Dok Tatang (Prinsip Evaluasi Dan Penatalaksanaan Abses)
Dok Tatang (Prinsip Evaluasi Dan Penatalaksanaan Abses)
Penatalaksanaan Abses
Erwid Fatchur Rahman
Evaluasi
Dasar prinsip evaluasi pasien :
1. Anamnesa 4 fundamental
2. Pemeriksaan klinis (regional dan general)KU,EO,IO
3. Pemeriksaan Penunjang (laboratorium dan radiologi)
4. Asesment (S+O) dan planning tindakan yang akan dikrjakan
Klinis infeksi Odontogenik
IO EO
PENYEBAB
DIKETAHUI DEFINITIF
6
Banyak dijumpai
TERAPI ANTIBAKTERIAL sehari-hari namun
EMPIRIK tidak atas dasar
yang tepat
STRATEGI PENDEKATAN
FAKTOR HOST
• Peny. Infeksi lain.
• Fungsi ginjal.
• Fungsi hati.
• Kelompok khusus dll.
FAKTOR PADA
ANTIBAKTERIAL
•Spektrum
•Farmakokinetik
•Farmakodinamik
8
•Cara / aturan penggunaan
•AE / toksikologi
TERAPI ANTIBAKTERIAL
PENYEBAB DIKETAHUI
DEFINITIF
11
Bacterial structure Site of action Mode of action
-Dinding sel bakteri penicillin; monobactam; Menghambat sintesa diniding
(peptidoglycan) carbopenem; sefalosporin; dan sel dengan titik tangkap pada
sefamysin cross-linkage peptidoglycan
sulphonamides; trimethoprim 12
Menghambat sintesa asam folat
DNA tidak terbentuk.
Chloramphenicol
Clindamycin
Ethambutol
Macrolides
BAKERIOSTATIC Nitrofurantoin
Novobiocin
Oxazolidinones
Sulphonamides
ANTIBAKTERIAL Tetracyclines
Trimethoprim
Time-dependent killing
( beta-lactam dan vancomycin)
Bacitracin -Chloramphenicol
Aminoglycoside -Clindamycin
Beta-lactam antibiotics -Ethambutol
Daptomycin -Macrolides
Isoniazid -Nitrofurantoin
Ketolides -Novobiocin
Metronidazole -Oxazolidinones
Polymyxins -Sulfonamide
Pyrazinamide -Tetracyclin
Quinolones -Trimethoprim
Rifampin
Tigercycline
Vancomycin
14
BAKTERIOSIDAL
Daya bunuh
dengan Daya bunuh
concentration dengan time
dependent dependent
15
(Miloro, 2004)
• Drainase dipertahankan dengan pemasangan drain (rubber drain atau penrose drain)
untuk mencegah menutupnya luka incisi sebelum drainase pus tuntas (Karasutisna,
2007; Lopez-Piriz dkk., 2007).
• Tujuan tindakan incisi drainase yaitu :
1. mencegah terjadinya perluasan abses/infeksi ke jaringan lain
2. mengurangi rasa sakit
3. menurunkan jumlah populasi mikroba beserta toksinnya
4. memperbaiki vaskularisasi jaringan sehingga tubuh lebih mampu menanggulangi
infeksi yang ada dan pemberian antibiotik menjadi lebih efektif, serta mencegah
terjadinya jaringan parut akibat drainase spontan dari abses.
• Drainase juga dapat dilakukan dengan open bur dan ekstirpasi jaringan pulpa nekrotik,
atau dengan pencabutan gigi penyebab (Karasutisna, 2007).
Definisi drain
KLASIFIKASI
Berdasarkan Tipe
Mekanisme Pasif Aktif
DRAIN AKTIF
Posisi drain Tidak perlu posisi tertentu Perlu posisi tertentu supaya
berfungsi dengan baik
Dressing drain Minimal atau tidak diperlukan Perlu untuk menyerap cairan yang
keluar
Pengukuran eksudat Dapat diandalkan dan akurat Sulit untuk diukur
Cairan Tidak terjadi karena tekanan Mungkin terjadi karena daya hisap
terbentuk/terkumpul negatif memperbaiki aposisi yang terbatas pada dead space
kembali jaringan
Infeksi retrograde Insidensi rendah karena close Insidensi tinggi karena open system
suction system
DRAIN TERTUTUP
Yang Harus Diperhatikan
Pada Saat Perhatikan
Intra-operatif Penempatan harus aman, rute yang pendek. Drain tertutup (aktif)
mengeluarkan cairan dari dekat luka bukan langsung pada luka
utama. Selang harus aman dari tekukan-kotoran-sumbatan, posisi harus
lebih rendah dari luka incisi.
Mengamankan Pastikan aman dari tercabut. Biasanya digunakan tehnik Roman Garter
drain dengan benang silk. Tehnik lain bisa menggunakan benang nilon, pin
pengaman, drain clip, dan lain-lain sesuai situasi & kondisi.
Post operatif Kulit di sekitar insersi drain harus selalu bersih & kering. Bahan dressing
tidak mahal, mudah digunakan & dilepas tanpa membuat drain tercabut,
bersifat menyerap, & nyaman bagi pasien. Pastikan penghitungan output
drainase yang akurat. Penggantian kehilangan cairan. Pengosongan drain
reservoir paling tidak sekali sehari. Pastikan aktivasi reservoir secara
teratur.
Mengambil drain Umumnya drain dilepas jika drainase sudah berhenti, output < 25-50
ml/hari. Karakter & kekentalan cairan drainase sudah berubah menjadi
jernih. Drain terbuka (pasif) dipendekkan ± 2 cm/hari untuk gradual
healing dari dalam ke luar.
Komplikasi Drain Pencegahan
Reaksi jaringan Pemilihan yang hati-hati & menggunakan drain yang non-iritan.
Sumber kontaminasi Tindakan aseptik yang ketat dan pengawasan drain yang cermat
akan membatasi resiko infeksi daerah operasi. Cover antibiotik
diperlukan pada drain yang mudah terinfeksi.
Pemulihan yang tertunda Mobilisasi dini.
Benda asing yang terperangkap Pemilihan yang tepat, pengawasan yang cermat, & pengambilan
segera setelah tidak diperlukan.
Nekrosis jaringan Penggunaan drain yang soft.
Pendarahan Pemasangan yang hati-hati, mobilisasi pasien yang perlahan, &
penggantian dressing yang hati-hati.
Prolonged healing time Semua drain harus segera dilepas jika sudah tidak
diperlukan.
Drain terperangkap & hilang di Sama dengan di atas.
dalam jaringan
Kehilangan cairan, elektrolit, & Sama dengan di atas.
protein
Migrasi drain Fiksasi yang baik & pengawasan yang cermat.
Erosi viscera Pengawasan yang adekuat.
SSI Risk Factors (Murphy, 1999)
• Age • Hair removal/shaving
• Obesity • Duration of surgery
• Diabetes • Surgical technique
• Malnutrition • Haematoma
• Prolonged preoperative stay • Necrosis
• Infection at remote site • Foreign body
• Systemic steroid use • Presence of drains
• Immunotherapy • Inappropriate use of
• Nicotine use antimicrobial prophylaxis
terimakasih