Penyembuhan Luka
Penyembuhan Luka
Diegelmann, RF , Evans, MC , WOUND HEALING: AN OVERVIEW OF ACUTE, FIBROTIC AND DELAYED HEALING ,
Frontiers in Bioscience 9, 283-289, January 1, 2004
FASE INFLAMASI
( Fase lambat atau fase substrat ) 0-48 JAM
Gambaran Klinis :
Rubor , Calor, Tumor, Dolor, Functiona Laesa
Elemen Kunci :
Luka bersih dari bakteri, materi asing, debris
nekrotik,
Penarikan secara kimia sel inflamasi dan
fibroblas,
Pembentukan anyaman struktur untuk memulai
migrasi sel.
FASE INFLAMASI
. Respon Vaskular:
Fase primer – hemostasis
vasokonstriksi
Agregasi dan degranulasi platelet
Gumpalan fibrin
fibrinolisis
Fase sekunder
Vasodilatasi vena – peningkatan aliran darah 10 x
Peningkatan permeabitilas vaskular – membantu
aliran mediator kimia dan selular inflamasi (PDGF)
ke tempat luka
Obstruksi limfatic menyebabkan pembengkakan
jaringan
FASE INFLAMASI
Pus :
• Mengandung enzim proteolitik dan kolagenolitik;
• Memperpanjang fase inflammasi
• Menghambat epitelialisasion dan fibroplasia
Jaringan nekrotik, benda asing, haematom :
• Memperpanjang fase inflamasi
ASA :
• Menghambat mekanisme siklo-oksigenase
Steroids :
• Menghambat fungsi makrofag
FASE PROLIFERATIF
(Fase Fibroplasia) hari 2 - ~ 6 minggu
Gambaran Klinis:
Hilangnya tanda inflamasi,
Pembengkakan berkurang,
Pengurangan ukuran luka (kontraksi),
gatal
Elemen kunci:
Sistesis anyaman kolagen,
Peningkatan kekuatan regangan luka,
Pembentukan jaringan parut
FASE PROLIFERATIF
Epitelialisasi
Diperlukan agar fase proliferatif berjalan dengan
semestinya. Dimulai dari fase inflamasi, epitelialisasi
membutuhkan de-diferensiasi, mitosis, migrasi lalu re-
diferensiasi dari basal sel epidermis
Sel epitel mampu mencerna jaringan parut dan bekuan darah
dengan cara mengeluarkan matriks metalloproteinase
Sel basal dari epithel tetap ada (kelenjar sebacea, folikel
rambut dan kelenjar keringat) pada partial thickness wounds,
atau dari tepi luka pada full thickness wound dan akan
mengalami mitosis cepat dan menyebar ke seluruh
permukaan luka
FASE PROLIFERATIF
Kontraksi Luka
“luka menyembuh dari sisi ke sisi tetapi
memendek dari ujung ke ujung”
Rasio kontraksi tertinggi sejak hari ke
10-21
Deposisi Kolagen
FASE MATURASI DAN RE-MODELLING
3 minggu sampai 1-2 tahun
Fase Inflamasi:
Segera dimulai setelah insisi
Berakhir ± 4 hari
Dalam sebuah zona sampai 15 mm
dari tepi luka
Luka :
Tidak memiliki kekuatan intrinsik
Sangat tergantung pada kekuatan
jahitan
PENYEMBUHAN LUKA INSISI
MIDLINE
Fase Proliferatif:
Berlangsung ± 3 weeks
Deposisi kolagen Meningkatkan
kekuatan luka
Pada akhir fase : hanya 15 – 20% tidak
terpengaruh dinding abdomen
PENYEMBUHAN LUKA INSISI
MIDLINE
Fase Maturasi :
> 12 bulan
Penganyaman & remodeling serabut
kolagen
- Bulan kedua postop : peningkatan
kekuatan luka
> 1 bulan : 40% - 60%
> 2 bulan : 60% - 80%
> 1 tahun : 60% - 90%
PENYEMBUHAN LUKA INSISI
MIDLINE
1. Trauma
2. Operasi
3. Luka bakar
4. Insufisiensi arteri berat
5. Insufisiensi vena disertai edema
6. Penekanan lama
7. Trauma intermittent trauma tanpa
perlindungan dan perfusi buruk
PENYEMBUHAN LUKA DAN
MASALAHNYA :
Kebanyakan luka menyembuh melalui
proses penyembuhan normal, dan
diatur oleh gabungan kerja kemokin,
sitokin, growth factors & protease
Luka Kronik :
- Terhenti untuk sembuh
- Kegagalan kemajuan proses penyembuhan luka
selama periode 30 hari
MASALAH
LUKA
( Warriner, 2003)
Mengidentifikasi alur Mengidentifikasi Mengidentifikasi
kegagalan Ko-Morbiditas Diagnosis Luka
penyembuhan luka
• Infeksi • diabetes mellitus • Ulkus diabetes
• Malperfusi and/or •Penyakit ginjal stadium akhir, • Nyeri insufisiensi arteri
hipoksia dialisis • Ulkus tungkai vena
• Kegagalan sel •Penyakit jantung, gagal jantung • Tekanan ulkus
• Penekanan terus kongestif • Dehisensi luka bedah ,
menerus, trauma •Insufisiensi arteri kronis gagal flap atau graft
berulang (sekunder) • Infeksi jaringan lunak
•Merokok
progresif, osteomielitis
•Penyakit paru-paru
• Lacerasi, luka akut,
•Vaskulitis (sekunder), Reynaud's,
penyakit pembuluh darah
trauma injuri, luka
kolagen lainnya hancur
•Kontaminasi luka • Luka bakar
•Kerusakan mobilitas, kecelakaan • Abrasi, kulit robek
vaskular serebral, cedera tulang • Dermatitis kontak
belakang, kelainan bentuk • Kondisi dermatologis,
muskuloskeletal lainnya ruam
3 Components •Terapi steroid, kemoterapi • Ulkus vaskulitis
lainnya • Luka radiasi
of the Initial •Keganasan yang jauh • Stoma luka
Problem Wound •Malnutrisi • Lain
• Masalah psikososial
Evaluation
PENILAIAN LUKA
Peristiwa terjadinya luka
Lokasi luka (berguna dalam diagnosis banding)
Tepi luka & kulit di sekitarnya
Tepi luka menggaung
Kuantitas & kualitas eksudat
Penampilan dasar luka
Pengukuran ukuran luka & kedalaman
Nyeri (penilaian rasa sakit)
Penilaian dan klasifikasi luka
Evaluasi ulang secara periodik
Penilaian infeksi
PENIALIAN PASIEN LUKA
1. Status kesehatan umum
2. Adanya penyakit sistemik yang terkait
3. Tentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan
pilihan pengobatan
4. Pemeriksaan fisik terarah
5. Studi laboratorium
6. Mendefinisikan tingkat keparahan luka & dampak
pada pasien
Nilai :
- Faktor sistemik yang mempengaruhi penyembuhan luka
- Ko-morbiditas
KESIMPULAN PENILAIAN &
PEnGEMBANGKAN RENCANA PERAWATAN
Penilaian berkala:
- oleh tenaga kesehatan yang terlatih
- evaluasi ulang periodik oleh dokter
Ditentukan oleh :
• Sifat & keseriusan luka
• kondisi pasien
• respons awal terhadap pengobatan
Kesempurnaan penyembuhan luka
tergantung pada:
Luas kerusakan
Faktor
Keadaan kesehatan umum Sistemik
Kondisi Lokal Ideal
Prasetyono TOH. General concept of wound healing: revisited.
Med J Indones.2009; 19(.)
3. Eksudat Kontrol
kelembaban
1. Debridement Luka
Tipe debridement :
Pembedahan / debridemen tajam
Debridement mekanis
Debridemen Kimia atau Enzimatik
Debridement autolitik
Debridement Pembedahan
jar.parut
Eksudat Epidermis Kulit mati
Dermis yang kering
Lemak
Collagenase Traditional :
- Bromelain : nanas
- Papain : pepaya
- Belatung
Terapy Belatung
Autolytic Debridement
Autolytic debridement mengambil keuntungan dari
kemampuan tubuh untuk melarutkan jaringan
mati.
Kunci tekniknya adalah menjaga agar luka tetap
lembab, yang bisa dilakukan dengan berbagai
pembalut. Pembalut ini membantu menjebak
cairan luka yang mengandung faktor
pertumbuhan, enzim, dan sel kekebalan tubuh
yang meningkatkan penyembuhan luka.
Debridemen autolitik lebih selektif daripada
metode debridemen lainnya, membutuhkan waktu
terlama untuk bekerja.
Tidak dapat dilakukan untuk luka yang sudah
terinfeksi.
2. Manajemen beban bakteri
Antibiotik ?
Antiseptik ?
Beban bakteri pada luka (Melhuish 1994)
Terapi antibiotik
sistemik dan
Tanpa terapi antimikrobial - Terapi antimikroba lokal
standar MWH antimikrobial
lokal
Jumlah Bakteri
Terkolonisasi Parah
Terkontaminasi Terkolonisasi Terinfeksi
Moist
Lingkungan lembab
Environment
Hitam
Jaringan Nekrotik
Kuning
Lapisan pus
Hijau
Infeksi
Merah
Granulasi
Merah Muda
Epitelialisasi
INDIKASI
MODERN DRESSINGS
?