Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

DEMAM TIFOID

Olivia Oktaviani Prastiwi


(110.2011.204)

PEMBIMBING
Dr. Hj. Nurvita Susanto, Sp.A
Dr.H. Budi Risjadi,Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN


ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD SOREANG
IDENTITAS PASIEN

Nama • An. Z

Jenis Kelamin • Perempuan

Umur • 12 tahun 1 bulan

Suku Bangsa • Sunda/Indonesia

Anak ke- • 1 (pertama)

Agama • Islam

Pendidikan • Sekolah Dasar


• Kp. Cijagra Cilampeni 02/11, Kec.
Alamat
Katapang, Kab. Bandung
No. RM • 544478

Masuk RS • 21 Januari 2017


ANAMNESIS

Auto-anamnesa dan Alloanamnesis pada


tanggal 24 Januari 2017

Keluhan Utama : Panas Badan


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD SOREANG diantar oleh kedua
orangtuanya pada tanggal 21 Januari 2017 pukul 12:30 WIB dengan
keluhan demam sejak 1 minggu SMRS.

Pasien mengatakan panas badan yang awalnya tidak begitu tinggi,


semakin lama semakin tinggi, terutama pada malam hari dan
menurun menjelang pagi hari.
Keluhan ini disertai nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual dan muntah
selama 2 hari SMRS.Setiap diisi makanan pasien muntah. Muntah
sebanyak 4x/hari berisi sisa makanan dan air sebanyak ± segelas
aqua. Pasien juga belum BAB sejak 4 hari SMRS. Nafsu makan pasien
menurun. Tidak ada keluhan nyeri saat BAK.
Keluhan tidak disertai dengan batuk pilek, nyeri menelan, sesak,
kejang, bintik-bintik perdarahan, perdarahan gusi, mimisan, dan
penurunan kesadaran.
Riwayat kontak dengan penderita batuk lama disangkal. Riwayat berat
badan sulit naik disangkal. Riwayat sering panas badan dengan sebab
yang tidak jelas disangkal. Riwayat adanya penderita demam
berdarah di lIngkungan tempat tinggal penderita disangkal. Riwayat
berpergian kedaerah endemis disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Pada anggota keluarga pasien
ada yang menderita gejala atau
penyakit yang sama seperti yang
dialami oleh pasien yaitu adik
pasien.
RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien telah berobat ke klinik sebelumnya dan diberikan obat


penurun panas yang diminum 3 kali sehari selama 3 hari. Namun,
keluhan demam tidak membaik.
RIWAYAT KEHAMILAN/KELAHIRAN
RIWAYAT MAKANAN
Usia ASI/PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Nasi Tim Usia

(bulan) (bulan)

0–6 ASI dan Susu - - - 0–6


Formula

6 – 12 ASI dan Susu - + - 6 – 12


Formula

12 – 18 ASI dan Susu + + + 12 – 18


Formula

18 – 24 ASI dan Susu + + + 18 – 24


Formula
RIWAYAT MAKANAN DIATAS 2 TAHUN

Frekuensi Frekuensi

Nasi 2 x 1 porsi Telur 2 hari 1 buti


r
Sayur 1x1 porsi Tahu/Tempe 3x 2 potong

Daging 2hari 1 poton


g

Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI namun


dicampur dengan susu formula. Menurut ibu pasien, pasien jarang
makan dan ibu pasien dirumah jarang memasak. Pasien sering jajan
sembarang dan jarang mencuci tangan sebelum makan. Pasien
minum sehari hari menggunakan air galon yang diisi ulang.
RIWAYAT IMUNISASI

Kesimpulan riwayat imunisasi: Imunisasi dasar pasien


lengkap, imunisasi ulang tidak dilakukan
RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan seorang


adik kandung pasien

Lingkungan rumah cukup padat penduduk,


jarak antar rumah berdekatan

Ventilasi udara baik dan pencahayaan baik

Sumber air untuk keperluan air sehari-hari


seperti mandi dan mencuci menggunakan air
tanah
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum • Tampak sakit sedang
Kesadaran • Compos mentis
Tekanan darah • 100/60 mmHg
Nadi • 92 x/menit
Respirasi • 20 x/menit
Suhu • 36,5 ˚c
• 32 kg (sebelum sakit)
Berat Badan
• 29 kg (sesudah sakit)
Tinggi Badan • 145 cm
IMT • 13,79 kg/m2 (KURUS)
STATUS GIZI

Data antropometri
Berat badan sebelum sakit : 32 kg
Berat badan setelah sakit : 29 kg
Tinggi badan : 145 cm
Status Gizi (dengan menggunakan penghitungan
Body Mass Index):
BMI = 29 / (1,45)2
BMI = 13,79
Status Generalis

Kepala : kepala normocephali, rambut hitam lurus dan


tidak mudah dicabut
Mata: Normal, conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks
cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+), cekung (-
/-)

Hidung: bentuk normal, deviasi septum (-), epistaksis (-/-),


secret (-/-), napas cuping hidung (-/-)

Telinga: normothia, nyeri tekan tragus (-/-),


Mulut: mukosa mulut basah dan lidah dalam batas
normal, tidak sianosis, lidah kotor (+), tremor (-), tepi
hiperemis (-)

Tenggorokan: uvula di tengah, tonsil T2/T2, faring hiperemis (-).


Leher: tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening,
trakea tidak deviasi, kelenjar tiroid tidak membesar
THORAX

Paru :
• Inspeksi : Pergerakan Jantung:
dada simetris dalam
• Inpeksi: Ictus cordis tidak
keadaan statis dan
terlihat
dinamis pada kedua
• Palpasi : Ictus cordis tidak
lapang paru, retraksi (-)
teraba
• Palpasi : Vokal fremitus
• Perkusi : Batas jantung
kanan dan kiri simetris
dalam batas normal
• Perkusi : Sonor pada
• Auskultasi : BJ I-II reguler,
kedua lapang paru
murmur (-), gallop (-)
• Auskultasi : Suara nafas
vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Inspeksi: datar, tidak ada kelainan kulit
Auskultasi : Bising usus(+)
Palpasi : supel, lembut, turgor normal, nyeri tekan
epigastrium (+)splenomegali (-) , hepatomegali (-)
Perkusi : Suara timpani pada keempat kuadran
abdomen

Genitalia : perempuan
EKSTREMITAS

• Inspeksi : simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk


tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap badan, tidak
tampak edema, ruam (tidak ada)
• Palpasi : akral hangat pada keempat ekstremitas,
capillary refill time < 2 detik
KULIT

• Warna sawo matang merata, tidak ikterik, tidak sianosis,


lembab, ruam (tidak ada)
Pemeriksaan Laboratorium
DAFTAR MASALAH

• Demam yang bertahap tinggi


• Demam muncul malam hari dan menurun pada pagi hari
• Nyeri kepala
• Nyeri ulu hati
• Lidah kotor
• Mual
• Muntah
• Konstipasi
• Nafsu makan menurun
• Riwayat jajan sembarang
• Hasil widal S.Typhi O : 1/320
DIAGNOSIS BANDING

Demam Tifoid

Gastroenteritis

Tonsilofaringitis
DIAGNOSIS KERJA

Demam Tifoid
PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Pemeriksaan kultur dan


resistensi

Pemeriksaan Gall Kulture


TERAPI YANG DIBERIKAN

Non Medikamentosa
Tirah Baring
Diet Lunak, Rendah Serat (TD II)
Obs. Tanda Vital
PROGNOSIS

Qua ad vitam • Dubia ad bonam

Quo ad
fungsionam
• Dubia ad malam

Quo ad
sanactionam
• Dubia ad malam
FOLLOW UP
ANALISA KASUS
1. Apakah penegakan diagnosis pada kasus ini sudah tepat?

Sudah.

Anamnesis :
• Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu SMRS. Pasien
mengatakan panas badan yang awalnya tidak begitu tinggi, semakin
lama semakin tinggi, terutama pada malam hari dan menurun
menjelang pagi hari.
• Keluhan disertai nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual dan muntah selama 2
hari SMRS.
• Pasien juga belum BAB sejak 4 hari SMRS.
• Ibu pasien mengatakan pasien jarang makan dan ibu pasien dirumah
jarang memasak. Pasien sering jajan sembarang dan jarang mencuci
tangan seblum makan.
PEMERIKSAAN FISIK

Mulut : lidah kotor (+), tremor (-), tepi hiperemis (-)

Abdomen : datar, soepel, BU (+), NT epigastrium (+), hepar-lien tidak tera


ba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah adekuat?
Sudah tepat

Non Medikamentosa
Tirah Baring
Diet Lunak, Rendah Serat (TD II)
Obs. Tanda Vital
Apa komplikasi yang dapat timbul dari kasus ini?

KOMPLIKASI
1. Perforasi INTESTINAL
Intestinal KOMPLIKASI NON-INTESTINAL
2. Perdarahan Intestinal
• PERFORASI
3. SepsisUSUS • NEUROPSIKIATRI : TIFOID
4. Ensefalopati
• PERDARAHAN USUS TOKSIK

• ILEUS PARALITIK • KARDIOVASKULAR :


MIOKARDITIS
• PANKREATITIS
• DARAH : SYOK SEPTIK
• PERITONITIS
• PARU : PNEUMONIA LOBARIS
• GINJAL :
GLOMERULONEFRITIS
• TULANG : ARTRITIS
• OTAK : MENINGITIS
• HEPATITIS TIFOSA
BAGAIMANA PROGNOSIS PASIEN INI?

Prognosis pada pasien ini bonam karena gejala


gejala klinis tertangani dengan baik,tidak adanya
penurunan kesadaran dan tidak ada gejala yang
mengarah kearah komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai