Anda di halaman 1dari 50

DAMPAK ROKOK

DAN

PERDA KTR
DISAMPAIKAN OLEH:
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Dr. Hj. GEMA ASIANI.M.Kes
Dr. Afrimelda ,S ,MKes
 BAHWA INDONESIA MENEMPATI POSISI KE 5
NEGARA DENGAN KONSUMSI TEMBAKAU
TERTINGGI DIDUNIA PADA TAHUN 2004
SETELAH CINA,INDIA,BRAZIL,AMERIKA
 ( US Departement of agriculture.Word’s Leading
Unmanufactured Tobacco Producing, trading and consuming
Countries,2004 )
3
 SATU BATANG ROKOK MENGANDUNG 4000 BAHAN KIMIA
DITAMBAH 43 SENYAWA SEBAGAI BAHAN PENYEBAB KANKER

 BAHAN UTAMA ROKOK TERDIRI DARI NIKOTIN, TAR, CARBON


MONOKSIDA.

 NIKOTIN :
- MEMBUAT KECANDUAN
- PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH
- PENGERASAN PEMBULUH DARAH KERUSAKAN
- PENGGUMPALAN DARAH JANTUNG

- PENINGKATAN DENYUT JANTUNG


 TAR
Mengandung bahan kimia beracun 
Mengendap pada lendir  Merangsang
dinding saluran pernapasan  Mengakibatkan
kerusakan sel paru-paru  Mengubah bentuk
sel  Menyebabkan kanker paru.
 KARBON MONOKSIDA
 CO dpt menurunkan Hb utk mengangkut Oxigen
 Organ tbh dpt kekurangan Oxigen
 Kematian organ tbh

Paru Normal Kanker Paru


NIKOTIN Kandungan pestisida
HIDROGEN SIANIDA Gas mematikan
TAR Campuran aspal
AMONIA Pembersih lantai,
CO 2 pupuk
FORMALIN Gas beracun
ARSEN Bahan pengawet mayat
KADMIUM Racun mematikan
Batu batrai
 TERHADAP RAMBUT
Menurunkan sistem kekebalan  kerontokan rambut

 TERHADAP MATA
Iritasi yang terus menerus 40% perokok akan tekena
katarak

 TERHADAP PENDENGARAN
Mengganggu aliran darah ketelinga
 menyebabkan infeksi telinga
 TERHADAP PERNAPASAN
Asap rokok diisap  iritasi saluran napas dan
melumpuhkan bulu getar  pengeluaran dahak
tidak maksimal  sisa lendir tempat
pertumbuhan bakteri dan iritasi kronis dpt
mengubah bentuk cel dlm paru-paru.
 TERHADAP GIGI
Bahan kimia  plak dan gigi kuning  merusak gigi
1.5 kali cepat rusak dan tanggal

Gigi Sehat
13
 TERHADAP TULANG.
- Co banyak dalam darah akibatnya suplai oxigen
ketulang berkurang  densitas tulang
berkurang dan mudah fraktur.

 TERHADAP KULIT.
- Kulit lebih mudah inflamasi  Melanoma ( kanker
kulit )
 TERHADAP BENTUK SPERMA
- Merubah bentuk sperma
- Mengurangi jumlah sperma KEMANDULAN
- Menurunkan aliran darah ke
penis
Kriteria sperma yang baik
berdasarkan WHO,
memiliki volume antara 2
sampai 5 mililiter (ml)
sekali keluar. Sedang lelaki
sangat subur memiliki
lebih dari 200 juta sel
sperma sekali keluar.
 TERHADAP WANITA
- Kanker rahim dan keguguran
- Effek kosmetika
- Kesuburan berkurang dan
menopause dini
 Belanja iklan industri rokok di
Indonesia sebesar Rp. 1,6
triliun,kedua terbesar setelah
telekomunikasi Rp. 1,9 triliun.
( Survey AC Nielsen 2006, Majalah Swa, 20 April 2006 )
 Kematian yg disebabkan oleh
penyakit akibat merokok pada thn
2004 mencapai 427.948 jiwa atau
1172/hr
( An Economic Analysis of Tobacco,Soewarta
Kosen, Mei 2004 )
Belanja keluarga miskin :
•Beras : 22 %
•ROKOK : 12 %
•Ikan : 6,8 %
•Telor/susu : 2,3 %
•Kesehatan : 1,3 %
•Pendidikan : 0,8 %
 Indonesia satu-satunya Negara di Asia
Fasifik yg belum meratifikasi FCTC ( Frame
Convention on Tobacco Control ) sbg btk
perlindungan bagi warganya dari bahaya yg
disebabkan oleh tembakau
Innalillahi wa inna ilalhi raaji’uun
PERATURAN DAERAH KOTA
PALEMBANG
NOMOR 7 TAHUN 2009

TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK
MEMILIKI : 12 BAB, 31 PASAL, 43 AYAT

BAB I : KETENTUAN UMUM


BAB II : AZAS, TUJUAN DAN PRINSIP
BAB III : HAK DAN KEWAJIBAN
BAB IV : KAWASAN TANPA ROKOK
BAB V : LARANGAN-LARANGAN
BAB VI : PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN
BAB VII : PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB VIII : SANKSI ADMINISTRATIF DAN DENDA
BAB IX : PENYIDIKAN
BAB X : KETENTUAN PIDANA
BAB XI : KETENTUAN PERALIHAN
BAB XII : PENUTUP
BAB II : Azaz, tujuan dan prinsip
Prinsip :
a. 100 % kawasan tanpa rokok
b. Tidak ada ruang merokok di tempat
umum, tempat kerja tertutup
c. Pemaparan asap rokok pada orang lain
melalui kegiatan merokok/ tindakan
mengizinkan/ membiarkan orang merokok
di KTR adalah bertentangan dengan hukum
- Pemilik, Pengelola, Manajer, Pimpinan, dan
Penanggung Jawab wajib bertanggung jawab atas
pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.

- Pemilik, Pengelola, Manajer, Pimpinan dan


Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), wajib untuk melakukan pengawasan internal atas
terselenggaranya Kawasan Tanpa Rokok.


- melarang adanya tempat untuk merokok di dalam
gedung dan penyediaan rokok, termasuk
menjual/mengiklankan atau mempromosikan rokok ;
◦ mengingatkan semua orang untuk tidak merokok di
Kawasan Tanpa Rokok yang menjadi tanggung
jawabnya ;
◦ melarang adanya asbak di Kawasan Tanpa Rokok ;
◦ meletakkan tanda-tanda dilarang merokok di semua
pintu masuk utama dan di tempat-tempat yang
dipandang perlu dan mudah terbaca.
BAB IV : Kawasan Tanpa Rokok

1.Tempat-Tempat Umum
2.Tempat Kerja
3.Tempat Ibadah
4.Arena Kegiatan Anak
5.Angkutan Umum
6.Tempat Proses Belajar Mengajar
7.Tempat Pelayanan Kesehatan
1. KAWASAN TANPA ROKOK : Adalah tempat
atau ruangan yang dinyatakan dilarang
untuk merokok , menjual, mengiklankan
,atau mempromosikan rokok.
2. KAWASAN TANPA ASAP ROKOK : Adalah
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok.
3. TEMPAT UMUM : Adalah sarana yang
diselenggarakan oleh pemerintah, swasta
atau perorangan berupa ruangan tertutup
yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat.
4. TEMPAT KERJA : Adalah ruangan tertutup
bergerak atau tidak bergerak dimana tenaga
kerja bekerja atau sering dimasuki tenaga
kerja.
5. KAWASAN PROSES BELAJAR MENGAJAR :
Adalah tempat yang dimanfaatkan untuk
kegiatan belajar mengajar atau pendidikan
dan pelatihan.
6 TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN : Adalah
tempat tertutup yang digunakan
diselenggarakan pelayanan kesehatan
dilakukan oleh pemerintah, dan masyarakat.
7. ARENA KEGIATAN ANAK-ANAK: Adalah
tempat atau arena tertutup yang
digunakan diperuntukan kegiatan anak-
anak.
8 TEMPAT IBADAH : Adalah bangunan atau
tempat tertutup yang khusus dipergunakan
untuk ibadah.
 Pasal 9
Setiap orang dilarang merokok di Kawasan
Tanpa Rokok dan ditempat-tempat umum lainnya
yang dianggap perlu oleh Pemerintah Kota.

. Pasal 10
Setiap Pemilik, Pengelola, Manajer, Pimpinan
dan Penanggung Jawab Kawasan yang telah
ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok, wajib
melarang orang merokok di Kawasan Tanpa
Rokok.
BAB VIII : Sanksi Administrasi dan denda

 Setiap pemilik, pengelola, manajer, pimpinan


dan penanggung jawab :
1. Tidak melarang merokok di dalam gedung/
penyediaan rokok  Rp10.000.000,-
2. Tidak melarang adanya asbak  Rp 500.000,-
3. Tidak meletakkan tanda-tanda DILARANG
MEROKOK  Rp 1.000.000,-
4. Tidak melarang orang merokok di KTR 
Rp 500.000,-
5. Melakukan pelanggaran sebanyak 3 kali
berturut-turut  pencabutan izin usaha dan
penutupan tempat usahanya.
 BAB X : Ketentuan Pidana
Pelanggaran atas ketentuan
Peraturan Daerah ini, diancam
dengan hukum pidana kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau
denda paling banyak
Rp.50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah).
 Sosialisasi
- Talkshow, Dialog interaktif TVRI, Leaflet, Brosur,
Mobil Keliling, Media Cetak
 Lokakarya/Workshop
 Surat Intruksi, Surat Edaran KTR
 Pembuatan Perwali Pengawasan KTR
 Pelatihan Tim Penegak Hukum Pelanggaran KTR
 Pembuatan Perwali Pedoman Teknis Pelaksanaan
KTR dan Penegakan Hukum Pelanggaran KTR
 Pembuatan Perwali Petunjuk Teknis Pelaksanaan
pengawasan KTR : 67 Tahun 2010
 Sosialisasi PERDA KTR pada pertemuan rapat KONI antar
CABOR di Gedung Koni Pusat Bulan Oktober 2010
100.0%
94.5%
91.5%
90.0%

80.0%

70.0%

60.0%

50.0%

40.0%

30.0%

20.0%

8.5%
10.0% 5.5%

0.0%
SETUJU TDK SETUJU SETUJU TIDAK SETUJU

TAHAP I TAHAP II
HASIL SURVEY KEPATUHAN TAHAP I DAN II
DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2010

100.0%
93.6%
88.5% 88.1%
90.0%
83.4%

80.0% 76.6%
73.6%
68.8%
70.0% 64.4%

60.0% Tahap I Ya
53.9%
Persentase

49.8% 50.2% Tahap II Ya


50.0% 46.1%
Tahap I Tidak
Tahap II Tidak
40.0% 35.6%
31.2%
30.0% 26.4%
23.4%

20.0% 16.6%
11.5% 11.9%
10.0% 6.4%

0.0%
Larangan merokok dalam Tidak menyediakan asbak Memasang tanda larangan Kesadaran tentang Perda Apakah kamu memperhatikan
ruangan merokok di pintu masuk Larangan merokok orang yang merokok di dalam
ruangan
WAWANCARA
HASIL SURVEY KEPATUHAN TAHAP I DAN II
DI KOTA PALEMBANG Tahun 2010

100.0%
92.9%
89.5%
90.0% 85.8% 85.1%

78.6% 78.6%79.3%
80.0% 75.9%
75.2%
72.5%

70.0% 65.8%

61.0%
Persentase

60.0%
Tahap I Ya

Tahap II Ya
50.0%
Tahap I Tidak

39.0%
40.0% Tahap II Tidak
34.2%

30.0% 27.5%
24.8% 24.1%
21.4% 21.4%20.7%
20.0%
14.2% 14.9%
10.5%
10.0% 7.1%

0.0%
Menemukan orang merokok Mencium asap rokok Menemukan asbak rokok Terdapat beberapa rokok tetapi Tidak melihat tanda larangan Disiapkan ruangan khusus utk
dalam ruangan dgn alasan tertentu merokok di pintu masuk merokok dlm gedung

OBSERVASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai