BRONKITIS
Disusun oleh :
Fawzia Devi Fitriani
1102013110
Pembimbing :
dr. H. Edy Kurniawan Sp.P
Anamnesis
1. Batuk berdahak
2. Sesak nafas
3. Sering mengalami infeksi pernafasan
Pemeriksaan fisik
1. Bisa terdengar ronki pada waktu ekspirasi maupun inspirasi disertai wheezing
2. Suara nafas berkurang dengan expirasi panjang
Pemeriksaan penunjang
1. Rontgen thorax : corakan paru yang bertambah
Diagnosa Banding
1. Asma
2. Gagal jantung kongestif
3. Bronkiektasis
4. TB
5. Sindrom obstruksi pasca TB
6. Bronkiolitis Obliterasi
7. Diffuse Bronkiolitis
Penatalaksanaan
1. Mukolitik dan ekspektoran
2. Beta 2 agonis
3. Glukokortikosteroid
4. Antioksidan
5. Antibiotik
BAB III LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Usia : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Perangkat desa
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Gegesik
MRS tanggal : 14-07-2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan Tambahan: Batuk berdahak sejak 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 14 Juli 2017 pada pukul 04.15 dengan keluhan
sesak nafas sejak 4 hari yang lalu, Pasien mengatakan sesak sepanjang hari dan terus
menerus. Disertai dada terasa berat. Keluhan disertai batuk berdahak. Sesak dan batuk
berdahak dirasakan semakin memberat satu hari sebelum masuk rumah sakit ketika pasien
selesai mandi pada malam hari. Sesak dan batuk terutama saat cuaca dingin. Pasien sering
mengalami batuk, baik kering maupun berdahak, namun tidak sampai mengganggu
aktivitas. Sebelumnya pasien pernah mempunyai riwayat merokok yaitu 10 tahun yang lalu,
dan sekarang sudah berhenti. Pasien memiliki penyakit asma sejak kecil. Menurut
keterangan pasien dan keluarga, asma pasien jarang kambuh, serangan terjadi yaitu sekitar
tiga bulan sekali. Menurut keterangan keluarga, pasien sering terpapar polusi di tempat
kerjanya dan selalu pulang malam dengan mengendarai motor.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat tekanan darah tinggi (+), kencing manis (-), penyakit hati kronis (-)
asthma (+), keganasan (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Terdapat anggota keluarga pasien dengan riwayat asma, yaitu ibu, kakak,
dan adik pasien.
Riwayat tekanan darah tinggi (-),kencing manis (+), asthma (+), keganasan
(-), TB (-)
Riwayat Pengobatan
Riwayat alergi obat (-), alergi makanan (-), alergi dingin (+)
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien tinggal di rumah bersama keluarga.
Pasien menggunakan asuransi BPJS
Kesan ekonomi : menengah kebawah
Pasien bekerja sebagai perangkat desa
PEMERIKSAAN FISIK (17-07-2017)
Keadaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 170/100 mmHg.
Nadi : 100 kali per menit, reguler.
Pernafasan : 40 kali per menit
Suhu : 37,7oC.
Status Lokalis
Kepala : dalam batas normal
Mata : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Jantung: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas atas dan bawah : dalam batas normal
Thorax
Inspeksi :
Bentuk: simetris.
Ukuran: normal, barrel chest (-)
Pergerakan dinding dada : simetris, retraksi sela iga (-), retraksi suprasternal
(+)
Permukaan dada : petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevi (-), massa
(-), sikatrik (-) hiperpigmentasi (-).
Fossa supraclavicula dan fossa infraclavicula : cekungan simetris
Penggunaan otot bantu napas: sternocleidomastoideus (+), otot intercosta(-).
Palpasi :
Pergerakan dinding dada : simetris
Fremitus taktil : simetris
Nyeri tekan (-), edema (-), krepitasi (-).
Perkusi :
Sonor (+/+).
Nyeri ketok (-).
Auskultasi :
Suara napas vesikuler (-/-)
Suara tambahan rhonki (-/-).
Suara tambahan wheezing inspirasi dan ekspirasi (+/+).
RESUME
Pasien 59 tahun datang ke IGD RSUD Arjawinangun dengan keluhan utama sesak
nafas sejak 4 hari sebelum masuk RS, keluhan disertai batuk berdahak. Sesak dan
batuk berdahak dirasakan semakin memberat setelah pasien mandi pada malam
hari, dan semakin memberat hingga dini hari saat pasien dibawa ke IGD RSUD
Arjawinangun pada pukul 04.15.
Sebelumnya pasien pernah merasakan keluhan seperti ini. Pasien memiliki
penyakit asma dan setiap kali pasien sesak, pasien selalu mengonsumsi salbutamol,
dan sesaknya berkurang. Terdapat riwayat keluarga yang mempunyai penyakit
serupa. Pasien sering mengalami batuk, baik batuk kering maupun berdahak, namun
tidak sampai mengganggu aktivitas
Pemeriksaan fisik didapatkan. kesadaran : komposmentis, Tekanan darah : 170/100
mmHg, pada perkusi terdengar sonor pada seluruh lapang paru, tidak terdengar
suara nafas vesicular, serta terdengar wheezing inspirasi dan ekspirasi pada seluruh
lapang paru dekstra dan sinistra, frekuensi pernafasan 40x/menit, dan suhu 37,7C.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada penderita ini dari anamnesis didapatkan adanya gejala bronkitis dan asma, tapi yang
lebih berperan yaitu gejala asma berupa sesak napas yang berulang disertai batuk berdahak
sejak 4 hari yang lalu. Sehari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa sesak napas dan
batuk semakin berat setelah pasien mandi pada malam hari. Pada pasien juga didapatkan
gejala sesak napas episodik, mengi (wheezing berulang), rasa dada tertekan, dimana gejala
timbul bila penderita terpajan dengan faktor pencetus yaitu udara dingin
Pada riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien sudah sering mendapat serangan asma sejak
kecil. Pasien hanya sekali dalam tiga bulan mendapat serangan asma dan biasanya terjadi
bila pasien terpapar udara dingin.
Bronkitis biasanya didahului oleh suatu infeksi traktus respiratorius bagian atas oleh virus.
Umumnya pasien datang dengan gejala infeksi saluran napas atau yang tidak spesifik seperti
rinitis. Tiga sampai 4 hari kemudian timbul batuk kering yang cukup sering. Timbulnya
batuk menunjukkan adanya perluasan infeksi kearah trakea dan bronkus. Batuk merupakan
gejala klinis pasien, batuk kemudian menjadi produktif. Setelah beberapa hari sputum
mungkin menjadi purulen.
Pada pemeriksaan fisik dinding toraks terlihat retraksi suprasternal, gerakan pernapasan
sama kiri dan kanan dan tidak tampak pelebaran sela iga, stem fremitus sama di kedua
lapangan paru, sonor pada perkusi paru dan pada auskultasi didapatkan wheezing inspirasi
dan ekspirasi pada kedua paru.
Pemeriksaan foto toraks berupa corakan corakan paru yang meningkat bisa terjadi
hiperaerasi (hiperinflasi pada serangan asma kronik dan pada bronkitis biasanya normal)
atau kadang-kadang terlihat penebalan peribronkial. Hiperinflasi menunjukkan adanya
keterlibatan saluran napas yang lebih perifer.
Pada pasien ini hasil foto toraks cor dalam btas normal dan pulmo terlihat corakan paru
meningkat dengan hiperaerasi.
DAFTAR PUSTAKA