Anda di halaman 1dari 35

Appendisitis Akut

Pembimbing: dr. Ponco A. Prasojo, SpBD

Disusun oleh : Riani Kurniati


(0920212243)
Identitas Pasien
• Nama : Nn. DA
• No. CM : 37 44 65
• Umur : 17 tahun
• Agama : Islam
• Status : Belum menikah
• Suku Bangsa : Jawa Tengah
• Alamat : Jakarta Pusat
• Tanggal masuk RS : 13 Juni 2011
Anamnesis
Autoanamnesis (13 Juni 2011, Pkl 17.10) :
• Keluhan Utama
Nyeri perut sebelah kanan bawah

• Keluhan Tambahan
Mual dan mutah
Riwayat Penyakit Sekarang
• Tanggal 13 Juni 2011

Pukul 07.00 Pukul 10.00 Pukul 16.45

Nyeri Perut •Nyeri Perut Kanan Bawah


Mual & Muntah
Kanan Bawah (terus-menerus, timbul mendadak,
tidak berpindah tempat, makin
lama dirsakan semakin berat)
•Mual
•Muntah 3x , isi cairan, warna
kekuningan, volume @ 250 cc
•Demam (-)
•Gangguan BAK & BAB (-)
•Keputihan (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan seperti ini
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Frekuensi nadi : 82 x/menit
 Frekuensi napas : 21 x/menit
 Suhu : 36.70 Celcius
 Kepala:
 Bentuk: normochepal
 Mata: Konjunctiva pucat -/-, Sklera ikterik -/-
 Leher: tidak teraba pembesaran KGB
Pemeriksaan Fisik
 Thoraks:
 Jantung : bunyi jantung I dan II regular, bunyi jantung
tambahan (-)
 Paru : suara nafas vesikular +/+, rhonki (-),
wheezing (-)
 Abdomen:
 Datar, supel, BU (+) normal, Nyeri tekan (+) & Nyeri ketok
(+) di regio kanan bawah dan sekitar umbilikus

 Eksteremitas:
 akral hangat,
 udema -/-
Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis)
 Abdomen:
 Inspeksi : datar, darm contour (-), darm Steifung (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal, metallic sound (-)
 Palpasi : nyeri pada Mc Burney point (+), rovsing sign (+),
defans muscular (-)
 Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, nyeri
ketuk (+) di titik Mc Burney & sekitar
umbilikus

 Pemeriksaan lain : Psoas sign (+), Obturator sign (+)


Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis)

 Digital rectal examination :


 Tonus spincter ani : kuat
 Ampula rectal : tidak kolaps
 Mukosa : licin, nodul (-), massa (-)
 Nyeri tekan : arah jam 9 – 11
 Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi Pemeriksaan USG Abdomen
Darah rutin • Ginekologi uterina dalam
hemoglobin 12,4 13 - 18 g/dL
hematokrit 39 40 - 52 % batas normal
eritrosit 4.7 4.3 – 6.0 juta /µL
leukosit 9800 4800 – 10800 /µL
trombosit 192000 150000 – 400000 /µL
MCV 84 80 – 96 fl
MCH 26 27 - 32 pg
MCHC 32 32 – 36 g/dL

Kimia
SGPT (ALT) 14 < 40 U/L
SGOT (AST) 18 < 35 U/L
Ureum 15 20-50 mg/dl
Kreatinin 0,7 0,5-1,5 mg/dl
Diagnosis Kerja
Appendisitis Akut

Diagnosis Banding
Gastroenteritis
Infeksi panggul
Batu ureter (koliks ueter kanan)
Terapi

Konservatif Operatif
• Profilaksis antibiotik pre op: • Appendektomi cito
Ceftriaxone 1gr single dose
(30 menit – 2 jam sebelum
tindakan operasi)
Laporan Pembedahan
• Pasien terlentang di atas meja operasi dengan spinal anestesi
• A dan antiseptik daerah operasi dan sekitarnya
• Insisi Grid Iron melalui titik Mc Burney menembus kutis,
subkutis, dan fascia.
• Ketika peritoneum dibuka tidak keluar apa-apa
• Caecum dan appendiks dikenali. Tampak appendiks letak
antecaecal ukuran 6 cm, diameter 1,5 cm, tampak meradang,
fecolith (+), gangrenous (-), perforasi (-).
• Dilakukan appendektomi, punctum appendiks dijahit dan
dimasukkan ke dalam caecum.
• Rongga abdomen dicuci dengan kassa lembab NaCl hingga
bersih.
• Luka operasi ditutup lapis demi lapis, operasi selesai
Diagnosis Post Operatif
Appendisitis Akut Fokalis

Prognosis
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam
Follow UP
Tgl
14 Juni 2011 15 Juni 2011

S Nyeri bekas operasi (+), mual (+), muntah(+) dan pusing Nyeri bekas operasi (+), mual (+), muntah (-), BAB (-),
(+) BAK lancar
O KU : TSS, CM KU : TSS, CM
TD: 110/70 mmHg, N : 84 x /menit, TD: 120/70 mmHg, N : 76 x /’,
RR : 22 x /menit, S : 37,50 C RR : 20 x /menit, S : 36,70 C
Status generalis : dbn Status generalis : dbn
Status lokalis: Status lokalis:
Abdomen: datar, lembut, NT (-), DM (-), BU (+) menurun, Abdomen: datar, lembut, NT (-), DM (-), BU (+) N,
perembesan pada luka operasi (-) perembesan pada luka operasi (-)

A Post appendektomi hari ke- 1 Post appendektomi hari ke- 2


P ~ mobilisasi miring kanan – kiri ~ Mobilisasi dan diet bebas bertahap
 duduk ~Th/ teruskan
~ Diet Makan Lunak Besok ganti oral:
~Th/ Ceftiaxone 2 x 1 gr iv Ciprofloxasin 2x500 mg
Ranitidine 2 x 1 amp iv As. Mefenamat 3x 500 mg
Extrace 1 x 400 mg iv  boleh pulang
TINJAUAN PUSTAKA
Appendisitis
• Suatu peradangan yang
timbul secara mendadak
pada apendiks vermiformis

• Sering terjadi pada usia 20 -


40 tahun

• Jarang ditemukan pada usia


yang sangat muda atau
orang tua  bentuk
anatomis apendiks yang
berbeda pada usia tersebut
Appendiks Vermiforis
• Struktur tubular Terletak
pada posteromedial sekum

• Vaskularisasi : a.
Apendikularis (tanpa
kolateral)

• Persarafan :
– Parasimpatis  n. vagus
– Simpatis  n. thorakalis X
Posisi Appendiks
• Retrocaecal
(atas di belakang caecum)

• Pelvic desendens
(menggantung ke arah pelvis minor)

• Antecaecal
(di depan caecum)

• Paracaecal
(horizontal di belakang caecum)
Etiologi Appendisitis
 Proses peradangan yang disebabkan oleh bbrp
faktor pencetus :
 Faktor Sumbatan/obstruksi (90%)
 Faktor bakteri
 Kecenderungan familial dan genetik
 Faktor ras dan diet
Patofisiologi Appendisitis
Penumpukan mukus 
Obstruksi Lumen Obstruksi vena & Appendisitis
Tekanan intraluminal &
Appendiks Invasi bakteri Supuratif Akut
media pertumbuhan
kuman

Obstruksi arteri  Kerusakan serosa


Merangsang ujung  nyeri alih di
saraf viseral distensi appendiks Infark dinding
apendiks kuadran kanan
(n. Thorakalis x) bawah

Nyeri alih Obstruksi saluran Appendisitis


epigastrium & limfe & kapiler Gangrenosa
umbilikal

Appendisitis Appendisitis
Appendisitis akut Edema & Ulserasi
Perforasi Abses
Fokal/Katarhalis mukosa

Appendisitis
Appendisitis Fungsi omentum
Infiltrat (infiltrat
Kronis msh baik
periapendikuler)
Manifestasi Klinis
 Nyeri pada periumbilical kemudian menyebar
ke kuadran kanan bawah
 Anoreksia
 Abdominal tenderness, khususnya pada regio
appendiks
 Demam ringan
 Leukositosis
Diagnosis
 Anamnesis
 Nyeri perut difus pada area epigastrium atau
periumbilical
 Nyeri perut pada kuadran kanan bawah
 Mual dan muntah
 Anoreksia

Lokasi nyeri berbeda untuk tiap-tiap orang


Karena perbedaan letak anatomis setiap orang
Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik
 Secara Generalis
 Posisipasien membungkuk atau kaki kanan sedikit
ditekuk ketika berbaring
 Peningkatan suhu ringan (37,5-38,5OC)

 Secara Lokalis
 Inspeksi : tdk ditemukan gambaran spesifik
 Auskultasi : bila terjadi perforasi tida terdengar bising
usus
 Palpasi : Nyeri tekan, nyeri lepas
 Perkusi : Nyeri ketok
Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik
untuk memastikan
terjadinya appendisitis :
 Nyeri tekan, nyeri lepas dan nyeri ketuk pada titik
Mc. Burney
 Defence Muscular
 Rovsing Sign
 Psoas Sign
 Obturator Sign
 DRE : Nyeri arah jam 9-12
Psoas Sign
Obturator Sign
Diagnosis
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
Lekositosis (10.000-18.000/mm3)
 Pemeriksaan radiologi
 Foto polos
abdomen
 Appendicogram
 USG
 CT-Scan
Diagnosis
 Indeks Alvarado
 Skor > 8 :
Berkemungkinan besar
menderita appendisitis
 Skor 2-8 :
Tingkat kemungkinan
sedang
 Skor < 2 :
Kemungkinan kecil
Diagnosis Banding
 Gastroenteritis
 Limfadenitis mesentrika
 Demam dengue
 Infeksi panggul
 Gangguan alat kelamin perempuan
 Kehamilan di luar kandungan
 Intussusception
 Ulkus peptikum yang mengalami perforasi
 Batu ureter
Komplikasi
 Perforasi
 Peritonitis
 Apendikal abses (massa apendikal)
 Pieloflebitis
Penatalaksanaan
 Appendektomi terbuka  Laparoskopik appendektomi
Prognosis
 Dengandiagnosis yang akurat serta
pembedahan, tingkat mortalitas dan
morbiditas sangat kecil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai