Anda di halaman 1dari 51

KOMUNIKASI ANTAR TENAGA

KESEHATAN DI RS
(berbasis kasus kasus yg ada di RS)
Oleh :
Rully Yuliandhari, S.Farm.M.Farm.Klin,Apt
MASALAH TERKAIT KEBUTUHAN OBAT
Bagaimana kita dapat mengidentifikasi
kebutuhan, terkait obat pasien ?

• Kita dapat mengidentifikasi kebutuhan terkait


obat pasien dengan Collecting , Organizing,
Integrating pertinent PATIENT, DRUG, and
DISEASE information
Max efek terapi, Min ESO
SUBJECTIVE OBJECTIVE
Patient information Disease information
Demografi dan informasi latar • Riwayat pengobatan .
belakang : usia, jenis kelamin , • Problem medik saat ini.
ras , tinggi, berat .
Riwayat sosial : gaya hidup , • Diagnosa penyakit .
pekerjaan , kebutuhan khusus • Pemeriksaan laboratorium.
( misalnya , kemampuan fisik , • Pemeriksaan penunjang.
ciri-ciri budaya , perangkat
pemberian obat ) .
Riwayat keluarga : sejarah
kesehatan yang relevan dari
orang tua dan saudara
kandung .
Asuransi / informasi administrasi :
nama rencana kesehatan ,
dokter perawatan primer .
ASESSMENT
Informasi Obat
• Alergi, efek samping (nama obat & manifestasi reaksi yang
terjadi).
• Peresepan obat saat ini.
• Persayaratan peresepan apakah sudah dipenuhi.
• Bagaimana pasien memperoleh obat.
• Efektivitas&Efek samping obat.
• Pertanyaan tentang permasalahan obat saat ini
• Obat yang dapat dibeli tanpa R/ meliputi vitamin, alternatif
dan terapi komplementer).
• Obat-obatan dari R/ maupun non R/ yang terakhir dikonsumsi
setidaknya 6 bulan yang lalu.
PLANNING
• Perawatan terencana untuk pasien,
melibatkan menetapkan tujuan terapi dan
menentukan intervensi yang tepat untuk :
1. Menyelesaikan semua permasalahan terapi-
obat yang ada ,
2. Mencapai tujuan terapi ditujukan untuk
setiap masalah medis secara aktif,
3. Mencegah masalah terapi-obat yang potensial
terjadi .
Langkah-langkah ATAU tahapan untuk
pemecahan masalah yang berkaitan
dengan obat
1. Identifikasi masalah terkait obat nyata atau
potensial
2. Penentuan hasil terapi yang diinginkan .
3. Penentuan alternatif terapi .
4. Desain rencana terapi obat individual.
5. Identifikasi parameter untuk mengevaluasi hasilnya
6. Penyediaan konseling pasien .
7. Komunikasi dan pelaksanaan rencana terapi obat
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN PASIEN
Contoh :
monitoring ketidakpatuhan minum obat diagnosa
Helicobacter Pylori (terapi dengan PPI+2 kombinasi
antibiotik selama 7-14 haritingkat eradikasi bakteri
tinggi 87-92%)
1-Nov-16 2-Nov-16 3-Nov-16
Nama obat 7.00 14.00 21.00 7.00 14.00 21.00 7.00 14.00 21.00
Omeperazol      
atau Lansoprazol
Amoksisilin /         
metronidazol
Clarithromycin      

Eradikasi dikatakan berhasil apabila ditemukan gambaran histologi yg normal,


jaringan biopsi dan uji urea napas negatif (C13 urea napas). Evalluasi hasil
eradikasi jangan dilakukan < 4 minggu  negatif palsu. Pemeriksaan serologi
yg memperlihatkan penurunan kadar antibodi 50% bg pertanda keberhasilan
eliminasi bakteri harus dilakukan 6 bulan setelah eradikasi
Dugaan reaksi efek samping obat
Pedoman MESO Depkes  algoritme naranjo
KASUS DIARE AKUT px anak
S O A P

• Riwayat alergi • Frekuensi BAB • Px belum • TL pemberian


obat • Konsistensi mendapat probiotik
• Riwayat feses probiotik pagi • Penulisan lama
penyakit • Tanda dehidrasi hari terapi di etiket
• Riwayat • Lab abnormal • Durasi sediaan Zn
pengobatan penggunaan pasien
• Jumlah real
• Adanya laporan Zinc belum • KIE aturan pakai,
probiotik yg ada
dari perawat , px tertulis di etiket durasi,
di kotak UDD
tdk patuh obat indikasi&ESO
oral > dari yg
minum obat seharusnya • Px tidak patuh • Monitoring
minum obat efektivitas&ESO
• Motivasi
kepatuhan
minum obat
Terapi Supportif yang Lain
DIARE
Probiotik  aman dan efektif untuk mencegah dan mengatasi diare
akut pada bayi
Dosis < 1 th = 2 sach/hari
Lacto B Kompos isi: Viable cell counts 1 x 10 7 CFU/g ( Lactobacillus acidophillus,
Bifidobacterium longun, Streptococcus thermophilus), Vit C 10 mg, vit B1 0,5 mg, vit B2 0,5 mg,
vit B6 0,5 mg, niacin 2 mg, protein 0,02 g, fat 0,1 g.

Zinc ( Zinc sulfat)  essential micronutrien & melindungi sel membran


protects cell membranes from oxidative damage
Dosis WHO, <6 bln = 10 mg selama 14 hari

Vit A  berguna untuk menjaga fungsi epitel agar kembali normal


Dosis 50.000 IU
A Meta Analysis The Effect of Zinc in the
Treatment of Acute and Persistent Diarrhea

• Zinc supplementation
reduces the duration and
Conclusion severity of acute and
persistent diarrhea.

Mukacik, et al., A Meta Analysis The Effect of Zinc in the Treatment of Acute and Persistent
Diarrhea Pediatrics 2008;121;326
Impact of Vitamin A Supplementation on Diarrhea
and Acute Respiratory Infection Among Children

• Results showed a lack of


impact of vitamin A
supplementation on acute
Conclusion respiratory tract infection, but
there was a reduction in the
severity of diarrhea in older
children.

Imdad et al. Impact of vitamin A supplementation on infant and childhood mortalityBMC Public Health 2011, 11(Suppl 3):S20
Zinc&Probiotik
Drugs Indication Dose Side Effects Administration
Zinc Tab Persistent 10 mg In Dizziness, Maybe taken
Diarrhea, Zinc children < 6 restlessness, with food if GI
Defficiency months old nausea, upset occurs.
vomiting

Drugs Indication Side effect Administration


Lacto B Persistent Diarrhea Long term use of May be taken
lactobacilli has not with or without
been associated food. May be
with risk, increase taken w/ meals
virulence or to reduce GI
bacteremia discomfort.

Lacey, et al., 2009


Probiotik

Vanderhoof, 2005. The Mechanism of Action


of Probiotics. PRACTICAL GASTROENTEROLOGY
KASUS POST APENDECTOMY
O
S Data alergi obat yang tercatat di
Riwayat alergi obat status
Riwayat penyakit Skala nyeri berdasarkan wong
Riwayat pengobatan baker, NRS, FS, dll
Keluhan nyeri yang TD, Suhu tubuh, Nadi, Lekosit ,
diungkapkan pasien Kondisi Luka
Lab abnormal
A P
Ada obat tidak ada indikasi (px tidak Rekomendasi penghentian AB
perlu Antibiotik empiris) didukung dari Monitoring efektivitas dan ESO
data Objective
Px sudah menggunakan analgesik
Rekomendasi penggantian rute
parenteral 3 hari dan skala nyeri analgesik menjadi rute per oral
ringan,px tidak ada gx intake oral Monitoring kepatuhan minum
Durasi penggunaan analgesik oral
parenteral
KASUS CKD px dewasa
SUBJECTIVE ASSESMENT
Riwayat alergi Efek samping aktual dari
Riwayat penyakit Captopril manifestasi batuk
Riwayat pengobatan Px butuh penyesuaian dosis
untuk Ranitidin iv &
Keluhan batuk Alopurinol
OBJECTIVE PLANNING
TD, Suhu, Nadi, Urine output Rekomendasi pemilihan
GFR (BB, Usia, SrCr) antihipertensi golongan ARB
Lab abnormal Rekomendasi Clcr <50
Px mendapat antihipertensi mL/minute I.V 50 mg every
golongan ACEI (Captopril 3 x 18-24 hours
25 mg) Do Ranitidin menjadi 1 x 1 amp
Px mendapat Ranitidin 2 x 50 mg Do Alopurinol diturunkan
menjadi 1 x 100 mg
iv dan Alopurinol 1x300 mg
KASUS PEB+PARTUS KASEP+POST SC
S O A P

• Riwayat alergi • TD, Suhu, • Hampir = • Rekomendasi


• Riwayat Nadi, Skala dengan kasus penhentian
penyakit nyeri (NRS, apendectomy penggunaan
• Riwayat FS,dll) • Lama terapi antibiotik
pengobatan • Lab abnormal antibiotik • Rekomendasi
• Keluhan nyeri • Kategori empiris 3 hari ketorolak iv ke
post op keamanan atau extended asam
obat pd px empiris 6 hari mefenamat
menyusui thd disesuaikan 3x500 mg prn
terapi yang dengan data atau Na
diterima lekosit dan diklofenak 2 x
pasien pemeriksaan 25 mg prn
(Cefotaxim, fisik
Metronidazol,
Ketorolak : L2)
SOAP
• Subjective
o Data yang tidak terkuantifikasi yang dirasakan pasien
(misal : gejala / symptoms)
o Observasi subjektif oleh apoteker
• Objective
o Pengukuran dg pengujian, misal data tes laboratorium
o Catatan tenaga kesehatan lain misal riwayat medis pasien
• Assessment
o Interpretasi dari data subjektif & obyektif
• Plan
o Tindakan, intervensi, saran yang akan diberikan oleh
apoteker

Rekam Farmasi 29
Contoh Penerapan SOAP
• S : Pasien merasa gatal-gatal setelah minum tablet
Ciprofloxacin 250 mg, terjadi eritema dan pruritus

• O : Dilakukan tes hipersensitivitas antibiotika

• A : Pasien alergi (sensitif ) terhadap Ciprofloxacin

• P : Tidak memberikan saran terapi obat antibiotika yang


termasuk dalam satu golongan kuinolon (Ciprofloxacin,
Ofloxacin, Enoxacin, Pefloxacin, Norfloxacin)

Rekam Farmasi 30
Prioritas Penggunaan PMR
PMR dilakukan pada semua pasien terutama pasien yang
memiliki kriteria :
• Umur tertentu
o Penderita tua berumur > 60 th
o Anak berumur < 12 th
• Penyakit tertentu
o Asma
o Epilepsi
o Diabetes
• Obat tertentu
o Antikoagulan
o Oral kontrasepsi
o Steroid
• Kebutuhan tertentu
o Sensitif penisilin
o Multipel terapi
o Confusion

Rekam Farmasi 31
Possible Combination of
Antihypertensive Drugs
Drugs Onset
Pharmacokinetic ACEIs
Duratio Bioav. Active Food Half Prot. Route of Adverse
of n of Metab Effect Life Bind. Elimination Effect
Action Action (h) (%) (%)
(hour) (hour)
Re He
nal par
Captopril 1-1,5 6-12 60-75% No Yes 1.9 25% - >95 -
30%
Ramipril 1-2 24 28% Yes Slowly 13-17 73% 60 40
Diacid Abs.
ramiprilat Hipotensi
Dry cough
Lisinopril 1 24 25-30% No No 11-12 25% >95 -
Hiperkalemi
Fosinopril 1 24 36% Yes Slowly 12 95% 50 50 Angioedem
Diacid Abs.
fosinoprila
t
Enalapril 1 12-24 60% Yes No 2 50-60% 80 20
Diacid *35-
enalaprilat 38

Imidapril 1 24 42% Yes Yes 24 40% 40 50


Diacid
imidaprilat

Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, N.P., Lance, L.L. (Ed.), 2009. Drug Information Handbook 18th edition. APhA : Lexi-Comp.
Turner and Barreas. 2003. Angiotensin II receptor blockers. Baylor University Medical Center.
Pharmacokinetic ARBs
Drugs Onset Duratio Bioav. Active Food AT1 Half Life Prot. Route of
of n of Metab. Effect receptor (Hour) Bind. Elimination
Action Action affinity (%) (%)
Drug Metab.
(hour) (hour)
Re He
nal par
Losartan 6 24 25- Yes EXP 10% C 2 6-9 98,7 35 60
33% 3714 decrease
Valsartan 2 24 25% No No C 9 - 95 13 83

Irbesartan 1-2 24 42- No No B 11-15 - 90-95 20 80


88%
Candesartan 2-3 24 15% Yes No A 3,5- 3-11 99,5 33 67
cilexetil candesar 4,0
tan
Telmisartan 1-2 24 42- No 6-20% C 24 - >99 0,5 >97
58% decrease
Olmesartan 2 24 26 Yes No A - 13 >99 35- 50-
Medoxomil olmesart 50 65
an

A = Highest level of affinity B = Second in line after A C = Third In line After A and B
Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, N.P., Lance, L.L. (Ed.), 2009. Drug Information Handbook 18th edition. APhA : Lexi-Comp.
Turner and Barreas. 2003. Angiotensin II receptor blockers. Baylor University Medical Center.
PENUTUP
Pedoman Pemantauan Terapi
Obat, bukan merupakan standar Apoteker sebagai long life
yang learner harus selalu
bersifat mutlak, maka dalam menambah pengetahuan
pelaksanaan di lapangan dan keterampilannya melalui
apoteker perlu menambah pendidikan formal atau non
informasi dan referensi dari
formal (continuing
sumber lain
professional development).

Dengan adanya PTO apoteker


diharapkan
melaksanakan pemantauan TERIMAKASIH
terapi obat, sehingga masyarakat
pada umumnya& SEMOGA
pasien pada khususnya serta
pihak-pihak terkait akan lebih
merasakan peran&fungsi
BERMANFAAT
pelayanan kefarmasian.
DAFTAR PUSTAKA
• Suwaldi Martodihardjo, Prof. Dr. MSc. Apt Faculty of
Pharmacy GMU Jogjakarta
• Jason Lazarou et al, Inciden of drug reactions in
Hospitalized patients,JAMA, Volume 279 No 15 April 1998
dan J.Simon Bell, et al drug related problems in the
community setting, download from www.medscpe.com
24/05/2009 dan
• Arsyanti,L Identifikasi masalah terkait obat pada pasien
geriatri di ruang rawat penyakit dalam RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo,Thesis Program Magister Ilmu
Kefarmasian Universitas Indonesia, Jakarta, 2005)
• Pierrick Bedouch, assessment of clinical pharmacists’
interventions in French Hospitals: Result of a multicenter
Study download from www.theannals.com, 24/05/2009)
• Strand LM, Morley PC, Cipolle RJ, Pharmaceutical Care
Practice, New York, Mc Graw Hill Company, 1998

Anda mungkin juga menyukai