Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN ILMU

KEDOKTERAN DAN ETIKA


KEDOKTERAN
 PALEOPATHOLOGY : Penelitian fosil dan mumi
dengan mikroskop dan X-Ray (25000 thn BC)
dijumpai Osteitis, rachitis, acromegaly
Mumi: Pleuritis, arterio sclerotie
 PRIMITIVE MEDICINE (12000 – 4000 BC)
di Sumeria, Mesir, India, China
 Pengobatan emperis
 Shaman (English) = Syaman = Penyembuh = dukun =
mahluk halus menyusup ke tubuh seseorang -> syaman
mampu mengobati
 Syamanisme Universal
 Archaic Medicine (4000 – 500 BC)
Mesopatamia, mesir, sumeria, Babylonia, Assyria,
Akhadia
= Melepaskan Syamanisme
Penyakit:
1. Hukuman dewa kepada orang berdosa dengan
mengirimkan setan jahat
Pengobatan: Ritual

2. Pembuatan Tukang Sihir


Pengobat:
a) Orang terdidik, umumnya pendeta
b) Tidak terdidik, tetapi berpengalaman
c) Ilmu pengobatan Mesir Kuno
 Konsep-konsep empiris bagian dari tradisi agama
 Dewa utama IMHOTEP (Martabat dokter tinggi)
Imhotep : Dokter terkemuka, perdana menteri,
arsitek, astrolog, ahli matematika. Sesudah
meninggal -> pahlawan rakyat -> dewa
 Pendidikan dokter Mesir : House of Life
 Ditemukan papyrus medis yang terpenting
Tingginya mutu dan tradisi dari Mesir dibuktikan
 Edwin smith surgical Papyrus ( ± 1600 thn sebelum
masehi)
 Ebers Papyrus (± 1500 thn sebelum masehi) yang
memuat antara lain: Observasi medis, dan cara-cara
pengobatan
 Coop of hammura (1600 BC)
Papyrus ini = Textbook Kedokteran Pertama
 Spesialisasi dokter bermula di Mesir. Herodolus (ahli
sejarah Yunani) dalam abad ke-5 sebelum masehi,
menulis ada dokter perut, dokter mata, dokter penjaga
usus besar, dokter gigi
 Di mesir saat itu sudah ada Kode Etik dan Hukum
Kedokteran. Contoh: Seorang dokter yang kerja sesuai
aturan, tetapi tidak dapat menyelamatkan pasien ->
bebas dari hukuman. Seorang dokter yang tidak kerja
sesuai aturan jika pasien tak tertolong -> dokter
dihukum mati.
1. PENGOBATAN YUNANI KUNO
 Melanjutkan rintisan Mesir Kuno
 Dewa pengobatan AESCULAPIUS
 5 abad sebelum masehi sudah ada sekolah kedokteran.
Di pulau Cos, Crotona (Sicilia), Rhodes dll.
 Sekolah kedokteran Cos ber-asosiasi dengan
Hippocratie Wzitinos -> Hippocratie Corpus ->
mengembangkan body of knowledge ilmu kedokteran
 Belajar kedokteran dengan magang
 Pada akhir 4 abad sebelum masehi banyak masukan
dari luar ketika Raja Alexander The Great menduduki
Asia Minor, Mesir Persia dan India -> mendirikan kota
Alexander di Mesir yang jadi tempat pertemuan
ilmuan Mesir, Yunai, Yahudi (ijt. Anatomi manusia)
 Heppokrates: 460 – 377 sebelum Masehi
Ajaran-ajarannya terpenting:
1) Dokter tidak kerja untuk kepentingan pribadi,
melainkan karena cinta pada manusia
2) Penyakit harus dipelajari dengan pengamatan
seksama, kasus-kasus dicatat teliti, dikaji untuk
menetapkan prognosis
3) Penyakit sering disebabkan kekuatan-kekuatan
dalam lingkungan, makanan, iklim, pekerjaan
4) Seorang dokter harus mengutamakan tindakan
medis sederhana dan teliti, intervensi bedah jika
perlu
 Sumpah Hipokrate memuat asas-asas moral dan etika
medis yang berlaku sampai dengan sekarang
 Tulisan-tulisan + sumpah Hippocrates sempat hilang
berabad-abad
 Diselamatkan oleh seorang dokter muslim Persia
namanya Ibnu Sina (Avicenna), 980-1037 dimuat
dalam ensiklopedi karangannya (bahasa arab) ->
diterjemahkan geraldus ke bahasa Latin abad ke – 12
 Di era Hipokrateo, Institusionalisasi pendidikan
dokter (dimulai Mesir) berkembang
 Di era kerajaan Romawi dan di abad pertengahan (476
– 1492) sangat lambat
 Perubahan /kemajuan institusi kedokteran mulai 2
dekade akhir abad ke – 19 dan perkembangan pesat
pada paruh kedua abad ke 20 pada revolusi biomedis
(lahirnya biologi baru dan ilmu kedokteran baru)
Panggilan / gelar dokter bermula pada alumni medical
school of Salerno
Kemajuan pesat sains dan teknologi kedokteran
 Benturan dengan system nilai yang ada
 Benturan dengan keyakinan agama (Mis.Rekayasa
Genetik)
 Menjadi alat bisnis -> komersialisasi jasa dan teknologi
dalam pelayanan kesehatan
 Berlomba-lomba ciptakan obat baru, tes/pemeriksaan
baru, alat medis baru/canggih dan makin mahal
 Fee for service
 Biaya pasien
 Penghasilan RS
HUBUNGAN DOKTER – PASIEN
 Hubungan Kebutuhan
Pasien butuh pertolongan
Dokter butuh pasien (Subjek profesinya)
 Hubungan kepercayaan
Pasien percaya pada : Integeritas dokter
Kemampuan dokter
Kerahasiaan penyakitnya
Dokter percaya : pasien jujur, iktikad baik
 Hubungan Keprofesian
Dokter pemberi jasa keprofesian
Pasien penerima jasa keprofesian
 Hubungan ekonomi
Dokter penjual jasa
Pasien pembeli jasa
 Hubungan hukum
Antara satu subjek hokum dengan subjek hukum lain
 Hubungan yang tidak setara
Pasien dipihak yang lemah -> perlu perlindungan
pasien dan rambu-rambu untuk dokter yaitu:
1. Hati nurani dan moral
2. Etika medis
3. Disiplin profesi
4. Hokum
 Moral dan Etika Medis serta hati nurani = rambu-
rambu paling tua
 Hukum = rambu-rambu menyusul jauh kemudian
 Disiplin profesi kesehatan: undang-undang No.23 Thn
1992 majelis kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia di introduksikan Undang-Undang No. 29
Thn 2004 yang menjembatani Etika Kedokteran
dengan Hukum Kedokteran.

 Hubungan Tradisional: PATERNALISME DOKTER


 Berakar dari ajaran Hipokratus sejak lebih 2000 thn
 Paternalisme dalam arti tradisional adalah proteksi
oleh dokter yang serba perkasa ??? pasien yang serba
lemah
 Asas etika tradisional:
 Beneficence
 Non male ficence

Hubungan Tradisional: PATERNALISME DOKTER

Berakar dari ajaran Hipokratus sejak lebih 2000 thn

Paternalisme dalam arti tradisional adalah proteksi


oleh dokter yang serba perkasa ??? pasien yang serba
lemah
 Asas etika tradisional:
 Beneficence
 Non male ficence
Hubungan dokter (sebagai professional) dengan
pasien (sebagai klien) dari segi hukum adalah
hubungan kontraktual antara subjek hokum dengan
subjek hukum lain = kontrak terapeutik = kontrak
medis

Hak hukum pasien di Indonesia baru diatur dalam UU


no 23 Th 1992 tentang kesehatan

Pasal 53 ayat (2) UU No. 23 Thn. 1992:


Tenaga Kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati hak pasien.
- Pada penjelasan pasal 53: hak pasien antara lain adalah
 Hak informasi
 Hak untuk member persetujuan
 Hak untuk rahasia kedokteran
 Hak untuk pendapat kedua (Second Opinion)

Sejak awal paruh ke-2 abad 20


 Paternalism dokter
 Hak otonomi pasien

Otonomi pasien = hak pasien untuk berpartisipasi dan


memutuskan tentang masalah-masalah pemeliharaan
kesehatannya
Contoh pergeseran tata nilai tersebut di atas : USA
- Code of Ethics of The AMA 1847:
Kepatuhan pasien terhadap petunjuk dokternya harus
segera dan mutlak. Ia tidak boleh sama sekali
memberikan pendapatnya yang kasar tentang
kebugarannya agar tidak mempengaruhi perhatian
dokter
Sebaiknya pasien tidak menerima keuntungan dokter
lain biarpun sebagai sahabat

 Patiens Bill Of Rights 1975:


 Pasien berhak menolak tindakan medic sejauh hal itu
dibolehkan oleh hokum dan ia berhak mendapat
informasi tentang akibat-akibat medis dari
tindakannya
 Doktrin informed consent = penggabungan hak pasien
atas informasi dirinya dengan hak menentukan nasib
sendiri -> = persetujuan setelah penjelasan tindakan
medic
(Permenkes no 585 th 1989 dan UU no 29 th 2004)
PERGESERAN PATERNALISME -> OTONOMI

Disebabkan:
1. Universal Declaration of Human Rights 1948 tentang
hak-hak asasi manusia
2. Profesi Dokter makin terbuka ??? pendidikan,
kesejahteraan, keterbukaan komunikasi
3. Otonomi profesi dokter
4. Demokratisasi sosek pendidikan
 JARAK DOKTER – PASIEN MAKIN JAUH

Disebabkan:
a) Jasa kesehatan jadi industry dan bisnis
b) Demuhanisasi sebagai akibat spesialisasi
c) Dehumanisasi O.K teknologi medis canggih ->
apparatus medicine
d) Kasus-kasus malpraktik
Landasan bioetika adalah:

4 Kaidah dasar moral terdiri dari 2 asas etika medis


klasik:

2 asas etika medis klasik


I. Beneficence
II. Nonmaleficence

2 asas etika kontemporer:


I. Menghormati otonomi manusia
II. Berlaku adil
 Hukum hanya menuntut standard moral yang
minimum

 Etika medis menuntut standard moral yang tinggi

 Hukum lebih banyak memuat larangan-larangan

 Etika disamping menentukan larangan, juga


menuntut hal-hal positif yang harus dilakukan

 Kongres internasional I Hukum kedokteran thn.1967


di Kent Belgia
Dr. Setyaningrum, pencetus kelahiran penghimpunan
hukum kesehatan Indonesia
Di puskesmas desa di Pati, 1981 menyuntik anak kecil -
> syok anafilaktik
 Diusahakan menyelamatkan, tak terulang
 2-9-1981 pengadilan negeri Pati puskesmas bersalah ->
penjara (KUHP ps. 360 penjara 5 thn)
 19-5-1982 Pengadilan Tinggi semarang memperkuat
 27-6-1984 MA (Ketua Prof. Oeman Seno)
 Membeberkan dokter Setyaningrum dari tuntutan hukum
 24-2-1984 dengan akte notaris -> PERHUK Perhimpunan
Hukum Kesehatan Indonesia
 28-1-1993 -> Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI)
 TEORI ETIKA MEDIS TRADISIONAL
1. TEORI UTILITARIANISME (hedonism)
 Yang dinilai aksi dan akibatnya
 Yang teori Konsekuensialisme
 Seolah-olah tujuan menghalakan cara
 Pendekatan a-posteriori

2. TEORI DEONTOLOGI obligation – based theory (


Immanuel Kant)
 Perbuatan terhadap orang lain baik jika dengan niat
baru
 Pendekatan a-priori
 Lakukan terhadap orang lain sebagai mana yang anda
inginkan mereka berbuat terhadap anda
3. TEORI HUKUM KODRAT (Lex Naturalis)
 (Aristoteles, St.Thomas Acguines)
 Yang dinilai adalah manusia sebagai pelaku dan
perbuatannya
AZAS-AZAS ETIKA MEDIS TRADISIONAL
Yang tersurat dalam sumpat Hippocrates

1. AZAS BENEFICENCE
 Melakukan yang baik terhadap manusia
 Kewajiban mencegah hal yang buruk atau cidera
 Kewajiban menghilangkan hal yang buruk atau cidera
 Kewajiban melakukan atau meningkatkan yang baik
pada pasien
2. AZAS NONMALEFICENCE (Primum NonNocere)
 Kewajiban untuk tidak menimbulkan cidera atau hal
buruk pada pasien
 Azas menghormati hidup manusia
 Azas menjaga kerahasiaan
 Azas kejujuran
 Azas tidak mementingkan diri sendiri
 Azas budi pekerti dan tingkah laku luhur
TEORI ETIKA KONTENPORER
1. PENDEKATAN PADA PELAKU (Bukan pada
perbuatan)
2. TEORI BUDI PEKERTI LUHUR
3. TEORI ETIKA MENGASUH
4. TEORI PENALARAN PRAKTIS
5. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH MORAL DAN
TEORI ETIKA
AZAS-AZAS ETIKA KONTENPORER
1. Azas menghormati otonomi Pasien
 Bertentangan dengan budaya Hippocrates
 Agama sudah ratusan tahun memperjuangkan
 Factor pemicu:
 Deklarasi Universal Ham 1948
 Keberhasilan golongan kulit hitam di USA menuntut
Hak-hak sipil yang sama dengan kulit putih
 Pengakuan hokum hak-hak konsumen
 Pengembangan SOSEK dan pendidikan MSY
 Perkembangan demokrasi
 Perkembangan media massa dan IT
 Meningkatnya tuntutan malpraktek
2. Azas KEADILAN (JUSTICE)
 Pilar utama demokrasi
 Dijamin UUD 1945/+ amandemen
 Dalam lafal sumpah dokter Indonesia (kalimat ke 9: saya
akan berikhtiar …. ….)
 Keadilan distributive

3. AZAS BERKATA BENAR


DASAR-DASAR BIOETIKA:
4 KAIDAH DASAR MORAL
(PRIMA FACIE)
1. BENEFICENCE
2. NON MALEFICENCE
3. AUTONOMY
4. JUSTICE
SEJARAH ETIKA KEDOKTERAN
DAN HUKUM KEDOKTERAN
1. SEBELUM HIPPOKRATES
 Yang mengobati (Syaman dan Rohaniawan) kedutaan
Tinggi tidak bias digugat, orang sakit kedudukan
lemah -> paternalism
 Di mesir kuno: sudah ada kode etik kedokteran dan
hokum kedokteran
 Dewa Imhotep sewaktu hidup: dokter -> patat nalisi
 Di yunani kuno: Dewa pengobatan Aesculapius,
sewaktu masih hidup adalah seorang dokter ->
kedudukan tinggi -> paternalisme
2. Pada zaman hippokrates (460-377 BC)
 4 butir-butir terpentig ajaran-ajarannya adalah
mencakup etika kedokteran dan hokum kedokteran
(kasus-kasus dicatat teliti = rekam medic)
 Sumpah Hippocrates yang dipakai seluruh dunia
sampai sekarang
 2 dari 4 kaidah dasar moral dokter yaitu:
1. Beneficence
2. Non-maleficence
Adalah ajaran Hippocrates
->Paternalism dokter sangat kokoh
 Orang sakit bukan karena dosanya
 Seorang dokter harus mengutamakan tindakan medis
sederhana
3. SESUDAH HIPPOCRATES
 Pada zaman Romawi profesi kedokteran dilindungi
secara hokum (galen)
Paternalism dokter kokoh
 Pada medical school of salermo (abad ke 10-13) yang
merupakan pendidikan kedokteran I, gelar “doctor”
diberikan kepada lulusannya
 Tulisan-tulisan ajaran Hippocrates dan sumpah
Hippocrates yang sempat hilang berabad-abad
diselamatkan seorang dokter muslim Persia, ibnu Sina
(980-1037)
 Perubahan/kemajuan etika/hukum kedokteran
bersamaan dengan kemajuan institusi kedokteran, 2
dekade akhir abad 19 beranjut abad ke 20, bio medis
baru, ilmu kedokteran baru.
 Lahirnya revolusi Biologi pada paroh ke 2 abad 20 ->
abad 21 (ingat: Revolusi Industri pada abad 18)
 Kemajuan pesat sain biologi dan kedokteran dan
kemajuan pesat teknologi kedokteran -> benturan
 2 kaidah dasar moral kontemporer:
 Autonomy
 Justice
 Paternalisme dokter melorot luas dan autonomy
pasien meningkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai