah
• Menilai tahap dimana organisasi lain merasa berkepentingan
• Menjalin kerja sama sejauh yang diinginkan organisasi-organisasi
yang terlibat
4. Community Coalition Action Theory-CCAT (Glanz, 2008)
COMMUNITY CONTEXT
Synergy
Operations
& Implementa
processes tion of
Pooled
resources strategies
Assessment
Structures & Planning
Community Health/soci
capacity al outcomes
Metode Parameter
Food policies
Primary production to And regulations
Wholesale supply of foods Mass e.g. GST
(including storage, Media
Transport)
Available of
Social/cultural Pro culture ‘fast food’
Norms portrayal of food,
Product Local dietary behaviour,
Advertizing
Community body image
Education
Access to
Access to unhealthy
Fresh, affordable, Home ‘competition’
Healthy And family food choices
food choices
Education
Local Norms Habits/
Food e.g. via
e.g. religion Person Preferences
preparation Schools,
ethnicity of those
and storage CHCs
Live with
facilities
Activity
Predispositions Patterns
Role Health
e.g. knowledge, attitudes, e.g. time
Within status
Skills, health concerns To spare
Home
Personal Income
Role in Behaviour
Family of Age
Individual
Ecological Theory
FRAMEWORK UNTUK P-D-E
4. PRECEDE-PROCEED
• Precede adalah akronim dari:
• Predisposing causes
• Enabling causes Pada tahap diagnosis
• Reinforcing causes untuk promosi kesehatan
• Proceed:
• Evaluasi untuk diagnosis dan implementasi
Precede and Proceed Model (Green & Kreuter, 1991)
Phase 5. Phase 4. Phase 3. Phase 2. Phase 1.
Administrative Educational and Behavioral and Epidemiolo- Social
& policy diagnosis organizational environmental gical diagnosis
diagnosis diagnosis diagnosis
Health Promotion
Predisposing
factors
Health
education
Behavior
Reinforcing and
factors life style
Policy
regulation Health Quality
organization of life
Enabling
Environment
factors