Anda di halaman 1dari 15

Kelompok :

- Andika D.
- Irfan P.
- M. Afif
- Rian D.
- Wijaya P.
STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DALAM
MEMBANGUN PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA INDONESIA
I. STRATEGI BANGSA INDONESIA UNTUK MENGHADAPI
ANCAMAN MILITER
Pasal 30 Ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan gambaran bahwa strategi
pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan
menggunakan system pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara
serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan aspek – aaspek berikut :
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuuk kepentingan
seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional di daya gunakan bagi upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah negara
kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan
II. STRATEGI BANGSA INDONESIA UNTUK MENGHADAPI
ANCAMAN NIR-MILITER
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi
Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms. Bakry (2009:363) dirumuskan
sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran
ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal
penetrasi ideogi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
Strategi dalam mengatasi ancaman di bidang politik
Menurut Noor Ms. Bakry (2009:366), strategi di bidang politik terwujud dengan
adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang
telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif.
Strategi dalam mengatasi ancaman di bidang ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang
mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu
menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi (Noor Ms.
Bakry : 368)
Strategi dalam mengatasi ancaman di bidang Sosial Budaya
Ancaman social budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman
dari luar. Ancaman dari dalam didorong dari isu kemiskinan, kebodohan,
kelatarbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal segala
permasalahan, seperti separatasime, terorisme, kekearasan yang mengancam
kesatuan dan persatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotism.
1. UURI nomor 39 tahun 1999 tentang HAM pasal 68 menyatakan
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
2. UURI nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pasal 9 ayat (1)
menjelaskan “setiap warga negara berhak wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan perthanan negara.
Ketentuan-ketentuan tersebut menegaskan bahwa beda negara yang dilakukan oleh
warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara , keutuhan wilayah, negara dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman.
Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban ikut serta, kecuali ditentukan
dengan undang-undang. Dengan demikian, bahwa upaya pertahanan negara harus
didasarkan harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara,
serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara yang meliputi hal-hal berikut:
 Pendidikan kewarganegaraan
merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat Pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memupuk jiwa patriotic, rasa cinta tanah air semangat perjuangan bangsa Indonesia dan sikap menghargai jasa para pahlawan.
 Pelatihan dasar kemililteran
Selain tni, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalh siswa sekolah menengah dan unsur
mahasiswa. Adapun, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti pramuka,
patrol keamanan siswa, Pasukan pengibar bendera paskibra, palang merah remaja, dan organisasi lainnya
 Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI)

TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksana dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
 Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara mliter saja tetapi banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya
sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam olimpiade olahraga. Pengabdian sesuai
dengan profesi adalaj pengabdian warga negara untuk kepentingan warga negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil
akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
Ancaman yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, baik yang dating dari dalam
maupun luar harus dihadapi oleh seluruh komponen bangsa.
Bentuk partisipasi warga negara yang diharapkan dalam mengatasi ancaman-ancaman
terhadap persatuan dan kesatuan, hal tersebut dapat dilihat dalam pasal berikut:
1. Pasal 27 ayat (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
2. Pasal 30 ayat (1) dan (2) “(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahnan dan keamanan negara; (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama,
dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

Anda mungkin juga menyukai