OLEH:
1. RUDIN SUBHAN (B1C1 14 129)
2. MUHAMMAD AGUNG INDRAJATI (B1C1 14 150)
3. HEDYANA ARGARANI (B1C1 15 163)
4. INTEN SRI MULYANI (B1C1 15 168)
5. NOVI MUTMAINNAH (B1C1 15 186)
6. RESTI ARNIANTI (B1C1 15 192)
7. SUKMA MUTHIA MUTMAINAH (B1C1 15 197)
8. WA ODE SYERIN ZAETULLAH (B1C1 15 206)
9. YUNNA FEBRI YANTI SYAM (B1C1 15 211)
10. RASNAWATI (B1C1 15 225)
PROFIL PERUSAHAAN
Pada bulan Januari 2016, Amel dan
Bella sepakat untuk membentuk
persekutuan dibidang usaha dagang
yaitu penjualan pakaian hijab dengan
nama perusahaan “Persekutuan AB”.
Mereka menginvestasikan dana
masing-masing Rp. 10.000.000,- dan
Rp. 15.000.000,-. Merekapun setuju
untuk membagi keuntungan/ kerugian
dengan persentasi 30% untuk Amel
dan 70% untuk Bella. Selama bulan
Januari, terjadi beberapa transaksi yang
telah dilakukan di dalam perusahaan
Laporan Posisi Keuangan Awal Persekutuan AB
Selama 3 bulan berjalan, dihasilkan Laporan Laba/Rugi sebagai
berikut :
PEMBAGIAN LABA RUGI
PERUSAHAAN
PEMBAGIAN LABA PADA MASING-MASING PEMILIK
Dalam Jurnal :
Dalam Jurnal :
Kas Rp 10.000.000,-
Modal Cinta Rp 10.000.000,-
Modal Cinta dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru 25% x Rp
36.300.000 = Rp 9.075.000,-
Kas Rp 10.000.000,-
Modal Amel Rp.
277.500,-
Modal Bella Rp.
647.500,-
Modal Cinta Rp.
9.075.000,-
D
D
PEMBENTUKAN
GOODWILL UNTUK
ANGGOTA PEMILIK
LAMA
Persekutuan Ameldan Bella
setujuuntukmemasukanCintadenganketentuanbahwa,
CintamenyetorkanuangnyasebesarRp 10.000.000,- untuk 1/3
bagiandari modal persekutuan yang baru.
Kelebihanperhitungansaldomodalnya yang barumerupakan
goodwill yang harusdibentuk di dalampersekutuan.
100
= x Rp. 10.000.000,-
25
= Rp. 40.000.000,-
Modal persekutuan yang baru
Rp. 40.000.000,-
Jumlah modal anggota pemilik lama + (A dan B) Rp.
26.300.000,-
Ditambah setoran modal Cinta Rp. 10.000.000,-
Modal persekutuan yang riel
Rp. 36.300.000,-
Goodwill yang harus dibentuk
Rp. 3.700.000,-
Pembentukan Goodwill :
Goodwill Rp. 3.700.000,-
Modal Amel Rp.
1.110.000,-
Modal Bella Rp.
2.590.000,-
Mencatat penjualan aktiva tetap berupa gedung dan pembebanan rugi pada
tahap kedua