Anda di halaman 1dari 83

ENTREPRENEURSHIP

TKP 270214 – 2016/2017

BAB XIII. RENCANA USAHA


A. KONSEP DAN WAWASAN

KULIAH KE 13 B. FORMAT RENCANA USAHA


C. TIP MENYUSUN RENCANA USAHA
D. BUSINESS MODEL CANVAS
 Setelah memahami peran penting entrepreneurship dan bagaimana memulai
usaha, akhirnya anda harus bisa membuat Rencana Usaha (Rencana Bisnis
atau Business Plan) untuk kegiatan usaha, tentu saja sebuah Rencana Usaha
dapat dibuat sangat detail dan kompleks ataupun sangat singkat sesuai dengan
kebutuhannya.
 Semakin besar risiko dan rumitnya proses produksi dan proses transaksi bisnis,
maka semakin kompleks pula rencananya, demikian pula bila Rencana Usaha itu
akan digunakan secara resmi untuk pihak-pihak terkait,
Misalnya untuk kepentingan para investor, bankers, atau pemerintah. Namun,
dalam bagian ini akan digambarkan proses sederhana pembuatan rencana
sebuah usaha beserta aspek-aspek yang harus terkandung di dalamnya.
 Tujuan belajar kewirausahaan bukanlah untuk membuat Anda mahir
membuat business plan.
 Tujuan pemberian mata kuliah ini adalah agar Anda tertarik dan memulai
menjadi wirausaha dengan membuat Rencana Usaha.
Caranya adalah segera memulai dengan belajar “membuka pintu” dan menjadi
pengusaha dari usaha yang Anda akrabi dan Anda sukai. Tentu saja dengan
membuat inovasi-inovasi baru dalam bisnis Anda, yang membuat bisnis Anda
berbeda dengan bisnis lain yang sudah ada.
 Rencana Bisnis, sekali lagi bukan tujuan akhir belajar Kewirausahaan. Ini
hanyalah sebuah alat bantu agar Anda dapat mensistemasi logika bisnis Anda.
Kelak saat memulai usaha, janganlah terlalu lama atau terlalu asyik dengan
paperwork seperti ini. Ketika usaha Anda sudah besar dan Anda perlu
berhubungan dengan investor, mitra usaha atau bank, maka Anda perlu
membuat sebuah perencanaan bisnis dengan strategi dan master plan yang
lebih komprehensif dan holistik. Hal ini akan membuat Anda memiliki kejelasan
tujuan dan peta arah yang akan dituju dan gambaran rangkaian tindakan untuk
mencapainya.
 Jadi, tujuan dari membuat dan menyusun Rencana Bisnis adalah agar Anda
mampu membuat suatu Rencana Bisnis dengan menuangkan ide bisnis dalam
bentuk dokumen sederhana yang tertulis, karena dengan adanya Rencana
Bisnis anda akan mampu mempertimbangkan beberapa hal berikut,
 Resiko bisnis,
 Kerumitan proses produksi dan transaksi bisnis,
 Pembaca rencana bisnis,
 Langkah awal menjadi wirausaha,
 Alat bantu dalam mensistemasikan logika bisnis.
Perbedaan Rencana Bisnis dan Perencanaan Bisnis

RENCANA BISNIS PERENCANAAN BISNIS


DIMENSI
(BUSINESS PLAN) (BUSINESS PLANNING)

Pembentukan organisasi baru Pengembangan organisasi,


Waktu (organisasi, produk, ataupun produk, ataupun jasa yang
jasa) dimiliki

Kompleksitas Sederhana Sangat kompleks dan holistik

Fokus pada 3 hal utama, yaitu Menyeluruh, mencakup


Struktur ide bisnis, pemasaran dan pengembangan semua struktur
keuangan (sumber modal) dan fungsi organisasi

Perencanaan jangka pendek Perencanaan strategi jangka


Jangka Waktu
(3-7 tahun) panjang (lebih dari 10 tahun)
 Sebuah Rencana Bisnis merupakan sebuah “gudang” ide-ide dalam menjalankan
rencana bisnin Anda. Dengan menuliskannya, Anda akan mudah untuk melihat
atau meninjau kembali ide-ide tersebut. Sehingga, Anda tetap berada di jalur
yang Anda rencanakan dan bisa membangkitkan antusiasme dan visi bisnis
Anda pada saat Anda kehilangan arah dan semangat.
 Sebuah Rencan Bisnis harus disusun semenarik mungkin.
Beberapa tips untuk menyusun Rencana Bisnis adalah sebagai berikut,
 Singkat dan padat.
Buatlah Rencana Bisnis dengan singkat dan padat sehingga dalam waktu
yang singkat orang akan mengerti, jelas dan tertarik untuk mendengarkan
dan memahami lebih lanjut.
 Terorganisasi rapi dengan penampilan menarik.
Ini akan mempermudah anda untuk menyakinkan orang lain atau pihak lain
agar mau membaca Rencana Bisnis anda.
 Rencana yang menjanjikan.
Rencana Bisnis yang dibuat harus bisa memproyeksikan rencana apa yang
akan dilakukan pada masa yang akan datang.
 Hindari usaha melebih-lebihkan proyeksi.
Meskipun Rencana Bisnis disusun berdasarkan asumsi, harus diingat bahwa
asumsi tersebut tidak boleh dibuat tanpa dasar yang jelas, apalagi jika terlalu
dilebih-lebihkan.
 Kemukakan semua risiko bisnis yang signifikan.
Inti dari bisnis adalah mengelola risiko. Untuk itu, pembaca Rencana Bisnis
Anda harus mengetehui risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnis yang
direncanaka. Ini akan membantu pembaca untuk lebih realistis dalam menilai
bisnis Anda.
 Tim yang terpercaya dan efektif.
Ini merupakan salah satu faktor penting dalam membangun bisnis. Komitmen
Anda dan kompetensi tim yang mendukung usaha Anda menjadi salah satu
modal untuk meyakinkan pembaca.
 Fokus.
Fokus pada suatu bisnis sebelum melangkah ke bisnis berikutnya. Focus
seseorang entrepreneur adalah kemampuan menangakap peluang yang ada.
Ini berkaitan dengan komitmen anda untuk menjalankan bisnis yang
direncanakan.
 Tentukan target pasar.
Rencana Bisnis yang baik harus mencantumkan target pasar yang akan
menjadi target mereka, perilaku konsumen dan kajian tentang pola
pembelian.
 Realistis.
Buatlah proyeksi keuangan yang realistis yang bukan hanya dibuat
berdasarkan pikiran Anda semata, melainkan sudah Anda uji, bertanya ke
sebanyak mungkin narasumber, dan periksa kebenarannya. Jangan
membuat usaha yang hanya indah di atas kertas dan dalam lamunan Anda
saja.
 Spesifik.
Merumuskan sasaran-sasaran spesifik dalam periode waktu tertentu.
 Hal-hal mendasar yang harus tercantum dalam sebuah Rencana Bisnis
adalah,
 Rencana (bisnis) Anda diawali dengan ide (bisnis) yang ingin Anda jalankan.
 Alasan bahwa ide Rencana Bisnis Anda merupakan sebuah jawaban atas
kebutuhan, permintaan pasar, atau dapat menciptakan pasar baru.
 Alasan bahwa Anda adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan bisnis
ini.
 Penjelasan mengenai cara mengembangkan bisnis Anda dan bagaimana
akan menghsilkan uang atau memberi keuntungan.
 Sasaran pasar, siapa pembeli produk Anda, dan bagaimana Anda
mendapatkan penjualan.
 Rincian mengenai dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut.
A. KONSEP DAN WAWASAN

 Rhenald Khasali mengatakan bahwa,


Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat
tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka,
begitu memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu
apa yang harus dilakukan.
Jadi anda harus memahami Konsep dan Wawasan usaha anda sebelum
memulainya.
 Pepatah mengatakan bahwa,
“Rencanakan pekerjaan Anda dan kerjakan rencana Anda”. Panduan ini telah
diciptakan sebagai alat untuk melaksanakan dan mengembangkan usaha Anda.
Dengan mengalokasikan waktu dan perhatian ke dalam Panduan ini,
Anda akan dapat menetapkan arah untuk menciptakan sebuah kehidupan yang
berkelimpahan.
 Ingat, MANUSIA TIDAK BERENCANA UNTUK GAGAL, MEREKA GAGAL
UNTUK MEMBUAT RENCANA.
Jadi pastikan kesuksesan Anda dengan membuat rencana yang matang.
Anda pantas untuk melakukannya !.
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENEMUKAN RENCANA USAHA
1. LANGKAH PERTAMA,
Situasi Saat Ini, Apa yang membuat Anda berbeda (Keunikan), Apa Visi dan Misi
Anda?
 Keunikan saya adalah,

 Visi usaha saya adalah,

 Misi usaha saya adalah,


 Analisa situasi saat ini,

 Analisa Kesenjangan,

 Analisa SWOT.

2. LANGKAH KEDUA,
 HIPOTESA,
 Meidentifikasi tujuan dan Strategi.
3. LANGKAH KETIGA,
 EKSEKUSI,
 Menentukan cara-cara untuk melakukan Implementasi,
 Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang Anda butuhkan untuk mencapai
kesuksesan, sekarang waktunya untuk memastikan bahwa semua hal tersebut
dapat disatukan untuk mendukung Anda. Akan tetapi apabila Anda
melakukannya dengan terburu-buru dan mencoba melakukan semuanya
sekaligus, Anda mungkin akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja atau
akan menjadi semakin frustrasi.
 Untuk memastikan bahwa usaha Anda berada di posisi yang tepat untuk
memanfaatkan aktifitas pemasaran yang akan dilakukan di kemudian hari
seefektif mungkin, yang juga untuk pertumbuhan usaha, sangatlah penting untuk
melakukan rencana kerja langkah demi langkah yang terorganisir untuk
membantu Anda menuju kepada keadaan atau situasi yang Anda inginkan.
 Panduan ini dibuat berdasarkan kepada Lima Langkah Kewirausahaan.
Walaupun telah memasukan seluruh tahapan dari langkah-langkah tersebut,
pada akhirnya akan terserah kepada Anda kembali sejauh mana Anda akan
menerapkannya ke dalam usaha Anda.
LIMA LANGKAH MEMULAI USAHA (KEWIRAUSAHAAN)
LANGKAH 1, Fundamental (Mengetahui Prinsip Dasar),
 Adalah tentang penguasaan dasar-dasar dari usaha Anda dan meletakan
fondasi yang kuat untuk membangun usaha,
 Menerapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk keuangan dan
pemasaran sehingga dengan KPI anda dapat mengamati nilai Anda di
permainan usaha dengan mudah.
 Mencari banyak cara untuk meningkatan keuntungan bersih dengan
investasi yang kecil atau tidak dengan investasi sama sekali.
 Mencarikan beberapa sistem dan teknologi yang dapat memastikan bahwa
seluruhnya dapat tetap berjalan dengan lancar.
 Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
 Tujuan,
 Keuangan,
 Neraca,
 Laporan Laba-Rugi,
 Arus Kas,
 Penguasaan Proses (Strategi dan Taktik),
 Penguasaan Waktu (Strategi dan Taktik),
LANGKAH 2, Produktivitas (Pemasaran).
 Anda akan mengembangkan Penjualan, Keunikan Produk (USP-Unique Selling
Point) & Jaminan yang sangat kuat. Anda juga akan mengerjakan bagaimana
mendapatkan lebih banyak calon prospek (Leads) untuk usaha Anda, merubah
Prospek menjadi Konsumen (Sales) dan membuat mereka membeli lebih sering
dari Anda dan membelanjakan uangnya lebih banyak lagi kepada Anda.
 Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
 Siapa Target Konsumen Anda,
 Konsumen,
 Agent,
 Tujuan-tujuan Memprospek,
Prospek adalah kunci keberhasilan usaha Anda. Tanpa Prospek Anda tidak
akan memiliki Konsumen. Setelah Anda dapat mendefinisikan Konsumen
Anda yang ideal , sekarang mulailah untuk mendapatkan perhatian mereka
 Konsumen,
 Agent,
 Penjualan Keunikan Produk (Unique Selling Point – USP),
 AIDA,
 Attention (Perhatian),
 Interest (Ketertarikan),
 Desire (Keinginan),
 Action (Tindakan).
 Biaya Akuisisi VS Nilai yang diperoleh (Acquisition Cost VS Lifetime Value),
 Mempertahankan Konsumen (Retensi – Strategi dan Taktik),
Mengapa tidak membuat Konsumen untuk membeli dari Anda lebih sering?
Mereka adalah Konsumen Anda, sekarang buat mereka untuk membeli lagi
dan membeli lagi,
LANGKAH 3, Mempermudah (Efisiensi),
 Adalah membuat peningkatan yang lebih jauh dengan menggunakan sistem dan
teknologi, sehingga Anda dapat memperoleh lebih banyak dan mengerjakannya
dengan lebih efisien (do more with less) untuk mewujudkan sebuah usaha yang
dapat berjalan dengan baik tanpa Anda berada di dalamnya.
 Bagian ini membahas bagaimana cara meningkatkan apa yang Anda lakukan
dengan usaha Anda (Leverage).
 Bagaimana Anda dapat memperoleh lebih banyak dengan mengerjakannya
dengan lebih efisien (do more for less),
 Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
 Manusia,
 Pemasaran,
 Keuangan,
 Sistem,
LANGKAH 4, Memperbanyak (Orang yang tepat di posisi yang tepat)
 Langkah selanjutnya adalah untuk membuat karyawan Anda bekerja sebagai Tim
dalam penerapan strategi kepada orang lain pendidikan sehingga Anda akan
benar-benar dapat mengandalkan mereka apabila Anda sudah tidak berada lagi
di dalam usaha tersebut.
 Sekarang waktunya untuk membuat Tim yang sesuai dengan yang Anda
inginkan. Tim adalah kunci di mana usaha Anda dapat berjalan dengan baik
tanpa Anda harus berada di dalamnya.
 Langkah-langkah yang dilakukan adalah,
 Kepemimpinan,
 Penerimaan Tenaga Kerja (Recruitment),
 Pengembangan,
 Komunikasi,
 Penilaian.
LANGKAH 5, Kebebasan (Pengembangan target / tujuan).
 Ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara bersama-sama
untuk mendapatkan HASIL yang maksimal dari usaha Anda tanpa Anda perlu
berada di dalam usaha tersebut.
 Sekarang yang dibutuhkan adalah Janji dan Komitmen Anda yang sungguh-
sungguh kepada diri Anda sendiri bahwa ANDA AKAN MENERAPKAN
PANDUAN ini.
Idealnya, Anda akan menyelesaikan PANDUAN Rencana Kerja 90 Hari ini dan
segera membuat PANDUAN yang baru untuk 90 Hari Kerja berikutnya dan
seterusnya dan seterusnya.
 Luangkan waktu secara teratur untuk mengevaluasi kemajuan yang telah
diperoleh dalam rangka mencapai tujuan Anda, kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi terhadap stratrgi anda adalah,
 Strategi-strategi dan tindakan tersebut perlu dimodifikasi untuk mencapai
tujuan Anda.
 Stratrgi anda perlu dilakukan revisi selama Anda berjalan dengan rencana
kerja Anda.
 Strategi anda perlu untuk menaikan tingkatan tujuan Anda, meningkatkan
strategi-strategi Anda atau tindakan Anda dan lain-lain.
 Lihat strategi mana yang dapat Anda pergunakan dan mana yang tidak
sesuai dengan kemampuan Anda.
 Jujur dalam menganalisa, lakukankah ...
 Jangan ragu untuk melakukan penyesuaian apabila memang dibutuhkan.
 Apabila Anda menemukan hal-hal yang perlu direvisi, lakukan secepatnya.
 Revisi adalah kondisi atau hal yang wajar, tetapi jangan membuat revisi
karena Anda tidak fokus dan atau kehilangan momentum / kesempatan.
 Yang terpenting terhadap Rencana kerja anda adalah
 Tetap bersikap positif,
 Tetap fokus dan jaga agar proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.
 Jangan biarkan kegagalan atau perubahan mempengaruhi niat anda untuk
mencapai tujuan anda.
 Kegigihan dan ketekunan anda akan memberikan kelimpahan yang anda
inginkan dan harapkan.
BAGAIMANA MEMULAI USAHA
 Setiap langkah-langkah besar selalu dimulai dari langkah pertama. Begitulah
Confusius menegaskan tentang pentingnya sebuah langkah dalam mewujudkan
ide sehingga dapat dikomersialisasikan.
Inilah saatnya memulai kegiatan bisnis. Namun demikian, memulai sebuah bisnis
memerlukan pemahaman yang mendalam apa itu bisnis.
Pengertian bisnis meliputi beberapa aspek antara lain,
 Means “thing to do…”
eq. it’s not your business…it is my business, etc
 Means “Transaction…”
eq. let’s do business…
 Means
“An organization that provides goods and services to earn profit.”
(Griffin:2002)
“Activity and enterprise that provides goods and services that a society
needs” (Bovee et.al:2004)
 Dari pengertian bisnis di atas, penekanan ada pada pendekatan model Griffin
dan Bovee,
 Bisnis adalah setiap kegiatan yang menghsilkan barang dan jasa guna
memenuhi kebutuhan konsumen yang tentunya menghasilkan keuntungan.
 Pengertian ini juga menandaskan dalam setiap kegiatan bisnis, selain
konsumen, hal yang paling utama adalah pencapaian kesejahteraan tidak
hanya bagi individu, tapi juga tetap memberi nilai tambah bagi masyarakat
melalui kegiatan inovasi dan kreasi baru (Raymond Kao).
 Jadi dapat dikatakan bahwa,
suatu Rencana Bisnis atau Business Plan merupakan dokumen tertulis yang
merinci seluk-beluk usaha atau bisnis yang Mencakup informasi status saat ini,
kebutuhan mendatang dan hasil yang diharapkan dari usaha atau bisnis
baru tersebut.
 Pemilihan jenis usaha pada masa sekarang ini harus dilakukan dengan penuh
kehati-hatian. Hal ini disebabkan oleh
 perilaku konsumen yang sangat sulit ditebak dan cenderung cepat bosan
sehingga banyak produk yang cepat sekali mati.
 Kepastian para investor dalam memilih kegiatan bisnis sangat ditentukan oleh
pengembalian modal yang cepat dan disertai dengan besarnya keuntungan
yang berkelanjutan (sustainable).
 Rencana bisnis pada dasarnya adalah sebuah gambaran rinci mengenai usulan
bisnis.
Adapun hal-hal yang harus ada di dalamnya adalah,
 Deskripsi bisnis,
 Jenis pelanggan (sasaran pasar) yang akan dilayani,
 Situasi persaingan (pemasaran),
 Sarana dan prasarana untuk membuat produk/jasa (produksi),
 Sumber dan pengelolaan keuangan, serta
 Sumber daya manusia (sebagai pelaku bisnis).
RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN)
 Di dalam Rencana Bisnis pada umumnya menjelaskan hal-hal, yaitu,
 Tujuan bisnis,
 Strategi yang digunakan untuk mencapainya,
 Masalah potensial (potential problem) yang kira-kira akan dihadapi dan cara
mengatasinya,
 Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab),
 Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan,
 Bagaimana mempertahankannya agar berhasil berproduksi di atas titik impas
(break even point).
 Menarik tidaknya Rencana Bisnis sangat bergantung pada bagaimana cara anda
menulis dan menyusunnya.
Sering kali anda memiliki ide bisnis yang brilian, tetapi kesuliatan dalam
mengungkapkannya.
Rencana Bisinis akan baik apabila mengikuti pedoman yang berlaku dalam dunia
bisnis, baik dari segi susunan maupun isi.
 Ada 3 (tiga) bagian utama dari sebuah Rencana Bisnis yang baik, yaitu,
1. Konsep Bisnis,
Menjelaskan secara rinci mengenai bidang industri yang digeluti, struktur
bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan, dan bagaimana cara menyukseskan
bisnis.
2. Pasar (market),
Membahas dan menganalisis konsumen potensial, yaitu siapa dan di mana
mereka berada, dan apa yang menyebabkan mereka mau membeli, serta
menjelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana anda
memosisikan diri untuk memenangkan persaingan.
3. Rencana Keuangan,
Menjelaskan estimasi pendapatan dan analisis break even.
 Penjelasan pendeknya sebuah Rencana Bisnis sangatlah bergantung pada
fungsi Rencana Bisnis itu sendiri.
 Biasanya Rencana Bisnis tebalnya antara 15 sampai 20 halaman. Namun, jika
anda mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru yang berisiko
tinggi, maka anda akan memerlukan penjelasan lebih rinci untuk
menyampaikannya, bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih.
 Demikian pula jika anda membutuhkan investasi baru sebesar jutaan dolar, maka
anda perlu menyampaikan penjelasan yang detail untuk meyakinkan. Namun,
jika anda hanya ingin menggunakan Rencana Bisnis tersebut untuk tujuan
internal seperti untuk mengatur bisnis anda, maka sebuah versi singkat sudah
cukup memadai.
 Untuk memahami makna dari sebuah Rencana Bisnis, maka seorang
entrepreneur sebaiknya memahami Proses Kewirausahaan (Timmon’s Model)
yang terjadi dalam setiap bisnis.
Proses kewirausahaan dapat diilustrasikan pada gambar berikut.
 Kekuatan yang mendorong kesuksesan suatu bisnis terdiri dari tiga komponen,
yaitu, peluang, tim, dan sumber daya.
 Ide yang baik tidak selalu merupakan peluang yang baik pula.
Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih
besar dari pada ketersediaan sumber daya atau tim pendukung yang ada pada
saat itu.
 Dalam dunia bisnis, ketidakpastiaan dan risiko merupakan teman sejati para
entrepreneur.
Paran entrepreneur dan timnya adalah menjaga keseimbangan antara ketiga
kekuatan tersebut dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah. Oleh karena itu,
tim yang dibangun oleh entrepreneur merupakan kunci penting bagi keberhsilan.
 Sebagaimana dikatakan oleh Arthur Rock dan Harvard, “If you can find good
people, they can always change the product”.
Keseimbangan ini akan membantu entrepreneur mencapai keberlanjutan bisnis
tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat.
 Berdasarkan proses kewirausahaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Rencana Bisnis merupakan komunikator kualitas dan status keseimbangan
antara ketiga kekuatan tersebut pada saat tertentu.
 Perlu pula disampaikan di sini bahwa sebuah Rencana Bisnis yang baik, cepat
menjadi usang begitu ia selesai dicetak. Oleh karena itu, entrepreneur harus
melatih kebiasaan berencana dan bereaksi cepat, dan mengombinasikan logika
dan intuisi dalam segala situasi.
 Seorang entrepreneur juga harus belajar menentukan kapan harus bertindak dan
kapan harus bertahan. Ada contoh kasus di Amerika Serikat di mana seorang
entrepreneur berhasil menghemat jutaan dolar karena dia tahu kapan dia tidak
boleh terpengaruh oleh keadaan lingkungan.
 Rencana Bisnis = Situasional
 Sebuah Rencana Bisnis dapat dikatakan baik, jika didalamnya tercantum
hal-hal berikut, yaitu,
 Singkat dan padat,
 Terorganisir rapi dengan penampilan menarik,
 Rencana yang menjanjikan,
 Hindari melebih-lebihkan proyeksi,
 Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan,
 Tim terpercaya dan efektif,
 Fokus,
 Target pasar,
 Realistis,
 Spesifik.
 Hal-hal yang mendasar yang harus dipahami tentang Rencana Bisnis
adalah,
 Awali dengan ide bisnis,
 Ide bisnis sebagai jawaban,
 Anda adalah orang yang tepat,
 Cara menghasilkan keuntungan,
 Siapa pembeli produk anda,
 Dana untuk memulai bisnis,
 Seperti yang dikatakan di atas, ada beberapa aspek utama dalam manajemen
yang perlu diketahui oleh seorang entrepreneur, yaitu,
 Pemasaran,
 Keuangan,
 Sumberdaya Manusia, dan
 Operasional.
 Sebelum anda bicarakan mengenai keempat aspek utama dalam pembuatan
Rencana Bisnis, anda harus mengetahui lebih dulu bagaiman cara mengontrol
keempat aspek tersebut dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang
sudah anda ketahui bersama (Harld K & Cyril O D), seperti,
 Planning,
 Organizing,
 Staffing,
 Directing dan
 Controlling.
 Dan setelah anda mengenal keempat aspek utama tersebut, anda harus dapat
menyimpulkan Rencana Bisnis ini dengan lebih baik.
CAKUPAN RENCANA BISNIS
 Terdapat berbagai macam format penulisan Rencana Bisnis, meskipun informasi
di dalamnya mencakup hal-hal serupa. Komponen-komponen yang sebaiknya
ada adalah,
1. Ringkasan eksekutif,
2. Konsep Bisnis (Industri, Struktur bisnis, Cara berbisnis),
3. Deskripsi Bisnis (Gambaran pasar),
4. Strategi Pasar,
5. Analisis Kompetisi,
6. Rencana Operasi & Managemen,
7. Rencana Desain dan Pengembangan,
8. Rencana keuangan,
9. Lampiran,
 Komponen-komponen yang terdapat dalam Rencana Bisnis akan dijelaskan
berikut ini.
1. Ringkasan Eksekutif,
 Menjelaskan intisari dari Rencana Bisnis yang disampaikan secara ringkas,
jelas, dan memberikan gambaran peluang bisnis.
Informasi yang harus ada meliputi, yaitu,
 Konsep bisnis yang akan dibangun,
 Visi dan Misi perusahaan,
 Produk dan jasa,
 Persaingan,
 Target dan ukuran pasar,
 Strategi pemasaran,
 Tim manajemen,
 Keuangan.
 Penting diketahui Ringkasan Eksekutif sering dijadikan alat bagi para
pembaca, terutama investor untuk mengambil keputusan dan menilai apakah
Rencana Bisnis anda layak atau tidak.
2. Konsep Bisnis,
 Pada bagian ini, Anda harus juga menampilkan data ringkas yang berkaitan
dengan keuangan yang meliputi, yaitu,
 Jumlah modal yang diperluakan,
 Break Even Point,
 Periode uang kembali atau dikenal dengan Payback Period,
 Tingkat pengambilan internal atau dikenal dengan Internal Rate of Return
(IRR),
 Nilai bersih saat ini atau dikenal dengan Net Present Value (NPV).
 Pengertian dan konsep tentang istilah-istilah di atas dibahas dalam bab
mengenai Rencana Keuangan.
3. Deskripsi Bisnis (Gambaran pasar),
Komponen selanjutnya adalah mengenai gambaran dari perusahaan itu sendiri.
Gambaran perusahaan memuat informasi-informasi sebagai berikut,
 Identitas perusahaan,
Memuat data tentang Nama, Lokasi, dan Status badan hukum perusahaan
yang akan anda dirikan,
 Status hukum dan kepemilikan,
Hal ini penting diketahui dan diinformasikan dalam Rencana Bisnis yang
dibuat agar pembaca lebih yakin akan kelangsungan bisnis yang
direncanakan.
 Visi dan Misi perusahaan,
Sering kali visi dan misi perusahaan dijadikan bahan pertimbangan oleh
pembaca Rencana Bisnis yang ingin menjadi rekan atau partner bisnis anda.
 Gambaran sekilas tentang produk/jasa,
Bagian ini membuat gambaran sekilas tentang produk yang akan dibuat.
Produk harus ditampilkan semenarik dan serealistis mungkin untuk lebih
menarik perhatian pembaca.
 Perkembangan sampai saat ini,
Pembaca akan mencoba mencari informasi tentang apa yang telah anda
lakukan atau perkembangan yang ada sampai pada saat anda membuat
Rencana Bisnis tersebut.
4. Strategi Pasar,
Untuk bisa menganalisi apakah sebuah Rencana Bisnis layak atau tidak, tentu
saja data tentang bisnis yang direncanakan harus didukung dengan analisis
mengenai industri di mana bisnis anda berada. Informasi yang harus ditampilkan
meliputi yaitu,
 Tren dan pertumbuhan industri,
Informasi ini penting karena pembaca akan lebih tertarik membaca Rencana
Bisnis yang akan anda buat jika mereka mendapat informasi tentang tren
bisnis yang akan anda jalankan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan
informasi ini, keyakianan akan kelangsungan bisnis bisa lebih meyakinkan.
 Gambaran pasar,
Menampilkan informasi umum tentang kondisi pasar dari produk atupun
industri, kecenderungan dan perkembangan terakhir.
 Ukuran, pertumbuhan dan tren pasar,
Informasi ini menggambarkan seberapa besar “kue” yang ada dalam artian
berapa jumlah uang yang beredar. Informasi ini penting agar anda bisa
mendapatkan gambaran berapa bagian “kue” yang ingin anda ambil dari
keseluruhan “kue” yang ada.
 Peluang Strategis untuk pemain baru yang inovatif,
 Target Pasar,
 Karakteristik Pasar,
 Perubahan perilaku konsumen terkait dengan bisnis atau usaha yang akan
dijalankan.
5. Analisis Kompetisi,
Informasi selanjutnya yang harus ada di Rencana Bisnis adalah mengenai
pesaing dan bagaimana kondisi persaingan yang ada. Informasi yang dapat
ditampilkan dapat berupa yaitu,
 Pesaing,
Pesainga dalam hal ini bisa berupa pesaing langsung maupun pesaing tidak
langsung. Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki produk yang
bentuknya sama dengan produk anda, sedangkan pesaing tidak langsug
adalah pesaing yang memiliki produk yang bentuknya berbeda dengan
produk anda, tapi fungsinya sama.
 Potensi Persaingan.
 Posisi dalam persaingan,
 Distribusi dan pangsa pasar,
 Kelebihan produk dibandingkan dengan produk pesaing,
Informasi tentang Kondisi persaingan ini penting agar anda bisa membuat
asumsi yang lebih nyata. Bagian berikut dari sebuah Rencana Bisnis adalah
gambaran mengenai calon pelanggan yang berisi karakteristik dari calon
pelanggan, gaya hidup, kelas sosial, dan aspek geo-demografinya.
6. Rencana Operasi & Managemen,
Informasi lain yang akan sering menjadi perhatian utama dan terutama oleh
investor (dalam hal ini bisa pihak bank, perusahaan modal ventura, penanam
modal perseorangan) adalah tim. Tim yang ada akan menjadi acuan apakah
secara organisasi anda layak, apakah anda memiliki tim yang mempunyai
kompetensi yang diperlukan untuk membuat produk. Untuk memulai sebuah
aktivitas bisnis, formasi tim minimum terdiri atas:
 Personel di posisi kunci.
 Pegawai.
 Struktur organisasi dan gaya manajemen,
 Falititas,
 Proses Produksi,
 Pengendalian Persediaan,
 Pasokan dan Distribusi produk,
 R&D (Pengembangan Produk),
 Kontrol Keuangan,
 Tim Managemen,
 Konsultan Managemen.
7. Rencana Desain dan Pengembangan,
Rencana Desain dan Pengembangan memuat informasi-informasi sebagai
berikut,
 Tujuan usaha jangka panjang,
 Strategi,
 Sasaran dan jadwal pencapaian (milestones),
 Analisis dan evaluasi risiko,
 Exit plan (siklus hidup usaha),
 Tim manageman,
 Konsultan bisnis.
8. Rencana keuangan
Salah satu kelemahan lain yang sering menjadi kendala bagi para pebisnis
pemula adalah bagaimana mereka bisa membuat proyeksi keuangan. Sering kali
asumsi yang dibuat tidak berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan. Oleh
karena itu, informasi di bawah ini akan membantu untuk lebih meyakinkan
apakah Rencana Bisnis anda layak atau tidak.
 Sumber modal dan Penggunaan,
 Biaya modal yang diperlukan.
 Proyeksi pendapatan/penjualan.
 Proyeksi aliran kas,
 Neraca,
 Kinerja keuangan yang ditargetkan.
 Asumsi-asumsi yang digunakan,
 Analisis BEP, Payback Period, IRR dan NPV.
9. Lampiran,
Sering kali yang membuat pembaca tidak tertarik dengan Rencana Bisnis yang
dibuat adalah karena mereka mengalami kebingungan. Kebingungan ini
disebabkan karena penulis mencampurkan data-data yang seharusnya cukup
ditampilkan di lampiran justru dimasukkan di bagian utama Rencana Bisnis.
Data-data yang sebaiknya cukup ditampilkan di lampiran adalah:
 Kontrak.
Pada bagian ini, kontrak kerja sama yang sudah dibuat, contohnya dengan
pemasok, agen, dan sebagainya, sebaiknya ditampilkan. Hal ini akan lebih
meyakinkan pembaca Rencana Bisnis.
 Rekomendasi.
Bagian ini jika ada akan sangat membantu untuk lebih meyakinkan pihak
yang membaca Rencana Bisnis anda bahwa anda maupun tim yang anda
buat mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis yang
direncanakan.
 Foto-foto,
Foto denah lokasi, persiapan-persiapan, desain, logo, produk, personel tim,
dan foto-foto lain yang akan membantu meyakinkan pihak yang membaca
Rencana Bisnis anda.
 Rincian keuangan,
Semua perhitungan keuangan cukup dimasukkan di lampiran.
 Resume,
Di bagian ini, untuk lebih memberikan keyakinan yang memadai, data pribadi
dari semua anggota tim dilampirkan.
TIPS
 Dalam menyusun Rencana Bisnis sebaiknya diperhatikan beberapa hal
tambahan yaitu,
 Penampilan,
Rencana Bisnis sebaiknya diketik/dicetak, bisa dijilid atau ring (spiral) binding,
minimalkan kesalahan ketik.
 Panjang halaman,
Biasanya panjang halaman antara 10-20 halaman, hindarkan lebih dari 40
halaman, kecuali untuk proyek-proyek yang kompleks dan berisiko tinggi.
 Halaman muka (cover) dan judul,
Pada halaman muka harus dicantumkan nama perusahaan, alamat, telepon,
dna tanggal pembuatan Rencana Bisnis.
 Ringkasan,
Pada bagian ringkasisn ini berisi 1-2 halaman berisi status bisnis,
produk/jasa, konsumen/pasar, proyeksi keuangan, target 3-7 tahun ke depan,
jumlah modal yang dibutuhkan, dan keuntungan bagi calon investor.
 Daftar isi,
Untuk mempermudah pembaca Rencana Bisnis dalam mencari informasi
yang mereka perlukan, maka cantumkan seluruh bagian dalam daftar isi
beserta nomor halamannya.
 Hal-hal yang perlu Anda ingat,
 Janganlah terlalu memaksa untuk membuat Rencana Bisnis yang sempurna.
 Sebuah Rencana Bisnis yang sukses di atas kertas tidak menjamian akan
sukses dalam kenyataannya.
 Buatlah Rencana Bisnis yang terbaik, tetapi jangan terlalu membuang energi
di situ, simpanlah energi yang besar untuk menjalankan aktivitas bisnis yang
sebenarnya. (Sahar & Bobby Hashem)
B. FORMAT RENCANA USAHA

Laporan Business Plan harus disusun secara tertulis dan sistematis dengan
format sebagai berikut,
1. COVER DEPAN
Caper depan harus didesain semenarik mungkin dengan penampilan sebagai
berikut,
 Gambar dan Design menarik,
Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan
karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.
 Logo atau Lambang Usaha,
Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha anda di mata
konsumen dalam mengingatkan usaha anda dibandingkan dengan pesaing
dan nama usaha yang sama.
 Informatif (nama, alamat, contact no),
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor
telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin
menghubungi.
Setelah Caver depan diikuti oleh halaman judul, halaman persetujuan, abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. BAB I PENDAHULUAN
Isi materi pada bab ini sebaiknya menjelaskan tentang Konsep Bisnis dan
Diskripsi Bisnis, yang membahas tentang, yaitu,
 Sejarah Berdirinya Usaha
Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau
landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan
keutuhan individu yang terlibat didalamnya.
 Visi & Misi Usaha
 Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang
(What to Be? )
 Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi
usaha (How to Be ?).
 Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan
pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.
3. BAB II PEMASARAN
Isi materi pada Pemasaran sebaiknya menjelaskan tentang Strategi Pasar dan
Analisis Kompetisi (persaingan diantara produk sejenis) yang membahas
tentang, yaitu,
 Gambaran Umum Pasar (STP)
 Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha anda
 Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari
usaha anda.
 Positioning adalah bagaimana anda menempatkan usaha anda diantara
pesaing usaha yang sejenis.
 Permintaan,
 Perkiraan atau prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode atau tahun
mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk.
TAHUN PERKIRAAN PERMINTAAN (dalam unit)
 Penawaran
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar,
KAPASITAS PRODUKSI / TAHUN
NAMA PERUSAHAAN PESAING
(dalam unit)

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang.


Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x
% per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.

TAHUN PERKIRAAN PENAWARAN (dalam unit)


 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
 Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam
waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
 Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk anda dibandingkan
dengan penjualan total produk sejenis dalam industri
Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
Tahun
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (D) (E = DX100% / C)

 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan
alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
 Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha anda dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk usaha anda dapat dibedakan
berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan
lebih dibandingkan pesaing.
 Price
Strategi mengenai bagaimana produk anda lebih menarik konsumen dari
segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik
kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi
harga, anda dapat membedakan produk anda berdasarkan harga satuan
dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga.
 Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk anda dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
 Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
o Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
o Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
 Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian
dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan
ditempat.
 Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada
dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
 Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik
dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung.
Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.
 Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk anda untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara
langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti
wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).
 People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun
tidak langsung.
 Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang
baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.
 Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang
menarik dan bersih untuk restoran.
NOTE,
 Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah
dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing.
Strategi pemasaran yang anda buat harus berbeda dan lebih unggul dalam
menarik konsumen.
 Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya
sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.
4. BAB III OPERASI DAN MANAJEMEN
Isi materi pada bab ini menjelaskan tentang aspek Organisasi, operasi dan
Managemen, yang menjelaskan tentang, yaitu,
 Aspek Organisasi
 Nama Perusahaan / Usaha,
 Nama Pemilik / Pimpinan,
 Alamat kantor dan tempat usaha,
 Bentuk Badan Hukum (Kalau berbentuk Badan Hukum),
 Struktur Organisasi,
 Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian.

Jabatan Uraian Tugas Jumlah Gaji / Bulan Total


(A) (B) (C) (BxC)
Pimpinan
Direksi
Staf Administrasi
Staf Produksi
Staf Keuangan
Total Gaji / Bulan
 Perijinan,
 Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan
biaya pengurusannya. Apabila usaha anda tidak berbentuk badan hukum
maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari lokasi
(paling tidak sampai ijin kecamatan / kelurahan) disertai keterangan dari
pihak RT / RW dimana usaha anda berada.
 Usaha yang berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan
adalah, ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU, TDP (Tanda Daftar
Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. PT (Perseroan Terbatas)
tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.
 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang
diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).
JADWAL PELAKSANAAN ( Dalam Mingguan )
KEGIATAN
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional
 Inventaris Kantor dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Jumlah Jumlah
Inventaris / Perangkat Kerja Merk Harga
unit harga

Total Inventaris Kantor

 Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi


seperti ATK Alat Tulis Kantor (umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor


5. BAB IV PRODUKSI & PENGEMBANGAN
Isi materi pada bab ini sebaiknya membahas tentang Produksi, Rencana Desain
dan Rencana Pengembangan yang menjelaskan antara lain, yaitu,
 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama
pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah,
 Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.
 Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5
tingkatan, yaitu,
 Manfaat inti (core benefit), adalah manfaat yang diberikan untuk
pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya
kebutuhan berbicara jarak jauh.
 Manfaat dasar (basic benefit), adalah manfaat dasar yang diberikan
untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
 Manfaat yang diharapkan (expected benefit), adalah manfaat yang
diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya
telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).
 Manfaat di atas harapan (augmented benefit), adalah manfaat yang
dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen,
misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS.
 Manfaat potensial (potential benefit), adalah semua manfaat yang
mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit,
misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera,
video recorder, video calling, fax, internet, dsb.
 Kegunaan/Fungsi Produk
 Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
o Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari
dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
o Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-
sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya
adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.
o Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik
dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil
mewah, jam tangan mewah, dsb.
o Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-
tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi
 Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha
produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business).
Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
o Bahan baku dan suku cadang, merupakan bahan mentah yang
akan diproses lebih lanjut.
o Barang modal, yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1
tahun dan tidak untuk dijual belikan.
o Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama
yang membantu operasional perusahaan.
 Proses Produksi
 Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-
tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output
yang dimaksud (sesuai dengan rencana).
 Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram
alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
 Kapasitas Produksi
 Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin,
peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah
produk akhir yang akan dihasilkan.
 Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar
atas produk yang bersangkutan.
 Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu
tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke
depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun Rencana produksi (dalam unit)

 Tanah dan Bangunan


 Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor,
tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dll.
 Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial usaha, maka perlu
diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
 Pemasangan Sarana Penunjang
 Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi.
 Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet,
dan lain-lain.

Jenis Biaya Jumlah Biaya


1. Pemasangan instalasi listrik
2. Pemasangan instalasi air (PAM)
3. Pemasangan instalasi telepon
4. Pemasangan instalasi internet
5. Dan lain-lain
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang
 Mesin dan Peralatan
 Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya.
 Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi
teknis wirausahawan.

Jumlah
Nama Mesin/Peralatan Merk Harga Jumlah Harga
Unit
1.
2.
3.
4.
Total Pembelian Mesin/Peralatan
 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
 Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli,
persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
 Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-
hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan
persyaratan kerja.

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

Total Pembelian Bahan Baku


 Sistem Harian,
Tarif/Upah Jumlah Tenaga Jumlah Hari Jumlah
Jenis Kegiatan
per hari Kerja Kerja/Tahun (Rp.)
1.

2.
3.
4.
5.
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian

 Sistem Borongan,
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Jumlah Harga Beli
Produksi/Tahun
1.
2.
3.
4.
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan
 Biaya Umum Usaha/Pabrik
 Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-
canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana),
 Misalnya,

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun


Pemeliharaan mesin dan peralatan
Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
Rekening listrik, air, telepon.
Pemeliharaan bangunan
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
6. BAB IV KEUANGAN
Isi materi pada bab aspek Keuangan sebaiknya menjelaskan tentang, yaitu,
 Strategi Sumber Pendanaan Usaha
 Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.
 Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni,
 Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
 Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
 Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
 Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim
wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.
SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.
 Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27
Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala
Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28
September 1999.
 Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya
yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya
pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan
dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
seandarnya.
 Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan
Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang
bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat,
melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat
golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk
melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk
modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN
 Proyeksi Keuangan
 Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi
dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan
usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-
laba, dan cash flow.
 Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan
usaha secara finansial sebagai berikut,
 Sumber Pendanaan,
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)

 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi,


Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/Peralatan
d. Peralatan Kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
h. Lain-lain
Jumlah
 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja,
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
Bahan Baku
Persediaan Bahan
Produk dalam proses
Piutang
Uang Kas
Jumlah

 Analisa Biaya Tetap,

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
Gaji
Penyusutan
Bunga Pinjaman
Biaya Pemasaran
Biaya Produksi
Biaya Lainnya
Jumlah
 Analisa Biaya Tidak Tetap,

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
Upah
Biaya Bahan
Jumlah

 Proyeksi Aliran Kas Usaha.

Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
Sumber dana (in flow)
Penggunaan dana (out flow)
Arus kas bersih (net flow = a – b)
Keadaan kas awal
Keadaan kas akhir (c + d)
 Analisa Kelayakan Usaha,
 Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada
masa yang akan datang.
 Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang
sering mempertaruhkan dana yang sangat besar.
 Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui
besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang
mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi.
 Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah,
 Metode Non-Discounted Cash Flow
o Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi
dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa
mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of
money).
o Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum, yaitu,
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Period = 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 + 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 x 1 tahun
o Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah
dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi
penilaian suatu investasi.
o Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif
usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah
ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin.
Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah,
• Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal
kembali.
• Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
 Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung
tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
o Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang
dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil
bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan,

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost,


𝐶
PV = (1+𝑖)𝑛
Maka,
𝐶 −𝐶
NPV = (1+𝑖)𝑛
+ (1+𝑖)𝑛
Dimana,
I = Bunga tiap periode,
N = Periode (tahun, bulan),
-C = Modal (Capital),
C = Hasil bersih (Proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah,
• Jika NPV = 0 (nol),
maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat
bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain
usaha tidak untung maupun rugi (impas).
• Jika NPV = – (negatif),
maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah
tingkat bunga yang dipakai.
• Jika NPV = + (positif),
maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return)
melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak
menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah
investasi yang berbeda.
o Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-
anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang
(present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV
adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks.
Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut,
𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
Profitability Index =
𝑃𝑉 𝑜𝑓 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip
dengan NPV, yaitu sebagai berikut,
• Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
• Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
• Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP.
o Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga
yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-
ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan.
Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya
adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku
bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus
menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and
error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah
diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai,
𝑁𝑃𝑉1
IRR = (i1 – i2) x ( 𝑥 100%)
(𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2)
dimana,
• NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0),
• NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0).
 Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan
yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan
dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan
periode tertentu.
 Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode
yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume
penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit-Volume) ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus
dicapai, di mana pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
 Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak
secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos
biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya
variabel.
 Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-
porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
 Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan
perubahan volume penjualan atau produksi,
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut,

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 −𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑥 100 %

atau dapat juga dituliskan sebagai,


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1−
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

 Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang
pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara
biaya variabel dengan hasil penjualan.
Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut,
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
Rasio Kontribusi Margin = 1 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari
keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 +𝐿𝑎𝑏𝑎


Minimal Penjualan = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1−
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
7. LAMPIRAN
Semua data pendukung sebaiknya dikumpulkan dalam lampiran agar tidak
mengganggu konsentrasi Investor pada saat mempelajari Bussiness Plan anda.
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para
kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah
sebagai berikut,
 Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap,
artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik
dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan
keputusan.
 Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran.
 Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak
lebih dari 50 halaman.
 Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor
akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang
mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada
mereka.
 Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat,
nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan.
Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan
komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban
balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan.
 Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis
yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun
kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan
dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
 Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif
(executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang
memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut
dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi
pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang
(lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang
akan diterima oleh investor.
 Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
 Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis
yang akan dijalankan.
C. TIP MENYUSUN RENCANA USAHA (Koesnoto Soepranianondo)

 Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru
maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan
usaha, pada umumnya tujuan dari semua usaha ialah,
 Mencari keuntungan (profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan
hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata,
 Bersifat social, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu
masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
 Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama
adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di
proyek tersebut agar segera kembali. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apapun tujuannya (baik
profit, social maupun gabungan dari keduanya), hendaknya apabila ingin
melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi.
 Pada umumnya suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai
tujuan tertentu, yang pada umumnya adalah mencari keuntungan. Dan
terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan
menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang mungkin timbul
setelah usaha berjalan.
 Hal ini disebabkan oleh adanya suatu keadaan ketidakpastian atas masa depan,
baik di bidang ekonomi, hukum, politik, budaya perilaku dan perubahan
lingkungan masyarakat.
 Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-
masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan
atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.
 Untuk mengetahui kondisi usaha dan dampak/masalah yang mungkin terjadi
dari didirikannya usaha ini baik dari aspek hukum, pemasaran, keuangan,
lingkungan dan lain sebagainya. Setelah diketahui kondisi usaha dari berbagai
aspek, maka dapat diputuskan usaha ini layak atau tidak untuk dilanjutkan dan
dikembangkan.
Dampak atau masalah yang mungkin terjadi antara lain,
 Aspek Hukum,
Meliputi kelengkapan surut-surat dan keabsahan dokumen perusahaan,
 Aspek Pemasaran,
Meliputi strategi pemasaran yang dilakukan,
 Aspek Keuangan,
Meliputi penilaian biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya tersebut
dikeluarkan,
 Aspek Operasional,
Meliputi tempat lokasi usaha,
 Aspek Sosial Ekonomi,
Meliputi pengaruh usaha terhadap keadaan ekonomi dan dan social
terhadap masyarakat secara keseluruhan,
 Aspek Manajemen,
Meliputi pengelola dan struktur organisasi yang ada,
 Aspek Dampak Lingkungan,
Meliputi dampaknya usaha yang dijalankan terhadap lingkungan seandar.
 Metode menyelesaikan dampak atau masalah yang timbul dapat dilakukan
dengan cara, yaitu,
 Pendekatan Empiris
Adalah pendekatan yang dititikberatkan pada penggalian, pemaparan,
penjelasan dan penafsiran terhadap gejala-gejala empiric.
 Pengumpulan Data
Adapun yang menjadi sumber-sumber data yang dapat digunakan antara
lain,
 Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian langsung
kelapangan seperti wawancara.
 Data sekunder yaitu berupa data yang mendukung data primer, yaitu
terdiri dari buku studi kelayakan bisnis,
 Pengolahan Data dan Analisis Data,
Pada permasalahan ini, data-data yang diperoleh dapat berupa data
kuantitatif dan data kualitatif.
 Jika data berupa data kuantitatif, cara pengolahannya dan analisisnya
menggunakan bantuan statistic.
 Jika jenis datanya berupa data kualitatif, cara pengolahan dan analisinya
tidak dapat dilakukan dengan bantuan statistic, tetapi dilakukan secara
naratif dalam bentuk cerita (nonstatistic).
 Fungsi Perencanaan Usaha adalah sebagai pedoman untuk mencapai
keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan
permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam perencanaan usaha terdapat sembilan hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu,
1. Memilih bidang usaha,
 Dalam memilih bidang usaha yang terpenting dan perlu mendapatkan
diperhatikan adalah,
 Bidang usaha tersebut ada pasarnya,
 Bidang usaha tersebut anda senangi,
 Bidang usaha tersebut anda memiliki keahlian atau sumber daya
manusia yang ahli di seandar tempat usaha.
 Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam memilih bidang usaha
adalah,
 Resiko kecil,
 Resiko sedang,
 Resiko tinggi,
2. Estimasi (perkiraan),
 Data yang diperoleh harus dioleh dengan melakukan Estimasi, terdapat 3
model dalam melakukan Estimasi, yaitu,
 Proyeksi
 Prediksi
 Intuisi
3. Studi Kelayakan,
 Studi Kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu
usaha layak atau tidak.
 Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan, manfaat
studi kelayakan, yaitu,
 Sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan,
 Bahan informasi(company profile),
 Pelengkap pengajuan kredit-kerjasama,
 Pelengkap pengajuan izin usaha,
4. Kondisi Lokal
 Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang
menyangkut yaitu,
 Sumber daya manusia,
 Bahan baku tersedia,
 Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya).
5. Kapan Memulai
 Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus
diperhitungkan aspek pasar.
6. Membuat Kebijaksanaan
 Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil,
yaitu menyangkut, yaitu,
 Jenis usaha yang akan dikerjakan,
 Modal yang akan digunakan,
 Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama,
 Asuransi mana yang akan dipakai ?,
 Apa saja yang akan diasuransikan ?,
 Kapasitas usaha.
7. Rencana Pemasaran,
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemasaran produk
yang dihasilkan adalah,
 Memperkirakan penjualan,
 Mengukur kondisi pasar,
 Memilih teknik menjual,
 Membuat rencana penjualan,
 Menentukan harga,
 Rencana distribusi,
 Rencana promosi,
8. Rencana Produksi,
 Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi produk akhir
melalui suatu kreasi.
 Factor-faktor yang perlu diperhatikan dari perkiraan penjualan dapat
ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi, terdapat
dua model produksi, yaitu,
 Produksi berdasarkan pesanan,
 Produksi berdasarkan perkiraan,
 Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak,
 Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang,
9. Rencana Keuangan dan Anggaran
 Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal
secara efisien, maka perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui
bagaimana hasilnya, dalam rencana tersebut yang berperan penting
adalah,
 Program keuangan,
 Anggaran,
 Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai