بمسمم ِا م
ي
Modul 2: Transeksual
KELOMPOK 2
Ketua : Bagja Pratama 2016730021
Sekretaris : Putty Nabilla 2016730086
Anggota : Azura Toli A 2016730020
M. Shoultan Aufa A 2016730059
Balqis Al Sakina 2016730022
Gita Noor Aziza 2016730042
Alifia Nurfitriana 2016730007
Oetami Aghfira M 2016730082
Khowiyah 2016730057
Thera Cahya P 2016730100
Kata/Kalimat Kunci
• Laki- laki Orientasi kejiwaannya mengarah
kepada perempuan
• Tertekan batin
Transgender
Permohonan
Pencegahan
transeksual
biologisnya.
Transeksual Transgender
Sexual Tidak relevan,untuk itu seorang transgender Tidak relevan,untuk itu seorang transgender dapat
orientation dapat berupa gay,lesbi,biseks,aseksual dll. berupa gay,lesbi,biseks,aseksual dll.
2. Faktor penyebab transeksual
FAKTOR FAKTOR
BAWAAN INTERN/BI
Susunan kromosom OLOGIS
Ketidak seimbangan
Kejiwaan
hormone
Dorongan nafsu
Kelainan susunan syaraf
otak
FAKTOR
LINGKUNGAN
Pendidikan yang salah
Trauma perlakuan seksual
3. Cara menentukan jenis kelamin
menurut islam dan medis
Secara
islam
Jika keluar dari penis maka dinyatakan sebagai laki-laki dan jika
keluar dari vagina maka dinyatakan sebagai perempuan
م
مررن نهه م
ن الن مرعام م رول ه م فرل ري هب رت تك ه ن
ن آرذا ر مررن نهه م
م رول ه
من تي رن نهه م ضل نن نهه م
م رول ر رول م
ن الل نهم فر ر
قد م ن هدو م
م م
ن ورل مييا م شي م ر
طا ر خذ م ال ن
ن ي رت ن م خل مقر الل نهم ور ر
م م فرل ري هغري تهر ن
ن ر
(١١٩) ممبيننا
سرراننا ه
خ م
سرر ه
خ م
ر
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan
akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
119).
ل الل ن م
ه – صلى الله عليه وسلم – سو ه ل رعر ر
ن رر ه
ت
شب ترها م سامء ،روال م ه
مت ر ر ل مبالن ت ر
جا م
ن التر ر
م ر
ن م
شب تمهي ر ال م ه
مت ر ر
جال
سامء مبالتر ر
ن الن ت ر
م ر
م
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang
https://politikislam123.wordpress.com/2010/11/04/transgender-operasi-kelamin-dalam-
pandangan-islam/
• Hadits Nabi saw.: “Allah dan rasulnya mengutuk kaum homoseksual” (HR.al-Bukhari) Guna
menghindari hal ini, operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin boleh dilakukan
berdasarkan prinsip “Mashalih Mursalah” karena kaidah fiqih menyatakan “Adh-Dhararu
Yuzal” (Bahaya harus dihilangkan) yang menurut Imam Asy-Syathibi menghindari dan
menghilangkan bahaya termasuk suatu kemaslahatan yang dianjurkan syariat Islam
• Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil (perbaikan atau penyempurnaan)
dan bukan penggantian jenis kelamin menurut para ulama diperbolehkan secara
hukum syariat. Jika kelamin seseorang tidak memiliki lubang yang berfungsi untuk
mengeluarkan air seni dan mani baik penis maupun vagina, maka operasi untuk
memperbaiki atau menyempurnakannya dibolehkan bahkan dianjurkan sehingga
menjadi kelamin yang normal karena kelainan seperti ini merupakan suatu penyakit
yang harus diobati.
• Apabila seseorang mempunyai alat kelamin ganda, yaitu mempunyai penis dan juga
vagina, maka untuk memperjelas dan memfungsikan secara optimal dan definitif
salah satu alat kelaminnya, ia boleh melakukan operasi untuk ‘mematikan’ dan
menghilangkan salah satu alat kelaminnya.
7. Apakah perbedaan hukum dalam islam
dilakukannya operasi untuk mengganti kelamin
dengan operasi karena kelamin ganda?
• Operasi Mengganti Kelamin (transeksual)
Melakukan operasi pergantian kelamin yang dilakukan oleh orang yang
normal dan sempurna organ kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki
dan vagina (farj) bagi perempuan yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium
tidak dibolehkan dan diharamkan.
Mengenai perubahan identitas ini juga dijelaskan dalam Undang – Undang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (selanjutnya disebut UU Adminduk) ,
Pasal 52 Bagian Kesembilan tentang Pencatatan Perubahan Nama dan Perubahan Status
Kewarganegaraan pada Bagian Kesembilan tentang Pencatatan Perubahan Nama dan
Perubahan Status Kewarganegaraan
Ada beberapa hal yang menjadi konsekuensi hukum, atas pergantian kelamin
tersebut, diantaranya sebagai berikut:
Contoh kasus
transeksual
9. Ketentuan Ibadah Bagi Orang yang telah
Melakukan Transeksual
Sesuai Fatwa MUI pada Musyawarah Nasional II tanggal 1 Juni 1980 tentang Operasi perubahan
/ Penyempurnaan kelamin berdasarkan ketentuan hukum penggantian alat kelamin memutuskan
dan menetapkan :
1. Mengubah alat kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya yang dilakukan
dengan sengaja, misalnya dengan operasi ganti kelamin, hukumnya haram.
2. Membantu melakukan ganti kelamin sebagaimana point 1 hukumnya haram.
3. Penetapan keabsahan status jenis kelamin akibat operasi penggantian alat kelamin
sebagaimana point 1 tidak dibolehkan dan tidak memiliki implikasi hukum syar‟i terkait
penggantian tersebut.
4. Kedudukan hukum jenis kelamin orang yang telah melakukan operasi ganti kelamin
sebagaimana point 1 adalah sama dengan jenis kelamin semula seperti sebelum
dilakukan operasi ganti kelamin, meski telah memperoleh penetapan pengadilan.
• Jadi, walaupun telah berganti kelamin, hukumnya tetap dihukumi
asalnya. Dimana status yang ber-transeksual / ber-transgender itu
dikembalikan kepadal asal gender dia saat dilahirkan. Apabila mulanya
laki-laki maka dia tetap laki-laki, begitu pun sebaliknya.
Pada kasus perubahan kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya,
operasi perubahan kelamin ini tidak berakibat apa-apa terhadap status kewarisannya, ia tetap
berkedudukan sebagai ahli waris seperti jenis kelamin yang asli pada waktu lahir atau pada
waktu sebelum melakukan operasi ganti kelamin, karena penggantian tersebut dihukumi haram,
sehingga tidak berimplikasi hukum apapun.