Anda di halaman 1dari 20

Poliomyelitis pada

Anak berusia 9 Tahun


Ferdinan Sibarani 102013451
HENGKY PRANANDYA LAKSMANA 102015020
EVAN ERLANDO 102015114
PRISCILIA LEWERISSA 102011093
NUR SALSABILLA 102014243
VANESSA MALISE LISANDRA 102015111
PUTRI SINTARIA SITEPU 102015151
NUR AINAA ATHIRAH BINTI ZAINUDIN 102015213
patofisiologi epidemiologi

Gejala
etiologi klinis

WD, DD tatalaksana

PF, PP komplikasi

anamnesis
RM prognosis
anamnesis
 Identitas : laki2, 9 tahun

 2 minggu yll :Demam,nyeri kepala,muntah nyeri otot leher dan


punggung

 5 hari yll demam turun diikuti dengan kelemahan extremitas


kanan

 3 hari yll lumpuh

 Imunisasi tidak lengkap


Pemeriksaan fisik
 KU : sakit sedang, CM

 TTV : N,kcuali suhu affebris

 Pem. neurologis : kaku kuduk +

 Pem. motorik : kekuatan motorik -, tonus –


lumpuh flasid +

 Pem.sensorik : -
 Darah tepi perifer : N/ leukositosis pd fase akut10.000-
30.000/ml dgn predominan PMN
 Cairan LCS : >> jumlah sel, trjdi dominasi PMN,slanjutnya
dominasi limfosit. Kadar protein sedikit >> & kadar glukosa
<<
 Serologi : serum darah
 Isolasi virus
Diagnosis Kerja
POLIOMIELITIS
 disebabkan oleh virus
polio.
 Menyebabkan
kelumpuhan serta atrofi
otot
 Fecal-oral kontak
langsung
Manifestasi Klinis

 Minor illnes akibat infeksi sistemik (virus)


S/ : nyeri tenggorokan GIT, demam ringan , berlangsung 1-4 hari 
menghilang

 Mayor illness
- Demam, nyeri kepala , muntah , otot leher & punggung kaku irritabel

- panas turun  ku membaik kelumpuhan

 Poliomielitis : - lebih merusak sel motorik


Kerusakan segmen L & C > TH
M.S terkena > M.O
Kelainan asimetris
Etiologi

 Virus polio termasuk gol.enterovirus yg terdiri dari 3 tipe :


tipe 1 (brunhilde) paling ganas
Tipe 2 lansing
Tipe 3 leon

 Sifat : tidak ada immunitas silang dari ketiga virus


 Diinaktivasi o/ formaldehid, glutaraldehid, sodium hipoklorit,
dan klorin, pengeringan dan UV
 Penyebaran memlalui tinja / percikan ludah
patofisiologi
Orofaring GIT (plak payeri)
Virus masuk mll
Multiplikasi
oral
3 hr

P.D (viremia)
SSP menembus
Masa inkubasi 7- KGB
sawar otak
14 hr

Multiplikasi di Kerusakan sel


kolonisasi
jaringan saraf saraf
Epidemiologi

 Enterovirus tersebar di seluruh dunia, selama bulan-bulan


musim hangat pada daerah yang bermusim.

 Dilaporkan terjadi bayi muda dibandingkan anak yang lebih


tua

 Penyebaran infeksi sosioekonomi rendah, higiene buruk,


meningkat penyebaran fecal-oral dari agen penyakit
Tipe polio
 Polio Non-Paralisis
 Polio Paralisis Spinal (79% dari kasus paralitik)
menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel kornu anterior yang
mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai

 Polio Bulbar (2% dari kasus paralitik)


disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut
terserang
Penatalaksanaan

Medikamentosa
 X ada pengobatan spesifik

Nonmedikamentosa
 Tirah baring , cegah kelelahan, makan kaya nutrisi, terapi fisik gerakan
aktif pasif
Non medika mentosa
 diberikan papan atau bidai kulit ringan.
 Braces juga mungkin dapat dipakai untuk mengkompensasi
kelemahan otot.
Pencegahan
 Membiasakan pola hidup sehat.
 Sanitasi yang baik dan terus menjaga kualitas gizi.
 Mencuci tangan dan alat-alat makan seperti piring, gelas, atau pun
sendok dengan sabun dan air yang tidak tercemar oleh virus polio.
 Air sebaiknya dimasak sampai mendidih sempurna, sebab cara ini
cukup efektif untuk membunuh virus polio. Sebab diketahui, virus
polio liar hidup dengan baik pada suhu – 80C.
 Imunisasi terhadap polio sampai lengkap
Imunisasi polio

 Vaksin polio tidak aktif (IPV)


Vaksin primer, diberikan dalam 3 dosis awal saat usia 6 minggu/ 2 bulan , 4
bulan, & 6-18 bulan , 4 tahun

 Vaksin polio oral (OPV)


 Komplikasi
 kelumpuhan yang menetap.
 bagian dari otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga
terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot pernapasan.

 Prognosis
 Bergantung beratnya penyakit, umumnya semakin luas paralisis pada 10 hari
pertama sakit, semakin berat cacat yang terjadi.
 Tipe bulbar prognosisnya buruk, biasanya karena kegagalan fungsi pusat
pernapasan
Differential Diagnosis
Sindrom Guillain-Barre

 Demielinisasi saraf motorik terkadang saraf sensoris.

 Mengenai semua umur

 Infeksi menyebabkan gejala saluran cerna (Campilobacter sp)/saluran


pernapasan atas

 Kelemahan dari tungkai bawah dan progresif melibatkan tubuh, tungkai


atas, dan akhirnya otot-otot bulbar (ascending)

 Simetris
Miastenia Gravis
 Dimulai anak yang lebih tua( belasan tahun)
 Akut, progresif dan fatal
 Ptosis, diplopia, kelemahan extremitas, leher, wajah dan rahang
Kesimpulan
 Poliomielitis merupakan penyakit akibat virus polio yang
menyerang medula spinalis sehingga dapat
menyebabkan paralisis. Gejala-gejala yang terjadi
adalah kelemahan otot sampai terjadi paralisis, adanya
demam, sakit kepala, terdapat kaku kuduk dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai