Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KEPERAWATAN

TEORI MOTIVASI
Kelompok 8:
1. Widya Kurniawati
2. Savira Anindia
3. Khoirunnisa
4. Dina Muhyina
5. Arifa Dewi F
6. Dewi Shalihah

3-A1
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
A. Definisi Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada
diri sesorang secara sadar ataupun tidak sadar
untuk melakukan sesuatu tindakan dengan
tujuan tertentu (KBBI, 2005). Sedangkan
motivasi adalah kondisi yang menggerakan
diri karyawan untuk lebih terarah dalam
mencapai tujuan organisasi/ujuan kerja
(Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam,
2002).
B. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu.
c. Teori-teori Motivasi

 1. Hirarki Kebutuhan Maslow


a)Kebutuhan Dasar / Fisiologis
b)Kebutuhan Keamanan
c)Kebutuhan Sosial
d)Kebutuhan Penghargaan
e)Kebutuhan Aktualisasi Diri
 2. Teori Motivasi Herzberg
a)Faktor hygiene/factor ekstrinsik
b)Faktor motivator/factor intrinsik
Lanj...
3. Teori Motivasi Douglas McGregor
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori
y (positif),
4. Teori Motivasi Vroom
a) Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
b) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu).
c) Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan
D. Macam-macam Motivasi
 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsic adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi kerja
dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan staf. Motivasi ini sering
juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul
dari dalam diris endiri.
 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor
dari luar. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua
pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan.
Kepuasan dan Ketidakpuasan Pelanggan
 A. Definisi
Endang (dalam Mamik, 2010:110), kepuasan pasien merupakan evaluasi atau
penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilih setidak-
tidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
 B. Faktor-faktor
Menurut Budiastuti (dalam Nooria; 2008:6), faktor yang mempengaruhi
kepuasan pasienyaitu:
 Kualitas produk atau jasa.
 Mutu pelayanan.
 Faktor emosional
 Harga
 Biaya
Lanj..
C. Indikator Kepuasan Pasien
 Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan Dinyatakan oleh sikap dan
pengetahuan tentang :
1) Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat
dibutuhkan.
2) Kemudahan memperoleh layanan kesehatan, baik dalam keadaan biasa
ataupun dalam keadaan gawat darurat.
3) Sejauh mana pasien mengerti bagaimana sistem layanan kesehatan itu bekerja,
keuntungan dan tersedianya layanan kesehatan.
 Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan. Dinyatakan oleh sikap terhadap :
1) Kompetensi teknik dokter dan atau profesi layanan kesehatan lain yang
berhubungan dengan pasien.
2) Keluaran dari penyakit atau bagaimana perubahan yang dirasakan oleh pasien
sebagai hasil dari layanan kesehatan.
Lanj..
 Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antar manusia. Ditentukan dengan
melakukan pengukuran :
1) Sejauh mana ketersediaan layanan rumah sakit menurut penilaian pasien.
2) Persepsi tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan kesehatan lain.
3) Tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap dokter.
4) Tingkat pengertian tentang kondisi atau diagnosis.
5) Sejauh mana tingkat kesulitan untuk dapat mengerti nasehatdokter atau rencana pengobatan.
 Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan. Ditentukan oleh sikap terhadap :
1) Fasilitas fisik dan lingkungan layanan kesehatan.
2) Sistem perjanjian, termasuk menungu giliran, waktu tunggu, pemanfaatan waktu selama
menunggu, sikap mau menolong atau kepedulian personel, mekanisme pemecahan masalah dan
keluhhan yang timbul.
3) Lingkup dan sifat keuntungan layanan kesehatan yang ditawarkan.
D. Teori Model Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan Perspektif Psikologi Berdasarkan perspektif psikologi, terdapat dua model
kepuasan pelanggan yaitu sebagai berikut (Tjiptono 1997:30) :
1. Model Kognitif
Pada model ini , penilaian konsumen didasarkan pada perbedaan antar suatu kumpulan dari
kombinasai atribut yang dipandang ideal untuk individu dan persepsinya tentang kombinasi
dari atribut yang sebenarnya.
Beberapa model kognitif kepuasan konsumen:
1) The ExpectancyDisconfirmation
2) EquityTheory
3) AtributionTheory
4) Model Afektif
2. Model afektif
menyatakan bahwa penilaian konsumen individual terhadap suatu produk atau jasa tidak
semata-mata berdasar perhitungan rasional,namun juga berdasarkan kebutuhan subjektif,
aspirasi, perilaku belajar, emosi, perasaan, dan lain-lain.
E. Manfaat Pengukuran Kepuasan
Menurut Azwar (2006:104), di dalam situasi rumah sakit yang mengutamakan pihak yang
dilayani, karena pasien adalah klien yang terbanyak, maka manfaat yang dapat diperoleh bila
mengutamakan kepuasan pasien antara lain sebagai berikut :
a. Rekomendasi medis untuk kesembuhan pasien akan dengan senang hati diikuti oleh
pasien yang merasa puas terhadap pelayanan rumah sakit.
b. Terciptanya citra positif dan nama baik rumah sakit
c. Citra rumah sakit akan menguntungkan secara sosial dan ekonomi.
d. Berbagai pihak yang berkepentingan di rumah sakit, seperti perusahaan asuransi akan
lebih menaruh kepercayaan pada rumah sakit yang mempunyai citra positif.
e. Didalam rumah sakit yang berusaha mewujudkan kepuasan pasien akan lebih diwarnai
dengan situasi pelayanaan yang menjunjung hakhak pasien
F. Strategi Dalam Peningkatan Motivasi Kerja
Salah satu cara yang dikenal untuk memuaskan kebutuhan para bawahan itu adalah dengan menggunakan
teknik motivasi yang tepat.
Teknik motivasi yang efektif ialah teknik yang ditunjukan kepada dan disesuaikan dengan kebutuhan
individual.
Sasarannya ialah bahwa dengan demikian manajer yang bersangkutan akan lebih mampu meyakinkan
para bawahannya bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi, tujuan-tujuan pribadi para bawahan itu
akan ikut tercapai pula dan berbagai kebutuhannya akan tercapai sesuai dengan persepsi bawahan yang
bersangkutan.
Artinya, dengan demikian dalam diri para bawahan itu terdapat keyakinan bahwa terdapat sinkronisasi
antara tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi sebagai keseluruhan
Dalam strategi peningkatan kerja terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja perawat yaitu :
1. Prinsip partisipatif
2. Prisip komunikasi
3. Prinsip mengakui andil bawahan
4. Prinsip pendelegasian wewenang
5. Prinsip memberi perhatian
-The END-
TERIMAKASIH... 

Anda mungkin juga menyukai