Anda di halaman 1dari 35

AKNE VULGARIS DENGAN

ATROPHIC SCAR

Disusun oleh Edwin Quinito/11-2016-330

Pembimbing dr Ika Soelistina Sp KK


Definisi
 Akne vulgaris adalah suatu kelainan
menahun berupa peradangan pada
kelenjar pilosebasea yang sering terjadi
pada remaja.
 Skar Akne merupakan suatu kelainan
kontur (atrofik atau hipertrofik) dan
warna kulit (merah, putih atau coklat)
yang terjadi akibat akne
Epidemiologi
 Perempuan > laki- laki
 Wanita 14- 17 tahun
 Laki- laki 16-19 tahun
Etiologi
 Sebum
 Bakteri (propionibacterium aknes,
Stafilococus epidermidis, dan
pityrosporum ovale)
 Herediter
 Hormon (androgen)
 Diet (tinggi Index Glycemic)
 Iklim
 Faktor iatrogenik
Etiopatogenesis
Patogenesis Akne
Patogenesis Akne Scar
 Inflamasi (Durasi dan reaksi yang kuat)
 Formasi granulasi jaringan> 72 jam dan
berlangsung 3-6 mgg ( karena trauma
fisik)
 Remodeling.Terbentuk karena adanya
ketidak seimbangan antara Enzim
metaloproteinase dengan inhibitornya
FDA Global Grade
 Grade 0 : Kulit yang bersih tanpa lesi inflamasi atau
non-inflamasi
 Grade 1 : Hampir bersih dengan lesi inflamasi atau
non-inflamasi
 Grade 2 : Ringan, grade 1 ditambah dengan beberapa
lesi non-inflamasi dengan sangat sedikit lesi inflamasi
yang ada ( papul/pustul, tidak ada lesi nodular )
 Grade 3 :Sedang, grade 2 ditambah dengan banyak lesi
non-inflamasi dan mungkin terdapat beberapa lesi
inflamasi, tetapi tidak lebih dari satu lesi nodular
 Grade 4 : Berat, grade 3 ditambah dengan banyak lesi
non-inflamasi dan inflamasi, dengna sedikit lesi
nodular.4
Akne Vulgaris Grade 1 & 2
Akne Vulgaris Grade 3 & 4
Tipe Akne Scar
Tipe Akne Scar
Terapi Parut Akne
Tatalaksana
Pencegahan
Laporan Kasus
Identitas Pasien
 Nama : Tn R
 Usia : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status : Belum menikah
 Agama : Islam
 Pekerjaan :-
 Pendidikan :-
 Suku : Jawa
 Bangsa : Indonesia
 Alamat :-
Anamnesis
 KU: Jerawat pada Wajah dan badan
 Onset : 1 tahun SMRS bertambah 6 bulan
SMRS
 Awalnya hanya diwajah tapi sekarang
sampai ke badan.
 Sering terkena sinar matahari
 Sering memencet jerawatnya
 Belum mengobati jerawatnya
 Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat jerawat sebelumnya disangkal

 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:


 Ibu dan kakak pasien pernah mengalami
jerawat

 Riwayat Higiene:
 Pasien tinggal di perumahan dengan sanitasi
baik.
 Pasien mencuci muka 2x sehari.
Status Dermatologis
 Regio fasialis
 Tampak papulopustul, eritema, multipel,
milier sampai lentikuler, diskret, tampak
lesi Atrophic Scar.
 Komedo white head dan black head
ditemukan.
 Gambar 2 dan 3 tampak papul dan pustul yang eritem, multipel,
diskret, miliar sampai lentikuler, dan ditemukan komedo white head,
black head, dan atrophic scar berbentuk ice pick dan rolling terlihat
pada jarak < 50 cm
Resume
 Seorang laki- laki berusia 19 tahun datang ke poliklinik
RS Bayangkara Surabaya dengan keluhan jerawat pada
bagian wajah dan punggung sampai ke badan. Jerawat
dirasakan bertambah 6 bulan SMRS. pasien memiliki
kebiasaan untuk memencet jerawatnya. Pasien sering
terpapar sinar matahari sehari-harinya. Pengobatan
belum pernah dilakukan sebelumnya. Keluarga pasien
ada yang menderita penyakit serupa yaitu ibu dan
kakak. Keadaan umum pasien baik, tampak sakit ringan.
Pada status dermatologis ditemukan lesi
papulopustular dengan jumlah > 40 pada wajah dan
punggung, komedo > 40 pada wajah dan punggung
dengan didominasi oleh komedo. Atropic scar
berbentuk ice pick dan rolling dan tidak dapat terlihat
pada jarak lebih dari 50 cm.
Diagnosis Banding
 Akne vulgaris tipe komedo
 Atrophic scar derajat ringan tipe ice pick
dan rolling
 Erupsi akneiformis
 Folikulitis
Diagnosis kerja
 Akne vulgaris tipe komedo derajar sedang
berat
 Atrophic scar derajat ringan tipe ice pick
dan rolling
Terapi
Non Medikamentosa
 Menjaga kebersihan kulit
 Mencuci muka dengan menggunakan sabun
bayi.
Medikamentosa
 Topikal:
 Tretinoin 0,05% cream 2x sehari dioleskan
pada wajah yang berjerawat
 Sistemik:
 Doksisiklin tab 100 mg 2x sehari/p.o
Terapi Atrophic Scar
 Chemical peeling
 Dermabration
 Laser treatment
 Punch techniques
 Fat transplantation
 Tissue augmenting agents
 needling
 subscision
 combine therapy
Prognosis
 ad vitam : bonam
 ad functionam : bonam
 ad sanationam : dubia ad bonam
 ad Cosmeticum : dubia

Anda mungkin juga menyukai