Anda di halaman 1dari 40

 Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit

menular yang ditandai dengan panas (demam)


dan disertai dengan perdarahan.
 Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus
dengue (baca: denggi).
 Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
Albopictus yang hidup di dalam dan di sekitar
rumah.
Gejala/Tanda Awal
 Mendadak panas tinggi,
tampak lemah dan lesu

 Seringkali ulu hati terasa nyeri,


karena terjadi perdarahan di
lambung.
 Tampak bintik-bintik merah
pada kulit (petekie) seperti bekas
gigitan nyamuk disebabkan pecahnya
pembuluh darah kapiler di kulit

 Untuk membedakannya kulit diregangkan,


apabila bintik merah itu hilang, bukan
tanda penyakit DBD
Gejala/Tanda Lanjutan

 Kadang-kadang terjadi pendarahan


di hidung (mimisan)

 Mungkin Terjadi muntah atau


Buang air besar Bercampur Darah

 Bila sudah parah, penderita gelisah,


ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong dapat
meniggal dunia
 Beri minum sebanyak-banyaknya
dengan air yang sudah dimasak seperti air susu,
teh atau air minum lainnya. Dapat juga diberikan
larutan oralit.
 Berikan kompres air hangat

 Berikan obat penurun panas


(parasetamol)
 Anjurkan segera untuk memeriksakan ke
puskesmas untuk memastikan penyakitnya dan
mendapat pertolongan yang tepat.
 Nyamuk betina dapat mengeluarkan telur kurang lebih sebanyak
100 – 400 butir.
 Berwarna hitam dengan ukuran sangat kecil kira-kira 0,8 mm
 Telur dapat bertahan sampai 6 bulan
 Telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu kurang lebih 2
hari setelah terendam air.
 Panjangnya 0,5 – 1
 Jentik selalu bergerak aktif dalam air
 Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan
permukaan air. Biasanya berada di sekitar dinding tempat
penampungan air.
 Setelah 6-8 hari jentik tersebut akan berkembang menjadi pupa.
 Berbentuk seperti koma
 Gerakannya lamban
 Sering berada di permukaan air
 Setelah 1-2 hari berkembang menjadi nyamuk dewasa
 Berwarna hitam dengan belang-belang putih pada
kaki dan tubuhnya
 Hidup di dalam dan di Sekitar luar rumah/bangunan,
seperti sekolah, perkantoran, tempat ibadah, pasar
dll
 Mampu terbang mandiri sampai kurang lebih 100
meter.
 Hanya nyamuk betina yang aktif menggigit
(menghisap) darah manusia. Waktu menghisap darah
pada pagi hari (jam 08-12) dan sore hari (jam 15 –
17) setiap 2 hari. Protein darah yang dihisap tersebut
diperlukan untuk pematangan telur yang
dikandungnya. Setelah menghisap darah nyamuk ini
akan mencari tempat untuk hinggap (istirahat).
 Demam Berdarah Dengue (DBD)
 Cikungunya
 Zika
 Japanese Ensephalitis
 Bak mandi
 Tempat penampungan air hujan
 Bak WC
 Drum penampungan air
 Ember untuk menampung air hujan
 Vas bunga
 Tatakan teko (tempat air minum)
 Tatakan dispenser
 Kaleng dan ban bekas
 Sampah plastik
 Cara fisik
Cara ini dilakukan dengan mengendalikan
tempat perkembang biakan nyamuk dewasa,
jentik dan kepompong, dengan
memperhatikan waktu perkembangan
nyamuk, kebiasaan nyamuk, agar
pengendalian bisa efektif dan efisien

 Pemantauan Jentik berkala


 3M Plus
 Menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak
mandi/WC, drum dan sebagainya sekurang-kurangnya
seminggu sekali
 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
gentong air/ tempayan dan lain-lain.
 Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti botol plastik, kaleng, ban bekas
dll atau membuang pada tempatnya
 Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat-
tempat lainnya tiga hari sekali.
 Perbaiki saluran dan talang air yang tidak
lancar/rusak.
 Tutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon
dan lain-lain dengan tanah.
 Bersihkan/keringkan tempat-tempat yang dapat
menampung air seperti pelepah pisang atau tanaman
lainnya
 Mengeringkan tempat-tempat lain yang dapat
menampung air hujan di pekarangan, kebun,
pemakaman, rumah-rumah kosong dan lain
sebagainya.
 Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, ikan
kepala timah, ikan tempalo, ikan nila, ikan guvi dan lain-lain
 Pasang kawat kasa
 Jangan menggantung pakaian di dalam rumah
 Tidur menggunakan kelambu
 Atur pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
 Gunakan obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk.
 Lakukan larvasidasi yaitu membubuhkan larvasida (abate) di
tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air.
 Menggunakan ovitrap, Larvitrap maupun Mosquito trap.
 Menggunakan tanaman pengusir nyamuk seperti: lavender,
kantong semar, sereh, zodia, geranium dan lain-lain
 Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan
makhluk hidup lain untuk memangsa nyamuk
dewasa atau jentik
 Memelihara ikan pada tempat penampungan
air yang tidakmemungkinkan dikuras dalam
waktu seminggu.
 Memelihara nyamuk Toxsor sebagai
pemangsa jentik nyamuk dan nyamuk dewasa
 Larvasida
Menggunakan bahan kimia untuk membunuh jentik
nyamuk dengan dosis untuk Larvasida bubuk 5 gr /
1M2 Luas permukaan air, sedangkan untuk
larvasida cair 10-20 tetes/ 1M2 Luas permukaan air

Larvasida hanya efektif digunakan pada fase jentik,


pada fase kepompong larvasida tidak mampu
menembus membran pelindung sehingga tidak bisa
membunuh larva tersebut.
 Pengasapan/fogging dilakukan untuk
membunuh nyamuk dewasa dengan syarat
dilakuakn PE terlebih dahulu, fogging
dilakukan bila :

◦ Ada positif ditemukan jentik pada radius 100 M dari


rumah penderita.
◦ Ada kasus panas dari seminggu yang lalu pada
radius 100 M dari rumah penderita (minimal 3
kasus panas)
Cara yang paling tepat memberantas nyamuk
adalah memberantas jentiknya dengan kegiatan
PSN 3M PLus

Anda mungkin juga menyukai