Anda di halaman 1dari 26

102011196 RESI SEPTIANI C2

102012222 AGUSDIANTO BELLO

102013367 JUFENTHIA ARDELIA


102013416 JERRYMIAS SALIMULYO
102014084 MARIA ANDRIANA NENO
102014186 NOBEL YONGER

102014192 DIAN PRISCILLA

102014258 LINDA GUNAWAN

SKENARIO 9

CONGESTIVE HEART
FAILURE
SKENARIO 3
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa

datang ke UGD Dengan keluhan sesak


napas yang memberat sejak 1 minggu
yang lalu.
Identifikasi istilah:
Tidak ada

Rumusan masalah:
Seorang laki-laki berusia 60 tahun Dengan keluhan
sesak napas yang memberat sejak 1 minggu yang
lalu

3
MIND MAP
ANAMNESIS
 Laki – laki 60 tahun.
 Identitas
 Sesak  hilang timbul (2 bulan yang
 Keluhan utama lalu)  bertambah berat sejak 1 minggu
 Riwayat yang lalu.
penyakit
 Durasi  15-20 menit  sesak dirasa
sekarang (RPS) ketika beraktivitas.
 Riwayat penyakit dahulu  Berbaring  sesak  tidur diganjal
(RPD) (setengah duduk).
 Hipertensi  tidak berobat teratur.
 Riwayat penyakit
 Ayah pasien meninggal dikarenakan
keluarga sakit jantung.
 Riwayat psychosocial  Perokok berat sejak 30th terakhir.
PEMERIKSAAN FISIK
 TTV
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Aukultasi
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak sakit sedang ; Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 160/80 mmHg
 Frek. Nadi : 90 x/menit
 Frek. Napas : 24 x/menit
 Suhu : normal.
 Batas jantung kiri  melebar
 JVP  5 + 2 cm H2O
 Gallop S3
 Ronki basah halus
 Pitting edema
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Laboratorium

 Pemeriksaan darah rutin lengkap, elektrolit, blood urean

nitrogen (BUN), kreatinin serum, enzim hepatik, dan


urinalisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto Toraks
 Menunjukkan kardiomegali (CTR >50%)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Echocardiography
▫ Gambaran obyektif :struktur & fungsi jantung

▫ Mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi diastolik,


mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko
emboli
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Elektrokardiogram (EKG)

 Suatu alat pencatat grafis aktifitas listrik jantung

 Hipertrofi Ventrikel Kiri (gagal jantung) (LVH)

 Left Axis Deviation dan heart rate pasien tersebut

adalah ±100 x/menit


GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF) DIBAGI MENJADI 4 KLASIFIKASI
MENURUT NYHA YAITU : 

 NYHA I : Bila pasien dapat melakukan aktifitas berat


tanpa keluhan.
 NYHA II : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas
lebih berat atau aktifitas sehari-hari.
 NYHA II : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas
sehari-hari tanpa keluhan.
 NYHA IV : Bila pasien sama sekali tidak dapat
melakukan aktifitas apapun dan harus tirah baring.
 
WORKING DIAGNOSIS
 Gagal Jantung  diagnosis ditegakkan apabila minimal ada 1 kriteria
major dan 2 kriteria minor.

Kriteria Major Kriteria Minor

 Paroksismal nocturnal dispnea  Edema ekstrimitas


 Distensi vena leher  Batuk malam hari
 Ronki paru  Dispnea d’ effort
 Kardiomegali  Hepatomegali
 Edema paru akut  Efusi pleura
 Gallop S3  Penurunan kapasitas vital 1/3
 Peninggian JVP dari normal
 Refluks hepatojugular  Takikardia(>120/menit)
Tahapan Gagal Jantung berdasarkan struktural Beratnya gagal jantung berdasarkan gejala
dan kerusakan otot jantung. dan aktivitas fisik.
Stage A Memiliki risiko tinggi Kelas I Pasien tanpa keterbatasan
mengembangkan gagal aktivitas fisik.
jantung. Tidak ditemukan
kelainan struktural atau
fungsional, tidak terdapat
tanda/gejala.
Stage B Secara struktural terdapat Kelas II Pasien dengan sedikit
kelainan jantung yang keterbatasan aktivitas
dihubungkan dengan fisik, dimana aktivitas fisik
gagal jantung, tapi tanpa biasa dapat mengarah
tanda/gejala gagal pada kelelahan, jantung
jantung. berdebar, dispnue, atau
nyeri angina ; Nyaman
saat istirahat.
Stage C Gagal jantung bergejala Kelas III Pasien dengan keterbatasan
dengan kelainan struktural aktivitas fisik yang jelas,
dimana aktivitas fisik kurang
jantung.
dari biasa dapat mengarah
pada kelelahan, jantung
berdebar, dispnue, atau nyeri
angina ; Nyaman saat istirahat.
Stage D Secara struktural jantung Kelas IV Tidak dapat beraktivitas
telah mengalami kelainan tanpa menimbulkan
berat, gejala gagal jantung keluhan. Saat istirahat
terasa saat istirahat walau bergejala. Jika melakukan
telah mendapatkan aktivitas fisik, keluhan
pengobatan. bertambah berat.
GAGAL JANTUNG (GJ)
 Jtg ≠ mampu memompa darah ke slrh tubuh = GJ Kiri

 Jtg ≠ mampu menerima aliran darah balik baik dari vena sistemik/pulmonal = GJ Kanan

 GJ Kanan  cenderung membuat darah berkumpul di bag. Kanan jtg  aliran balik ≠ lancar 

pembengkakan di tungkai bawah, hepar & perut (Asites)

 GJ Kiri  khas berujung pd penumpukan cairan di paru (udem pulmoner)  sesak napas hebat

Gagal Jantung Kongestive: sindrom klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung
berupa sesak, fatik, baik dalam keadaan istirahat atau latihan, edema dan tanda objektif adanya
disfungsi jantung dalam keadaan istirahat.
FAKTOR RESIKO
 Umur
 Penyakit Jantung Koroner
 Hipertensi
 Penyakit Katup Jantung
 Penyakit Jantung Bawaan
 Penyakit Jantung Reumatik
 Kardiomiopati
 Merokok dan konsumsi alkohol
ETIOLOGI
 Gangguan mekanik; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara
tunggal atau bersamaan yaitu :
Beban volume (volume overload)  insufisiensi aorta atau mitral, left to right
shunt, dan transfusi berlebihan
Beban tekanan (pressure overload)  hipertensi, stenosis aorta, koartasio
aorta, dan hipertrofi kardiomiopati
Hambatan pengisian  constrictive pericarditis dan tamponade

Tamponade jantung atau konstriski perikard (jantung tidak dapat diastole).

Obstruksi pengisian bilik

Aneurisma bilik dan disinergi bilik

Restriksi endokardial atau miokardial


PATOFISIOLOGIS  Hipertensi  resistensi
perifer sistemik > 
vasokonstriksi pemb. darah
 kerja LV >> u/ melawan
resistensi spy stroke vol.
tetap terpenuhi 
kompensasi  LVH

 Tek. Perifer ttp > 


kompensasi gagal 
kontraktilitas LV <<  ↓
CO&TD  rgsg kompensasi
neurohormonal

 Sist. Saraf simpatis (NE)  ↑


kontraktilitas jtg & vskons.
 ↓ perfusi darah ke ginjal 
filtrasi ↓, reabsorp ↑, sel2
juxtaglomerulus sekresi renin
 aktivasi RAAS  ↑ retensi
Na+  ↑ aliran darah balik
ke jantung
EPIDEMIOLOGI
Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4% sampai
2% dan meningkat pada usia yang lebih lanjut, dengan
rata-rata umur 74 tahun. Setengah dari populasi pasien
gagal jantung akan meninggal dalam empat tahun sejak
diagnosis ditegakkan. Bila keadaan gagal jantung berat,
lebih dari 50% akan meninggal pada tahun pertama
MANIFESTASI KLINIS
 Dispnea : Merupakan manifestasi gagal jantung yang paling umum. Dispnea

disebabkan oleh peningkatan kerja pernafasan akibat kongesti vascular paru

yang mengurangi kelenturan paru.

 Timbulnya ronki : disebabkan transudasi cairan paru merupaka ciri khas dari

gagal jantung.

 Edema perifer : terjadi akibat penimbunan cairan dalam ruang intertisial.

 Nokturia : disebabkan oleh redistribusi cairan dan reabsorbsi pada waktu

berbaring, dan juga berkurangnya vasokonstriksi ginjal pada waktu

istirahat.

 Gagal jantung yang berlanjut dapat menyebabkan asites atau edema

anasarka (edema tubuh generalisata). Semua manifestasi tersebut secara


PENATALAKSANAAN
tanpa obat-obatan Dengan obat-obatan
1. Edukasi mengenai gagal jantung, 1.ACE inhibitor(captopril)
penyebab, dasar pengobatan. 2.Diuretik(tiazid)
2. Istirahat, olahraga 3.Beta blocker(bisoprolol)
3. Edukasi pola diet 4.Angiotensin II Receptor Blocker
4. Monitor berat badan (ARB)
5. Hentikan kebiasaan merokok
ACE inhibitor Diuretik Beta blocker ARB

indikasi:hipertens Indikasi:hipertensi Indikasi:hipertens Sama dengan ace


i ,edema kronik i inhibitor
Efek:hipotensi,pu Ki:ibu hamil Ki:diabetes,bradik
sing,takikardi Efek:hypokalemia, ardi,asma,gagal
hiperglikemia jantung
Efek:depresi dan
sedasi susunan
saraf pusat
PENATALAKSANAAN
Non Medica Mentosa - Bedah:

 Operasi katup

 Pacu jantung

 Heart transplantation – Paling Utama


KOMPLIKASI
Syok kardiogenik

 Suatu keadaaan dimana jantung tidak dapat lagi memenuhi perfusi


jaringan karena gangguan hemodinamik, bisa berakibat pada kematian
PROGNOSIS

 kematian setelah rawat inap untuk pasien dengan


gagal jantung adalah 10,4% pada 30 hari, 22% pada 1
tahun, dan 42,3% pada 5 tahun,
 Kematian lebih besar dari 50% untuk pasien dengan
NYHA kelas IV
 Gagal jantung yang terkait dengan MI akut memiliki
angka kematian 20-40% rawat inap.
KESIMPULAN
 Gagal jantung dapat disebabkan berbagai keadaan,

seperti keadaan-keadaan yang meningkatkan beban


awal meliputi regurgitasi aorta dan cacat septum
ventrikel. Sementara itu beban akhir meningkat pada
keadaan dimana terjadi stenosis aorta dan hipertensi
sistemik. Kontraktilitas miokardium dapat menurun
pada infark miokardium dan kardiomiopati. Gejala yang
umumnya ditemukan antara lain edema pergelangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai