Anda di halaman 1dari 12

PIELONEFRITIS

Definisi

 Pielonefritis adalah reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada


parenkim ginjal.

 Pielonefritis adalah radang pada ginjal dan pelvis renalisnya.

Parenkim ginjal : korteks


dan medulla ginjal

Pelvis renalis : tempat


bermuaranya tubulus
ginjal
Epidemiologi

 Banyak terjadi pada wanita, terutama wanita yang sering melakukan


hubungan seksual dengan beberapa orang.

 Pada pria biasanya terjadi karena tidak di sirkumsisi. Bakteri E. coli sering
berkolonisasi pada bagian glans penis dan prepusium lalu dapat
bermigrasi ke dalam saluran kemih.
Etiologi

 Infeksi bakteri yang menyebabkan infeksi ini berasal dari saluran


kemih bagian bawah yang naik ke ginjal melalui ureter.

 Escherechia coli

 Klebsiella sp

 Kokus gram positif yaitu: Streptokokus faecalis dan enterokokus.


Faktor Risiko
 Pemasangan kateter urin

 Pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya

 Berhubungan seksusal  kolonisasi E. coli di vagina

 Penggunaan Nonoxynol-9 yang besrifat spermisidtoksis bagi


mikroflora yang berada di vagina sehingga dapat meningkatkan
risiko kolonisasi dari bakteri E. Coli

 Kelainan anatomi dan fungsional  terhambatnya peristaltic dari


uretra dan menurunnya tonus uretra menyebabkan terjadinya
vesicouretral reflux. Biasanya terjadi pada wanita hamil.
Gejala klinis
 Demam tinggi dengan disertai menggigil

 Nyeri di daerah pinggang (costovertebral angle pain)

 Mual dan muntah

 Hematuria
Diagnosis
.

 Anamnesis  riwayat pasien


 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Kultur urine
 Tes darah
 Dipstick test
 Dipstick leukocyte esterase test (LET)  mengetahui apakah terdapat piuria
 Nitrite production test (NPT)  mengetahui apakah terdapat bakteriuria
 Untuk melihat adanya hematuria (gross/mikroskopik) dan proteinuria
Prognosis

 Prognosis pyelonephritis baik dan dapat sembuh total jika ditangani


segeran dan diberi tatalaksana yang adekuat untuk meminimalisir
kerusakan pada ginjal.

 Sekitar 20-30% wanita pernah mengalami rekurensi.


TATA LAKSANA

 Tujuan : mencegah terjadinya kerusakan ginjal lebih parah dan


memperbaiki kondisi pasien
 Antibiotika  bakterisidal dan spektrum luas
 Aminoglikosida dikombinasi dengan aminopenisilin (ampisilin atau amoksisilin)
 Aminopenisilin dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam
 Karboksipenisilin
 Sefalosporin
 fluoroquinolone
 Pemberian antibiotika membaik
 Pemberian parenteral dilanjutkan sampai 1 minggu kemudia peroral 2 minggu
selanjutnya
 Pemberian antibiotika dalam 48-72 jam tidak membaik  mungkin kuman
tidak sensitif terhadap antibiotik yang diberikan
Komplikasi

 Pyelonefritis dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik. Jika


infeksi terus berlanjut, ginjal dapat mengalami kerusakan
permanen.
 Infeksi bakteri dapat menyebar ke peredaran darah sehingga
dapat menyebabkan sepsis (jarang terjadi).
 Komplikasi lainnya :
 Infeksi ginjal rekuren
 Gagal ginjal akut
 Abses pada ginjal
Referensi
 Dennis Kasper, Anthony Fauci, Stephen Hauser, Dan Longo, J. Jameson,
Joseph Loscalzo : Harrison's Principles of Internal Medicine. 2 vols.-McGraw-
Hill Professional,19th ed. (2015)
 Basuki B Purnomo : Dasar-Dasar Urologi Edisi Kedua,2003
 Tortora Principles of Anatomy and Physiology 14e
 Bertram G Katzung : Basic & Clinical Pharmacology 12th Ed, 2012
 Kamus DORLAND edisi 29, 2015

Anda mungkin juga menyukai