(SKP)
Presented by :
KETUA PANITIA AKREDITASI
GAMBARAN UMUM
Salah
tindakan
Salah identifikasi Pasien Cedera,
Citra buruk RS,
Tuntutan
Salah
Tranfusi
Salah
hasil KETELITIAN IDENTIFIKASI
lab/PA DISEMUA LINI PELAYANAN
Maksud dan Tujuan SKP I
Keliru mengidentifikasi pasien :
1. Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan
2. Dalam keadaan :
a. Pasien masih dibius
b. Pindah tempat tidur
c. Pindah kamar
d. Pindah lokasi di dalam rumah sakit
e. Pasien memiliki cacat indra
Pemberian obat
Pemberian darah / produk darah
Pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
Sebelum memberikan pengobatan
Sebelum memberikan tindakan
SASARAN 2 :
PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF
• Maksud & Tujuan
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :
• Komunikasi efektif
1. Tepat waktu
2. Akurat
3. Lengkap
4. Jelas
5. Dipahami oleh pihak-pihak terkait
• Bentuk Komunikasi:
Elektronik
Lisan
Tertulis
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
• Write back
• Read Back/
spelling
• Reconfirm
Example
Reconfirm
• Bila tidak jelas perlu korfirm dengan alfabeth
fonetik :
A Alfa J Juliet S Sierra
B Bravo K Kilo T Tango
C Charlie L Lima U Uniform
D Delta M Mike V Victor
E Echo N November W Whiskey
F Foxtrot O Oscar X X ray
G Golf P Papa Y Yankee
H Hotel Q Quebec Z Zulu
I India R Romeo
S-BAR
A Communication Technique for Today's Healthcare Professional
• hidraALAzine hidrOXYzine
• ceREBYx ceLEBRex
• vinBLASTine vinCRIStine
• chlorproPAMIDE chlorproMAZINE
• glipiZIde glYBURIde
• DAUNOrubicine dOXOrubicine
1. Kalium Klorida
2meq/Ml Atau Yang
Lebih Pekat
2. Kalium Fosfat, Natrium
Klorida Lebih Pekat
Dari 0.9%
3. Magnesium Sulfat
=50% Atau Lebih Pekat
K Cl Concentrated
• Concentrated potassium chloride has been identified as a
highrisk medication by organizations in Australia, Canada,
and the United Kingdom of Great Britain and Northern
Ireland (UK) (1).
• In the US, 10 patient deaths from misadministration of K
Cl concentrated solution were reported to the Joint
Commission in just the first two years of its sentinel event
reporting programme: 1996–1997 (1).
• In Canada, 23 incidents involving KCl mis-administration
occurred between 1993 and 1996 (2).
• There are also reports of accidental death from the
inadvertent administration of concentrated saline solution
(3).
ELEKTROLIT KONSENTRAT
• Cairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila
tak disiapkan dan dikelola dengan baik
• Terpenting :
– Ketersediaan
– Akses
– Resep
– Pemesanan
– Persiapan
– Distribusi
– Label
– Verifikasi
– Administrasi dan pemantauan
Langkah langkah :
Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:
• Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu
diwaspadai
• Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke
farmasi.
• RS punya Kebijakan dan/atau prosedur
– Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data
yang ada di rumah sakit
– Identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit
konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi
– Pemberian label secara benar pada elektrolit
– Penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi
akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja /
kurang hati-hati.
ELEKTROLIT KONSENTRAT
• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepat- pasien.
National Practitioner Data Bank; WSPE,
wrong-side/wrong site, wrong-procedure, and wrong-patient
adverse event
Maksud dan Tujuan SKP IV
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah pasien pada operasi,
adalah sesuatu yang mengkhawatirkan dan tidak jarang
terjadi di rumah sakit, penyebabnya :
1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota Tim
Bedah
2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam Penandaan Lokasi (Site
Marking)
3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi
4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat
5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat
6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka Antar Anggota
Tim Bedah
7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)
8. Pemakaian Singkatan
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi),
atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air.
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan
tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat
VERIFIKASI PRAOPERATIF :
Standar SKP.VI :
Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien
dari cedera karena jatuh.
Maksud dan Tujuan SKP VI :
Dewasa :
• Morse fall Scale
• Score ≥ 51, risiko tinggi jatuh
Anak :
• Humpty Dumpty Scale
• Score ≥ 12, risiko tinggi jatuh
Pasien geriatri :
• Menggunakan form geriatri
• Score ≥ 4, risiko tinggi jatuh
Contoh :
Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh