Anda di halaman 1dari 23

SUPLEMEN BESI DAN

ASAM FOLAT UNTUK


KEHAMILAN IBU

Oleh :
Uki Basuki, SKM. M.Kes (Ahli Gizi)
Seksi Gizi
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
Sistematika
• Definisi
• Kebutuhan
• Besi dan Asam folat
• Risiko kekurangan Fe dan asam folat
• Pencegahan
• Kesimpulan
Suplemen
• Suplemen Makanan merupakan makanan
kesehatan yang mengandung nutrisi makanan
zat-zat gizi dan non-gizi; bisa dalam bentuk
kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan
yang fungsinya sebagai nutrisi makanan atau
makanan nutrisi pelengkap kekurangan zat
gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar
vitalitas tubuh tetap prima. Sebagai pelengkap
makanan nutrisi, suplemen makanan atau
makanan kesehatan bukan diartikan sebagai
pengganti (substitusi) makanan kita sehari-hari.
Kehamilan
• Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan
keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang
kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya
menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (BKKBN,
2004).
Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya
memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual,
muntah, perut dan payudara membesar karena
dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut
jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra
Sono Grafi (USG) dan dalam foto rontgen (Mochtar,
2002).
Kebutuhan
Tujuan
1.Cukup kalori, protein yang bernilai biologi
tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin
serfta plasenta,
2.Makanan padat gizi dapat membentuk
lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak,
3.Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi
pertambahan berat baku saat hamil,
Lanjutan
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu
hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status
gizi optimal,
5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau
menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti
mual dan muntah,
6. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan
penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes
melitus),
7. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk
mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang
dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
Lanjutan
Zat Gizi

• KALORI, PROTEIN, LEMAK, DHA, KARBOHIDRAT


DAN SERAT, VITAMIN DAN MINERAL, Vitamin B2
(Riboflavin), Vitamin B 12, Vitamin C, Vitamin D,
SENG, Cairan, Garam.
• BESI dan ASAM FOLAT ?
Lanjutan
• Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam
kelompok, yaitu :
1.Makanan yang mengandung protein (hewani dan
nabati),
2.Susu dan olahannya,
3.Roti dan bebijian,
4.Buah dan sayur yang kaya akan vitamin c,
5.Sayuran berwarna hijau tua,
6.Buah dan sayur lain.
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, maka
seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan
terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat.
Besi dan Asam Folat
• Besi : merupakan mineral yang penting
untuk menjaga kesehatan tubuh. Mineral
satu ini berperan dalam membuat sel-sel
darah merah, yang membawa oksigen ke
seluruh tubuh.
• Asam folat : merupakan satu-satunya
vitamin yang kebutuhannya selama hamil
berlipat dua.
Besi
• Ibu hamil membutuhkan 27 hingga 30 mg besi per hari.
Kenapa? Karena besi dibutuhkan untuk membuat
hemoglobin, komponen pembawa oksigen dari sel darah
merah. Sel darah merah diedarkan ke seluruh tubuh
dengan membawa oksigen ke semua sel. Tanpa zat besi
yang cukup, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah
merah dan jaringan tubuh serta organ tidak akan
mendapat oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi
dengan baik. Jadi ibu hamil harus cukup mendapat besi
pada makanan sehari-hari, untuknya dan untuk janinnya.
Lanjutan
• Kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk
pembentukan plasenta dan sel darah merah)
sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi
yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040
mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh
tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya
hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin,
dengan 50-75 mg untuk pembentukan plasenta,
450 mg untuk menambah jumlah darah merah,
dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Risiko
• Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I
akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed
Abortus dan kelainan kongenital.
• Anemia pada kehamilan trimester II dapat
menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan
antepartum, gangguan pertumbuhan janin
dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai
kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena
infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa
mengakibatkan kematian.
Lanjutan
• Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan
gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan
dengan tindakan yang disebabkan karena ibu
cepat lelah.
• Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar
sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan
gangguan involusio uteri.
Asam Folat
• Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak
hamil adalah sebesar 100 mg/hari
sedangkan untuk wanita hamil adalah
berkisar antara 500 - 1000 mg/hari.
Risiko
• Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari pada
kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat
pada janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi
lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam
folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat,
jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi
akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi
pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi
encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal
tersebut juga bisa berdampak pada gangguan
pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa
menderita spina bifida.
Lanjutan
• Jadi, kenapa asam folat begitu penting?
Sejumlah studi menunjukkan bahwa
mengonsumsi suplemen asam folat satu
bulan sebelum dan selama tiga bulan
pertama kehamilan akan menurunkan
risiko cacat otak pada bayi mencapai 70
persen.
Lanjutan
• Penggunaan asam folat dan suplement
vitamin lain sebelum atau selama
kehamilan tampaknya menurunkan resiko
plasental abruption (terlepasnya plasenta
sebelum waktunya), peneliti dari Norwegia
melaporkan pada The American Journal of
Epidemiology edisi April 2008.
Lanjutan
• Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi
asam folat disertai dengan defisiensi vitamin B6,
B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-
obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia.
Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai
cacat bawaan seperti kelainan jantung,
pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus,
prematuritas, solusio plasenta, janin mati dalam
kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun
eklamsia.
Pencegahan
• Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu
mencegah defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi
dapat mempertinggi resiko komplikasi disaat persalinan
dan resiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan
prematur.
Para ahli di Amerika Serikat (AS) menganjurkan agar
wanita hamil mengkonsumsi 27 mg zat besi setiap hari,
yaitu 50% diatas kebutuhan normal. Sebagian besar ahli
kesehatan menganjurkan konsumsi suplemen yang
memberikan 30 mg zat besi per hari karena mineral ini
sukar sekali terpenuhi melalui makanan.
Pencegahan
• Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan
kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan
asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari
sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000
mg/hari.
• Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf
pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis
4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan
usia hamil 3 bulan. Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992
terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia
reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana
kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko
terjadinya kecacatan syaraf janin.
Lanjutan
• Preparat suplementasi asam folat sebaiknya
diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau
pada 28 hari pertama kehamilan, karena otak
dan sumsum tulang belakang dibentuk pada hari
pertama kehamilan. Dengan demikian,
pemberian suplementasi harus dilaksanakan
sebelum konsepsi terjadi. Besarnya
suplementasi ialah 280, 660, dan 470
mikrogram per hari, masing-masing pada
trimester I, II, III
Kesimpulan
• Masa kehamilan membutuhkan suplemen
gizi, adapun kebutuhan besi dan asam
folat perlu diberikan dengn jumlah dan
cara secara khusus mengingat perannya
sangat penting bagi kesehatan janin.
• Pemberian suplementasi 60 mg Fe dan
0,25 mg asam folat pada ibu hamil sangat
bijaksana untuk dilaksanakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai