PENYAKIT JANTUNG
REUMATIK
Pendahuluan
3. Sydenham chorea
Ditemukan 25% kasus dan jarang pada dewasa terutama
anak perempuan. Muncul dalam 1-6 bulan setelah
infeksi
Terjadi karena molekular mimikri dengan autoantibodi
yang bereaksi terhadap ganglion otak.
Kelainan neurologis berupa gerakan involunter yang tidak
terkoordinasi (choreiform), pada muka, leher, tangan dan
kaki, dengan gangguan kontraksi tetanik dimana penderita
tidak bisa menggenggam tangan pemeriksa secara kuat terus
menerus (milk sign)
GEJALA KLINIS
4. Erythema marginatum
Muncul dalam 10% serangan pertama DRA biasanya pada
anak anak, jarang pada dewasa.
Lesi berwarna merah, tidak nyeri dan tidak gatal dan
biasanya pada batang tubuh, lesi berupa cincin yang
meluas secara sentrifugal sementara bagian tengah cincin
akan kembali normal.
5. Nodul subkutan
Muncul beberapa minggu setelah onset demam
rematik.
Biasanya berkaitan dengan karditis berat, lokasinya
di permukaan tulang dan tendon, serta menghilang
setelah 1-2 minggu.
Subkutaneous nodul dan erytema marginatum ,
pada kenyataannya sulit .
6.Karditis
Frekuensi karditis 30-60% pada serangan pertama,
dan sering pada anak anak.
Karditis adalah satu satunya komplikasi DRA yang
bisa menimbulkan efek jangka panjang.
Kelainannya berupa pankarditis, yaitu mengenai
perikardium, epikardium, miokardium dan
endokardium.
DIAGNOSIS
1.Karditis 1. Demam
2. Polyarthritis 2. Polyatralgia
3. Chorea 3. Laboratorium:Peningkatan
4. Erythema marginatum acute phase reactan
5. Subcutaneous nodul (LEDatau leukosit)
4. PR interval memanjang
DIAGNOSIS
Demam Reumatik serangan pertama Dua mayor atau satu mayor dan dua
minor ditambah dengan bukti infeksi
Streptococcus beta hemolyticus group
As
Demam Reumatik serangan berulang sebelumnya
tanpa PJR Dua mayor atau satu mayor dan dua
minor ditambah dengan bukti infeksi
Streptococcus beta hemolyticus group
Demam Reumatik serangan berulang A
dengan PJR sebelumnya
Dua minor ditambah dengan bukti
Korea Reumatik infeksi Streptococcus beta hemolyticus
group A sebelumnya
Tidak diperlukan kriteria mayor
PJR (stenosis mitral murni atau lainnya atau bukti infeksi
kombinasi dengan insufisiensi mitral Streptococcus beta hemolyticus group
dan/atau gangguan katup aorta) A
Tidak diperlukan kriteria lainnya
LABORATORIUM
Ekokardiografi
Sensitifitas dan spesifisitas ekokardiografi ditemukan
89,4% dan 38,7% .
TATA LAKSANA
Pencegahan Primer
Tujuannya adalah eradikasi streptokokus grup A,
penderita dengan faringitis bakterial dan hasil test positif
untuk streptokokus grup A harus diterapi sedini mungkin
pada fase supuratif.
Obat yang diberikan adalah penicillin oral diberikan
selama 10 hari, atau benzathine penicilin untk intravena.
Lamanya terapi
Bila tidak ada karditis : minimal 5 tahun atau sampai usia
18 tahun (mana yang lebih lama) Bila karditis ringan
(sudah sembuh) : Diberikan minimal 10 tahun atau sampai
usia 25 tahun (mana yang lebih lama)
Pada karditis berat atau perbaikan katup dengan
operasi : Diberikan seumur hidup
Pencegahan sekunder
Diberikan segera setelah pencegahan primer. Metode
terbaik untuk mencegah infeksi berulang adalah benzatin
penicilin (iv) yang diberikan terus menerus setiap 3- 4
minggu .
Pemberian parenteral lebih disukai karena kepatuhan
lebih baik dibandingkan pemberian oral dan pemberian
oral dianjurkan untuk pasien resiko rendah untuk infeksi
berulang.
KOMPLIKASI