Anda di halaman 1dari 25

BLUD

Dasar Hukum/Referensi
• Peraturan Pemerintah No. 74/2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 Tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61/2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 79/2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6/2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
• Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 900/2759/SJ tentang Pedoman
Penilaian BLUD
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD

• Adalah pengelolaan keuangan yang memberikan


fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dlm rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa dengan beberapa pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Tujuan
• Efisiensi pelayanan publik
• Peningkatan kualitas pelayanan publik
Syarat substantif BLUD
• Substantif:
• Secara tusi, menghasilkan pelayanan umum yang bersifat semi barang/jasa
publik.
• Pelayanan umum tersebut meliputi:
• penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan masyarakat (selain pajak, KTP, IMB, dll)
• pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum (Kapet)
• pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan
kepada masyarakat (dana bergulir)
Syarat Teknis BLUD
• kinerja pelayanan di bidang tugas dan fungsinya layak dikelola dan
ditingkatkan pencapaiannya melalui BLUD atas rekomendasi
sekretaris daerah untuk SKPD atau kepala SKPD untuk Unit Kerja;
• kinerja keuangan SKPD atau Unit Kerja yang sehat.
Syarat Administratif BLUD
• surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
• pola tata kelola (aturan internal BLUD)
• rencana strategis bisnis;
• standar pelayanan minimal;
• laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan
(LRA, Neraca & CaLK); dan
• laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara
independen.
Tim Penilai
• Sekretaris daerah sebagai ketua merangkap anggota;
• PPKD sebagai sekretaris merangkap anggota;
• Kepala SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah sebagai anggota;
• Kepala SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
sebagai anggota; dan
• Tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya apabila diperlukan
sebagai anggota.
Penetapan
• Dengan Keputusan Kepala Daerah, kemudian disampaikan ke DPRD,
paling lambat 1 bulan sejak penetapan.
• Penetapan paling lambat 3 bulan sejak usulan diterima KDH, jika
terlampaui dianggap disetujui.
Pola Tata Kelola
• BLUD beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal,
yang memuat antara lain:
a. struktur organisasi;
b. prosedur kerja;
c. pengelompokan fungsi yang logis;
d. pengelolaan sumber daya manusia.
• Tata kelola memperhatikan prinsip, antara lain:
a. transparansi;
b. akuntabilitas;
c. responsibilitas;
d. independensi.
Pejabat pengelola
• pemimpin;
• pejabat keuangan; dan
• pejabat teknis.
Tugas dan Kewajiban Pemimpin BLUD
• memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD;
• menyusun renstra bisnis BLUD;
• menyiapkan RBA;
• mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai ketentuan;
• menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat
yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan; dan
• menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
serta keuangan BLUD kepada kepala daerah.
Tugas dan Kewajiban Pejabat Keuangan BLUD
• mengkoordinasikan penyusunan RBA;
• menyiapkan DPA-BLUD;
• melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
• menyelenggarakan pengelolaan kas;
• melakukan pengelolaan utang-piutang;
• menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
• menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan; dan
• menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Tugas dan Kewajiban Pejabat Teknis BLUD
• menyusun perencanaan kegiatan • Tanggung jawab pejabat teknis
teknis di bidangnya; berkaitan dengan mutu,
• melaksanakan kegiatan teknis standarisasi, administrasi,
sesuai RBA; dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia, dan peningkatan
• mempertanggungjawabkan sumber daya lainnya.
kinerja operasional di bidangnya.
Dewan Pengawas
• Jumlah anggota berkewajiban:
dewan pengawas a. memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah
ditetapkan mengenai RBA yang diusulkan oleh pejabat pengelola;
sebanyak 3 (tiga)
orang atau 5 (lima) b. mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan
orang dan seorang pendapat serta saran kepada kepala daerah mengenai setiap
di antara anggota masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD;
dewan pengawas
ditetapkan sebagai c. melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja BLUD;
ketua dewan d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam
pengawas. melaksanakan pengelolaan BLUD;
e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan
maupun non keuangan, serta memberikan saran dan
catatan-catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh pejabat
pengelola BLUD; dan
f. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.
Anggota dewan pengawas dapat terdiri dari
unsur-unsur:
• pejabat SKPD yang berkaitan dengan • Masa jabatan anggota
kegiatan BLUD; dewan pengawas
• pejabat di lingkungan satuan kerja ditetapkan selama 5
pengelola keuangan daerah; dan (lima) tahun, dan
dapat diangkat
• tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan kembali untuk satu
BLUD. kali masa jabatan
berikutnya.
Remunerasi
• Pejabat pengelola BLUD, dewan pengawas, sekretaris dewan pengawas dan
pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat
tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan.
• Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan
tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau
pensiun.
• Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas
diberikan dalam bentuk honorarium.
• Remunerasi untuk BLUD-SKPD ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan
usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD melalui sekretaris
daerah.
• Remunerasi untuk BLUD-Unit Kerja ditetapkan oleh kepala daerah
berdasarkan usulan pemimpin BLUD-Unit Kerja melalui kepala SKPD.
Standar Pelayanan Minimal
• Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
umum yang diberikan oleh BLUD, kepala daerah menetapkan standar
pelayanan minimal BLUD dengan peraturan kepala daerah.
• Standar pelayanan minimal dapat diusulkan oleh pemimpin BLUD.
• Standar pelayanan minimal harus mempertimbangkan kualitas layanan,
pemerataan, dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.
• Standar pelayanan minimal harus memenuhi persyaratan:
• fokus pada jenis pelayanan;
• terukur;
• dapat dicapai;
• relevan dan dapat diandalkan; dan
• tepat waktu.
Tarif Layanan
• Sebagai imbalan jasa layanan.
• Tarif layanan BLUD-SKPD diusulkan oleh pemimpin BLUD kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah.
• Tarif layanan BLUD-Unit Kerja diusulkan oleh pemimpin BLUD kepada
kepala daerah melalui kepala SKPD.
• Tarif layanan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dan
disampaikan kepada pimpinan DPRD.
Pendapatan BLUD
• jasa layanan;
• hibah;
• hasil kerjasama dengan pihak lain;
• APBD;
• APBN; dan
• lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Biaya BLUD
• Biaya BLUD merupakan biaya operasional dan biaya non operasional.
• Biaya operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD
dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi.
• Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban
BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.
Renstra Bisnis BLUD
• Visi, Misi, Program, Pengukuran capaian kinerja.
• Sebagai dasar penyusunan RBA dan evaluasi kinerja.
Rencana Bisnis dan Anggaran
(RKA SKPD/Unit Kerja)
Memuat:
• kinerja tahun berjalan;
• asumsi makro dan mikro;
• target kinerja;
• analisis dan perkiraan biaya satuan;
• perkiraan harga;
• anggaran pendapatan dan biaya;
• besaran persentase ambang batas;
• prognosa laporan keuangan;
• perkiraan maju (forward estimate);
• rencana pengeluaran investasi/modal; dan
• ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBD.
• RBA disertai dengan usulan program, kegiatan, standar pelayanan minimal dan biaya dari keluaran yang
akan dihasilkan.
Akuntansi
• Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 13 Akuntansi BLU.
Tim Penentuan Tarif Layanan
• ditetapkan oleh kepala daerah yang keanggotaannya dapat berasal
dari:
• pembina teknis;
• pembina keuangan;
• unsur perguruan tinggi;
• lembaga profesi.

Anda mungkin juga menyukai