Anda di halaman 1dari 17

GAGAL GINJAL KRONIK

Presentan : dr. Dwi Yuniari


Fasilitator : Prof. dr. Siti Fatimah Muis, M.Sc., Sp.GK(K)
DEFINISI GAGAL GINJAL KRONIK

Sindrom kerusakan ginjal berupa kehilangan


fungsinya yang bersifat progresif dan irreversible
dalam waktu > 3 bulan.
(Nelms,2010)
Nepron merupakan unit fungsional ginjal , setiap manusia mempunyai
Anatomi sekitar 2,4 juta nepron. Setiap Nepron terdiri dari kapsula Bowman,
glomerulus, tubulus proximal, lengkung Henle, tubulus distal dan tubulus
Ginjal kolektivus.

Glomerulus terdapat podosit yang


merupakan tempat filtrasi urin
menjadi ultrafiltrat.
Fungsi Ginjal
• Menjaga Homeostasis Cairan
• Eskresi , dengan membuang hasil akhir metabolisme tubuh yang bersifat
toksik , seperti urea, kreatinin, asam urat.
• Menjaga pH darah
• Menghasilkan renin untuk pengaturan tekanan darah
• Menghasilkan eritopoetin
• Mematabolisme vitamin D dari bentuk tidak aktif menjadi bentuk aktif
• Mengasilkan prostaglandin & tromboksan
Patofisiologi
• Ginjal kehilangan fungsi sekitar 50-75% akibat penyakit yang mendasarinya.
Semakin tinggi kehilangan fungsi, akan semakin progresif.
• GFR < 15  retensi Na  udem  hipertensi
• Penurunan eksresi hydrogen  metabolic Acidosis
• Penurunana eritopoetin  penurunan produksi eritrosit  anemia
micrositik & defisiensi Fe.
• Penurunan kemampuan mengekskresikan nitrogen, urea  azotemia
• Menghambat Konversi vitamin D menjadi calcitriol aktif, penurunan
absorpsi kalsium di intestine, penumpukan calcium dan pospat di dalam
darah
• Peningkatan PTH  hipertiroidism sekunder & renal bone disease.
Stage Gagal Ginjal Kronik
National Kidney Foundation (NKF)

Stage Deskripsi GFR Tindakan


- berisiko > 60ml/menit + factor Skrining CKD
risiko
1 Kerusakan ginjal dengan > 90ml/menit Diagnosa + treatment
GFR menurun atau normal Treatment co-morbid
Progres lambat
Pengurangan risiko CVD
2 Kerusakan ginjal dengan 60 – 89 ml/menit Memperkirakan progres
penurunan GFR yang
ringan
3 Penurunan GFR yang 30-59ml/ menit Mengobati & evaluasi
sedang komplikasi
4 Penuruan GFR yang berat 15-20ml/menit Persiapan kidney
replacement therapy
5 Gagal ginjal/ end-stage < 15ml/menit Replacement kidney jika
renal disease (ESRD) ada uremia
End stage renal disease (ESRD)
• ketidakmampuan ginjal mengekskresi produk sampah
termasuk cairan, keseimbangan elektrolit & produksi hormon
• Gagal ginjal secara perlahan progresif, peningkatan sirkulasi
produk sampah  gejala uremia
• Uremia  sindrom klinis  malaise, lemas nausea dan
muntah, kram otot, gatal, rasa metalik pada mulut, dan
gangguan neurologi
• BUN > 100 mg/dl
• Kreatinin 10-12 mg/dl
Faktor Risiko GGK

• Diabetes mellitus
• Hipertensi
• Autoimun
• Infeksi
Manajemen Nutrisi pada GGK
• Tujuan :
1. mencegah malnutrisi pada stadium awal penyakit ginjal
2. Menjaga keadaan nutrisi yang optimal pada penderita penyakit ginjal
3. Mengurangi atau mengkontrol penumpukan hasil akhir
4. Mencegah terjadinya penyakit jantung dengan mengkontrol
hiperlipidemia
5. Mencegah penyakit tulang akibat kekurangan vitamin D
6. Mengobati hiperparatiroidisme
7. Mengkoreksi renal anemia
Assesessment Nutrisi
• Malnutrisi sering terjadi terutama pada gagal ginjak kronik dengan
dialysis . Protein-energy malnutrisi (PEM)
• Prevalensi PEM pada gagal ginjal 20-70%, meningkatkan morbiditas
dan mortalitas
• Tanda dan gejela malnutrisi : GFR 30ml/menit
• Terjadi peningkatan yang progressif malnutrisi pada GFR 10ml/menit.
Stage 1 & 2
• Tidak spesifik
• Nutrisi fokus pada co morbid, hipertensi, diabetes dan
hyperlipidemia, penyakit jantung.
• Konseling & pengukuran status gizi dilakukan setiap 3 bulan sekali
Stage 3 & 4
• Tujuan utama terapi nutrisi pada stage 3 & 4
1. mencegah malnutrisi dengan mencukupi kebutuhan energi.
2. Menjaga massa otot dan protein serum
3. Mengobati malabsorpsi vitamin dan mineral
4. Menormalkan kadar lipid
• Rekomendasi
Evidance menunjukkan pemberian makanan rendah protein akan
memperlambat progesifitas GGK, maupun penundaan dialysis, tetapi
tidak terdapat kesepakatan bersama tentang ini.
Stage 5
• Tujuan terapi nutrisi :
1. Mencegah malnutrisi
2. Meminimalkan uremia akibat komplikasi
3. Menjaga tekanan darah dan balance cairan

Protein : rekomendasi NKF 1,2 g/kgbb/hari untuk pasien Hemodialisis, asupan asam
amino dalam bentuk 50% HBV. Rekomendasi ini untuk menjaga keseimbangan
nitrogen. Pasien dengan Peritoneal Dialisis membutuhkan lebih banyak protein 1,2-
1,3 g/kgbb/hari.

Energi : dibutuhkan energi yang adekuat untuk mencegah katabolisme dan


mencapai status nutrisi yang optimal.
TERIMA KASIH
MOHON BIMBINGAN

Anda mungkin juga menyukai