Anda di halaman 1dari 35

MASALAH

KESEHATAN
JIWA PADA
LANSIA

Uray Helwan, SKM, M.Kes


RSJD Sungai Bangkong Prov Kalbar
WMHD 2012 BEBAN GLOBAL PENYAKIT WHD 2017
Depression: Depression:
A Global Crisis PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT LET’S TALK
BERDASARKAN DALYS
NO 1990 2020 2030
1 Infeksi pernafasan Penyakit jantung iskemik HIV/AIDS
bawah
2 Diare DEPRESI MAYOR DEPRESI MAYOR
UNIPOLAR UNIPOLAR

3 Keadaan yang timbul Kecelakaan lalu lintas Penyakit Jantung


pada periode perinatal Iskemik

4 DEPRESI MAYOR Penyakit Serebrovskuler


UNIPOLAR
5 Penyakit jantung PPOK
iskemik
(Global Burden of
6 Penyakit Serebro Infeksi pernafasan bawah Disease – WHO)
MASALAH KESWA DAN KESEHATAN FISIK NO HEALTH
SALING TERKAIT DAN MEMPENGARUHI WITHOUT
MENTAL
HEALTH

 DEPRESI  JANTUNG
 GANGGUAN JIWA  STROKE
YANG LAZIM  DIABETES
 SKIZOFRENIA  HIV/ AIDS
 GGN. KOGNITIF  MALARIA
 ALKOHOL/ ZAT  TUBERCULOSIS
PSIKOAKTIF  GGN. TUMBUH
KEMBANG PADA
 DEPRESI ANAK
MATERNAL  KEMATIAN BAYI
 PSIKOSIS
MATERNAL

*WHO, Pan American Health Organisation, the EU Council of Ministers, the World Federation of Mental Health
Upaya Promotif - Preventif Kesehatan Jiwa Lansia
• Pendekatan Siklus Kehidupan (Continuum of
Care) dan Kelompok Risiko (Population at Risk) Pelayanan bagi
• Terintegrasi pada semua tingkat layanan anak SMP/A & • Deteksi dini
keswa lansia
kesehatan dan kegiatan LP/LS remaja • (demensia/
depresi, dll)
Pelayanan
bagi anak • Keswa Renaja
• Konseling: Adiksi
SD HV/AIDS
Pelayanan
• Life skill remaja
bagi balita • Mindfulness

Pelayanan
Persalinan, Deteksi Dini
bagi bayi keswa anak usia
nifas &
sekolah
Pemeriksaan neonatal
• Pemantauan
Kehamilan
perkembangan
Pelayanan • Deteksi Dini
• Pola asuh dan Keswa Anak
PUS & WUS
tumbuh kembang
anak
• Deteksi dini • Deteksi dini pd
• Deteksi Dini Keswa Bulin, gg perkembangan
Keswa Ibu Bufas dan Buteki anak
• Konseling Hamil •
Pranikah • Stimulasi Janin
dalam
Kandungan
STRATEGI PENGEMBANGAN
KESWAMAS
 Penguatan koordinasi lintas program dan lintas sektor
dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa
masyarakat – termasuk MoU dengan Kemensos.
 Melanjutkan upaya untuk integrasi layanan kesehatan jiwa di
fasilitas kesehatan primer.
 Melanjutkan upaya terintegrasi keswa dalam pemberdayaan
keluarga dan masyarakat (Desa Siaga, TPKJM, UKS)
Lansia).
 Meningkatkan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan akan
data/informasi/evaluasi keswamas.
 Penguatan peran profesional lain terkait keswamas
 Promosi kesehatan jiwa untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dan menurunkan stigma
IV. INDIKATOR DAN TARGET LAIN TERKAIT
KESWA DAN NAPZA

1. Keluarga 2. SPM 3. SDGs tentang


Sehat Provinsi dan Prevalensi Kasus
tentang Kab/Kota Bunuh Diri dan
Mengobati tentang odgj Cakupan
Penderita mendapat Layanan
Gangguan layanan NAPZA di
Jiwa dan tidak kesehatan IPWL
ditelantarkan

Permenkes 43 th 2016 ttg SPM


Bidang Kesehatan
Irisan Indikator SPM dan Keluarga Sehat

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 1. Keluarga mengikuti KB


2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 2. Ibu bersalin difaskes
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 3. Bayi mendapat imunisasi dasar
4. Pelayanan kesehatan balita lengkap
5. Pelayanan kesehatan pada usia 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
pendidikan dasar bulan
6. Pelayanan kesehatan pada usia 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap
bulan
7.
produktif
Pelayanan kesehatan pada usia
• TB 6. Penderita TB Paru berobat
lanjut • Hipertensi sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat
8. Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
• Kesehatan teratur
9. Pelayanan kesehatan penderita Jiwa 8. Gangguan jiwa berat
Diabetes Melitus
• IDL di obati dan tidak
10.Pelayanan Kesehatan
ditelantarkan
orang dengan 9. Tidak ada anggota keluarga yang
gangguan jiwa berat merokok
11. Pelayanan kesehatan orang 10. Keluarga memiliki atau memakai
dengan TB air bersih
12. Pelayanan kesehatan orang 11. Keluarga memiliki atau memakai
dengan risiko terinfeksi HIV jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
KLASIFIKASI UMUR LANSIA
 Mnrt Depkes RI:
1. Pok m’jlng usila: (45-54 th) masa vibrilitas
2. Pok Usila: (55-64 th) Presenium
3. Pok Usila: (65 th >) Senium
 Mnrt WHO:
1. Usia pertengahan (middle age) 45-59 th
2. Usila (elderly) 60-74 th
3. Usia tua (old) 75-90
4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 th
UMUR HARAPAN HIDUP INDONESIA

No Th Lk Pr Total
1 2005 64,9 68,8 66,9
2 2010 66,4 70,4 68,4
3 2015 67,7 71,7 69,8
4 2020 69,0 73,0 71,7
POPULASI & PROYEKSI LANSIA
 Pddk (& Proyeksi) usia 60 th > :
No Th Jlh (juta) %
1 1980 8,0 5,5
2 1985 9,4 5,8
3 1990 11,3 6,3
4 1995 13,6 6,9
5 2000 15,9 7,6
6 2005 18,3 8,2
7 2010 17,3 7,4
8 2015 24,5 10,0
9 2020 29,0 11,4
RISET TERKAIT KEHIDUPAN SOSIAL LANSIA DI
INDONESIA
 62,3% penghasilan dari pekerjaan sendiri
 59,4 % berperan sbg kepala klg

 53% Menanggung beban kehdpan klg

 27,5% penghasilan dr anak atau menantu


PROSES PENUAAN
 Teori Biologis (Perubahan struktur sel)
A. Intrinsik
B. Ekstrinsik

 Teori Kejiwaan Sosial


Triple loss (disengagment theory):
1. Kehilangan peran (loss of role)
2. Hambatan kontak sosial
3. Berkurangnya komitmen
ANTARA MITOS & REALITA LANSIA
No Mitos Realita
1 Damai & tenang Banyak yg stres
(kemiskinan, kesehatan
mnrn, pern sosial -)
2 Konservatif & Msh banyak lansia yg
kemunduran bekarya
pandangan (tdk inovatif
& kreatif)
3 Berpenyakitan Kesehatn bisa dipelihara
sampai tua (dg life style
yg baik)
LANJUTAN.....
No Mitos Realita
4 Senilitas Hanya sebagian kecil yg
demensia, yg lainnya
tetap sht jiwa
5 Tdk produktif Bahkan sebagian org
mendpt kematangan
produktif pd masa lansia
6 Gairah seksual hilang Ketertarikan seksual msh
eksis sesuai sikon (spt:
imajinasi)
YG MEMPENGARUHI MASALAH KESWA PD
LANSIA
 Tdk berdaya fisik Tergantung orla
 Ekonmi tdk pasti Prbhan pola hdp
 Tman sebaya meninggal Cri tmn baru
(Interaksi sos bkrg)
 Waktu bertambah bnyak Aktifitas
kurg
 Anak tmbh dewasa Penyesuaian
perlakuan
KETIDAKMAMPUAN LANSIA DLM
MENYESUAIKAN DIRI THD PERUBAHAN:
 Kurng respon thd kejadian / lingk
 Penarikan diri ke dlm dunia fantasi

 Selalu mengingat masa lalu

 Khawatir pengangguran

 Kurang motivasi

 Rasa kesepian (interaksi klg kurg baik).


HAL TSB DI ATAS MJD FAKTOR RISIKO ODMK PD
LANSIA:
 Depresi
 Gangguan kecemasan

 GMO (Dimensia)
DEPRESI
LANSIA
Rentang sehat – sakit jiwa

Respons Adaptif Respons Maladaftif


Masalah
Sehat Jiwa Gangguan Jiwa
Psikososial
• Pikiran logis • Pikiran kadang • Waham
menyimpang
• Halusinasi
• Persepsi akurat • Ilusi
• Emosi konsisten • Reaksi emosional • Ketidakmampuan
mengendalikan
emosi
• Perilaku sesuai • Perilaku kadang • Ketidakteraturan
tidak sesuai
• Hub. sosial • Menarik diri • Isolasi sosial
memuaskan
DEPRESI LANSIA
 PPDGJ:F32#
 Tjd 1-2% pd lansia (1,4% wanita & 0,4% lk)
 WHO: 20% wanita & 12% pria pernah mengalami
depresi dlm hdupnya
 Merupakan ggn mood
 Trias depresi:
1. Sedih berkepanjangan
2. Motivasi menurun
3. Kurang tenaga u beraktivitas
FAKTOR RISIKO

 Lansia tinggal di kota berisiko depersi 2 x lbh


besar dari pada yg tnggal di desa
 Hdp sndiri, Bercerai, miskin, tdk punya tmpt
tinggal & tdk bekerja (6 bln atau >) berisiko
depersi 3 x lbh besar dr pada pop umum
OBSERVASI:
 Aktivitas berkurang:
1. D. ringan: Mengurangi/Meninggalkan aktivitas yg disukai
2. D. Sedang: Berkurang ADL
3. D. Berat: Nihil ADL
 Konsentrasi & perhatian kurang
 Ekspresi sedih, tdk responsif thd lingk
 Tdk semangat melakukan sesuatu
 HDR / kurang PD
 Percobaan bunuh diri
 Perubahan perilaku negatif
 Perilaku kekerasan (depresi terselubung)
 Ggn Pola tidur
 Timbulnya gejala2 peny fisik (hipertensi, ggn pencernaan dll)
INTERVIEW
 Penilaian negatif thd diri
 Suasana hati sedih, rasa bersalah & tdk
berguna, hampa
 HDR
 Kehilangan asa, isyarat BD
 Pndangan masa depan suram / pesimistis
 Keluhan fisik (sakit kepala, nyeri lambung, dll)
 Merasa malas utk melakukan aktivitas
PENATALAKSANAAN:
 Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar (ma/mi,
isitirahat, eliminasi)
 Aktivitas sesuai kemampuan dan disenangi
 Konseling:
a. Motivasi hidp meningkat
b. Menerima sikon
c. Koping positif
 Deteksi dini isyarat bunuh diri
 Interaksi sosial Komunikasi efektif
 Aspek positif
 Spiritualitas (syukur, tawakal)
 Farmakoterapi (1. Antidepresan trisiklik: amitriptilin,
klomipramin & Imipramin; 2. SSRI: Fluoxetine, sertralin)
GANGGUAN
KECEMASAN
GANGGUAN KECEMASAN (F40.1)
 Cemas (berlebihan n tdk rasional), tegang, gugup, jantung
berdebar, konsentrasi buruk
 Merasa suatu yg buruk akan tjd dan atau ancaman
 Ggn tidur (insomnia minimal 1 bln), PS, cenderung kronik
 Agitasi

Tatalaksana
 Klg paham
 Pasien: Kenali gejala, penyebab
 Menyeimbangkan: Fungsi logika/rasional
 Gali n kembangkan prasangka baik
 Spiritual
 Medikasi: anti anxietas, diazepam 5-10 mg maks 2 mggu.
Jika agitasi Haloperidol 5 mg (b/p injksi 5-10 mg)
DEMENSIA
DEMENSIA (PSIKOSA SENILE/PRESENILE)

 F00#:Demensia
 7,2% dari pop usia 60 th.
 Penrnan Daya Ingat (recent memory)
Kembali ke masa lalu
 Disorientasi (waktu, tempat, org)
 Tingkah spt anak2
 Pengendalian emosi –
 ADL –
 >60 th (senile) & 40-50 th Presenile
 Scizofronik, manis-depresif, hipokondria
PENATALAKSANAAN

 Pemahaman klg
 Penanganan sesuai dg gejala yg timbul
(depresi, paranoid, halusinasi & Agitasi)
 Agitasi, biasanya perlu hospitalisasi

 Hindari penemptn px d tmpt yg asing (baru)

 Antipiskotik dosis rendah (HP 2 x 0,5-1 mg),


atau Risperidon 2 x 0,5-1 mg
TIPS MENURUNKAN RISIKO DEMENSIA

 Lifelong learning (Belajar terus)


 Aktivitas mental yang dinamis, misalnya
membaca, bermain game (asah pikir), atau
memainkan alat musik
 Sering Interaksi sosial

 Olahraga rutin

(Prinsipnya meningkatkan kinerja / aktivitas otak,


agar otak membangun koneksi antar sel)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai