ABORTUS INKOMPLIT
Oleh :
Alfinza Naharsany, S.Ked
16.710.245
DEFINISI
Pengeluaran hasil
konsepsi pada usia
kehamilan sebelum 20
Abortus minggu dimana masih
Inkomplit ada sebagian hasil
konsepsi yang
tertinggal di dalam
uterus
EPIDEMIOLOGI
• Trisomi
autosomal merupakan anomali yang paling sering ditemukan (52%),
kemudian diikuti oleh poliploidi (21%) dan monosomi X (13%)
ETIOLOGI
FAKTOR MATERNAL
INFEKSI
• Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorhoeae,
Streptococcus agalactina, virus herpes simplek, cytomegalovirus Listeria
monocytogenes dicurigai berperan sebagai penyebab abortus
• Toxoplasma juga disebutkan dapat menyebabkan abortus
• Isolasi Mycoplasma hominis dan Ureaplasma urealyticum dari traktus genetalia
dapat menyebabkan abortus
ETIOLOGI
FAKTOR MATERNAL
PENGARUH ENDOKRIN
• Diabetes mellitus : dapat menyebabkan abortus jika kadar gula tidak dapat
dikendalikan dengan baik
• Defisiensi progesteron : progesteron berfungsi mempertahankan desidua,
defisiensi dapat menyebabkan kurangnya sekresi hormon tersebut dari korpus
luteum atau plasenta dan akan mengganggu nutrisi pada hasil konsepsi
ETIOLOGI
FAKTOR MATERNAL
KELAINAN UTERUS
• Defek duktus mulleri yang dapat terjadi secara spontan atau yang
ditimbulkan oleh pemberian dietilstilbestrol (DES)
• Perlekatan intrauteri (sinekia atau sindrom Asherman) paling sering terjadi
akibat tindakan kuretase pada abortus yang terinfeksi, missed abortion, atau
akibat komplikasi postpartum
• Destruksi endometrium yang luas mengakibatkan amenore dan abortus
habitualis karena endometrium yang kurang memadai untuk mendukung
implatansi hasil pembuahan
ETIOLOGI
FAKTOR MATERNAL
INKOMPETENSI SERVIKS
• Kejadian abortus pada uterus dengan serviks yang inkompeten biasanya
terjadi pada trimester kedua
• Ekspulsi jaringan konsepsi terjadi setelah membran plasenta mengalami ruptur
pada prolaps yang disertai dengan balloning membran plasenta ke dalam
vagina
ETIOLOGI
FAKTOR FETAL
Pendarahan
pada desidua Sebagian Dikeluarkan
Hasil konsepsi
basalis yang atau seluruh langsung atau
yang terlepas
menyebabkan hasil konsepsi bertahan
menjadi
nekrosis terlepas dari beberapa
benda asing
jaringan di dinding uterus waktu
atasnya
PATOGENESIS
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis • USG
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan
abdomen
• Inspekulo
• Vaginal toucher
DIAGNOSIS BANDING
• Keluarnya fetus masih dapat dipertahankan dengan
Abortus iminens memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodik
serta istirahat
• Kehamilan ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
Kehamilan
di tempat yang tidak normal, termasuk kehamilan
ektopik tuba
servikal dan kehamilan kornual
• Perdarahan pervaginam pada 20 minggu kehamilan
biasanya berulang
• Pada kasus dengan perdarahan banyak sering disertai
Mola hidatidosa
dengan pengeluaran gelembung dan jaringan mola
• Pada pemeriksaan fisik dan USG tidak ditemukan
ballotement dan detak jantung janin
PENATALAKSANAAN
• Nama : Ny. S M S
• Suami : Tn. N
• Umur : 40 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Kwagean, Loceret
• Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Tgl. MRS/ Jam : 13 Januari 2018 / 15.00 WIB
• Ruang : Kemuning
• Diagnosis masuk : Abortus Inkomplit
ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Keluar darah dari kemaluan
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak ± 2 hari yang lalu.
Darah yang keluar berwarna merah segar yang kemudian diikuti dengan keluarnya
gumpalan seperti daging. Selain itu, pasien juga mengeluhan nyeri pada perut
bagian bawah sejak ± 1 hari yang lalu. Pasien tidak mengalami demam. Tidak ada
riwayat trauma sebelumnya.
• Riwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi (-), Diabetes (-), Penyakit Jantung (-), Asma (-)
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
• Riwayat Sosial: Pasien tidak merokok serta tidak minum alkohol.
• Riwayat Alergi: Tidak mempunyai alergi makanan ataupun alergi obat.
• Riwayat Menstruasi: Selama menstruasi pertama pasien selalu menstruasi teratur
tiap bulannya dan lama menstruasi 6-7 hari dan kadang pasien mengeluh nyeri
saat menstruasi.
• Riwayat Perkawinan: Pasien menikah 1 kali, lama 19 tahun.
ANAMNESIS
• Riwayat Kontrasepsi: Kontrasepsi terakhir yang digunakan oleh pasien adalah
kontrasepsi suntik, dan tidak menggunakan kontrasepsi sejak 1 tahun terakhir.
• HPHT: 10 Oktober 2017.
• Menarche : 15 tahun.
• Tinggi Badan dan Berat Badan: 156 cm dan 59 kg.
• Riwayat Persalinan Lalu:
• Tahun 1998/Spontan/Bidan/Laki-laki/20 tahun.
• Tahun 2001/Spontan/Bidan/Laki-laki/17 tahun.
• Tahun 2011/Spontan/Bidan/Laki-laki/7 tahun.
PEMERIKSAAN FISIK
• KU : Baik • Thorax :
• Kesadaran : Composmentis Inspeksi : bentuk dada normal, retraksi dada (-),
• Vital Sign :
jejas(-)
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit Palpasi : fremitus raba simetris +/+
RR : 20 x/menit Perkusi : sonor +/+
Suhu : 36 oC (per axiller) Auskultasi: *Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
• Kepala : *Pulmo : Vesikuler (+/+), Rhonki (-), Wheezing (-)
Mata : anemis -/-, icterus -/-, oedem
palpebra -/-
• Abdomen:
Wajah : tampak normal simetris Inspeksi : jejas (-), striae (-)
Mulut : Stomatitis (-), pembesaran tonsil Palpasi : nyeri tekan (-)
(-) Auskultasi : BU (+)
• Leher : Pembesaran kelenjar (-) • Ektremitas : Akral hangat (+), edema (-)
STATUS GINEKOLOGI
• Abdomen : • Pemeriksaan Dalam :
• Inspeksi : Striae (-), luka bekas • Vulva/vagina normal.
operasi (-). • Portio : tebal lunak, pembukaan 1
• Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, jari longgar.
nyeri tekan (+). • Pengeluaran : darah segar (+),
gumpalan darah (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi lengkap
Leukosit 20.66 H 10^3/ul 3.6 – 11.0
Hitung Jenis
Neutrofil 61.4 % 50-70
Limfosit 27.9 % 25-40
Monosit 5.9 % 2-8
Eosinofil 4.1 H % 2-4
Basofil 0.7 % 0-1
Eritrosit 3.79 L 10^6/ul 3.8-5.2
Hemoglobin 11.1 L g/dl 11.7-15.5
Hematokrit 33.3 L % 35-45
MCV 87.9 fL 80-100
MHC 29.2 pg 26-34
MCHC 33.3 % 32-36
Trombosit 359 10^3/µl 150-400
RDV-CV 12.2 % 11.5-14.5
MPV 7.29 Fl 7.2-11.1
PCT 0.26 %
Laju Endap Darah 36 H mm/jam 0-20
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Plano test
DIAGNOSIS KERJA
• Abortus inkomplit
PENATALAKSANAAN
DI IGD DI RUANGAN
• Inf. RL 20 tpm • Inf. RL drip Oksitosin 1 ampul
• Observasi • Inj. Asam Traneksamat 1 ampul
• Lapor dr. Gazali, Sp. OG
• Advis :
• Gastrul 4x2 tab PO
• Pro curet senin
LAPORAN OPERASI
• Diagnosis Pra Bedah : Abortus inkomplit
• Diagnosis Pasca Bedah : Abortus inkomplit
• Nama Operasi : Curet
• Jenis Operasi : Elektif
• Golongan Operasi : Kecil
• Jenis Anestesi : General
• Dikirim Untuk Pemeriksaan PA : Tidak
• Perdarahan : Ada, 15 cc
• Transfusi : Tidak
• Komplikasi : Tidak
• Laporan Operasi :
a. Litotomi dalam GA, desinfeksi vulva vagina, ditutup duk steril
b. Sonde RF-9 cm
c. Dilakukan curet dengan sendok no 5 secara sistematis sampai bersih
d. Sisa kehamilan ± 15 cc
FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan penyakit
13-01-2018 S : Pasien datang sendiri ke IGD, HPHT : 10-10-17, keluar darah pervaginam sejak ± 1
(17.15) hari yang lalu
O : KU: Baik
TD : 100/60 mmHg Nadi : 84 x/menit
RR : 18 x/menit Suhu : 36 ˚C
TFU : Tidak teraba V/V Ø 1 cm longgar, flux (+)
A : Abortus inkomplit
P : Inf. RL drip Oksitosin 1 ampul
Inj. Asam Traneksamat 1 ampul
Lapor dr. Gazali, Sp. OG
Advis : Gastrul 4x2 tab PO
Pro curet senin
Bila ø lebar => pro digital
FOLLOW UP
14-01-2018 S : Keluar darah sedikit
(06.00) O : KU: Baik
TD : 100/50 mmHg Nadi : 88 x/menit
RR : 18 x/menit Suhu : 36.1 ˚C
A : Abortus inkomplit
P : Pro curet Senin, Terapi lanjut
(11.30) S:-
O: Lokhia (+)
A : Post curet abortus H-0
P : Sadar baik
Amoxicillin 3x500 mg PO Asam Mefenamat 3x500 mg PO
Bila KU baik, KRS sore, kontrol 1 minggu lagi
PEMBAHASAN KASUS
• Abortusinkomplit adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
sebelum 20 minggu dimana masih ada sebagian hasil konsepsi yang tertinggal
di dalam uterus.
• Darihasil anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan keluar darah
dari kemaluan sejak ± 2 hari. Darah yang keluar berwarna merah segar yang
kemudian diikuti dengan keluarnya gumpalan seperti daging. Selain itu, pasien
juga mengeluhan nyeri pada perut bagian bawah. Riwayat perkawinan pasien
adalah menikah 1 kali, lama 19 tahun. Riwayat kontrasepsi terakhir yang
digunakan oleh pasien adalah kontrasepsi suntik, dan tidak menggunakan
kontrasepsi sejak 1 tahun terakhir. HPHT yaitu 10 Oktober 2017. Pemeriksaan
plano tes didapatkan hasil tes positif hamil.
PEMBAHASAN KASUS
• Darihasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda-tanda vital
yaitu tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 84 kali/menit, respiratory rate 20
kali/menit, dan suhu 36˚C. Tinggi badan 156 cm dan berat badan 56 kg.
• Pemeriksaan kepala, thorax, abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal.
• Pada status ginekologi, pada inspeksi abdomen tidak didapatkan striae dan luka
bekas operasi, pada palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri tidak teraba
dan nyeri tekan pada perut bagian bawah.
• Pada pemeriksaan dalam didapatkan vulva vagina normal, portio tebal lunak
dengan pembukaan 1 jari longgar, pada pengeluaran (handscoon) didapatkan
darah segar dan gumpalan darah.
PEMBAHASAN KASUS
• Salah satu faktor maternal seperti infeksi juga dapat menjadi penyebab dari
abortus inkomplit. Organisme seperti Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis,
Neisseria gonorhoeae, Streptococcus agalactina, virus herpes simplek, cytomegalovirus
Listeria monocytogenes dicurigai berperan sebagai penyebab abortus. Toxoplasma ,
osolasi Mycoplasma hominis dan Ureaplasma urealyticum dari traktus genetalia
dapat menyebabkan abortus.
• Dari hasil pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan terjadi peningkatan
jumlah lekosit yaitu 20.66 x 10^3/ul (nilai rujukan : 3.6 – 11.0 x 10^3/ul), juga
didapatkan penurunan hemoglobin yaitu 11.1 g/dL (nilai rujukan : 11.7-15.5 g/dL),
serta kenaikan laju endap darah yaitu 36 mm/jam (nilai rujukan : 0-20 g/dL).
PEMBAHASAN KASUS
• Penatalaksanaan pada pasien ini adalah diberikan infus RL drip Oksitosin 1 ampul,
injeksi Asam Traneksamat 1 ampul, Gastrul 4x2 tab PO, dan rencana dilakukan
curet.
• Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang dari 16
minggu, evakuasi hasil konsepsi dengan aspirasi vakum merupakan metode
evakuasi yang terpilih.
• Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak
tersedia. Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg
intramuskular (diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400 mcg per
oral (dapat diulangi setelah 4 jam jika perlu).
PEMBAHASAN KASUS
• Penatalaksanaaan abortus dengan teknik medis dibuktikan aman dan efektif. Efikasi
terapi mifepriston dengan misoprostol dilaporkan sebesar 98% pada kehamilan trimester
pertama awal. Namun demikian, pada abortus inkomplit, metode ini tidak memberikan
keuntungan yang signifikan.
• Untuk mencapai ekspulsi spontan yang lengkap dengan terapi prostaglandin (misoprostol)
diperlukan waktu rata-rata selama 9 hari.
• Efek yang terjadi pada terapi dengan obat-obatan ini berupa kram pada perut yang
disertai dengan perdarahan yang menyerupai menstruasi namun dengan fase yang
memanjang, selama 9 hari bahkan dapat terjadi selama 45 hari.
• Kontraindikasi penggunaan obat-obat tersebut adalah pada keadaan dengan gagal
ginjal akut, kelainan fungsi hati, perdarahan abnormal, perokok berat dan alergi.
TERIMAKASIH