FISIOLOGI
DARAH
Ni Nyoman Astika Dewi
Hepatik
Tahap perkembangan embrio umur 6 minggu di
hati dan 12 minggu di limpa
Menghasilkan Hb
Mieloid
Setelah 5 bulan perkembangan :
Bone Marrow (sumsum tulang), limfonodi, timus
Dewasa : Sumsum tulang
Sumsum Tulang ----Berlangsung seumur
hidupMenghasilkan HbA, granulosit dan
trombosit.
Limfonoid ----sel limfosit
Timus ----limfosit T
Faktor yang mempengaruhi
pembentukan sel darah
Asam amino
Vitamin
Mineral
Hormon
Oksigen
Transfusi darah
Faktor perangsang hematopoietik
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Pengikatan ---hemoglobin
Pembentukan eritrosit disebut juga
eritropoiesis, terjadi di sumsum tulang.
Pembentukannya diatur oleh suatu hormon
glikoprotein yang disebut dengan
eritropoietin.
Sel pertama yang diketahui sebagai
rangkaian pembentukan eritrosit disebut
Proeritroblas.
Dengan rangsangan yang sesuai maka dari
sel-sel tunas (stem cell) ini dapat dibentuk
banyak sekali sel.
Proeritoblas kemudian akan membelah
beberapa kali.
Basofil eritroblas ---di cat dengan zat
warna basa, sedikit Hb
Polikromatofil eritroblas---cukup Hb
Ortokromatik eritroblas --- lebih banyak
Hb, dimana warnanya menjadi merah.
Akhirnya bila sitoplasma dari sel-sel ini
sudah dipenuhi oleh hemoglobin hingga
mencapai konsentrasi kurang lebih 34%,
nukleus akan memadat sampai ukurannya
menjadi kecil dan terdorong dari sel.
Sel-sel ini di sebut retikulosit. Retikulosit
berkembang menjadi eritrosit dalam satu
sampai dua hari setelah di lepaskan dari
sumsum tulang dan siap diedarkan dalam
sirkulasi darah
Di dalam hati hemoglobin akan di ubah
menjadi pigmen empedu (Bilirubin) yang
berwarna kehijauan.
Masa hidup = ± 115 hari, setelah mati terurai
menjadi :
a. Hematin---fe, untuk pembentukan eritrosit
yang baru
b. Hemoglobin
Struktur Sel Darah Merah
SEL DARAH PUTIH
(LEUKOSIT)
Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak
berwarna.
Leukosit keluar dari pembuluh kapiler .
Proses keluarnya leukosit disebut dengan
Diapedesis.
Rentang kehidupan Leukosit, setelah
diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan
kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum
masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan
selama beberapa hari, beberapa minggu, atau
beberapa bulan, tergantung jenis leukositnya.
SEL DARAH PUTIH
(LEUKOSIT)
Dibagi menjadi :
1. Granulosit
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
2. Agranulosit
a. Monosit
b. Limfosit
Sel Darah Putih …………
Karakteristik Sirkulasi
1. Gerak amoeboid
2. Dapat bermigrasi keluar dari pembuluh
darah
3. Dipengaruhi oleh stimulus kimia spesifik
(positif kemotaksis)
4. Neutrophils, eosinophils, dan monocytes
memiliki peran fagositosis
Leukosit ---Peran fagositosis
Mengepung daerah infeksi
Menangkap organisme dan
menghancurkannya
Menyingkirkan bahan asing
Granulosit ----enzim yg dapat memecah
protein
PLATELET
Platelet disebut juga trombosit
Berada dalam sirkulasi 9-12 hari
N : 350.000/µl
1/3 berada di limpa
Fungsi :
1. Transport zat-zat kimia penting dalam proses
pembekuan darah.
2. Perlindungan sementara dari kebocoran
pembuluh darah
3. Kontraksi aktif setelah terbentuknya bekuan
darah.
HEMOSTASIS
Terdiri dari 3 fase :
1. Fase Vaskular (vascular phase)
2. Fase Platelet (platelet phase)
3. Fase Pembekuan (coagulation phase)
FUNGSI DARAH
DALAM SISTEM IMUN
Sistem imun :
• Ibarat payung
• Melindungi tubuh dari kuman dan mikro-organisme
• Tdd rangkaian sel, protein, jaringan otot, dan organ-organ
tertentu.
• Sel yang terlibat adalah lekosit (sel darah putih)
•
FUNGSI DARAH
DALAM SISTEM IMUN……..
• Diproduksi dan disimpan di berbagai lokasi
di tubuh,
- thymus,
- limpa,
- dan sumsum tulang.
• Lekosit menyebar melalui pembuluh limpatik
dan pembuluh darah.
• OKI terkoordinasi dalam mengawasi
pertahanan tubuh kita.
Ada dua jenis lekosit,
Fagosit
sel-sel yang menghancurkan kuman dan
mikro-organisme
• Limposit
sel-sel yang mengingat dan mengenali
kuman dan mikro-organisme dan
menghancurkannya
GANGGUAN KESEHATAN
BERHUBUNGAN DENGAN
DARAH
Anemia
Disebabkan karena kekurangan sel
darah merah atau sel darah merah
kekurangan hemoglobinnya.
Penyebab :
- Konsumsi
- Patologis
Luka bisa menyebabkan kehilangan
darah yang parah. Trombosit
menyebabkan darah membeku,
menutup luka kecil, tetapi luka besar
perlu dirawat dengan segera untuk
mencegah terjadinya kekurangan
darah. Kerusakan pada organ dalam
bisa menyebabkan luka dalam yang
parah atau hemorrhage.
• Hemofilia merupakan kelainan genetik
yang menyebabkan kegagalan fungsi
dalam pembekuan darah seseorang.
Akibatnya, luka kecil dapat
membahayakan nyawa.
Trombositopenia