Anda di halaman 1dari 28

‫ل ِالريححمن ِالرمحييمم‬

‫بمسمم ِا م‬
‫ي‬
Modul 2: Transeksual
KELOMPOK 2
Ketua : Bagja Pratama 2016730021
Sekretaris : Putty Nabilla 2016730086
Anggota : Azura Toli A 2016730020
M. Shoultan Aufa A 2016730059
Balqis Al Sakina 2016730022
Gita Noor Aziza 2016730042
Alifia Nurfitriana 2016730007
Oetami Aghfira M 2016730082
Khowiyah 2016730057
Thera Cahya P 2016730100

Tutor : DR. Farihen


Skenario 2

Ada seseorang yang terlahir sebagai laki-laki yang dalam


masa pertumbuhannya orientasi kejiwaannya mengarah
kepada perempuan. Kondisi tersebut menjadikan dia tertekan
batin dengan pengisian KTP dan ijasah serta permohonan
pengajuan kerja dalam penulisan jenis kelamin yang ada. Atas
dorongan ini, yang bersangkutan mengajukan permohonan
untuk melakukan penyesuaian kelamin dengan motivasi
supaya diri yang bersangkutan benar-benar menjadi
perempuan sebagaimana panggilan jiwanya. Bagaimana
pandangan islam terhadap hal tersebut?
Kata Sulit
-

Kata/Kalimat Kunci
• Laki- laki Orientasi kejiwaannya mengarah
kepada perempuan
• Tertekan batin

• Pandangan islam terhapad permohonan untuk


melakukan penyesuaian kelamin
Mind Map
Laki-laki 75 tahun
Penurunan Kesadaran

Transgender

Permohonan
Pencegahan
transeksual

faktor hukum thdp status dalam


Definisi hukum dampak
penyebab tenaga medis beribadah

islam uud status hukum


Pertanyaan

1. Apa definisi transeksual dan transgender? dan apa perbedaannya?


2. Apa faktor penyebab transgender menjadi transeksual?
3. bagaimana cara menentukan jenis kelamin menurut islam dan medis? dan
bagaimana ciri-cirinya?
4. Bagaimana pandangan islam terhadap transeksual?
5. Apa dampak yang terjadi pada orang Transeksual
6. Bagaimana hukum islam pada dokter yang melakukan tindakan transeksual?
7. Apakah perbedaan hukum dalam islam dilakukannya operasi untuk mengganti
kelamin dengan operasi karena kelamin ganda?
8. bagaimana status hukum orang yang transeksual di indonesia?
9. Bagaimana cara pengurusan jenazah & ibadah pada orang yang transeksual?
10. bagaimana mencegah orang transgender yang ingin melakukan transeksual?
1. Definisi transeksual dan
transgender
• Transgender adalah orang yang cara
• Transeksual secara bahasa adalah perubahan jenis
berperilau atau penampilannya tidak sesuai
kelamin.
degan peran gender pada umumnya
• Transeksual secara istilah adalah melakukan upaya atau

tindakan yang di tolong oleh ahli medis untuk melakukan


• Transgender juga yang digunakan untuk
perubahan atau penyempurnaan jenis kelamin.
mendeskripsikan orang yang melakukan,
• Transeksual secara kesehatan adalah seseorang yang merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari
percaya bahwa secara psikologis mirip dengan lawan jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka

jenisnya dan merasa terjebak di dalam kelamin lahir

biologisnya.
Transeksual Transgender

Surgery Tergantung pada orangnya. Sering,jika orang tersebut mampu.

DSM-V melabel transsexual dengan Gender


Dysphoric, sebuah label yang banyak ditujukan
Meskipun tidak ada diagnosis yang terdapat kepada seorang transsexual yang mengatakan bahwa
Medical pada seorang transgender,beberapa dapat masalahnya terdapat pada fisik bukan
Condition diagnosis mengalami Gender Dysphoric. mental.Mungkin saja operasi kelamin dapat
meluruskan gender seseorang dan mengatasi
perasaan atas dysphoria.

Berhubungan dengan tekanan dari


Berhubungan dengan tekanan dari lingkungan
lingkungan sosial,beberapa transgender
Additional sosial,beberapa transgender dapat mengalami
dapat mengalami
Conditions depresi,cemas,panik,pelecehan dan atau kemungkinan
depresi,cemas,panik,pelecehan dan atau
untuk bunuh diri
kemungkinan untuk bunuh diri.

Sexual Tidak relevan,untuk itu seorang transgender Tidak relevan,untuk itu seorang transgender dapat
orientation dapat berupa gay,lesbi,biseks,aseksual dll. berupa gay,lesbi,biseks,aseksual dll.
2. Faktor penyebab transeksual

FAKTOR FAKTOR
BAWAAN INTERN/BI
 Susunan kromosom OLOGIS
 Ketidak seimbangan
 Kejiwaan
hormone
 Dorongan nafsu
 Kelainan susunan syaraf
otak

FAKTOR
LINGKUNGAN
 Pendidikan yang salah
 Trauma perlakuan seksual
3. Cara menentukan jenis kelamin
menurut islam dan medis
Secara
islam

Sebelum baligh Dapat dilihat dari tempat keluarnya kencing

Jika keluar dari penis maka dinyatakan sebagai laki-laki dan jika
keluar dari vagina maka dinyatakan sebagai perempuan

Apabila kencing keluar dari keduanya maka dilihat alat kelamin


mana yang lebih berfungsi sejak lahir

Dan apabila keduanya berfungsi secara bersamaaan, maka dapat


dilihat dari alat kelamin yang lebih banyak mengeluarkan kencing

 Apabila tumbuh jakun,kumis,  dinyatakan laki-laki


Setelah baligh  Apabila menstruasi, hamil, dan terbentuknya payudara 
dinyatakan perempuan
Secara medis

Pemeriksaan Rahim dengan


Pemeriksaan kromosom USG

 Kromosom XY : Terdapat Rahim : dinyatakan


dinyatakan laki-laki perempuan

 Kromosom XX : Tidak terdapat Rahim:


dinyatakan perempuan dinyatakan laki-laki
4. Pandangan Islam teradap
Transeksual
Pada dasarnya, Allah swt telah menciptakan manusia ini dalam
bentuk
yang sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah swt:

‫لتقتقد تخلتققتناَ القنتساَتن وفيِ أتقحتسون تتققوويِمم‬

“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-
baiknya.“ (Qs At Tin : 4)
Transeksual termasuk mengubah yang telah Allah ciptakan

‫م‬
‫مررن نهه م‬
‫ن الن مرعام م رول ه‬ ‫م فرل ري هب رت تك ه ن‬
‫ن آرذا ر‬ ‫مررن نهه م‬
‫م رول ه‬
‫من تي رن نهه م‬ ‫ضل نن نهه م‬
‫م رول ر‬ ‫رول م‬

‫ن الل نهم فر ر‬
‫قد م‬ ‫ن هدو م‬
‫م م‬
‫ن ورل مييا م‬ ‫شي م ر‬
‫طا ر‬ ‫خذ م ال ن‬
‫ن ي رت ن م‬ ‫خل مقر الل نهم ور ر‬
‫م م‬ ‫فرل ري هغري تهر ن‬
‫ن ر‬

(١١٩) ‫ممبيننا‬
‫سرراننا ه‬
‫خ م‬
‫سرر ه‬
‫خ م‬
‫ر‬
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan

angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong-

motong telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan

akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka

merubahnya. Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain

Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata”. (QS An Nisa :

119).
‫ل الل ن م‬
‫ه – صلى الله عليه وسلم –‬ ‫سو ه‬ ‫ل رعر ر‬
‫ن رر ه‬

‫ت‬
‫شب ترها م‬ ‫سامء ‪ ،‬روال م ه‬
‫مت ر ر‬ ‫ل مبالن ت ر‬
‫جا م‬
‫ن التر ر‬
‫م ر‬
‫ن م‬
‫شب تمهي ر‬ ‫ال م ه‬
‫مت ر ر‬

‫جال‬
‫سامء مبالتر ر‬
‫ن الن ت ر‬
‫م ر‬
‫م‬
‫‪“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang‬‬

‫“)‪menyerupai laki-laki (HR ahmad‬‬


5. DAMPAK TRANSEKSUAL

Dampak negatif Dampak positif


-kemandulan
-terkucilkan/mendapat
penyimpangan sosial karena -merasa terbebas dari
belum diterima sepenuhnya konflik batin sehingga
-memicu risiko penyakit batinnya merasa lega
kanker karena penambahan -mengurangi ejekan dan
hormone-hormon (estrogen) olok-olok dari sebgagian
-diskriminas terhadap orang
haknya sebagai warga -bisa mendapat perlakuan
Negara (mencari pekerjaan, layaknya orang normal
status hukum, status
kewarisan dsb..)
6. Bagaimana hokum islam pada
dokter yang melakukan tindakan
transeksual?
• seseorang yang lahir dalam kondisi normal dan sempurna organ
kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki dan vagina (farj)
bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium tidak
dibolehkan dan diharamkan oleh syariat Islam untuk melakukan
operasi kelamin. Para ulama fiqih mendasarkan ketetapan hukum
tersebut pada dalil-dalil yaitu: (1) firman Allah Swt dalam surat
Al-Hujurat ayat 13, (2) firman Allah Swt dalam surat an-Nisa’
ayat 119.

https://politikislam123.wordpress.com/2010/11/04/transgender-operasi-kelamin-dalam-
pandangan-islam/
• Hadits Nabi saw.: “Allah dan rasulnya mengutuk kaum homoseksual” (HR.al-Bukhari) Guna
menghindari hal ini, operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin boleh dilakukan
berdasarkan prinsip “Mashalih Mursalah” karena kaidah fiqih menyatakan “Adh-Dhararu
Yuzal” (Bahaya harus dihilangkan) yang menurut Imam Asy-Syathibi menghindari dan
menghilangkan bahaya termasuk suatu kemaslahatan yang dianjurkan syariat Islam

• Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil (perbaikan atau penyempurnaan)
dan bukan penggantian jenis kelamin menurut para ulama diperbolehkan secara
hukum syariat. Jika kelamin seseorang tidak memiliki lubang yang berfungsi untuk
mengeluarkan air seni dan mani baik penis maupun vagina, maka operasi untuk
memperbaiki atau menyempurnakannya dibolehkan bahkan dianjurkan sehingga
menjadi kelamin yang normal karena kelainan seperti ini merupakan suatu penyakit
yang harus diobati.

• Apabila seseorang mempunyai alat kelamin ganda, yaitu mempunyai penis dan juga
vagina, maka untuk memperjelas dan memfungsikan secara optimal dan definitif
salah satu alat kelaminnya, ia boleh melakukan operasi untuk ‘mematikan’ dan
menghilangkan salah satu alat kelaminnya.
7. Apakah perbedaan hukum dalam islam
dilakukannya operasi untuk mengganti kelamin
dengan operasi karena kelamin ganda?
• Operasi Mengganti Kelamin (transeksual)
Melakukan operasi pergantian kelamin yang dilakukan oleh orang yang
normal dan sempurna organ kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki
dan vagina (farj) bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium
tidak dibolehkan dan diharamkan.

Berikut dalil yang mengaharamkan operasi pergantian kelamin Q.S. Al-


Hujurat:
yang artinya “hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari
seorang pria dan wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa
diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan lagi Maha
Mengenal”.
• Operasi pada Seorang Berkelamin Ganda
Seseorang yg memiliki kelamin ganda, Islam memperbolehkan mereka
untuk melakukan operasi kelamin. Bertujuan untuk memperjelas.
Namun, operasi kelamin yang dilakukan, harus sejalan dengan bagian
dalam alat kelaminnya. Apabila seseorang memiliki penis dan vagina,
sedangkan bagian dalamnya terdapat Rahim dan ovarium, maka ia
tidak boleh menutup lubang vaginanya untuk memfungsikan penisnya.
Demikian pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki penis dan
vagina, sedangkan pada bagian dalam kelaminnya sesuai dengan
penis, maka ia boleh mengoperasi dan menutup lubang vaginanya
sehingga penisnya berfungsi sempurna dan identitasnya sebagai laki-
laki menjadi jelas.
8. Status Hukum Transeksual Di
Indonesia
Berdasakan Pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi kependudukan, tidak seorangpun dapat merubah/menganti/menambah
identitasnya tanpa ijin Pengadilan, sekalipun demikian dengan dalil-dalil hukum yang
kuat hal itu bisa terjadi dengan berpatokan pada Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Adapun permasalahanya adalah ketentuan Hukum supaya Seseorang dapat melakukan


pergantian Jenis Kelamin dan kedudukan hukum seseorang yang telah melakukan
pergantian kelamin.

Mengenai perubahan identitas ini juga dijelaskan dalam Undang – Undang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (selanjutnya disebut UU Adminduk) ,
Pasal 52 Bagian Kesembilan tentang Pencatatan Perubahan Nama dan Perubahan Status
Kewarganegaraan pada Bagian Kesembilan tentang Pencatatan Perubahan Nama dan
Perubahan Status Kewarganegaraan
Ada beberapa hal yang menjadi konsekuensi hukum, atas pergantian kelamin
tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Perubahan data kependudukan Pasal 77 Undang-Undang Republik


Indonesia No. 23 Tahun 2006

Permohonan Perubahan status hukum dari seorang yang berjenis kelamin


laki-laki menjadi seorang yang berjenis kelamin perempuan atau sebaliknya
sampai dengan saat ini belum ada pengaturan dalam hukum, dengan
demikian dalam masyarakat yang tidak diatur oleh hukum sehingga
menimbulkan suatu kekosongan hukum.

2. Perubahan mengenai status ahli waris


Transeksual di Indonesia dikenal dalam kasus Iwan Rubianto Iskandar.Iwan
Rubianto Iskandar telah menjalani operasi perubahan alat kelamin ,dimana pada
awalnya berjenis kelamin laki –laki dan menjadi perempuan.Nama yang
digunakan setelah dilakukan operasi perubahan kelamin tersebut adalah Vivian
Rubianti Iskandar .Iwan Rubianto melakukan operasi perubahan kelamin di
rumah sakit di Singapura.Kasus ini terjadi pada tahun 1973 dimana Iwan
Rubianto mengajukan permohonan atas perubahan status jenis kelaminnya di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dimana didampingi oleh pengacaranya Adnan
Buyung nasution .Namun pada saat itu belum ada peraturan ataupun
perundang-undangan yang mengatur mengenai legalisasi atas perubahan
kelamin.

Contoh kasus
transeksual
9. Ketentuan Ibadah Bagi Orang yang telah
Melakukan Transeksual
Sesuai Fatwa MUI pada Musyawarah Nasional II tanggal 1 Juni 1980 tentang Operasi perubahan
/ Penyempurnaan kelamin berdasarkan ketentuan hukum penggantian alat kelamin memutuskan
dan menetapkan :
1. Mengubah alat kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya yang dilakukan
dengan sengaja, misalnya dengan operasi ganti kelamin, hukumnya haram.
2. Membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana point 1 hukumnya haram.
3. Penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi penggantian alat kelamin
sebagaimana point 1 tidak dibolehkan dan tidak memiliki implikasi hukum syar‟i terkait
penggantian tersebut.
4. Kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi ganti kelamin
sebagaimana point 1 adalah sama dengan jenis kelamin semula seperti sebelum
dilakukan operasi ganti kelamin, meski telah memperoleh penetapan pengadilan.
• Jadi, walaupun telah berganti kelamin, hukumnya tetap dihukumi
asalnya. Dimana status yang ber-transeksual / ber-transgender itu
dikembalikan kepadal asal gender dia saat dilahirkan. Apabila mulanya
laki-laki maka dia tetap laki-laki, begitu pun sebaliknya.

• Dalam hal ini, shalat bagi orang yang ber-transeksual / ber-transgender


tetap sah selama ikhlas dan memenuhi syarat dan rukunnya. Namun, yang
perlu ditekankan bahwa syarat rukun ini berdasarkan hakekat gender
seseorang tersebut, bukan gender buatan atau tipuan, sehingga yang
hakekatnya laki-laki maka shalat bersama jamaah laki-laki, begitu pula
sebaliknya.
Perawatan Jenazah Transeksual

‘Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-


laki dan seorang perempuan...’
Laki-laki dan perempuan memiliki fitrahnya masing-masing. Perbedaan
fitrah antara laki-laki dan perempuan ini tentu untuk saling melengkapi,
sekaligus sebagai tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah. “Dan
segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat akan kebesaran Allah,” (QS Adz-Dzariyat: 49).

mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya


hukumnya haram. (Fatwa MUI dalam Musyawarah Nasional II tahun
1980)
Maka, hukum perawatan jenazah pada transeksual mengacu pada
kelamin semula (sebelum dirubah). Karena jelas penggantian jenis
kelamin yang disengaja karena ketidakpuasan seseorang terhadap
jenis kelamin awalnya (sejak lahir) sehingga ia ingin mengubahnya
yang sebagaimana menurut hukum islam itu haram. Maka apabila
ia terlahir sebagai laki-laki dan mengubah dirinya menjadi
perempuan, maka saat ia meninggal jenazahnya tetap diperlakukan
sebagai laki-laki. Sebagaimana jenis kelamin awalnya.
Ketentuan Warisan Bagi Orang yang telah
Melakukan Transeksual
Analisis Fatwa MUI No. 3 Tahun 2010 tentang Perubahan dan Penyempurnaan Alat Kelamin
Kaitannya dengan Ketentuan Bagian Waris :

Pada kasus perubahan kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya,
operasi perubahan kelamin ini tidak berakibat apa-apa terhadap status kewarisannya, ia tetap
berkedudukan sebagai ahli waris seperti jenis kelamin yang asli pada waktu lahir atau pada
waktu sebelum melakukan operasi ganti kelamin, karena penggantian tersebut dihukumi haram,
sehingga tidak berimplikasi hukum apapun.

Sedangkan operasi penyempurnaan kelamin dapat berimplikasi hukum terhadap


pelakunya sebagai ahli waris. Semua sepakat terhadap keputusan MUI yang menghukumi
seorang yang melakukan operasi penyempurnaan kelamin dengan menyesuaikan jenis kelamin
setelah penyempurnaan. Hal ini tentunya lebih menegaskan statusnya sebagai ahli waris. Oleh
karena itu, orang yang melakukan penyempurnaan ini berhak mengajukan permohonan kepada
lembaga peradilan untuk legitimasi atas status jenis kelaminnya yang baru, agar terhindar dari
permasalahan yang mungkin tejadi dalam kewarisan.
10. Bagaimana mencegah transgender
agar tidak melakukan transeksual?

Tindakan represif Terapi lain


• Pembiasaan dari respon yang berlawanan • Cara pengenalan diri dan tindak otoriter
• Teknik mengentikan kecemasan diri
• Mencontoh dan meniru • Terapi sugesti
• Pembiasaan positif • Kepasrahan dalam doa

Tindakan pencegahan: Terapi dari aspek syariat islam


• Memberikan pendidikan seks sejak dini • Penanaman keyakinan (aqidah/keimanan)
yang kuat
• Menjaga rutinitas ibadah
• Memperbaiki sikap (akhlak)

Sumber: Jurnal Edueksos Vol IV No 1, Januari- Juni 2015


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai