Anda di halaman 1dari 38

Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi

DIAGNOSIS DAN
TREATMENT PLANNING

Cendrawasih AF

http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/
• S1: FKG UGM
• S2:FK UGM
• SP: FKG UGM
• S3: on going: Radboud University ke UGM
Pokok Bahasan

• Pengertian dan Macam-macam


Perawatan
• Dasar penetapan diagnosis
• Saat penentuan diagnosis
• Cara merumuskan diagnosis
Pengertian Perawatan Ortodontik

• Tujuan perawatan ortodontik


Harus menghasilkan oklusi yang
1. memuaskan secara kesehatan dan
fungsional,
2. memuaskan secara estetik dan
3. stabil
1. memuaskan secara kesehatan dan fungsional,

• Minor crowding tidak mengganggu


kesehatan gigi geligi
• Crowding berat dapat mengganggu
kesehatan akibat pengunyahan sehingga
pencernaan makanan terganggu
• mengakibatkan gangguan periodontal
• Resesi gingiva bisa diakibatkan oklusi
yang mengenai gingiva atau traumatik
oklusi
2. memuaskan secara estetik

• Sebagian pasien beralasan estetis


• Oklusi yang sempurna dipertimbangkan sebagai
estetik ideal
• Faktanya, standar estetis sulit diformulasi, tidak
semua ketidakteraturan tidak memuaskan scr
estetik
• Tergantung dari sikap pasien dan komunitas
pasien
• Bimaksiler protrusif bisa atraktif bisa tidak
acceptable dan menjadi penentu kebutuhan
perawatan ortodontik
3. stabil

• Oklusi natural sebelum intervensi ortodontik


adalah stabil. Rencana perawatan haruslah
menghasilkan perubahan posisi gigi dengan
posisi stabil yang lain
• Setiap tujuan perawatan tidak selalu harus
mendapatkan oklusi ideal yang dikatakan
sebagai konsep teorikal yang jarang dijumpai.
Banyak oklusi yang memuaskan secara
kesehatan, penampilan dan stabil. Oklusi ini
diistilahkan sebagai oklusi normal
Alasan pasien tidak dapat dirawat
untuk mendapatkan oklusi normal
• Pasien tidak ingin memakai alat orto
• Kondisi OH dan status dental tidak memungkinkan dirawat orto
• Pasien tidak bisa memenuhi kontrol orto yang teratur
• Tidak adanya gigi, posisi ektopik atau kondisi jelek gigi yang tidak
dapat dirawat dengan berbagai alat ortodonsi
• Hubungan tulang basal atau pola jaringan lunak yang sedemikian
tidak baik sehingga tidak dapat didapatkan hasil yang memuaskan
dan stabil
• Mis: kelainan skeletal: Kl III dengan mandibula terlalu besar yang
tidak bisa dirawat dengan alat orto kecuali dengan bedah
• Pengalaman dan ketrampilan operator:
• Beberapa maloklusi harus dirawat menggunakan alat fixed
ortodontik yang komplex dan membutuhkan penanganan seorang
ortodontis
• Perawatan ortodontik harus bertujuan
menguntungkan pasien baik secara materiil,
estetik maupun fungsional

• Mis: Beberapa maloklusi klas II divisi 1, retraksi


gigi anterior atas dengan plat lepasan hanya
akan merubah menjadi maloklusi kl II divis 2:
sehingga membutuhkan penarikan gigi atas
secara bodily dengan alat cekat ortodontik oleh
ortodontis
Macam-macam perawatan
Graber,Houston, Proffit
• Sebagian besar perawatan aktif ortodontik dilakukan pada masa
akhir periode gigi bercampur atau awal gigi permanen

• Graber
– Perawatan Ortodonsi preventif:mis: penambalan
– Perawatan Ortodonsi interseptif: mis: serial extraction
– Perawatan Ortodonsi bedah
– Perawatan myofungsional

• Houston
– Perawatan pada masa gigi decidui
– Perawatan pada masa gigi bercampur:Mis serial extraction
– Perawatan pada masa gigi permanen
– Perawatan bedah
• Poffit:
– Perawatan masa pra adolesen (sebelum pubertas)
– Perawatan masa adolesen
– Perawatan masa awal gigi permanen
– Perawatan masa dewasa: Perawatan adjunctive:
prosthodontic
– Kombinasi Perawatan bedah dan ortodontik

• Berdasarkan tipe kelainan dental/skeletal


– Perawatan Dental
– Perawatan Skeletal
– Perawatan Dentoskeletal

• Berdasarkan alat:
– Alat ortodontik lepasan
– Alat ortodontik fungsional
– Alat ortodontik cekat
• Dasar penetapan diagnosis
• Saat penentuan diagnosis
• Cara merumuskan diagnosis
Pendekatan Orientasi-Masalah
kuesiner
interviu
Daftar
permasalahan =
Pemeriksa Data Klasifikasi Diagnosis
an klinis base

Analisis
Patologi
catatan
(Karies, perio, dll}
diagnostik
Kontrol sebelum
perawatan orto

problem Kemungkin Konsul


( perkembangan) an2 solusi Pasien-
evaluasi ortu Informed Konse Detil
ortodontik A A
consent p
keefektifan
TP
B B Rencana
C C interaksi TP
alternatif
D D Cost/benefit efisiensi
urutan DLL DLL Input
rioritas kompromi
pasien
Contoh pengembangan dari
Daftar problem/diagnosis ke TP

Data base:
• perempuan usia 15 tahun
• wajah asimetri, dagu kekiri, cembung ringan
• Dental:
– Maloklusi Angle klas II subdivisi (hubungan molar kanan klas I)
– disertai dengan:
• crossbite gigi 456 atas kanan kiri. overjet di sisi ini= -2
456
sampai -4 mm
• open bite/overbite= -2mm di regio 2112
• 2112
• protrusif gigi anterior
• midshift gigi RA kanan 3 mm
• Skeletal:
– Klas II
– RB shifting kekiri 2mm
• Patologi: pernah mengalami clicking
• Habit: menggigit bibir bawah
• Data interview:
– CC: ingin merapikan gigi yang maju, terbuka
– PMH: Tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan gigi geligi
– PDH: tidak ada tambalan,
– Motifasi: sendiri
– Harapan: Gigi rapi, mundur dan tertutup
– Informasi penting lain: ada clicking di dekat telinga
• Data Pemeriksaan Klinis:
– Kesehatan jaringan lunak dan keras: baik
– Sulit menutup bibir
– Fungsi rahang: baik
– Proporsi Wajah: tinggi wajah berlebih ringan
– Catatan diagnostik yang dibutuhkan
• Analisis Catatan Diagnostik

1. Analisis photograph
2. Analisis studi model:
3. Analisis ruang
4. Analisis Simon Law/Sefalometri
Analisis Catatan Diagnostik diklasifikasi
berdasarkan karakteristik maloklusi Proffit-
Ackerman
Klasifikasi ortodontik

• Klasifikasi berdasar karakteristik dari maloklusi


– Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik
– Step 2: Evaluasi kerapian dan simetri lengkung gigi
– Step 3: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam
bidang transversal
– Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam
bidang anteroposterior
– Step 5: Evaluasi hubungan skeletal dan dental dalam
bidang vertikal
Step 1: Evaluasi proporsi wajah dan estetik

• Asimetri wajah
• Bibir kompeten
• Dagu ke kiri
• Wajah acceptable
Step 2: Evaluasi kerapian dan
kesimetrian lengkung gigi

• kesimetrian: asimetri lengkung gigi

• Analisis ruang utk perapian:


–Determinasi ruang dengan retraksi
gigi anterior sebesar 4mm dijumpai:
besar diskrepansi>1/2P /sisi
–Kesling: pengaturan gigi dengan
exo 4 gigi P1, sisa ruang 2 mm
Step 3: Evaluasi hubungan skeletal
dan dental dalam bidang transversal
• Dental:
– midshift gigi RA kanan 3 mm
– Cross bite posterior kiri gigi 456 kiri,.
456
overjet di sisi ini= -2 sampai -4 mm
– Pont: kontraksi
– Howes:
• gigi geligi tidak dapat tertampung dalam
lengkung gigi dan rahang dengan baik

• Skeletal: RB shifting kekiri 2mm


Step 4: Evaluasi hubungan skeletal dan
dental dalam bidang anteroposterior

• Dental:
–Korkhous: protraksi
–Maloklusi Angle kl II divisi 1 subdivisi
• Skeletal:
– Simon Law:
» 1/3 distal kaninus atas berada 4mm dari
garis Simon
» Kaninus bawah edge to edge dengan atas
– Kesimpulan: Klas II skeletal
Step 5: Evaluasi hubungan skeletal
dan dental dalam bidang vertikal

– Dental:
• open bite/overbite= -2mm
di regio 2112
2112
– Skeletal:
• Open bite skeletal: bila sudut
mandibular-palatal tinggi
(cephalometri)
DAFTAR PERMASALAHAN/DIAGNOSIS
Diagnosis Sementara
• Dental:

• Kemungkinan solusi: exo, distribusi ruang,


koreksi cross bite, retraksi gigi anterior,
DIAGNOSIS SEMENTARA :

• Kasus maloklusi menyangkut masalah:


• Estetik  Fungsi pengunyahan  Fungsi bicara
 Skeletal  Jaringan lunak fasial  Otot-otot mastikasi

• Dental :
– Maloklusi Angle klas II;
– Geligi anterior: Protrusif, Midshift,open bite
– Geligi posterior: cross bite

• Skeletal: II, deviasi mandibula

• Lain-lain : TMJ

• Solusi masalah
• RA :  Pencabutan  Ekspansi  Grinding.
RB :  Pencabutan  Ekspansi  Grinding.
Problem Lists/Diagnosis Final

• Maloklusi Angle Kl II divisi 1 subdivisi, skeletal kl II ,


deviasi mandibula
– disertai dengan:
• midshift gigi RA kanan 3 mm
• crossbite gigi 456 atas kanan kiri.
456
• open bite/overbite= -2mm di regio 2112
2112
• Lain-lain: Wajah Asimetri, clicking pada TMJ, fungsi
kunyah, fungsi bicara
• Habit: menggigit bibir bawah
Problem lists/diagnosis Analisis etiologi maloklusi
Maloklusi Angle Kl II subdivisi, Habit: menggigit bibir bawah kanan
divisi 1 Habit: menggigit bibir bawah kanan
Klas II skeletal Habit: menggigit bibir bawah kanan
deviasi mandibula Habit: menggigit bibir bawah kanan
midshift gigi RA kanan 3 Habit: menggigit bibir bawah kanan
crossbite gigi 456 kiri. Habit: menggigit bibir bawah kanan
open bite/overbite= -2mm di Habit: menggigit bibir bawah kanan
regio
Patologi: clicking pada TMJ occlusal adjustment
Habit: menggigit bibir bawah nasihat
kanan
Problem lists/diagnosis Analisis etiologi maloklusi
Wajah Asimetri Habit: menggigit bibir bawah
kanan
clicking pada TMJ Fungsi salah akibat malposisi
dan maloklusi akibat habit
fungsi kunyah Fungsi salah akibat malposisi
dan maloklusi akibat habit
fungsi bicara Fungsi salah akibat open bite

Malposisi gigi individuil Analisis etiologi maloklusi


lanjut
TREATMENT PLANNING
Dasar Penentuan Rencana dan alat
perawatan ortodontik setelah
diagnosis dan analisis etiologi

• Usia
• Tipe perawatan:
– preventif, interseptif,kuratif
• Cara perawatan:
– Dental:
– Skeletal: (penentuan true/false skeletal)
• Modifikasi pertumbuhan
• Kamuflase
• Bedah
Problem lists/diagnosis perawatan
Maloklusi Angle Kl II subdivisi, Koreksi relasi Molar I
divisi 1 retraksi anterior
Klas II skeletal Tidak dikoreksi karena pasien sudah
melampaui masa pertumbuhan
deviasi mandibula tidak dikoreksi/kemungkinan
terkoreksi bila cross bite terkoreksi
midshift gigi RA kanan 3 Terkoreksi saat distribusi ruang
crossbite gigi 456 kiri. Koreksi cross bite
open bite/overbite= -2mm di atas didorong ke bukal, bawah
regio bukal didorong ke palatal
Patologi: clicking pada TMJ occlusal adjustment
Habit: menggigit bibir bawah nasihat
kanan
Problem lists/diagnosis perawatan

Wajah Asimetri Tidak dikoreksi


clicking pada TMJ Koreksi malposisi dan
maloklusi akibat habit
Occlusal adjustment
fungsi kunyah Koreksi malposisi dan
maloklusi akibat habit
fungsi bicara Koreksi open bite
Malposisi individual Koreksi sesuai kelainan
Rencana Perawatan

1. Memberikan penjelasan dan informed consent


2. Memberi nasihat untuk menghilangkan bad habit
3. Koreksi Maloklusi:
1. Pencabutan 4 gigi P1
2. Koreksi crossbite gigi posterior sekaligus distribusi
ruang dan koreksi midshift gigi RA
3. Retraksi geligi anterior RB
4. Retraksi geligi anterior RA sekaligus koreksi open
bite anterior
4. Occlusal adjustment
5. Retainer
Jalannya Perawatan:

1. Memberikan penjelasan dan informed consent


Perlu diinformasikan :
– bentuk alat,
– tipe alat,
– cara pakai dan pemeliharaan alat,
– hal-hal yang diperlukan untuk mencapai hasil
perawatan (pencabutan2),
– lama pemakaian alat dalam sehari
– lama perawatan,
– Informed consent
2. Memberi nasihat untuk menghilangkan bad
habit

• Pasien diminta menghilangkan bad habit


yang menjadi etiologi primer maloklusi

Anda mungkin juga menyukai