Anda di halaman 1dari 30

OM SWASTYASTU

TAHAPAN PERKEMBANGAN
KELUARGA
KELOMPOK 1

NI PUTU PUTRI CHANDRA PARAMITA (P07120015081)


KOMANG AYU INDRI MAHESTI (P07120015091)
NI LUH PUTU AYUMI PARAMITHA S (P07120015101)
DEWA AYU LILIK SARASWATI (P07120015111)
PENGERTIAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN KELUARGA

KONSEP TUMBANG
KELUARGA

TUGAS KELUARGA SESUAI


DENGAN TUMBANG
KELUARGA
PENGERTIAN TAHAPAN TUMBUH
KEMBANG KELUARGA
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan
yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan
pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada
setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses.
KONSEP TUMBUH KEMBANG
KELUARGA
Berikut tahapan perkembangan keluarga secara
umum :
1. Tahap I : Keluarga Pemula / Pasangan
Barumerupakan perkawinan sepasang insan,
dimana terjadi perpindahan dari keluarga asal
atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
2. Tahap II : Keluarga Yang Sedang Mengasuh
Anakmerupakan keluarga yang dimulai dengan
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30
bulan
3. Tahap III : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolahmerupakan
keluarga yang dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 - 5
tahun, pada tahap ini dapat pula keluarga terdiri dari 3-5 orang,
keluarga menjadi lebih majemuk. Pada tahap ini banyak keluarga
yang mengalami kegagalan.

4. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Usia Sekolah merupakan


keluarga yang dimulai ketika anak pertama telah berusia 6
tahun (mulai masuk SD) sampai usia 13 tahun (awal dari masa
remaja). Pada tahap ini biasanya kebahagiaan keluarga mulai
menurun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota
maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini. Tahun-
tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Anak-
anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-
masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan
dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri.
5. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja merupakan
keluarga yang dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun
sampai 19 atau 20 tahun. Tahap ini dapat lebih singkat atau
lebih lama, berlaku selama anak masih tinggal dirumah,
adanya persiapan anak remaja menjadi dewasa muda
mengakibatkan hubungan keluarga menjadi lebih longgar.
Tahap perkembangan ini merupakan tahap yang paling
sulit dan banyak tantangan karena tanggung jawab dan
kebebasan yang lebih besar.

6. Tahap VI : Keluarga yang Melepaskan Anak Usia Dewasa


Muda merupakan Pada tahap ini anak pertama
meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan
”rumah kosong” , lama terjadinya tahap ini tergantung
berapa banyak anak dan banyaknya anak yang belum
menikah. Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi
kakek-nenek.
7. Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia
Pertengahan merupakan keluarga yang dimulai
ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiun atau kematian
salah satu pasangan, biasanya pada usia 45
tahun sampai 55 tahun. Pasangan suami-istri
ini disebut sebagai pasangan prenatal yaitu
pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah. Pada tahap ini situasi
keluarga atau pernikahan lebih baik dan
merupakan kehidupan yang paling baik.
8. Tahap VIII : Keluarga Masa Pensiun &
Lansia merupakan tahap terakhir siklus
kehidupan keluarga, dimulai dengan salah
satu pasangan memasuki masa pensiun,
yang terus berlangsung hingga salah satu
meninggal dan berakhir dengan
pasanagan lainnya yang meninggal.
TUGAS KELUARGA SESUAI
TUMBUH KEMBANG KELUARGA
Dalam tugas keluarga sesuai dengan tumbuh kembang
keluarga yaitu :
1. Tahap I : Keluarga Pemula / Tahap Pernikahan
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
• Membangun perkawinan baru yang saling memuaskan, pasangan
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan
peran dan fungsi masing-masing.
• Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, melalui
pernikahan akan diperoleh anggota keluarga yang baru yang
berasal dari suami ataupun istri yang akan menjadi bagian
keluarga besar dalam keluarga.
• Merencanakan program keluarga berencana. Terkait dengan
keputusan untuk hamil yang harus direncanakan, sehingga
keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua lebih siap.
Masalah kesehatan yang muncul :
 Penyesuaianseksualdanperan pernikahan,
penyuluhan atau konseling tentang KB,
penyuluhan dan konseling pranatal, dan
komunikasi.
 Penyakitkelaminsebelum/sesudahmenikah.
TugasPerawat :
 Konselor penyesuaian seksual & peran marital
 Konselor dalam perencanaan keluarga
 Koordinator untuk konseling menjadi orang tua
 Fasilitator dalamhubungan kekerabatan
interpersonal
2. Tahap II : Keluarga Yang Sedang Mengasuh
Anak
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
antara lain:
 Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap.
 Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan.
 Memperluas hubungan persahabatan dengan
keluarga besar dengan pertambahan peran-
peran orangtua -kakek dan nenek.
Masalah kesehatan yang muncul :
◦ Pendidikan maternitasf okus keluarga,
perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan dan
penanganan masalah kesehatan fisik secara
dini.
◦ Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas-
fasilitas perawatan anak untuk ibu yang
bekerja, hubungan orangtua, masalah-masalah
mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan
kelalaian terhadap anak dan masalah-masalah
transisi peran orang tua.
Tugas perawat :
 Monitor perawatan prenatal dan perujukan
untuk masalah-masalah kehamilan
 Konselor nutrisi prenatal
 Konselor pada kebiasaan maternal prenatal
 Konselor menyusui
 Koordinator dengan layanan pediatrik
 Penyedia imunisasi
 Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial
3. Tahap III : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
adalah :
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti :
rumah, ruang bermain, privasi dan keamanan.
 Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya.
 Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain. Coba
yakinkan anak yang paling tua bahwa mereka masih
disayang dan dicintai setelah kehadiran adiknya.
 Mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga (anak dengan orangtua) dan diluar keluarga (
keluarga besar dengan komunitas).
Masalah kesehatan yang muncul :
 Penyakit menular, jatuh, lukabakar, keracunan,
kecelakaandan lain-lain yang biasa dialami oleh anak usia
prasekolah.
Tugas perawat :
 Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak,
perujukan bila ada indikasi
 Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan
kedaruratan
 Koordinator dengan layanan pediatri
 Penyedia imunisasi
 Konselor pada nutrisi dan latihan
 Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai
kebiasaan kesehatan
 Pendidik tentang hygiene perawatan gigi
 Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
 Fasilitator dalam hubungan interpersonal
4. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
 Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat.
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan.
 Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,
biasanya kecacatan anak dapat diketahui pada tahap ini.
 Peran perawat :
 Sebagai fungsi rujukan, mengajar dan memberikan
konseling kepada orangtua mengenai kondisi yang dialami
anak, membantu keluarga melakukan koping sehingga
pengaruh yang merugikan di dalam keluarga dapat
diminimalkan.
5. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
adalah :
 Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab
ketika remaja agar menjadi dewasa dan semakin
mandiri.
 Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
 Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan
anak-anak.
Konflik perkembangan keluarga pada tahap ini, adalah :
◦ Otonomi yg meningkat ( kebebasan anak remaja )
◦ Budaya anak remaja ( perkembangan dengan teman
sebaya )
◦ Kesenjangan antar generasi ( beda nilai antara remaja
dengan ortu )
Masalah kesehatan yang muncul :
 Gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan
risiko munculnya penyakit gangguan fungsi
jantung mulai usia 35 tahun
 Kecelakaan lalu lintas pada remaja yang bisa
menyebabkan fraktur dan cidera
 Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
 kehamilan yang tidak dikehendaki
Peran perawat
 Sebagai pendidik tentang faktor-faktor risiko
terhadap kesehatan
 Sebagai pendidik dalam issue pemecahan masalah
mengenai alkohol, merokok, diet dan latihan
 Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan
interpersonal terhadap remaja dan orang tua
 Pendukung, konselor, dan perujukan langsung pada
sumber-sumber kesehatan mental
 Konselor keluarga berencana
 Perujukan untuk penyakit hubungan seksual
 Peserta dalam organisasi komunitas dalam
upayapengendalian penyakit
6. Tahap VI : Keluarga yang Melepaskan Anak
Usia Dewasa Muda
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah :
 Memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
 Melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
 Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-
sakitan dari suami maupun istri.
Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita ,
penyebabnya antara lain :
 Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau
menikah.
 Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse
(usia 45-50 tahun)
 Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya
kecantikan.
Masalah kesehatan :
 Masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orangtua mereka
 Masalah-masalah transisi peran bagi suami istri
 Masalah orang yang memberikan perawatan (bagi
orangtua lanjut usia)
 Munculnya kondisi kesehatan tingkat kolesterol tinggi,
obesitas dan tekanan darah tinggi
Peran perawat
 Sebagai edukator sekaligus mediator
hubungan orangtua dengan anak yang
telah menikah, agar tercipta komunikasi
yang baik
 Sebagai konselor terkait perubahan
kondisi kesehatan
7. Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia
Pertengahan
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah:
 Menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan.
 Mempertahankan hubungan-hubungan yang
memuaskan dan penuh arti dengan para
orangtua lansia dan anak-anak.
 Memperkokoh hubungan perkawinan.
Tahap perkembangan keluarga ini memilki
dampak-dampak yang menonjol diantaranya
adalah sebagai berikut:
Dampak positif
 Penyesuain perkawinan lebih baik
 Distribusi kekuasaan suami-istri lebih merata.
 Peran suami atau istri meningkat
Dampak Negatif
 Timbulnya masalah penuaan.
 Hilangnya anak.
 Merasa gagal membesarkan anak atau kerja
keras.
 Penurunan kemampuan seksual
Masalah kesehatan :
 Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup,
kegiatan waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik,
program olahraga yang teratur, pengurangan berat
badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan
alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
 Masalah-masalah hubungan perkawinan.
 Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar,
dan cucu, dan orangtua yang berusia lanjut.
 Masalah yang berhubungan dengan perawatan:
membantu perawatan orangtua yang berusia atau
tidak mampu merawat diri.
Peran perawat
 Sebagai konselor upaya peningkatan
kesehatan dalam keluarga
 Sebagai perawat lansia
 Sebagai edukator sekaligus mediator jika
terjadi permasalahan di dalam keluarga
8. Tahap VIII : Keluarga Masa Pensiun & Lansia
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini adalah:
 Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan
 Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun
 Mempertahankan hubungan perkawinan
 Menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan
 Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
 Meneruskan untuk memahami eksistensi
mereka ( penelahan & integrasi hidup).
Masalah mayoritas yang sering dihadapi oleh para lansia :
 Ekonomi, biasanya tergantung pada kelurga atau
pemerintah.
 Perumahan, terkadang kondisi perekonomian mereka
mendorong mereka untuk pindah ketempat yang lebih
kecil.
 Sosial : kehilangan saudara, teman dan pasnagan.
 Pekerjaan : hilangnya peran dan perasaan produktivitas.
 Kesehatan: menurunnya fungsi fisik, mental, dan kognitif
dalam hal pemberian perawatan bagi peran yang kurang
sehat.
Peran perawat
 Sebagai edukator untuk lansia dalam upaya persiapan
proses kehidupan selanjutnya (kematian).
 Mengurangi konsekuensi negatif dari proses menua.
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai