PEMBENTUKAN DUTA JUMANTIK PSN DBD ANAK SEKOLAH Tujuan • Meningkatkan peranseta ansek sbg jumantik PSN • Sebagai Upaya PHBS • Sebagai panduan bg pp kes/ptgs kes dan guru • Mendukung upaya penurunan ks DBD Sasaran • Pengelola program/Petugas kes • Kepsek & guru • Pembina pramuka • Ansek dr SD-SLA • Pramuka Pengorganisasian
POKJA JUMANTIK PSN ANAK SEKOLAH
Peran & tanggungjawab POKJA JUMANTIK-PSN ANSEK TATA KERJA DILAPANGAN KRITERIA JUMANTIK PSN ANSEK PEREKRUTAN Perekrutan kader jumantik anak sekolah dan penunjukan guru penanggungjawab dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang telah diatur oleh masing-masing sekolah. Semakin banyak anak sekolah yang dilibatkan akan semakin baik, bila perlu seluruh anak sekolah dilibatkan sebagai Jumantik- PSN Anak Sekolah PERAN & TANGGUNGJAWAB JUMANTIK PSN ANSEK 1. Melakukan kegiatan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan sekolah secara rutin seminggu sekali. 2. Melakukan kegiatan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan tempat tinggalnya secara rutin seminggu sekali. 3. Membuat catatan/laporan hasil pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan tempat tinggalnya 4. Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Guru Penanggung Jawab Jumantik-PSN sekolah seminggu sekali menggunakan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah (lampiran 2) 5. Melakukan sosialisasi PSN 3M dan pengenalan DBD kepada rekan- rekan siswa-siswi lainnya. 6. Berperan sebagai penggerak dan motivator siswa-siswi lainnya agar mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya. 7. Berperan sebagai penggerak dan motivator bagi keluarga dan masyarakat agar mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan tempat tinggalnya Guru Penanggung Jawab PSN anak sekolah 1. Membuat rekapitulasi laporan mingguan hasil Jumantik-PSN di masing-masing rumah siswa dan sekolahnya yang telah disahkan/ ditandatangani oleh kepala sekolah (lampiran 3) untuk diserahkan kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina UKS wilayahnya. 2. Memeriksa dan mengarahkan kegiatan Jumantik anak sekolah. 3. Mengawasi/memberikan bimbingan teknis kepada Jumantik anak sekolah. KEPALA PUSKESMAS 1. Membina dan memantau pelaksanaan kegiatan PSN anak sekolah serta melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat (Pokja PSN Anak Sekolah). 2. Memberikan pembinaan teknis kepada guru-guru dan Jumantik anak sekolah. 3. Menganalisa laporan hasil pemantauan jentik oleh Jumantik anak sekolah. 4. Melaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik oleh Jumantik anak sekolah di wilayah kerjanya kepada Pokja PSN Anak Sekolah melalui kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. DUKUNGAN OPERASIONAL • Transport/insentif bagi petugas pembina teknis di lapangan. • Penyediaan PSN kit berupa topi, rompi, tas kerja, formulir hasil pemeriksaan jentik, alat tulis, senter, pipet dan plastik tempat jentik dan larvasida. • Penyediaan alat lainnya misalnya media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) seperti leaflet, stiker, lembar balik (flipchart), buku saku, juknis/juklak dll. • Biaya pelatihan/pembinaan guru-guru sekolah/ guru penanggung jawab PSN anak sekolah oleh Pokja PSN anak sekolah. • Biaya pelatihan bagi jumantik anak sekolah oleh puskesmas/ dinas kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah. • Biaya monitoring dan evaluasi. PELAKSANAAN PSN 1. MEKANISME PELAKSANAA 1. Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam wadah Pokja PSN anak sekolah memberikan pembinaan/pelatihan Jumantik PSN anak sekolah kepada guru-guru di sekolah. 2. Kepala Sekolah membuat tim pelaksana Jumantik-PSN anak sekolah dan menunjuk seorang guru penanggung jawab PSN anak sekolah 3. Guru penanggungjawab PSN anak sekolah menyusun program kerja/kegiatan JumantikPSN anak sekolah. 4. Guru yg sudah dilatih mengajarkan Jumantik-PSN kepada anak sekolah 5. Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2). 6. Formulir pencatatan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah (lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab. 7. Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti. 8. Dinas Kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan Jumantik-PSN anak sekolah. 2. PEMANTAUAN JENTIK 1. Mencari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada di dalam maupun di lingkungan rumah. 2. Setelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada tidaknya jentik 3. Mencatat ada tidaknya jentik dan jenis kontainer yang diperiksa pada Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah (lampiran 2) 3. MENGURAS Menguras tempat penampungan air secara rutin dan terus menerus. Menguras harus dilakukan setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh sebelum menjadi nyamuk dewasa, karena periode pertumbuhan telur, jentik dan kepompong selama 8-12 hari, sehingga sebelum 8 hari harus sudah dikuras supaya mati sebelum menjadi nyamuk dewasa 4. MENUTUP Menutup adalah kegiatan menutup semua tempat penyimpanan air yang diperkirakan air akan disimpan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu). Namun apabila tetap ditemukan jentik, maka air harus dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup rapat. 5. MEMANFAATKAN BRG BEKAS Banyak barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali dan benilai ekonomis, dengan cara mengolah kembali bahan-bahan media penampungan air menjadi produk atau barangbarang yang telah diperbaharui menjadi bernilai ekonomis 6. PENCATATAN & PELAPORAN Kegiatan pencatatan dan pelaporan berfungsi untuk menilai keberhasilan PSN 3M oleh anak sekolah, serta sebagai informasi penting dalam rangka menghadapi terjadi serangan DBD. Pencatatan dan pelaporan PSN anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Pencatatan dilakukan sesuai dengan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah (lampiran 2). PP - ANSEK 1. Seminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di rumahnya masingmasing melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan dengan menggunakan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) 2. Seminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan sekolahnya, melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang dipantau, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah (lampiran 2). 3. Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan Anak Sekolah dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab. PP - GURU 1. Guru penanggungjawab memeriksa Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Sekolah dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Rumah, apabila laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengendalian lebih lanjut. 2. Guru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke dalam form Rekapitulasi Laporan Mingguan Jumantik-PSN Anak Sekolah (lampiran 3) kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina UKS wilayahnya. BAGAIMANA JIKA TERJADI KASUS DBD ? HUBUNGAN R.S DAN PUSKESMAS DALAM PENANGGULANGAN KASUS DBD RUMAH SAKIT PUSKESMAS Penanggulang an seperlunya, Melakukan Penemuan kasus meliputi: & melakukan penegakan -Fogging focus*) penyelidikan diagnosis & Epidemiologi (penyemprotan) tatalaksana -LARVASIDASI (PE) di sekitar DBD sesuai -3M Plus rumah standar -Penyuluhan penderita radius 100 m Melaporkan *Kriteria Fogging focus: kasus DBD ke 1. Bila ditemukan 1 atau lebih Dinkes Kab/Kota & penderita DBD dan/atau Puskesmas dalam 2. Ditemukan 3 orang suspek infeksi Dengue lainnya, dan waktu <24 jam ditemukan jentik nyamuk DBD >5% dari rumah yang diperiksa