“When there is a problem, there is not something to do. There is something to know.” (Dr. Raymon Charles Barker) Pernahkah anda merasa perut tiba- tiba sakit pada waktu akan menghadapi ujian, atau pada saat akan menghadap seseorang yang sangat anda “takuti” ? Atau simaklah cerita berikut ini : Bapak Alex (hanya nama samaran) mempunyai masalah kulit. Bagian kulit punggung kaki dan sikunya timbul bercak kemerahan dan menebal. Ia sudah mencoba berobat kemana-mana, baik medis atau alternatif. Orang menyebut penyakitnya itu : ‘Eksim’. Bapak Alex punya seorang anak laki-laki yang sudah tamat kuliah, tapi belum bekerja. Itu membuatnya kecewa. Suatu waktu anaknya diketahui memakai obat-obatan terlarang, hal itu membuatnya sangat cemas. Dia rasakan ‘eksim’ di kaki dan tungkainya tambah menebal dan gatal sekali. Apa saja sakit yang masuk kategori psikosomatis? Semua sakit fisik yang disebabkan oleh kondisi mental atau emosi penderitanya; mulai sakit kepala, sesak napas, badan lemas lunglai tak bertenaga, jantung berdebar, sulit tidur, sakit maag, mata berkunang-kunang, bahkan lumpuh, dan masih banyak lagi. Reaksi yang timbul adalah : 1. Segera Misalnya karena bencana alam, kerusuhan, kriminalitas. Korbannya akan langsung merasa gemetar, panik, sering kencing dan sebagainya. 2. Lama Biasanya disebabkan karena konflik yang lama, seperti yang terjadi pada anak korban perceraian, Korban kekerasan dalam rumah tangga, kematian pasangan dengan kesedihan yang tidak dapat diatasi, atau kehilangan anak atau keguguran. Bila terjadi konflik, maka yang pertama terjadi adalah reaksi kecemasan (nerosa).