Analisa Kesenjangan,
Analisa SWOT.
2. LANGKAH KEDUA,
HIPOTESA,
Meidentifikasi tujuan dan Strategi.
3. LANGKAH KETIGA,
EKSEKUSI,
Menentukan cara-cara untuk melakukan Implementasi,
Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang Anda butuhkan untuk mencapai
kesuksesan, sekarang waktunya untuk memastikan bahwa semua hal tersebut
dapat disatukan untuk mendukung Anda. Akan tetapi apabila Anda
melakukannya dengan terburu-buru dan mencoba melakukan semuanya
sekaligus, Anda mungkin akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja atau
akan menjadi semakin frustrasi.
Untuk memastikan bahwa usaha Anda berada di posisi yang tepat untuk
memanfaatkan aktifitas pemasaran yang akan dilakukan di kemudian hari
seefektif mungkin, yang juga untuk pertumbuhan usaha, sangatlah penting untuk
melakukan rencana kerja langkah demi langkah yang terorganisir untuk
membantu Anda menuju kepada keadaan atau situasi yang Anda inginkan.
Panduan ini dibuat berdasarkan kepada Lima Langkah Kewirausahaan.
Walaupun telah memasukan seluruh tahapan dari langkah-langkah tersebut,
pada akhirnya akan terserah kepada Anda kembali sejauh mana Anda akan
menerapkannya ke dalam usaha Anda.
LIMA LANGKAH MEMULAI USAHA (KEWIRAUSAHAAN)
LANGKAH 1, Fundamental (Mengetahui Prinsip Dasar),
Adalah tentang penguasaan dasar-dasar dari usaha Anda dan meletakan
fondasi yang kuat untuk membangun usaha,
Menerapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk keuangan dan
pemasaran sehingga dengan KPI anda dapat mengamati nilai Anda di
permainan usaha dengan mudah.
Mencari banyak cara untuk meningkatan keuntungan bersih dengan
investasi yang kecil atau tidak dengan investasi sama sekali.
Mencarikan beberapa sistem dan teknologi yang dapat memastikan bahwa
seluruhnya dapat tetap berjalan dengan lancar.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
Tujuan,
Keuangan,
Neraca,
Laporan Laba-Rugi,
Arus Kas,
Penguasaan Proses (Strategi dan Taktik),
Penguasaan Waktu (Strategi dan Taktik),
LANGKAH 2, Produktivitas (Pemasaran).
Anda akan mengembangkan Penjualan, Keunikan Produk (USP-Unique Selling
Point) & Jaminan yang sangat kuat. Anda juga akan mengerjakan bagaimana
mendapatkan lebih banyak calon prospek (Leads) untuk usaha Anda, merubah
Prospek menjadi Konsumen (Sales) dan membuat mereka membeli lebih sering
dari Anda dan membelanjakan uangnya lebih banyak lagi kepada Anda.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
Siapa Target Konsumen Anda,
Konsumen,
Agent,
Tujuan-tujuan Memprospek,
Prospek adalah kunci keberhasilan usaha Anda. Tanpa Prospek Anda tidak
akan memiliki Konsumen. Setelah Anda dapat mendefinisikan Konsumen
Anda yang ideal , sekarang mulailah untuk mendapatkan perhatian mereka
Konsumen,
Agent,
Penjualan Keunikan Produk (Unique Selling Point – USP),
AIDA,
Attention (Perhatian),
Interest (Ketertarikan),
Desire (Keinginan),
Action (Tindakan).
Biaya Akuisisi VS Nilai yang diperoleh (Acquisition Cost VS Lifetime Value),
Mempertahankan Konsumen (Retensi – Strategi dan Taktik),
Mengapa tidak membuat Konsumen untuk membeli dari Anda lebih sering?
Mereka adalah Konsumen Anda, sekarang buat mereka untuk membeli lagi
dan membeli lagi,
LANGKAH 3, Mempermudah (Efisiensi),
Adalah membuat peningkatan yang lebih jauh dengan menggunakan sistem dan
teknologi, sehingga Anda dapat memperoleh lebih banyak dan mengerjakannya
dengan lebih efisien (do more with less) untuk mewujudkan sebuah usaha yang
dapat berjalan dengan baik tanpa Anda berada di dalamnya.
Bagian ini membahas bagaimana cara meningkatkan apa yang Anda lakukan
dengan usaha Anda (Leverage).
Bagaimana Anda dapat memperoleh lebih banyak dengan mengerjakannya
dengan lebih efisien (do more for less),
Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
Manusia,
Pemasaran,
Keuangan,
Sistem,
LANGKAH 4, Memperbanyak (Orang yang tepat di posisi yang tepat)
Langkah selanjutnya adalah untuk membuat karyawan Anda bekerja sebagai Tim
dalam penerapan strategi kepada orang lain pendidikan sehingga Anda akan
benar-benar dapat mengandalkan mereka apabila Anda sudah tidak berada lagi
di dalam usaha tersebut.
Sekarang waktunya untuk membuat Tim yang sesuai dengan yang Anda
inginkan. Tim adalah kunci di mana usaha Anda dapat berjalan dengan baik
tanpa Anda harus berada di dalamnya.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
Kepemimpinan,
Penerimaan Tenaga Kerja (Recruitment),
Pengembangan,
Komunikasi,
Penilaian.
LANGKAH 5, Kebebasan (Pengembangan target / tujuan).
Ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara bersama-sama
untuk mendapatkan HASIL yang maksimal dari usaha Anda tanpa Anda perlu
berada di dalam usaha tersebut.
Sekarang yang dibutuhkan adalah Janji dan Komitmen Anda yang sungguh-
sungguh kepada diri Anda sendiri bahwa ANDA AKAN MENERAPKAN
PANDUAN ini.
Idealnya, Anda akan menyelesaikan PANDUAN Rencana Kerja 90 Hari ini dan
segera membuat PANDUAN yang baru untuk 90 Hari Kerja berikutnya dan
seterusnya dan seterusnya.
Luangkan waktu secara teratur untuk mengevaluasi kemajuan yang telah
diperoleh dalam rangka mencapai tujuan Anda, kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi terhadap stratrgi anda adalah,
Strategi-strategi dan tindakan tersebut perlu dimodifikasi untuk mencapai
tujuan Anda.
Stratrgi anda perlu dilakukan revisi selama Anda berjalan dengan rencana
kerja Anda.
Strategi anda perlu untuk menaikan tingkatan tujuan Anda, meningkatkan
strategi-strategi Anda atau tindakan Anda dan lain-lain.
Lihat strategi mana yang dapat Anda pergunakan dan mana yang tidak
sesuai dengan kemampuan Anda.
Jujur dalam menganalisa, lakukankah ...
Jangan ragu untuk melakukan penyesuaian apabila memang dibutuhkan.
Apabila Anda menemukan hal-hal yang perlu direvisi, lakukan secepatnya.
Revisi adalah kondisi atau hal yang wajar, tetapi jangan membuat revisi
karena Anda tidak fokus dan atau kehilangan momentum / kesempatan.
Yang terpenting terhadap Rencana kerja anda adalah
Tetap bersikap positif,
Tetap fokus dan jaga agar proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.
Jangan biarkan kegagalan atau perubahan mempengaruhi niat anda untuk
mencapai tujuan anda.
Kegigihan dan ketekunan anda akan memberikan kelimpahan yang anda
inginkan dan harapkan.
BAGAIMANA MEMULAI USAHA
Setiap langkah-langkah besar selalu dimulai dari langkah pertama. Begitulah
Confusius menegaskan tentang pentingnya sebuah langkah dalam mewujudkan
ide sehingga dapat dikomersialisasikan.
Inilah saatnya memulai kegiatan bisnis. Namun demikian, memulai sebuah bisnis
memerlukan pemahaman yang mendalam apa itu bisnis.
Pengertian bisnis meliputi beberapa aspek antara lain,
Means “thing to do…”
eq. it’s not your business…it is my business, etc
Means “Transaction…”
eq. let’s do business…
Means
“An organization that provides goods and services to earn profit.”
(Griffin:2002)
“Activity and enterprise that provides goods and services that a society
needs” (Bovee et.al:2004)
Dari pengertian bisnis di atas, penekanan ada pada pendekatan model Griffin
dan Bovee,
Bisnis adalah setiap kegiatan yang menghsilkan barang dan jasa guna
memenuhi kebutuhan konsumen yang tentunya menghasilkan keuntungan.
Pengertian ini juga menandaskan dalam setiap kegiatan bisnis, selain
konsumen, hal yang paling utama adalah pencapaian kesejahteraan tidak
hanya bagi individu, tapi juga tetap memberi nilai tambah bagi masyarakat
melalui kegiatan inovasi dan kreasi baru (Raymond Kao).
Jadi dapat dikatakan bahwa,
suatu Rencana Bisnis atau Business Plan merupakan dokumen tertulis yang
merinci seluk-beluk usaha atau bisnis yang Mencakup informasi status saat ini,
kebutuhan mendatang dan hasil yang diharapkan dari usaha atau bisnis
baru tersebut.
Pemilihan jenis usaha pada masa sekarang ini harus dilakukan dengan penuh
kehati-hatian. Hal ini disebabkan oleh
perilaku konsumen yang sangat sulit ditebak dan cenderung cepat bosan
sehingga banyak produk yang cepat sekali mati.
Kepastian para investor dalam memilih kegiatan bisnis sangat ditentukan oleh
pengembalian modal yang cepat dan disertai dengan besarnya keuntungan
yang berkelanjutan (sustainable).
Rencana bisnis pada dasarnya adalah sebuah gambaran rinci mengenai usulan
bisnis.
Adapun hal-hal yang harus ada di dalamnya adalah,
Deskripsi bisnis,
Jenis pelanggan (sasaran pasar) yang akan dilayani,
Situasi persaingan (pemasaran),
Sarana dan prasarana untuk membuat produk/jasa (produksi),
Sumber dan pengelolaan keuangan, serta
Sumber daya manusia (sebagai pelaku bisnis).
RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN)
Di dalam Rencana Bisnis pada umumnya menjelaskan hal-hal, yaitu,
Tujuan bisnis,
Strategi yang digunakan untuk mencapainya,
Masalah potensial (potential problem) yang kira-kira akan dihadapi dan cara
mengatasinya,
Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab),
Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan,
Bagaimana mempertahankannya agar berhasil berproduksi di atas titik impas
(break even point).
Menarik tidaknya Rencana Bisnis sangat bergantung pada bagaimana cara anda
menulis dan menyusunnya.
Sering kali anda memiliki ide bisnis yang brilian, tetapi kesuliatan dalam
mengungkapkannya.
Rencana Bisinis akan baik apabila mengikuti pedoman yang berlaku dalam dunia
bisnis, baik dari segi susunan maupun isi.
Ada 3 (tiga) bagian utama dari sebuah Rencana Bisnis yang baik, yaitu,
1. Konsep Bisnis,
Menjelaskan secara rinci mengenai bidang industri yang digeluti, struktur
bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan, dan bagaimana cara menyukseskan
bisnis.
2. Pasar (market),
Membahas dan menganalisis konsumen potensial, yaitu siapa dan di mana
mereka berada, dan apa yang menyebabkan mereka mau membeli, serta
menjelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana anda
memosisikan diri untuk memenangkan persaingan.
3. Rencana Keuangan,
Menjelaskan estimasi pendapatan dan analisis break even.
Penjelasan pendeknya sebuah Rencana Bisnis sangatlah bergantung pada
fungsi Rencana Bisnis itu sendiri.
Biasanya Rencana Bisnis tebalnya antara 15 sampai 20 halaman. Namun, jika
anda mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru yang berisiko
tinggi, maka anda akan memerlukan penjelasan lebih rinci untuk
menyampaikannya, bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih.
Demikian pula jika anda membutuhkan investasi baru sebesar jutaan dolar, maka
anda perlu menyampaikan penjelasan yang detail untuk meyakinkan. Namun,
jika anda hanya ingin menggunakan Rencana Bisnis tersebut untuk tujuan
internal seperti untuk mengatur bisnis anda, maka sebuah versi singkat sudah
cukup memadai.
Untuk memahami makna dari sebuah Rencana Bisnis, maka seorang
entrepreneur sebaiknya memahami Proses Kewirausahaan (Timmon’s Model)
yang terjadi dalam setiap bisnis.
Proses kewirausahaan dapat diilustrasikan pada gambar berikut.
Kekuatan yang mendorong kesuksesan suatu bisnis terdiri dari tiga komponen,
yaitu, peluang, tim, dan sumber daya.
Ide yang baik tidak selalu merupakan peluang yang baik pula.
Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih
besar dari pada ketersediaan sumber daya atau tim pendukung yang ada pada
saat itu.
Dalam dunia bisnis, ketidakpastiaan dan risiko merupakan teman sejati para
entrepreneur.
Paran entrepreneur dan timnya adalah menjaga keseimbangan antara ketiga
kekuatan tersebut dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah. Oleh karena itu,
tim yang dibangun oleh entrepreneur merupakan kunci penting bagi keberhsilan.
Sebagaimana dikatakan oleh Arthur Rock dan Harvard, “If you can find good
people, they can always change the product”.
Keseimbangan ini akan membantu entrepreneur mencapai keberlanjutan bisnis
tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat.
Berdasarkan proses kewirausahaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Rencana Bisnis merupakan komunikator kualitas dan status keseimbangan
antara ketiga kekuatan tersebut pada saat tertentu.
Perlu pula disampaikan di sini bahwa sebuah Rencana Bisnis yang baik, cepat
menjadi usang begitu ia selesai dicetak. Oleh karena itu, entrepreneur harus
melatih kebiasaan berencana dan bereaksi cepat, dan mengombinasikan logika
dan intuisi dalam segala situasi.
Seorang entrepreneur juga harus belajar menentukan kapan harus bertindak dan
kapan harus bertahan. Ada contoh kasus di Amerika Serikat di mana seorang
entrepreneur berhasil menghemat jutaan dolar karena dia tahu kapan dia tidak
boleh terpengaruh oleh keadaan lingkungan.
Rencana Bisnis = Situasional
Sebuah Rencana Bisnis dapat dikatakan baik, jika didalamnya tercantum
hal-hal berikut, yaitu,
Singkat dan padat,
Terorganisir rapi dengan penampilan menarik,
Rencana yang menjanjikan,
Hindari melebih-lebihkan proyeksi,
Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan,
Tim terpercaya dan efektif,
Fokus,
Target pasar,
Realistis,
Spesifik.
Hal-hal yang mendasar yang harus dipahami tentang Rencana Bisnis
adalah,
Awali dengan ide bisnis,
Ide bisnis sebagai jawaban,
Anda adalah orang yang tepat,
Cara menghasilkan keuntungan,
Siapa pembeli produk anda,
Dana untuk memulai bisnis,
Seperti yang dikatakan di atas, ada beberapa aspek utama dalam manajemen
yang perlu diketahui oleh seorang entrepreneur, yaitu,
Pemasaran,
Keuangan,
Sumberdaya Manusia, dan
Operasional.
Sebelum anda bicarakan mengenai keempat aspek utama dalam pembuatan
Rencana Bisnis, anda harus mengetahui lebih dulu bagaiman cara mengontrol
keempat aspek tersebut dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang
sudah anda ketahui bersama (Harld K & Cyril O D), seperti,
Planning,
Organizing,
Staffing,
Directing dan
Controlling.
Dan setelah anda mengenal keempat aspek utama tersebut, anda harus dapat
menyimpulkan Rencana Bisnis ini dengan lebih baik.
CAKUPAN RENCANA BISNIS
Terdapat berbagai macam format penulisan Rencana Bisnis, meskipun informasi
di dalamnya mencakup hal-hal serupa. Komponen-komponen yang sebaiknya
ada adalah,
1. Ringkasan eksekutif,
2. Konsep Bisnis (Industri, Struktur bisnis, Cara berbisnis),
3. Deskripsi Bisnis (Gambaran pasar),
4. Strategi Pasar,
5. Analisis Kompetisi,
6. Rencana Operasi & Managemen,
7. Rencana Desain dan Pengembangan,
8. Rencana keuangan,
9. Lampiran,
Komponen-komponen yang terdapat dalam Rencana Bisnis akan dijelaskan
berikut ini.
1. Ringkasan Eksekutif,
Menjelaskan intisari dari Rencana Bisnis yang disampaikan secara ringkas,
jelas, dan memberikan gambaran peluang bisnis.
Informasi yang harus ada meliputi, yaitu,
Konsep bisnis yang akan dibangun,
Visi dan Misi perusahaan,
Produk dan jasa,
Persaingan,
Target dan ukuran pasar,
Strategi pemasaran,
Tim manajemen,
Keuangan.
Penting diketahui Ringkasan Eksekutif sering dijadikan alat bagi para
pembaca, terutama investor untuk mengambil keputusan dan menilai apakah
Rencana Bisnis anda layak atau tidak.
2. Konsep Bisnis,
Pada bagian ini, Anda harus juga menampilkan data ringkas yang berkaitan
dengan keuangan yang meliputi, yaitu,
Jumlah modal yang diperluakan,
Break Even Point,
Periode uang kembali atau dikenal dengan Payback Period,
Tingkat pengambilan internal atau dikenal dengan Internal Rate of Return
(IRR),
Nilai bersih saat ini atau dikenal dengan Net Present Value (NPV).
Pengertian dan konsep tentang istilah-istilah di atas dibahas dalam bab
mengenai Rencana Keuangan.
3. Deskripsi Bisnis (Gambaran pasar),
Komponen selanjutnya adalah mengenai gambaran dari perusahaan itu sendiri.
Gambaran perusahaan memuat informasi-informasi sebagai berikut,
Identitas perusahaan,
Memuat data tentang Nama, Lokasi, dan Status badan hukum perusahaan
yang akan anda dirikan,
Status hukum dan kepemilikan,
Hal ini penting diketahui dan diinformasikan dalam Rencana Bisnis yang
dibuat agar pembaca lebih yakin akan kelangsungan bisnis yang
direncanakan.
Visi dan Misi perusahaan,
Sering kali visi dan misi perusahaan dijadikan bahan pertimbangan oleh
pembaca Rencana Bisnis yang ingin menjadi rekan atau partner bisnis anda.
Gambaran sekilas tentang produk/jasa,
Bagian ini membuat gambaran sekilas tentang produk yang akan dibuat.
Produk harus ditampilkan semenarik dan serealistis mungkin untuk lebih
menarik perhatian pembaca.
Perkembangan sampai saat ini,
Pembaca akan mencoba mencari informasi tentang apa yang telah anda
lakukan atau perkembangan yang ada sampai pada saat anda membuat
Rencana Bisnis tersebut.
4. Strategi Pasar,
Untuk bisa menganalisi apakah sebuah Rencana Bisnis layak atau tidak, tentu
saja data tentang bisnis yang direncanakan harus didukung dengan analisis
mengenai industri di mana bisnis anda berada. Informasi yang harus ditampilkan
meliputi yaitu,
Tren dan pertumbuhan industri,
Informasi ini penting karena pembaca akan lebih tertarik membaca Rencana
Bisnis yang akan anda buat jika mereka mendapat informasi tentang tren
bisnis yang akan anda jalankan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan
informasi ini, keyakianan akan kelangsungan bisnis bisa lebih meyakinkan.
Gambaran pasar,
Menampilkan informasi umum tentang kondisi pasar dari produk atupun
industri, kecenderungan dan perkembangan terakhir.
Ukuran, pertumbuhan dan tren pasar,
Informasi ini menggambarkan seberapa besar “kue” yang ada dalam artian
berapa jumlah uang yang beredar. Informasi ini penting agar anda bisa
mendapatkan gambaran berapa bagian “kue” yang ingin anda ambil dari
keseluruhan “kue” yang ada.
Peluang Strategis untuk pemain baru yang inovatif,
Target Pasar,
Karakteristik Pasar,
Perubahan perilaku konsumen terkait dengan bisnis atau usaha yang akan
dijalankan.
5. Analisis Kompetisi,
Informasi selanjutnya yang harus ada di Rencana Bisnis adalah mengenai
pesaing dan bagaimana kondisi persaingan yang ada. Informasi yang dapat
ditampilkan dapat berupa yaitu,
Pesaing,
Pesainga dalam hal ini bisa berupa pesaing langsung maupun pesaing tidak
langsung. Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki produk yang
bentuknya sama dengan produk anda, sedangkan pesaing tidak langsug
adalah pesaing yang memiliki produk yang bentuknya berbeda dengan
produk anda, tapi fungsinya sama.
Potensi Persaingan.
Posisi dalam persaingan,
Distribusi dan pangsa pasar,
Kelebihan produk dibandingkan dengan produk pesaing,
Informasi tentang Kondisi persaingan ini penting agar anda bisa membuat
asumsi yang lebih nyata. Bagian berikut dari sebuah Rencana Bisnis adalah
gambaran mengenai calon pelanggan yang berisi karakteristik dari calon
pelanggan, gaya hidup, kelas sosial, dan aspek geo-demografinya.
6. Rencana Operasi & Managemen,
Informasi lain yang akan sering menjadi perhatian utama dan terutama oleh
investor (dalam hal ini bisa pihak bank, perusahaan modal ventura, penanam
modal perseorangan) adalah tim. Tim yang ada akan menjadi acuan apakah
secara organisasi anda layak, apakah anda memiliki tim yang mempunyai
kompetensi yang diperlukan untuk membuat produk. Untuk memulai sebuah
aktivitas bisnis, formasi tim minimum terdiri atas:
Personel di posisi kunci.
Pegawai.
Struktur organisasi dan gaya manajemen,
Falititas,
Proses Produksi,
Pengendalian Persediaan,
Pasokan dan Distribusi produk,
R&D (Pengembangan Produk),
Kontrol Keuangan,
Tim Managemen,
Konsultan Managemen.
7. Rencana Desain dan Pengembangan,
Rencana Desain dan Pengembangan memuat informasi-informasi sebagai
berikut,
Tujuan usaha jangka panjang,
Strategi,
Sasaran dan jadwal pencapaian (milestones),
Analisis dan evaluasi risiko,
Exit plan (siklus hidup usaha),
Tim manageman,
Konsultan bisnis.
8. Rencana keuangan
Salah satu kelemahan lain yang sering menjadi kendala bagi para pebisnis
pemula adalah bagaimana mereka bisa membuat proyeksi keuangan. Sering kali
asumsi yang dibuat tidak berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan. Oleh
karena itu, informasi di bawah ini akan membantu untuk lebih meyakinkan
apakah Rencana Bisnis anda layak atau tidak.
Sumber modal dan Penggunaan,
Biaya modal yang diperlukan.
Proyeksi pendapatan/penjualan.
Proyeksi aliran kas,
Neraca,
Kinerja keuangan yang ditargetkan.
Asumsi-asumsi yang digunakan,
Analisis BEP, Payback Period, IRR dan NPV.
9. Lampiran,
Sering kali yang membuat pembaca tidak tertarik dengan Rencana Bisnis yang
dibuat adalah karena mereka mengalami kebingungan. Kebingungan ini
disebabkan karena penulis mencampurkan data-data yang seharusnya cukup
ditampilkan di lampiran justru dimasukkan di bagian utama Rencana Bisnis.
Data-data yang sebaiknya cukup ditampilkan di lampiran adalah:
Kontrak.
Pada bagian ini, kontrak kerja sama yang sudah dibuat, contohnya dengan
pemasok, agen, dan sebagainya, sebaiknya ditampilkan. Hal ini akan lebih
meyakinkan pembaca Rencana Bisnis.
Rekomendasi.
Bagian ini jika ada akan sangat membantu untuk lebih meyakinkan pihak
yang membaca Rencana Bisnis anda bahwa anda maupun tim yang anda
buat mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis yang
direncanakan.
Foto-foto,
Foto denah lokasi, persiapan-persiapan, desain, logo, produk, personel tim,
dan foto-foto lain yang akan membantu meyakinkan pihak yang membaca
Rencana Bisnis anda.
Rincian keuangan,
Semua perhitungan keuangan cukup dimasukkan di lampiran.
Resume,
Di bagian ini, untuk lebih memberikan keyakinan yang memadai, data pribadi
dari semua anggota tim dilampirkan.
TIPS
Dalam menyusun Rencana Bisnis sebaiknya diperhatikan beberapa hal
tambahan yaitu,
Penampilan,
Rencana Bisnis sebaiknya diketik/dicetak, bisa dijilid atau ring (spiral) binding,
minimalkan kesalahan ketik.
Panjang halaman,
Biasanya panjang halaman antara 10-20 halaman, hindarkan lebih dari 40
halaman, kecuali untuk proyek-proyek yang kompleks dan berisiko tinggi.
Halaman muka (cover) dan judul,
Pada halaman muka harus dicantumkan nama perusahaan, alamat, telepon,
dna tanggal pembuatan Rencana Bisnis.
Ringkasan,
Pada bagian ringkasisn ini berisi 1-2 halaman berisi status bisnis,
produk/jasa, konsumen/pasar, proyeksi keuangan, target 3-7 tahun ke depan,
jumlah modal yang dibutuhkan, dan keuntungan bagi calon investor.
Daftar isi,
Untuk mempermudah pembaca Rencana Bisnis dalam mencari informasi
yang mereka perlukan, maka cantumkan seluruh bagian dalam daftar isi
beserta nomor halamannya.
Hal-hal yang perlu Anda ingat,
Janganlah terlalu memaksa untuk membuat Rencana Bisnis yang sempurna.
Sebuah Rencana Bisnis yang sukses di atas kertas tidak menjamian akan
sukses dalam kenyataannya.
Buatlah Rencana Bisnis yang terbaik, tetapi jangan terlalu membuang energi
di situ, simpanlah energi yang besar untuk menjalankan aktivitas bisnis yang
sebenarnya. (Sahar & Bobby Hashem)
B. FORMAT RENCANA USAHA
Laporan Business Plan harus disusun secara tertulis dan sistematis dengan
format sebagai berikut,
1. COVER DEPAN
Caper depan harus didesain semenarik mungkin dengan penampilan sebagai
berikut,
Gambar dan Design menarik,
Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan
karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.
Logo atau Lambang Usaha,
Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha anda di mata
konsumen dalam mengingatkan usaha anda dibandingkan dengan pesaing
dan nama usaha yang sama.
Informatif (nama, alamat, contact no),
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor
telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin
menghubungi.
Setelah Caver depan diikuti oleh halaman judul, halaman persetujuan, abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. BAB I PENDAHULUAN
Isi materi pada bab ini sebaiknya menjelaskan tentang Konsep Bisnis dan
Diskripsi Bisnis, yang membahas tentang, yaitu,
Sejarah Berdirinya Usaha
Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau
landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan
keutuhan individu yang terlibat didalamnya.
Visi & Misi Usaha
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang
(What to Be? )
Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi
usaha (How to Be ?).
Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan
pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.
3. BAB II PEMASARAN
Isi materi pada Pemasaran sebaiknya menjelaskan tentang Strategi Pasar dan
Analisis Kompetisi (persaingan diantara produk sejenis) yang membahas
tentang, yaitu,
Gambaran Umum Pasar (STP)
Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha anda
Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari
usaha anda.
Positioning adalah bagaimana anda menempatkan usaha anda diantara
pesaing usaha yang sejenis.
Permintaan,
Perkiraan atau prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode atau tahun
mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk.
TAHUN PERKIRAAN PERMINTAAN (dalam unit)
Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar,
KAPASITAS PRODUKSI / TAHUN
NAMA PERUSAHAAN PESAING
(dalam unit)
Jumlah Jumlah
Inventaris / Perangkat Kerja Merk Harga
unit harga
Jumlah
Nama Mesin/Peralatan Merk Harga Jumlah Harga
Unit
1.
2.
3.
4.
Total Pembelian Mesin/Peralatan
Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli,
persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-
hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan
persyaratan kerja.
2.
3.
4.
5.
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian
Sistem Borongan,
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Jumlah Harga Beli
Produksi/Tahun
1.
2.
3.
4.
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan
Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-
canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana),
Misalnya,
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
Sumber dana (in flow)
Penggunaan dana (out flow)
Arus kas bersih (net flow = a – b)
Keadaan kas awal
Keadaan kas akhir (c + d)
Analisa Kelayakan Usaha,
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada
masa yang akan datang.
Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang
sering mempertaruhkan dana yang sangat besar.
Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui
besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang
mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi.
Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah,
Metode Non-Discounted Cash Flow
o Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi
dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa
mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of
money).
o Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum, yaitu,
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Period = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 + 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 x 1 tahun
o Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah
dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi
penilaian suatu investasi.
o Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif
usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah
ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin.
Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah,
• Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal
kembali.
• Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung
tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
o Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang
dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil
bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan,
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 −𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑥 100 %
Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang
pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara
biaya variabel dengan hasil penjualan.
Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut,
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
Rasio Kontribusi Margin = 1 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari
keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru
maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan
usaha, pada umumnya tujuan dari semua usaha ialah,
Mencari keuntungan (profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan
hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata,
Bersifat social, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu
masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama
adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di
proyek tersebut agar segera kembali. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apapun tujuannya (baik
profit, social maupun gabungan dari keduanya), hendaknya apabila ingin
melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi.
Pada umumnya suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai
tujuan tertentu, yang pada umumnya adalah mencari keuntungan. Dan
terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan
menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin timbul
setelah usaha berjalan.
Hal ini disebabkan oleh adanya suatu keadaan ketidakpastian atas masa depan,
baik di bidang ekonomi, hukum, politik, budaya perilaku dan perubahan
lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-
masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan
atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.
Untuk mengetahui kondisi usaha dan dampak/masalah yang mungkin terjadi
dari didirikannya usaha ini baik dari aspek hukum, pemasaran, keuangan,
lingkungan dan lain sebagainya. Setelah diketahui kondisi usaha dari berbagai
aspek, maka dapat diputuskan usaha ini layak atau tidak untuk dilanjutkan dan
dikembangkan.
Dampak atau masalah yang mungkin terjadi antara lain,
Aspek Hukum,
Meliputi kelengkapan surut-surat dan keabsahan dokumen perusahaan,
Aspek Pemasaran,
Meliputi strategi pemasaran yang dilakukan,
Aspek Keuangan,
Meliputi penilaian biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya tersebut
dikeluarkan,
Aspek Operasional,
Meliputi tempat lokasi usaha,
Aspek Sosial Ekonomi,
Meliputi pengaruh usaha terhadap keadaan ekonomi dan dan social
terhadap masyarakat secara keseluruhan,
Aspek Manajemen,
Meliputi pengelola dan struktur organisasi yang ada,
Aspek Dampak Lingkungan,
Meliputi dampaknya usaha yang dijalankan terhadap lingkungan seandar.
Metode menyelesaikan dampak atau masalah yang timbul dapat dilakukan
dengan cara, yaitu,
Pendekatan Empiris
Adalah pendekatan yang dititikberatkan pada penggalian, pemaparan,
penjelasan dan penafsiran terhadap gejala-gejala empiric.
Pengumpulan Data
Adapun yang menjadi sumber-sumber data yang dapat digunakan antara
lain,
Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian langsung
kelapangan seperti wawancara.
Data sekunder yaitu berupa data yang mendukung data primer, yaitu
terdiri dari buku studi kelayakan bisnis,
Pengolahan Data dan Analisis Data,
Pada permasalahan ini, data-data yang diperoleh dapat berupa data
kuantitatif dan data kualitatif.
Jika data berupa data kuantitatif, cara pengolahannya dan analisisnya
menggunakan bantuan statistic.
Jika jenis datanya berupa data kualitatif, cara pengolahan dan analisinya
tidak dapat dilakukan dengan bantuan statistic, tetapi dilakukan secara
naratif dalam bentuk cerita (nonstatistic).
Fungsi Perencanaan Usaha adalah sebagai pedoman untuk mencapai
keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan
permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam perencanaan usaha terdapat sembilan hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu,
1. Memilih bidang usaha,
Dalam memilih bidang usaha yang terpenting dan perlu mendapatkan
diperhatikan adalah,
Bidang usaha tersebut ada pasarnya,
Bidang usaha tersebut anda senangi,
Bidang usaha tersebut anda memiliki keahlian atau sumber daya
manusia yang ahli di seandar tempat usaha.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam memilih bidang usaha
adalah,
Resiko kecil,
Resiko sedang,
Resiko tinggi,
2. Estimasi (perkiraan),
Data yang diperoleh harus dioleh dengan melakukan Estimasi, terdapat 3
model dalam melakukan Estimasi, yaitu,
Proyeksi
Prediksi
Intuisi
3. Studi Kelayakan,
Studi Kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu
usaha layak atau tidak.
Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan, manfaat
studi kelayakan, yaitu,
Sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan,
Bahan informasi(company profile),
Pelengkap pengajuan kredit-kerjasama,
Pelengkap pengajuan izin usaha,
4. Kondisi Lokal
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang
menyangkut yaitu,
Sumber daya manusia,
Bahan baku tersedia,
Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya).
5. Kapan Memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus
diperhitungkan aspek pasar.
6. Membuat Kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil,
yaitu menyangkut, yaitu,
Jenis usaha yang akan dikerjakan,
Modal yang akan digunakan,
Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama,
Asuransi mana yang akan dipakai ?,
Apa saja yang akan diasuransikan ?,
Kapasitas usaha.
7. Rencana Pemasaran,
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemasaran produk
yang dihasilkan adalah,
Memperkirakan penjualan,
Mengukur kondisi pasar,
Memilih teknik menjual,
Membuat rencana penjualan,
Menentukan harga,
Rencana distribusi,
Rencana promosi,
8. Rencana Produksi,
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi produk akhir
melalui suatu kreasi.
Factor-faktor yang perlu diperhatikan dari perkiraan penjualan dapat
ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi, terdapat
dua model produksi, yaitu,
Produksi berdasarkan pesanan,
Produksi berdasarkan perkiraan,
Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak,
Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang,
9. Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal
secara efisien, maka perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui
bagaimana hasilnya, dalam rencana tersebut yang berperan penting
adalah,
Program keuangan,
Anggaran,
Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan.